Anda di halaman 1dari 4

PERAN BAHASA DALAM MEMBANGUN BANGSA

Nama : Dini Arifah


NIM : 1196000051
Jurusan : Psikologi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang
arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri. Bahasa merupakan alat berpikir dan komunikasi untuk menyampaikan
jalan pikiran kita kepada orang lain. Menurut Sturtevent, bahasa adalah sistem lambang
sewenang-wenang, berupa bunyi yang digunakan oleh anggota suatu kelompok sosial untuk
kerja sama dan saling berhubungan. Sedangkan, menurut Keraf bahasa adalah alat komunikasi
antara anggota masyarakat, berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Bahasa memberikan kita kemampuan untuk berpikir secara teratur dan sistematis. Bahasa juga
mempunyai aspek tersendiri sesuai dengan pemakaiannya.

Bahasa terdiri dari kumpulan kata dimana masing-masing kata tersebut memiliki makna
dan hubungan abstrak dengan suatu konsep atau objek yang diwakili oleh kata-kata tersebut.
Pemakaian bahasa umumnya didasari oleh seperangkat aturan yang mengatur tentang bagaimana
kata-kata harus diucap dan dituliskan.

Dari berbagai sumber disebutkan bahwa jumlah bahasa yang ada di dunia ini adalah
sekitar 6000 – 7000 bahasa. Jumlah tersebut termasuk bahasa alami yaitu kata-kata dalam
berbicara, dan juga bahasa isyarat serta bahasa yang menggunakan media lainnya seperti braille,
bunyi siulan, tulisan grafis, dan lain sebagainya. Berdasarkan banyaknya asumsi, berikut adalah
beberapa teori sejarah perkembangan bahasa :

a. Teori Keberlanjutan
Teori ini didasari oleh gagasan bahwa bahasa tidak lahir begitu saja dan dalam teori ini
disebutkan bahwa bahasa terus mengalami perkembangan mulai dari system pra-
linguistik hingga bahasa yang digunakan saat ini.

b. Teori Ketidakberlanjutan
Teori ini berseberangan dengan Teori Keberlanjutan dimana teori ini menganggap bahwa
bahasa muncul secara tiba-tiba dan berkembang sesuai peradaban manusia.

c. Teori Nativistik
Menurut Teori Nativistik, bahasa lahir secara alamiah dan ilmiah serta sudah ter-sandi
secara genetis.

d. Teori Echoic
Teori ini menyebutkan bahwa kata-kata yang muncul pertama kali adalah hasil dari suara
alam.

e. Teori Gesture
Teori ini menyebutkan bahwa bahasa isyarat merupakan bahasa yang sudah digunakan
oleh manusia primitif, sehingga disebut sebagai pendahulu dari ujaran.
Lalu bagaimana dengan bahasa Indonesia? Bahasa Indonesi lahir pada tanggal 28
Oktober 1928, dimana pada hari itu para pemuda dari seluruh penjuru Nusantara berkumpul dan
mengikrarkan sumpah pemuda. Dengan sumpah pemuda itulah, bahasa Indonesia dikukuhkan
sebagai bahasa nasional. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia resmi
menjadi bahasa negara seperti apa yang terkandung dalam UUD 1945 Bab XV, Pasal 36.

Seiring berkembangnya zaman, bahasa Indonesia terus mengalami perubahan. Dewasa


ini, banyak kata-kata baru yang terus bermunculan. Entah itu kata baru yang diserap dari bahasa
asing, ataupun kata baru yang biasa disebut dengan “bahasa gaul”. Kaidah kebahasaan Indonesia
juga turut mengalami perubahan. Yang mulanya berpedoman pada Ejaan Yang Disempurnakan
atau EYD, kini berganti menjadi Pedoman Umum Ejaan Berbahasa Indonesia atau PUEBI. Hal
ini dilakukan karena banyak yang berpendapat bahwa kata “disempurnakan” dalam EYD bersifat
ambigu dan tidak terdefinisikan.

Bahasa Indonesia adalah bahasa bangsa ini. Namun sayangnya, kaum muda saat ini jauh
lebih menyukai menggunakan bahasa asing karena dianggap lebih keren. Padahal, menjaga
kelestarian bahasa itu berarti melestarikan identitas dari bangsa Indonesia. Melestarikan bahasa
Indonesia juga berarti memegang teguh prinsip kebangsaan dan menumbuhkan nilai
nasionalisme. Disadari atau tidak, jika kesadaran akan pentingnya menjaga bahasa nasional terus
menghilang, maka selaras dengan terus menghilangnya identitas bangsa ini. Menjaga bahasa
Indonesia berarti membangun bangsa ini dengan bahasa. Memang, mempelajari bahasa
Internasional adalah sesuatu yang penting. Tetapi, menjaga kelsetarian identitas bangsa sendiri
adalah hal yang jauh lebih penting.

Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya kita harus terus
mempelajari dan menjaga bahasa Indonesia dengan baik supaya terlestarikannya identitas bangsa
Indonesia. Karena dengan bahasa kita bisa tetap berkomunikasi, dengan bahasa kita bisa
menyebarkan kebahagian, dengan bahasa kita bisa merajut persatuan. Jika persatuan bangsa ini
tumbuh semakin erat, maka pembangunan bangsa agar lebih baik dan semakin mengalami
kemajuan dapat segera terlaksana.
Sumber :

 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


 definisimu.blogspot.com
 dosenbahasa.com
 www.maxmanroe.com
 www.romadecade.org

Anda mungkin juga menyukai