Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dini Arifah

NIM : 1196000051

Kelas : A

Tauhid Dzikir Makna


Zikir merupakan maqom spiritual yang dilakukan, dijalani, dan dilewati manusia untuk
mensucikan diri dengan kesucian-Nya. Zikir secara doktrinal merupakan sebuah refleksi
kesadaran makhluk akan hubungan abadi yang menyatukan dirinya dengan Sang Pencipta Yang
Maha Kuasa. Penyatuan hubungan itu bisa dilakukan melalui penyebutan nama-nama Allah
(Asmaul Husna), menyebutkan kalimat thoyyibah, shalat, berdo’a, zikir lembut dan dalam.

Zikir menurut Choer Affandi (2008:89) jika dilihat dari tingkatan orang yang
melakukannya terdapat tiga tingkatan utama, yakni :

a. Zikir Mubtadi. Zikir disertai keinginan memperoleh keuntungan duniawi


b. Zikir ‘Abid. Zikir tanpa disertai keinginan yang bersifat duniawi
c. Zikir Washil. Zikir yang dilakukan dengan metode khusus dengan tujuan untuk
mendekatkan diri kepada Allah (bertaqarrub) dan disertai penjiwaan, pemaknaan, dan
pewatakan.

Mengingat Allah yang dilakukan hamba melalui zikir ditambah dengan tahapan spiritual
sebagai berikut : (1) maqam rasa takut kepada Allah (makhafah), (2) maqam cinta (mahabbah)
yang menyiratkan kesabaran (shabr) dan kemurahan hati (karam), (3) maqam ma’rifat atau
konsentrasi pada Kehadiran Ilahi. Keselarasan ketiga maqam zikir dengan penghayatan agama,
terdapat tiga tingkatan berikut : (1) tingkat islam, kesadaran melaksanakan syariat islam secara
lahiriyah, (2) tingkat iman, kesadaran untuk penyerahan diri menuju jalan bathin yang dalam, (3)
tingkatan ihsan, cahaya Ilahi masuk menyinari lubuk hati (sara’ir).

Integrasi dari zikir, yakni : (1) zikir melalui lidah, (2)zikir hati, (3) zikir dari lubuk hati, tidak
ada yang bereksistesi kecuali Yang Esa. Tahapan dalam manifestasi pelaksanaan zikir berupa,
pertama tahapan yang disebabkan oleh kejernihan pikiran (ilm al-yaqin). Kedua, tahapan yang
mengantarkan sampai pada kepatuhan total (‘ain al-yaqin). Ketiga, tahapan zikir kebenaran
kepastian (haqq al-yaqin).

Zikir dalam tahapan yan esensi tidak ada bedanya dengan tafakkur. Pertama dalam tahap
sederhana, dilakukan dengan cara mengungkap rasa kekaguman terhadap keagungan
penciptanya. Tahap kedua, zauk (penerobosan persepsi). Tahap tiga, mengambil pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai