Manajemen B
Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi untuk Negara Indonesia, sebagai
konsekwensi kalau bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi tentu setiap pertemuan
resmi, surat-menyurat, dan seluruh buku yang dicetak untuk peroses belajar-mengajar
harus memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar. Setiap perubahan sosial pasti di
dahului oleh peroses transformasi informasi dan transformasi informasi itu pasti
mengunakan bahasa, baik itu bahasa ujar maupun bahasa tulis. Bahasa Indonesia
mengajari kita tentang bagaimana kita menulis dengan benar, mengucap dengan benar,
dan berbicara/ berpidato dengan baik.
Identitas Nasional adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun dalam
satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan pancasila dan
Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya.
Bahasa merupakan identitas sebuah bangsa. Kata 'identitas' berasal dari bahasa
Latin 'idem' artinya 'yang sama'. Identitas tak lain dari ungkapan kesamaan yang
menyatakan dan menentukan hidup seseorang di suatu kelompok tertentu yang bersifat
sebagai “pembeda antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya, pembeba
antar bangsa dan suku”.
Bangsa Indonesia memiliki kekhasan budaya timur seperti ramah, sopan santun
yang tinggi dan agamais. Tetapi dengan maraknya isu-isu globalisasi identitas nasional
tersebut dapat berubah. Dengan begitu pembentukan identitas nasional masih mengalami
perkembangan seiring zaman yang berubah. Hal ini di karenakan globalisasi membawa
perubahan pola pikir, pandangan hidup, cara berinteraksi dan gaya hidup masyarakat
Indonesia.
Cara pandang masyarakat yang semakin berorientasi pada material
membawa perubahan langsung pada kehidupan masyarakat. Hal ini terbukti
dengan banyaknya korupsi yang terjadi di Indonesia. Gaya hidup masyarakat
terutama generasi muda bangsa Indonesia yang banyak mengadopsi budaya
barat menjadikan generasi muda banyak melupakan kesopanan budaya timur.
Cara berinteraksi masyarakat juga telah mengalami perubahan. Contohnya,
interaksi anak kepada orangtua, kepada tetangga, bahkan perubahan cara
berinteraksi dan berkomunikasi si sekolah ikut andil dalam banyaknya perilaku
kekerasan yang di lakukan oleh seorang anak. hal – hal di atas menunjukkan
ketidak cocokan apa yang terjadi saat ini dengan identitas bangsa Indonsia yang
telah di kenal. Oleh karena itu identitas nasional masih dapat berubah seiring
zaman yang berubah. Namun, identitas nasional yang baik tetaplah harus di jaga
oleh bangsa Indonesia seperti keramaham terhadap sesama, sopan santun, dan
Indonesia yang Agamais. Karena hal – hal tersebut dapat membantu dalam
perkembangan dan kesejahteraan Indonesia ke depannya.
Menurut para ahli secara umum terdapat beberapa unsur yang menjadi
komponen identitas nasional, di antarnya :
1. Pola perilaku, adalah gambar pola perilaku yang terwujud dalam kehidupan
sehari – hari, misalnya adat istiadat, budaya dan kebiasaan, hormat
kepada orangtua dll.
2. Lambang – lambang, adalah sesuatu yang menggambarkan tujuan dan
fungsi Negara. Lambang – lambang biasanya terwujud dalam undang –
undang misalnya bendera, bahsa dan lagu kebangsaan
3. Alat – alat kelengkapan, adalah sejumlah perangkat atau alat – alat
perlengkapan yang di gunakan untuk mencapai tujuan.
4. Tujuan yang ingi di capai, yang bersumber dari tujuan yang bersifat
dinamis dan tidak tetap. Sebagai bangsa yang mendiami suatu negara,
tujuan Indonesia sudah tertuang dalam pembukaan UUD 1945, yakni
kecerdasan dan kesejahteraan bangsa. (A.Ubaedillah.2012.Pancasila,
Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani.cet.ke-8. h.52)
Bahasa
Bahasa secara umum dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan
sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat
untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk
menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi
sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa
bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Bahasa merupakan sebuah sistem, yang artinya, bahasa dibentuk oleh
sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem
bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa
melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap
lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka
dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh
lambang bahasa yang berbunyi “Makan” melambangkan konsep atau makna
‘sesuatu yang sedang dilakukan atau merupakan sebuah aktifitas yang
dilakukan’.
Kedudukan pertama bahasa adalah sebagai karakteristik suatu bangsa, misalnya bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan. Hal ini tercantum dalam Sumpah pemuda (28-10-1928). Ini berarti
bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa Nasional. Dalam kedudukannya sebagai
Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi yaitu :
Lambang kebanggaan kebangsaan
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai luhur yang mendasari perilaku bangsa Indonesia itu
sendiri.
Lambang Identitas Nasional
Bahasa Indonesia mewakili jatidiri, ciri khas serta karakteristik bangsa Indonesia, selain Bahasa
Indonesia terdapat pula lambang identitas nasional yang lain yaitu bendera Merah-Putih dan
lambang negara Garuda Pancasila.
Alat perhubungan
Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan bahasa yang berbeda-beda, jadi akan
sangat sulit berkomunikasi kecuali ada satu bahasa pokok yang digunakan. Maka dari itu
digunakanlah Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan perhubungan nasional.
Alat pemersatu bangsa
Mengacu pada keragaman yang ada pada Indonesia dari suku, agama, ras, dan budaya, bahasa
Indonesia dijadikan sebagai media yang dapat membuat kesemua elemen masyarakat yang
beragam tersebut kedalam sebuah persatuan.
Pengertian bahasa menurut para ahli
Pengertian bahasa menurut DEPDIKNAS 2005 adalah suatu ucapan dari pikiran dan
perasaan manusia yang disampaikan secara teratur dengan menggunakan bunyi sebagai
mediumnya.
Pengertian bahasa menurut Harun Rasyid, Suratno dan Mansyur adalah suatu struktur dan
makna yang terbebas dari penggunanya sebagai tanda yang dapat menyimpulkan sebuah
tujuannya.
Pengertian bahasa menurut Hasan Alwi adalah suatu sistem lambang bunya yang arbitrer
dimana dimanfaatkan oleh semua orang atau seluruh anggota masyarakat dalam
bekerjasama, berinteraksi dan mengenali diri pada percakapan yang baik dan tingkah laku
serta sopan santun yang baik.
Pengertian bahasa menurut Bill Adams adalah suatu sistem pengembangan pada psikologi
setiap individu dalam konteks intersubjektif.
Pengertian bahasa menurut Wittgenstein adalah suatu bentuk pemikiran yang bisa dipahami
dimana memiliki hubungan dengan kenyataan dan mempunyai struktur dan bentuk yang
logis.
Pengertian bahasa menurut Ferdinand De Saussure adalah sebuah ciri yang menjadi pembeda
yang sangat menonjol karena dengan menggunakan bahasa maka setiap kelompok yang ada
dimasyarakat dapat menjadi dirinya sebagai suatu kesatuanya saling berbeda diantara
kelompok yang lain.
Pengertian bahasa menurut Ferdinand De Saussure adalah sebuah ciri yang menjadi pembeda
yang sangat menonjol karena dengan menggunakan bahasa maka setiap kelompok yang ada
dimasyarakat dapat menjadi dirinya sebagai suatu kesatuanya saling berbeda diantara
kelompok yang lain.
Pengertian bahasa menurut Plato adalah suatu pernyataan pada pikiran seseorang dengan
menggunakan perantaraan onomata atau nama benda dan rhemata atau ucapan yang
tercermin dari ide seseorang didalam arus udara melalui mulut.
Pengertian bahasa menurut Bloch dan Trager adalah suatu sistem yang memiliki struktur
yang tersusun teratur mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang bersifat sesukanya
digunakan dalam komunikasi sesama individu pada kelompok manusia dan memberi nama
kepada setiap benda, peristiwa dan segala proses yang ada dalam lingkungan hidup manusia.
Pengertian bahasa menurut Sudaryono adalah suatu sarana dalam berkomunikasi secara
efektif meskipun tidak sempurna sehingga dari ketidaksempurnaan bahasa maka dapat
menjadi sarana komunikasi yang juga dapat menjadi sumber kesalahpahaman.
Pengertian bahasa menurut Saussure adalah suatu objek yang ada pada semiologi.
Bahasa sebagai Identitas Bangsa
Ernst Moritz Arndt mengatakan: "Tak ada elemen terluhur
yang dimiliki suatu bangsa selain bahasa." Bahasa merupakan
identitas sebuah bangsa. Kata 'identitas' berasal dari bahasa
Latin 'idem' artinya 'yang sama'. Identitas tak lain dari ungkapan
kesamaan yang menyatakan dan menentukan hidup seseorang
di suatu kelompok tertentu yang bersifat sebagai “pembeda
antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya, pembeba
antar bangsa dan suku”. Orang Perancis, Inggris atau Brasil
memiliki kartu identitas (carte d`identite, identity card, carteira de
identidade). Orang Jerman menyebut kartu pengenal dengan
'Ausweis' - kata 'weisen' (menunjukkan) atau 'wissend machen'
(memberitahukan). Dari makna semantis istilah ini disimpulkan:
Seorang Perancis misalnya pertama-tama melihat dirinya
sendiri, sementara seorang Jerman menunjukkan dirinya kepada
orang lain, kemudian dengan bantuan orang lain ia menyatakan
dirinya sendiri.
Disini bahasa berfungsi untuk menguak perbedaan tataran
pemahaman identitas.
Lazimnya identitas merupakan suatu pemberian. Kita tidak bisa
memilah-milah untuk menjadi orang Indonesia, orang rusia,
orang eropa maupun orang afrika. Persoalan dimana kita
dilahirkan itu adalah kehendak tuhan Yang Maha Esa. Kita tidak
bisa memesan orangtua dan leluhur kita dari tokoh atau internet.
Identifikasi merupakan fusi sadar setiap individu dalam suatu
kebersamaan senasib atau seasal. Simbol-simbol identitas
nasional seperti bendera merah-putih, Garuda Pancasila, Lagu
Indonesia Raya, kesebelasan nasional, tim bulutangkis nasional,
dan sebagainya membantu kita untuk mempererat dan
menegaskan identitas bersama yang telah dimatangkan
sejarah. Bagi bangsa Indonesia salah satu warisan historis dan
hakiki untuk identitas bersama yakni bahasa Indonesia yang
dicetuskan generasi pemuda 1928. Sumpah pemuda 1928 di
tengah trik politik penjajah 'Divide et impera' (pecah-belah dan
jajah!) merupakan 'blessing in disguise' (rahmat dalam
ketidakpastian) bagi penghuni nusantara.
Kesadaran mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia
merupakan bagian esensial dari identitas dan integritas
nasional. Kita wajib merawat dan menyiangi taman bahasa
nasional. Jika bahasa nasional perlahan-lahan digeser,
maka kita berada di jalur penyangkalan jati diri dan
keutuhan sebagai bangsa Indonesia. Kita ditagih untuk
mengadakan tekad, kiat politik dan afirmasi kolektif
terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
semacam 'sumpah pemuda baru'. Inilah jawaban yang
tepat atas warisan luhur generasi 1928.
Menjaga Identitas Bahasa Melalui Media
Massa