DIAJUKAN KEPADA :
Asep Ahmad Siddiq, DRS.,M.SI.
Disusun Oleh :
Ikhsan Sugiarto 10090315088
Haqi Al Jabbar 10090315105
Aldeira Dwyka D. 10090315108
Manajemen L
Penyusun
Daftar Isi
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................... 5
ISI......................................................................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................ 11
PENUTUP ........................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
Maka dari itu, jika kita memang seorang muslim yang baik hendaknya kita
selalu berbakti kepada orang tua, melakukan apa yang telah diperintahkan oleh
orang tua, dan pantang untuk membangkang kepada orang tua.
Namun di zaman dewasa ini banyak dari kita seperti lupa terhadap
kewajiban kita terhadap orang tua sebagai muslim yang baik, yaitu adalah kita
harus memiliki akhlak yang sempurna terhadap orang tua kita. Makalah ini
mengandung poin-poin penting bagaimana menjadi seorang anak yang berbakti
terhadap orang tuanya. Maka selain sebagai upaya untuk mengerjakan tugas
akhlak, saya berharap bahwa tugas makalah ini juga dapat dijadikan sebagai
pengingat bagi setiap orang muslim yang membacanya akan pentingnya akhlak
terhadap orang tua.
BAB II
ISI
Akhlak Anak Terhadap Orangtua
Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu Al-khulq, Al-khuluq yang
mempunyai arti watak, tabiat. Secara Istilah Akhlak menurut Ibnu
MaskawiAkhlak adalah sesuatu keadaan bagi jiwa yang mendorong ia melakukan
tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran dan pertimbangan.
Sedangkan yang dimaksud kedua orang tua adalah Bapak Ibu baik itu dari
keturunan (Nasab) atau susuan, baik keduanya orang muslim ataupun kafir,
termasuk juga kedua orang tua adalah nenek dan kakek dari kedua belah pihak.
Menurut Ad-Durjani Birul Walidain adalah mengormati dan berbakti
kepada kedua orang tua.
Menurut Imam As-Syafii Birul Walidain adalah berbakti kepada orang tua
baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal dunia.
Menurut Muhammad Abduh Birul Walidain adalah taat melaksanakan apa-
apa yang diperintahkan oleh kedua orang tua dalam kebaikan.
Menurut Ibnu Qoyim Birul Walidain adalah Berbakti kepada kedua orang
tua semata-mata karena Allah SWT.
Jadi bisa disimpulkan bahwa Akhlak kepada Orang Tua adalah Menghormati
dan menyayangi mereka berdua dengan sopan santun dan berbakti kepada
keduanya dalam keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Adapun akhlak anak terhadap orang tua terungkap dalam firman Allah
Surat Al-Isra ayat 23 dan 24 serta Surat Luqman ayat 14:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika
salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil".
(Q.S Al-Isra: 23-24)
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(Q.SLuqman:14)
Menurut Muhammadd Daud Ali (1998), akhlak terhadap orang tua, antara
lain: (a) Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lainnya; (b)
Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasaan kasih sayang; (c)
Berkomunikasi denan orang tua dengan khidmat, memergunakan kata-kata lemah
lembut; (d) Berbuat baik kepada ibu-bapak dengan sebaik-baiknya; dan (e)
Mendoakan keselamatan dan keampunan bagi mereka kendatipun seorang atau
kedua-duanya telah meninggal dunia.
Ada beberapa riwayat hadis yang mengatakan bahwa: Dari Abdullah Bin
Masud berkata: Aku bertanya pada Rasulullah: Amalan apakah yang dicintai
oleh Allah Beliau menjawab: Shalat pada waktunya. Aku bertanya lagi:
Kemudian apa? Beliau mejawab: Berbakti kepada kedua orang tua. Aku
bertanya lagi: Kemudian apa? Beliau menjawab: Jihad dijalan Allah. (HR.
Al-Bukhari dan Muslim). Hal ini menunjukkan bahwa akhlak menghormati orang
tua adalah suatu hal yang penting, dan kedudukannya diatas jihad dijalan Allah.
1. Akhlak Anak terhadap Orangtua yang Masih Hidup
Sesungguhnya kebijakan yang paling baik adalah silaturrahim
seorang anak pada kerabat yang mencintai ayahnya. (HR. Muslim)
Untuk itu kita hendaaknya selalu mencari rida kedua orang tua, karena
rida merupakan keridaan Allah swt. Sesuai hadis rasalullah
Shallallaahualaihiwasallam,
:
Dari Abdullah bin Amr bin As Radhiyallaahu anhuma, bahwa
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam bersabda: Rida Allah
bergantung kepada keridaan orang tua dan murka Allah bergantung
kepada kemukaan orang tua. (HR. Bukhari, Ibnu Hiban, At-
Tharmidzi, dan Al Hakim)
2. Akhlak Anak terhadap Orangtua yang Telah Meninggal Dunia.
Berbakti kepada orang tua tidak hanya kita lakukan ketika orang tua
masih hidup, berbakti kepada kedua orang tua juga dapat kita lakukan meski
orang tua telah meninggal
Sabda Nabi: Kami pernah berada pada suatu majelis bersama Nabi Saw,
seorang bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah apakah ada sisa
kebajikan setelah keduanya meninggal dunia yang aku untuk berbuat sesuatu
kebaikankepadakeduaorangtuaku.
JawabNabiShallallahualaihiwasallam,
Ya, menshalatkan mereka, memohonkan ampun untuk mereka, memenuhi
janji mereka setalah mereka meninggal, memuliakan rekan mereka, dan
menyambung silaturahmi yang terjalin Karena sebab keberadaan mereka.
(HR. Ahmad 16059, Abu Dau 5142, Ibnu Majah 3664, dishahihkan oleh Al-
Hakim 7260 dan disetujui Adz-Dzahabi).
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk berbakti kepada orang tua yang
telah meninggal adalah:
a. Merwat jenazahnya dengan memandikan, menshalatkan, dan
menguburkannya.
b. Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak Adam yang
ditinggalkannya.
c. Menyambung tali silaturrahmi kepada kerabat dan teman-teman
dekatnya atau memulikan teman-teman kedua orang tua. Diwaktu
hidupnya ibu atau Ayah mempunyai teman akrab, ibu atau ayah saling
tolong menolong dengan temannya dalam bermasyarakat. Maksudnya,
untuk berbuat kebajikan terhadap orang tua kita yang telah tiada, selai
tersebut di atas, kita harus memuliakan teman ayah dan ibu semasa ia
hidup.
d. Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau menepati janji kedua
ibu bapak. Kalau sewaktu hidup orang tua memiliki janji kepada
seseorang, maka anaknya harus berusha menunaikan menepati janji
tersebut. Umpanya beliau akan menaikan haji, yang belum sampai
melaksanakannya. Maka kewajiban anaknya menaikan haji orang
tersebut.
e. Mendoakan ayah ibu yang telah tiada itu dan meminta ampun kepada
Allah dari segala dosa orang tua kita.
Dahsyatnya Azab Akibat Durhaka Kepada Orang Tua
Begitu dahsyatnya azab akibat durhaka kepada orang tua Allah tidak menundanya
di akhirat akan tetapi azab itu di segerakan di dunia berupa kesengsaraan
hidup,saat sakratul maut dan juga di akhirat.Durhaka tidak hanya terjadi saat
orang tua masih hidup tetapi juga bisa terjadi saat orang tua telah
wafat.Bagaimana seorang anak bisa durhaka kepada orang tua setelah mereka
wafat?Hal ini di jelaskan dalam sabda Rasulullah ''Sesungguhnya ada orang yang
berbakti kepada orang tua nya ketika mereka masih hidup,tetap ia di catat sebagai
anak yang durhaka kepada mereka karena ia tidak pernah memohonkan ampunan
untuk mereka setelah wafat,dan sesungguhnya ada orang yang durhaka kepada
orang tua ketika mereka masih hidup tetapi ia di catat sebagai anak yang berbakti
kepada mereka setelah mereka wafat karena memperbanyak istighfar
(memohonkan ampunan) untuk mereka" (Mustadrak AL-Wassail 2 : 112).
Salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah ''Apa ukuran durhaka
kepada orang tua?'' Rasulullah menjawab ''Ketika mereka menyuruh ia tidak
mematuhi,ketika mereka meminta ia tidak memberi,jika memandang mereka ia
tidak hormat kepada mereka sebagaimana hak yang telah di wajibkan bagi
mereka''(Mustadrak AL-Wasail 15:195) Rasulullah juga pernah bersabda kepada
Ali bin Abi Thalib ''Wahai Ali,barang siapa yang telah membuat sedih kedua
orang tuanya maka ia telah durhaka kepada mereka'' (AL-Wasail 21:289 : AL-
Faqih 4:371).
Dampak-dampak luar biasa yang di timbulkan akibat durhaka kepada orang tua :
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Akhlak terhadap orang tua merupakan akhlak yang sangat penting, hingga
dosa dari berbuat durhaka kepada orang tua berada di tingkat kedua setelah dosa
menyekutukan Allah.
Ibu merupakan orang tua yang wajib kita hormati, atas apa yang telah
beliau berikan kepada kita dari mengandung kita selama sekitar 9 bulan 10 hari
hingga sekarang. Penerapan dalam akhlak menghormati orang tua sangat
diperlukan karena itu merupakan kewajiban kita sebagai seorang muslim, cara
menghormati orang tua ang masih hidup dapat dimulai dari hal-hal yang kecil,
contohnya: Berbakti dengan melaksanakan nasehat dan perintah yang baik dari
keduanya, selalu melaksanakan perintah orangtua dan masih banyak yang lainnya.
Dan untuk berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal ada beberapa
cara yang dapat dilakukan contohnya: Merawat Jenazahnya, menyambung
silaturahmi dengan kerabatnya, dan juga masih banyak yang lainnya.
Diantara sebab-sebab seseorang durhaka kepada orang tua diantaranya
adalah bodoh dan tidak mengetahui keutamaan orang tua serta adanya sifat pilih
kasih terhadap yang lainya.
Sementara akibat-akibat bagi orang yang mendurhakai orang tua sebagai
contoh: Allah akan mengutuk dan Allah akan menyegerakan azab serta Allah akan
murka kepadanya.
Untuk mngatasi anak yang sering membantah kepada orang tuanya bisa
dilakukan dengan berbagai cara,diantaranya meningkatkan kasih sayang dan
perhatian terhadap anak serta arahkanlaah anak kepada pergaulan yang baik dan
benar.
DAFTAR PUSTAKA