Anda di halaman 1dari 12

AKHLAK TERHADAP ORANG TUA

DIAJUKAN KEPADA :
Asep Ahmad Siddiq, DRS.,M.SI.

Disusun Oleh :
Ikhsan Sugiarto 10090315088
Haqi Al Jabbar 10090315105
Aldeira Dwyka D. 10090315108
Manajemen L

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2017 M / 1438 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Jenis-jenis Perencanaan ini. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat
bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas mata kuliah Akhlak dengan pembahasan Berbakti kepada Orang
tua. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung
sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya bisa diperbaiki.

Bandung, Mei 2017

Penyusun
Daftar Isi
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................... 5
ISI......................................................................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................ 11
PENUTUP ........................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Sebagai seorang muslim yang baik kita tentu tahu bahwa akhlak terhadap
orang tua merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena, orang tua adalah
orang yang mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga dewasa.Dan setiap
orang tua pun pasti mempunyai harapan terhadap anaknya agar kelak menjadi
anak yang sukses, berbakti kepada orang tua, serta menjadi lebih baik dan sholeh.

Maka dari itu, jika kita memang seorang muslim yang baik hendaknya kita
selalu berbakti kepada orang tua, melakukan apa yang telah diperintahkan oleh
orang tua, dan pantang untuk membangkang kepada orang tua.

Namun di zaman dewasa ini banyak dari kita seperti lupa terhadap
kewajiban kita terhadap orang tua sebagai muslim yang baik, yaitu adalah kita
harus memiliki akhlak yang sempurna terhadap orang tua kita. Makalah ini
mengandung poin-poin penting bagaimana menjadi seorang anak yang berbakti
terhadap orang tuanya. Maka selain sebagai upaya untuk mengerjakan tugas
akhlak, saya berharap bahwa tugas makalah ini juga dapat dijadikan sebagai
pengingat bagi setiap orang muslim yang membacanya akan pentingnya akhlak
terhadap orang tua.
BAB II

ISI
Akhlak Anak Terhadap Orangtua
Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu Al-khulq, Al-khuluq yang
mempunyai arti watak, tabiat. Secara Istilah Akhlak menurut Ibnu
MaskawiAkhlak adalah sesuatu keadaan bagi jiwa yang mendorong ia melakukan
tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran dan pertimbangan.
Sedangkan yang dimaksud kedua orang tua adalah Bapak Ibu baik itu dari
keturunan (Nasab) atau susuan, baik keduanya orang muslim ataupun kafir,
termasuk juga kedua orang tua adalah nenek dan kakek dari kedua belah pihak.
Menurut Ad-Durjani Birul Walidain adalah mengormati dan berbakti
kepada kedua orang tua.
Menurut Imam As-Syafii Birul Walidain adalah berbakti kepada orang tua
baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal dunia.
Menurut Muhammad Abduh Birul Walidain adalah taat melaksanakan apa-
apa yang diperintahkan oleh kedua orang tua dalam kebaikan.
Menurut Ibnu Qoyim Birul Walidain adalah Berbakti kepada kedua orang
tua semata-mata karena Allah SWT.
Jadi bisa disimpulkan bahwa Akhlak kepada Orang Tua adalah Menghormati
dan menyayangi mereka berdua dengan sopan santun dan berbakti kepada
keduanya dalam keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Adapun akhlak anak terhadap orang tua terungkap dalam firman Allah
Surat Al-Isra ayat 23 dan 24 serta Surat Luqman ayat 14:














Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika
salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil".
(Q.S Al-Isra: 23-24)

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(Q.SLuqman:14)

Menurut Muhammadd Daud Ali (1998), akhlak terhadap orang tua, antara
lain: (a) Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lainnya; (b)
Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasaan kasih sayang; (c)
Berkomunikasi denan orang tua dengan khidmat, memergunakan kata-kata lemah
lembut; (d) Berbuat baik kepada ibu-bapak dengan sebaik-baiknya; dan (e)
Mendoakan keselamatan dan keampunan bagi mereka kendatipun seorang atau
kedua-duanya telah meninggal dunia.
Ada beberapa riwayat hadis yang mengatakan bahwa: Dari Abdullah Bin
Masud berkata: Aku bertanya pada Rasulullah: Amalan apakah yang dicintai
oleh Allah Beliau menjawab: Shalat pada waktunya. Aku bertanya lagi:
Kemudian apa? Beliau mejawab: Berbakti kepada kedua orang tua. Aku
bertanya lagi: Kemudian apa? Beliau menjawab: Jihad dijalan Allah. (HR.
Al-Bukhari dan Muslim). Hal ini menunjukkan bahwa akhlak menghormati orang
tua adalah suatu hal yang penting, dan kedudukannya diatas jihad dijalan Allah.
1. Akhlak Anak terhadap Orangtua yang Masih Hidup

Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai anak untuk


berbakti dan taat kepada ibu-bapak. Taat dan berbakti kepada kedua orang tua
adalah sikap dan perbuatan yang terpuji, ada banyak cara untuk berbakti dan
bersikap sopan santun kepada orangtua, diantaranya adalah:
a. Berbakti dengan melaksanakan nasihat dan perintah yang baik dari
kedunya.
b. Memelihara dengan penuh keikhlasan dan kesabaran apalagi jika
keduanya sudh tua dan pikun.
c. Merendahkan diri, kasih saying dan mendoakan kedua orang tua.
d. Anak harus berkorban untuk orang tuanya. Sesuai dengan sabda nabi
yang artinya: Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Saw dan
bertanya sesungguhnya aku mempunyai harta sedang orang tuaku
membutuhkannya. Nabi menjawab: Engkau dan hartamu adalah
milik orang tuamu, karena sesungguhnya anak-anakmu adalah sebaik-
baiknya usahamu, karena itulah makanlah dari usaha anak-anakmu
itu.(HR.AbuDauddanIbnuMajah)
e. Meminta kerelaan orang tua ketika akan berbuat sesuatu. Ada suatu
hadis yang menceritakan bahwa ada seorang pemuda yang ingin turut
serta dalam perang yang dipimpin oleh Rasulullah, ketika pemuda itu
meminta izin dari rasul, Rsul menyuruh pemuda itu untuk meminta
izin dari kedua orang tua pemuda tersebut, jika sudah diizinkan,
barulah pemuda tersebut boleh mengikuti perang bersama Rasul.
f. Berbuat baik kepada Ibu dan Bapak
g. Sukamto (1981) menjelaskan bahwa kewajiban anak berbuat baik dan
tidak durhaka kepada orang tua didasarkan kepada beberapa hal
Nabi Saw bersabda yang artinya :
Berkata (bertanya) seorang laki-laki ya Rasulullah siapakah manusia
yang lebih berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah
berkata: Ibumu, Ibumu, sekali lagi Ibumu, kemudian bapakmu,
kemudian lebih dekat lagi dan lebih dekat lagi kepada engkau. (HR.
Bukhari dan Muslim)
Didalam hadis ini mengajarkan kepada kita bahwa kita
diperintahkan berbakti dan berbuat baik terhadap ibu bapak. Kemudian
terhadap ibu lebih ditekankan agar bergaul dengannya secara baik,
tetapi bukan berarti pula bahwa kita harus mengurangkan
penghormatan dan kecintaan terhadap bapak.
Sabda Rasulullah Saw:





Sesungguhnya kebijakan yang paling baik adalah silaturrahim
seorang anak pada kerabat yang mencintai ayahnya. (HR. Muslim)
Untuk itu kita hendaaknya selalu mencari rida kedua orang tua, karena
rida merupakan keridaan Allah swt. Sesuai hadis rasalullah
Shallallaahualaihiwasallam,








:





Dari Abdullah bin Amr bin As Radhiyallaahu anhuma, bahwa
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam bersabda: Rida Allah
bergantung kepada keridaan orang tua dan murka Allah bergantung
kepada kemukaan orang tua. (HR. Bukhari, Ibnu Hiban, At-
Tharmidzi, dan Al Hakim)
2. Akhlak Anak terhadap Orangtua yang Telah Meninggal Dunia.

Berbakti kepada orang tua tidak hanya kita lakukan ketika orang tua
masih hidup, berbakti kepada kedua orang tua juga dapat kita lakukan meski
orang tua telah meninggal
Sabda Nabi: Kami pernah berada pada suatu majelis bersama Nabi Saw,
seorang bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah apakah ada sisa
kebajikan setelah keduanya meninggal dunia yang aku untuk berbuat sesuatu
kebaikankepadakeduaorangtuaku.
JawabNabiShallallahualaihiwasallam,








Ya, menshalatkan mereka, memohonkan ampun untuk mereka, memenuhi
janji mereka setalah mereka meninggal, memuliakan rekan mereka, dan
menyambung silaturahmi yang terjalin Karena sebab keberadaan mereka.
(HR. Ahmad 16059, Abu Dau 5142, Ibnu Majah 3664, dishahihkan oleh Al-
Hakim 7260 dan disetujui Adz-Dzahabi).
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk berbakti kepada orang tua yang
telah meninggal adalah:
a. Merwat jenazahnya dengan memandikan, menshalatkan, dan
menguburkannya.
b. Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak Adam yang
ditinggalkannya.
c. Menyambung tali silaturrahmi kepada kerabat dan teman-teman
dekatnya atau memulikan teman-teman kedua orang tua. Diwaktu
hidupnya ibu atau Ayah mempunyai teman akrab, ibu atau ayah saling
tolong menolong dengan temannya dalam bermasyarakat. Maksudnya,
untuk berbuat kebajikan terhadap orang tua kita yang telah tiada, selai
tersebut di atas, kita harus memuliakan teman ayah dan ibu semasa ia
hidup.
d. Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau menepati janji kedua
ibu bapak. Kalau sewaktu hidup orang tua memiliki janji kepada
seseorang, maka anaknya harus berusha menunaikan menepati janji
tersebut. Umpanya beliau akan menaikan haji, yang belum sampai
melaksanakannya. Maka kewajiban anaknya menaikan haji orang
tersebut.
e. Mendoakan ayah ibu yang telah tiada itu dan meminta ampun kepada
Allah dari segala dosa orang tua kita.
Dahsyatnya Azab Akibat Durhaka Kepada Orang Tua

Begitu dahsyatnya azab akibat durhaka kepada orang tua Allah tidak menundanya
di akhirat akan tetapi azab itu di segerakan di dunia berupa kesengsaraan
hidup,saat sakratul maut dan juga di akhirat.Durhaka tidak hanya terjadi saat
orang tua masih hidup tetapi juga bisa terjadi saat orang tua telah
wafat.Bagaimana seorang anak bisa durhaka kepada orang tua setelah mereka
wafat?Hal ini di jelaskan dalam sabda Rasulullah ''Sesungguhnya ada orang yang
berbakti kepada orang tua nya ketika mereka masih hidup,tetap ia di catat sebagai
anak yang durhaka kepada mereka karena ia tidak pernah memohonkan ampunan
untuk mereka setelah wafat,dan sesungguhnya ada orang yang durhaka kepada
orang tua ketika mereka masih hidup tetapi ia di catat sebagai anak yang berbakti
kepada mereka setelah mereka wafat karena memperbanyak istighfar
(memohonkan ampunan) untuk mereka" (Mustadrak AL-Wassail 2 : 112).

Salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah ''Apa ukuran durhaka
kepada orang tua?'' Rasulullah menjawab ''Ketika mereka menyuruh ia tidak
mematuhi,ketika mereka meminta ia tidak memberi,jika memandang mereka ia
tidak hormat kepada mereka sebagaimana hak yang telah di wajibkan bagi
mereka''(Mustadrak AL-Wasail 15:195) Rasulullah juga pernah bersabda kepada
Ali bin Abi Thalib ''Wahai Ali,barang siapa yang telah membuat sedih kedua
orang tuanya maka ia telah durhaka kepada mereka'' (AL-Wasail 21:289 : AL-
Faqih 4:371).

Dampak-dampak luar biasa yang di timbulkan akibat durhaka kepada orang tua :

1) Di murkai oleh Allah.

2) Menghalangi doa dan menggelapkan kehidupan

3) Celaka di dunia dan di akhirat.

4) Di laknat oleh Allah.

5) Di keluarkan dari keagungan Allah.

6) Amal kebajikan tidak di terima Allah.

7) Shalat tidak di terima Allah.

8) Tidak melihat Rasulullah pada hari kiamat.

9) Di masukkan ke dalam 2 pintu neraka.

10 )Tidak mencium bau surga.


11) Penderitaan di saat sakratul maut.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Akhlak terhadap orang tua merupakan akhlak yang sangat penting, hingga
dosa dari berbuat durhaka kepada orang tua berada di tingkat kedua setelah dosa
menyekutukan Allah.
Ibu merupakan orang tua yang wajib kita hormati, atas apa yang telah
beliau berikan kepada kita dari mengandung kita selama sekitar 9 bulan 10 hari
hingga sekarang. Penerapan dalam akhlak menghormati orang tua sangat
diperlukan karena itu merupakan kewajiban kita sebagai seorang muslim, cara
menghormati orang tua ang masih hidup dapat dimulai dari hal-hal yang kecil,
contohnya: Berbakti dengan melaksanakan nasehat dan perintah yang baik dari
keduanya, selalu melaksanakan perintah orangtua dan masih banyak yang lainnya.
Dan untuk berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal ada beberapa
cara yang dapat dilakukan contohnya: Merawat Jenazahnya, menyambung
silaturahmi dengan kerabatnya, dan juga masih banyak yang lainnya.
Diantara sebab-sebab seseorang durhaka kepada orang tua diantaranya
adalah bodoh dan tidak mengetahui keutamaan orang tua serta adanya sifat pilih
kasih terhadap yang lainya.
Sementara akibat-akibat bagi orang yang mendurhakai orang tua sebagai
contoh: Allah akan mengutuk dan Allah akan menyegerakan azab serta Allah akan
murka kepadanya.
Untuk mngatasi anak yang sering membantah kepada orang tuanya bisa
dilakukan dengan berbagai cara,diantaranya meningkatkan kasih sayang dan
perhatian terhadap anak serta arahkanlaah anak kepada pergaulan yang baik dan
benar.
DAFTAR PUSTAKA

UNISBA. 2015. AKHLAK . Bandung : Lembaga Studi Islam dan Pengembangan


Kepribadian (LSIPK UNISBA)

Anda mungkin juga menyukai