SKRIPSI
OLEH:
MICHAEL SIHOMBING
NIM 091524090
SKRIPSI
OLEH:
MICHAEL SIHOMBING
NIM 091524090
OLEH:
MICHAEL SIHOMBING
NIM 091524090
Disetujui Oleh:
Pembimbing I, Panitia Penguji,
Dra. Salbiah, M.Si., Apt. Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt.
NIP 194810031987012001 NIP 195201041980031002
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mencapai gelar
Sumatera Utara yang telah memberikan fasilitas selama masa pendidikan, Ibu
Dra. Salbiah, M.Si., Apt., dan Bapak Drs. Syafruddin, M.S., Apt., selaku dosen
Bapak Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt., Ibu Dra. Sudarmi, M.Si., Apt.,
dan Ibu Dra. Siti Nurbaya, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis dalam penulisan
skripsi ini, Bapak Drs. Suryadi Achmad, M.Sc., Apt., selaku dosen penasehat
akademik yang telah memberikan nasehat dan arahan yang baik kepada penulis
selama masa perkuliahan, Ibu Dra. Sudarmi, M.Si., Apt., selaku kepala
memberikan izin dan fasilitas kepada penulis sehingga dapat mengerjakan dan
Marlina Br. Sihombing, AmKeb., Adik Minar Grabella Br. Sianturi, AmKeb.,
yang telah memberikan cinta dan kasih sayang yang tidak ternilai dengan
apapun, pengorbanan baik materi maupun motivasi beserta doa yang tulus yang
2009, Abang Surya Andika, S.Kom., serta seluruh pihak yang telah ikut
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis
menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Michael Sihombing
NIM 091524090
ABSTRAK
ABSTRACT
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................. v
ABSTRACT ............................................................................................... vi
LAMPIRAN ............................................................................................... 27
Halaman
Halaman
Halaman
Lampiran 20. Data Hasi Uji Validasi Metode Analisis dengan Parameter
Akurasi yaitu Persen Perolehan Kembali (% Recovery)
dengan Metode Penambahan Baku (Standard Addition
Method) dan Presisi yaitu Relatif Standar Deviasi (RSD) . 57
ABSTRAK
ABSTRACT
PENDAHULUAN
2010).
pada BAB I menyatakan bahwa obat antasida masih termasuk dalam daftar
obat esensial nasional karena masih sangat efektif dan aman untuk penyakit
magg (Depkes RI, 2011). Hal ini tentu menjadi perhatian bagi para produsen
obat untuk memproduksi obat antasida dengan merek dagang dan harga yang
berbeda.
untuk sediaan tablet antasida tidak tercantum. Metode lain yang dapat
garam-garam logam. Etilen diamin tetra asetat (EDTA) merupakan titran yang
warna. Indikator zat warna ditambahkan pada larutan logam pada saat awal
sejumlah kecil logam. Pada saat titik akhir titrasi (ada sedikit kelebihan EDTA)
dengan metode kompleksometri. Adapun uji validasi yang digunakan yaitu uji
Indonesia Edisi ke IV tidak kurang dari 90 % dan tidak lebih dari 110 %?
1.3 Hipotesis
Indonesia Edisi IV tidak kurang dari 90 % dan tidak lebih dari 110 %.
hidroksida sehingga dengan kadar yang tepat obat dapat memberikan efek
TINJAUAN PUSTAKA
OH
Al OH
OH
Berat Molekul: 78,00
granul berwarna putih, tidak berbau; Titik lebur 300ºC (572ºF); Berat jenis =
Aluminium hidroksida praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol,
larut dalam asam mineral encer dan larutan alkali hidroksida (Ditjen POM,
1995).
(Svehla, 1979).
usus halus sehingga menyebabkan urin bersifat alkalis. Pada pasien dengan
kelainan ginjal dapat terjadi alkalosis metabolik (Estuningtyas dan Arif, 2007).
dkk., 2008).
tidak langsung.
basa Lewis dengan ligan bekerja sebagai basa dengan memberikan sepasang
elektron kepada kation yang merupakan suatu asam (Day dan Underwood,
1981). Ligan dari kata Latin ligare, yang berarti “mengikat”. Atom pada ligan
yang memberikan pasangan elektron pada ion logam dinamakan atom donor
sedangkan ion logamnya disebut akseptor. Ligan dalam kompleks dapat berupa
anion atau molekul netral yang mengandung sebuah atom atau lebih dengan
paling sedikit mempunyai sepasang elektron yang dapat diberikan pada ion
Ligan dapat diklasifikasikan atas dasar banyaknya titik lekat kepada ion
logam. Ligan monodentat, yaitu ligan itu terikat pada ion logam hanya pada
logam. Ligan multidentat mengandung lebih dari dua atom koordinasi per
merupakan zat-zat pengkompleks yang baik sekali: yang paling penting dari ini
EDTA mendapat aplikasi umum yang paling luas dalam analisis karena
aksi mengkompleksnya yang sangat kuat dan tersedia secara komersial (Basset,
dkk., 1991). Dalam perdagangan yang sering digunakan bentuk garamnya yaitu
mempunyai struktur serupa, tetapi berbeda satu sama lain dalam hal muatan
yang dibawa. Satu struktur kompleks dengan suatu ion divalen dapat dilihat
CO CH2
O N
CH2
M
CH2
O N
CO CH2
O CH2
CO
kompleks H4Y2- dalam larutan air; ia bereaksi dengan semua logam dalam
Rumus Umum: Mn+ + H2Y2- ↔ (MY)(n-4)+ + 2H+ (4) (Basset, dkk., 1991).
Dalam semua kasus satu mol H2Y2- yang membentuk kompleks akan
bereaksi dengan satu mol ion logam, dan selalu terbentuk dua mol ion
mana suatu titrasi EDTA dari ion logam bersangkutan dapat dilaksanakan
Jadi terlihat bahwa pada umumnya kompleks EDTA dengan ion logam
divalen stabil dalam larutan basa atau sedikit asam, sementara kompleks
dengan ion logam tri dan tetravalen terjadi dalam larutan-larutan dengan
1. Titrasi Langsung
sampai pH yang dikehendaki dan titrasi langsung dengan larutan baku EDTA.
atau trietanolamina. Pada titik ekuivalen, besarnya konsentrasi ion logam yang
mungkin mengendap dari dalam larutan dalam jangkau pH yang perlu untuk
baku EDTA berlebih, kemudian larutan di buffer pada pH yang diinginkan, dan
kelebihan pereaksi dititrasi kembali dengan larutan baku ion logam; yaitu
larutan ZnCl2 / ZnSO4 atau MgCl2 / MgSO4. Titik akhir titrasi dideteksi dengan
bantuan indikator logam yang memberi respon terhadap ion logam yang
Titrasi substitusi dapat digunakan untuk ion logam yang tidak bereaksi
(bereaksi dengan tak memuaskan) dengan indikator logam, atau untuk ion
logam yang membentuk kompleks EDTA yang lebih stabil dari pada kompleks
EDTA dari logam-logam lainya seperti magnesium dan kalsium. Kation logam
Mn+ yang akan ditetapkan dapat diolah dengan kompleks magnesium EDTA,
yang berada disitu, dapat dititrasi dengan suatu larutan baku EDTA dan
4. Titrasi Alkalimetri
Ion hidrogen yang dibebaskan dapat dititrasi dengan larutan baku natrium
dibebaskan dititrasi dengan larutan baku tiosulfat. Larutan logam yang akan
ditetapkan harus dinetralkan dengan tepat sebelum dititrasi; ini hal yang sukar
yang disebabkan oleh hidrolisis banyak garam, dan merupakan segi lemah dari
secara cermat. Persyaratan bagi sebuah indikator ion logam untuk digunakan
1. Reaksi warna harus sedemikian sehingga sebelum titik akhir, bila hampir
semua ion logam telah berkompleks dengan EDTA, larutan akan berwarna
jelas.
tidak, karena disosiasi, tak akan diperoleh perubahan warna yang tajam.
cepat.
5. Indikator harus sangat peka terhadap ion logam sehingga perubahan warna
2.4 Validasi
(keseksamaan).
kembali dinyatakan sebagai rasio antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang
sebenarnya.
CF − C A
% Perolehan Kembali (% Recovery) = x 100%
C A*
Keterangan:
CF = Konsentrasi sampel setelah penambahan baku
CA = Konsentrasi sampel sebelum ditambahkan baku
C*A = Konsentrasi baku yang ditambahkan
individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-
dengan relatif standard deviasi (RSD) dari serangkaian data (Harmita, 2004).
100 x SD
RSD =
x
Keterangan:
RSD = Relatif Standar Deviasi
SD = Standard Deviasi
x = Kadar Rata – rata Sampel
METODE PENELITIAN
Kimia Farmasi Kuantitatif Fakultas Farmasi USU dari bulan Maret 2012 - Juni
2012.
3.2 Alat–alat
Alat – alat yang digunakan terdiri dari: Alat – alat gelas (Pyrex), botol
semprot, bola karet, indikator universal, neraca analitik (Boeco), lumpang dan
alu.
3.3 Bahan–bahan
asetat glasial 99,5 % b/b, ammonium asetat P, asam klorida 36 % b/b, etanol P,
Sampel yang digunakan adalah tablet Lagesil® (PT. Lapi), tablet Milanta® (PT.
tablet Trianta® (PT. Ifars), tablet Dexanta® (PT. Dexa Medica), tablet
POM, 1995).
asam asetat glasial, dan encerkan dengan air hingga 1200 ml (Ditjen POM,
1995).
Dilarutkan 7,2 g zink sulfat dalam air hingga 500 ml (Ditjen POM, 1995).
Contoh perhitungan Molaritas Zink Sulfat yang digunakan dapat dilihat pada
dari akar jumlah sampel + 1 dari tiap populasi dengan maksud untuk
anggapan sampel homogen dari masing – masing industri obat untuk tiap
Indonesia) volume 47, 2012 - 2013. Sampel diambil dari apotek Keshia Farma
dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap
undian, memilih bilangan dari daftar bilangan acak, dan sebagainya (Sugiyono,
2010).
sampel dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3 halaman 20.
25,0 ml titran dinatrium edetat, cek pH, jika pH rendah tambahkan NaOH 1 N
LP. Titrasi dengan zink sulfat 0,05 M sampai berwarna merah muda cerah.
Keterangan:
Vb = Volume titrasi blanko
Vs = Volume titrasi sampel
M = Molaritas ZnSO4 yang digunakan
Bsetara = 1 ml dinatrium edetat 0,05 M setara dengan 3,900 mg Al(OH)3
BS = Bobot Al(OH)3 dalam sampel yang digunakan dalam mg
yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji t. Menurut Day dan
x−x
t hitung =
s/ n
∑ (x − x )
2
s=
n −1
Keterangan:
x = Kadar sampel
x = Kadar rata – rata sampel
n = Jumlah pengulangan
Σ = Jumlah
Menurut Day dan Underwood (1981), maka menghitung kadar rata – rata
__
t .s
µ=x±
n
Keterangan:
μ = Tingkat probabilitas / kepercayaan
x = Kadar rata – rata sampel
t = Harga t tabel sesuai dengan α yang dipakai
dk = Derajat kebebasan
s = Standar Deviasi
n = Jumlah pengulangan
CF − C A
% Perolehan Kembali (% Recovery) = x 100%
C A*
Keterangan:
CF = Konsentrasi sampel setelah penambahan baku
CA = Konsentrasi sampel sebelum ditambahkan baku
C*A = Konsentrasi baku yang ditambahkan
Sampel yang digunakan adalah tablet Lagesil® (PT. Lapi) dan baku yang
Ltd).
analisis dan biasanya diekspresikan dengan standard deviasi relatif (RSD) dari
100 x SD
RSD =
x
Keterangan:
RSD = Relatif Standar Deviasi
SD = Standard Deviasi
x = Kadar rata – rata sampel
menengah, dan murah yang dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini.
diantaranya: sampel kelompok mahal secara umum memiliki rata - rata kadar
aluminium hidroksida yang lebih tinggi dari sampel kelompok menengah dan
umum dan khusus memiliki kadar aluminium hidroksida yang lebih tinggi dari
yang beredar di kota Medan telah memenuhi persyaratan kadar. Kadar tertinggi
kelompok harga tidak selamanya menilai tinggi atau rendahnya kadar zat
berkhasiat dalam sediaan obat. Hal tersebut dapat di pengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya: faktor bahan baku, faktor sumber daya manusia, faktor
Data hasil uji validasi metode analisis dengan parameter akurasi yaitu
(standard addition method) dan presisi yaitu relatif standar deviasi (RSD)
aluminium hidroksida dalam sampel Lagesil dengan kadar rata – rata 98,75 %,
ini dapat diterima karena memenuhi syarat akurasi dimana rentang rata – rata
dengan parameter relatif standar deviasi (RSD) adalah 0,59 %. Nilai RSD ini
dapat diterima karena kriteria persen RSD yang diizinkan adalah ≤ 2 %, maka
5.1 Kesimpulan
pada hasil uji validasi, metode ini menunjukkan akurasi dan presisi yang baik.
sampel kelompok mahal: tablet Lagesil® (97,65 %), tablet Mylanta® (96,76 %),
(95,97 %), tablet Trianta® (94,09 %); dan sampel kelompok murah: tablet
Dexanta® (91,57 %), tablet Lambucid® (90,41 %), tablet Stomach® (92,56 %).
simeticone yang beredar di kota Medan yang telah diperiksa memenuhi standar
persyaratan kadar menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, yaitu tidak kurang
dari 90 % dan tidak lebih dari 110 % dari jumlah yang tertera pada etiket.
5.2 Saran
Basset, J., Denny, R.C., Jeffrey, G.H., dan Mendham, J. (1991). Vogel’s
Textbook of Quantitative Inorganic Analysis Including Elementary
Instrumental Analysis. Edisi Keempat. Alih Bahasa Pudjaatmaka, A., dan
Setiono, L. Jakarta. Hal. 299-315.
Brady, J.E. (1999). Kimia Universitas Asas & Struktur. Edisi kelima. Jilid Satu
Alih Bahasa Maun, S., Anas, K., dan Sally, T.S. Jakarta. Hal. 478.
Day, R.A., dan Underwood, A.L (1980). Analisa Kimia Kuantitatif. Alih
Bahasa Soendoro, R. Surabaya: Penerbit Erlangga. Hal. 21-24, 191.
Estuningtyas, A., dan Arif, A (2007). Obat Lokal. Dalam Buku Farmakologi
dan Terapi. Editor Gunawan, S.G., Setiabudy, R., Nafrialdi., dan
Elysabeth. Edisi Kelima. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 518-519.
Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, J.I, Adnyana, I.K., Setiadi, A.A.P., dan
Kusnandar. (2008). ISO Farmakoterapi. Cetakan Pertama. Jakarta:
Penerbit PT. ISFI Penerbitan. Hal. 433-435.
Keterangan:
Harga tersebut di atas merupakan hasil survei harga rata – rata per 10 tablet
dari beberapa apotek di kota Medan.
Hasil
Perhitungan:
g 1
M= x
BM Liter
7,2023 1
M= x
287,54 0,5
7,2023
M=
143,77
M = 0,0501
(V1 + V2 + V3 )
Ṽ (volume rata – rata) Titrasi Blanko =
n
Keterangan :
V1,V2,V3 = Volume titer ZnSO4 0,0501 M 1,2 dan 3.
n = Jumlah pengulangan pada titrasi blanko
76 ml
Ṽ=
3
Ṽ = 25,33ml
Maka volume rata – rata pada titrasi blanko yang digunakan adalah 25,33 ml.
Keterangan:
Vb = Volume titrasi blanko
Vs = Volume titrasi sampel
M = Molaritas ZnSO4 yang digunakan
Bsetara = 1 ml dinatrium edetat 0,05 M setara dengan 3,900 mg Al(OH)3
BS = Bobot Al(OH)3 dalam sampel yang digunakan dalam mg
3,9332007
% Kadar Al(OH)3 = x 100%
4,000325
Keterangan:
Data yang digunakan diambil dari Lampiran 6 halaman 32. Dilakukan
perhitungan yang sama untuk data selanjutnya.
No x x−x ( x − x) 2
Kadar (%)
1. 98,32 0,61 0,3721
2. 97,42 - 0,29 0,0841
3. 97,30 - 0,41 0,1681
4. 97,66 - 0,05 0,0025
5. 97,75 0,04 0,0016
6. 97,79 0,08 0,0064
Σ 586,24 0,6348
x 97,71
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,6348
= 0,3563
n −1 5
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel = 2,5706.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
0,61
t hitung data 1 = = 4,1936 (data ditolak)
0,3563 / 6
− 0,29
t hitung data 2 = = 1,9937 (data diterima)
0,3563 / 6
− 0,41
t hitung data 3 = = 2,8187 (data ditolak)
0,3563 / 6
− 0,05
t hitung data 4 = = 0,3437 (data diterima)
0,3563 / 6
0,04
t hitung data 5 = = 0,2749 (data diterima)
0,3563 / 6
0,08
t hitung data 6 = = 0,5499 (data diterima)
0,3563 / 6
Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan
data ke 1 dan 3.
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,0826
= 0,1659
n −1 3
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,1820.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
− 0,23
t hitung data 2 = = 2,7728 (data diterima)
0,1659 / 4
0,01
t hitung data 4 = = 0,1206 (data diterima)
0,1659 / 4
0,1
t hitung data 5 = = 1,2055 (data diterima)
0,1659 / 4
0,14
t hitung data 6 = = 1,6878 (data diterima)
0,1659 / 4
Karena t hitung ˂ t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan
Underwood (1981), maka kadar rata – rata yang diperoleh:
__
t .s
µ=x±
n
3,1820.0,1659
=97,65 % ±
4
= 97,65 % ± 0,26
No X x−x ( x − x) 2
Kadar (%)
1. 97,01 0,23 0,0529
2. 96,32 - 0,46 0,2116
3. 96,87 0,09 0,0081
4. 97,33 0,55 0,3025
5. 96,66 - 0,12 0,0144
6. 96,49 - 0,29 0,0841
Σ 580,68 0,6736
x 96,78
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,6736
= 0,3670
n −1 5
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel = 2,5706.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
0,23
t hitung data 1 = = 1,5351 (data diterima)
0,3670 / 6
− 0,46
t hitung data 2 = = 3,0702 (data ditolak)
0,3670 / 6
0,09
t hitung data 3 = = 0,6007 (data diterima)
0,3670 / 6
0,55
t hitung data 4 = = 3,6709 (data ditolak)
0,3670 / 6
− 0,12
t hitung data 5 = = 0,8009 (data diterima)
0,3670 / 6
− 0,29
t hitung data 6 = = 1,9356 (data diterima)
0,3670 / 6
No x x−x ( x − x) 2
Kadar (%)
1. 97,01 0,25 0,0625
3. 96,87 0,11 0,0121
5. 96,66 - 0,1 0,01
6. 96,49 - 0,27 0,0729
Σ 387,03 0,1575
x 96,76
s=
∑ ( x − x) 2
0,1575
=
= 0,2291
n −1 3
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,1820.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
( x − x) 2
t hitung =
s/ n
0,25
t hitung data 1 = = 2,1825 (data diterima)
0,2291 / 4
0,11
t hitung data 3 = = 0,9623 (data diterima)
0,2291 / 4
− 0,1
t hitung data 5 = = 0,8729 (data diterima)
0,2291 / 4
− 0,27
t hitung data 6 = = 2,1825 (data diterima)
0,2291 / 4
Karena t hitung ˂ t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan
Underwood (1981), maka kadar rata – rata yang diperoleh:
__
t .s
µ=x±
n
3,1820.0,2291
= 97,65 % ±
4
= 96,76 % ± 0,36
No x x−x ( x − x) 2
Kadar (%)
1. 95,81 0,44 0,1936
2. 95,38 0,01 0,0001
3. 95,24 - 0,13 0,0169
4. 95,09 - 0,28 0,0784
5. 95,29 - 0,08 0,0064
6. 95,43 0,06 0,0036
Σ 572,24 0,299
x 95,37
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,299
= 0,2445
n −1 5
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel = 2,5706.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
0,44
t hitung data 1 = = 4,4081 (data ditolak)
0,2445 / 6
0,01
t hitung data 2 = = 0,1002 (data diterima)
0,2445 / 6
− 0,13
t hitung data 3 = = 1,3024 (data diterima)
0,2445 / 6
− 0,28
t hitung data 4 = = 2,8051 (data ditolak)
0,2445 / 6
− 0,08
t hitung data 5 = = 0,8015 (data diterima)
0,2445 / 6
0,06
t hitung data 6 = = 0,6011 (data diterima)
0,2445 / 6
Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan
data ke 1 dan 4.
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,0222
= 0,0860
n −1 3
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,1820.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
0,04
t hitung data 2 = = 0,9302 (data diterima)
0,0860 / 4
− 0,1
t hitung data 3 = = 2,3256 (data diterima)
0,0860 / 4
− 0,05
t hitung data 5 = = 1,1628 (data diterima)
0,0860 / 4
0,09
t hitung data 6 = = 2,0930 (data diterima)
0,0860 / 4
Karena t hitung ˂ t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan
Underwood (1981), maka kadar rata – rata yang diperoleh:
__
t .s
µ=x±
n
3,1820.0,0860
= 95,34 % ±
4
= 95,34 % ± 0,14
No x x−x ( x − x) 2
Kadar (%)
1. 95,83 - 0,09 0,0081
2. 95,75 - 0,17 0,0289
3. 95,19 - 0,73 0,5329
4. 96,47 0,55 0,3025
5. 96,19 0,27 0,0729
6. 96,11 0,19 0,0361
Σ 575,54 0,9814
x 95,92
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,9814
= 0,4430
n −1 5
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel = 2,5706.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
− 0,09
t hitung data 1 = = 0,4976 (data diterima)
0,4430 / 6
− 0,17
t hitung data 2 = = 0,9399 (data diterima)
0,4430 / 6
− 0,73
t hitung data 3 = = 4,0364 (data ditolak)
0,4430 / 6
0,55
t hitung data 4 = = 3,0411 (data ditolak)
0,4430 / 6
0,27
t hitung data 5 = = 1,4929 (data diterima)
0,4430 / 6
0,19
t hitung data 6 = = 1,0506 (data diterima)
0,4430 / 6
Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan
data ke 3 dan 4.
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,136
= 0,2129
n −1 3
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,1820.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
− 0,14
t hitung data 1 = = 1,3152 (data diterima)
0,2129 / 4
− 0,22
t hitung data 2 = = 2,0667 (data diterima)
0,2129 / 4
0,22
t hitung data 5 = = 2,0667 (data diterima)
0,2129 / 4
0,14
t hitung data 6 = = 1,3152 (data diterima)
0,2129 / 4
Karena t hitung ˂ t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan
Underwood (1981), maka kadar rata – rata yang diperoleh:
__
t .s
µ=x±
n
3,1820.0,2129
= 95,97 % ±
4
= 95,97 % ± 0,34
No x x−x ( x − x) 2
Kadar (%)
1. 94,35 0,25 0,0625
2. 93,73 - 0,37 0,1369
3. 93,84 - 0,26 0,0676
4. 94,49 0,39 0,1521
5. 93,88 - 0,22 0,0484
6. 94,31 0,21 0,0441
Σ 564,6 0,5116
x 94,1
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,5116
= 0,3199
n −1 5
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel = 2,5706.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
0,25
t hitung data 1 = = 1,9143 (data diterima)
0,3199 / 6
− 0,37
t hitung data 2 = = 2,8331 (data ditolak)
0,3199 / 6
− 0,26
t hitung data 3 = = 1,9908 (data diterima)
0,3199 / 6
0,39
t hitung data 4 = = 2,9862 (data ditolak)
0,3199 / 6
− 0,22
t hitung data 5 = = 1,6846 (data diterima)
0,3199 / 6
0,21
t hitung data 6 = = 1,6079 (data diterima)
0,3199 / 6
Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan
data ke 2 dan 4.
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,2226
= 0,2724
n −1 3
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,1820.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
0,26
t hitung data 1 = = 1,9089 (data diterima)
0,2724 / 4
− 0,25
t hitung data 3 = = 1,8355 (data diterima)
0,2724 / 4
− 0,21
t hitung data 5 = = 1,5419 (data diterima)
0,2724 / 4
0,22
t hitung data 6 = = 1,6153 (data diterima)
0,2724 / 4
Karena t hitung ˂ t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan
Underwood (1981), maka kadar rata – rata yang diperoleh:
__
t .s
µ=x±
n
3,1820.0,2724
= 94,09 % ±
4
= 94,09 % ± 0,43
No x x−x ( x − x) 2
Kadar (%)
1. 91,38 - 0,21 0,0441
2. 91,48 - 0,11 0,0121
3. 91,91 0,32 0,1024
4. 91,56 - 0,03 0,0009
5. 91,74 0,15 0,0225
6. 91,49 - 0,1 0,01
Σ 549,56 0,192
x 91,59
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,192
= 0,1959
n −1 5
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel = 2,5706.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
− 0,21
t hitung data 1 = = 2,6258 (data ditolak)
0,1959 / 6
− 0,11
t hitung data 2 = = 1,3754 (data diterima)
0,1959 / 6
0,32
t hitung data 3 = = 4,0012 (data ditolak)
0,1959 / 6
− 0,03
t hitung data 4 = = 0,3751 (data diterima)
0,1959 / 6
0,15
t hitung data 5 = = 1,8756 (data diterima)
0,1959 / 6
− 0,1
t hitung data 6 = = 1,2504 (data diterima)
0,1959 / 6
Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan
data ke 1 dan 3.
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,0435
= 0,1204
n −1 3
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,1820.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
− 0,09
t hitung data 2 = = 1,4950 (data diterima)
0,1204 / 4
− 0,01
t hitung data 4 = = 0,1661 (data diterima)
0,1204 / 4
0,17
t hitung data 5 = = 2,8239 (data diterima)
0,1204 / 4
− 0,08
t hitung data 6 = = 1,3289 (data diterima)
0,1204 / 4
Karena t hitung ˂ t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan
Underwood (1981), maka kadar rata – rata yang diperoleh:
__
t .s
µ=x±
n
3,1820.0,1204
= 91,57 % ±
4
= 91,57 % ± 0,19
No x x−x ( x − x) 2
Kadar (%)
1. 90,20 - 0,26 0,0676
2. 90,29 - 0,17 0,0289
3. 90,89 0,43 0,1849
4. 90,37 - 0,09 0,0081
5. 90,53 0,07 0,0049
6. 90,45 - 0,01 0,0001
Σ 542,73 0,2945
x 90,46
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,2945
= 0,2427
n −1 5
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel = 2,5706.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
− 0,26
t hitung data 1 = = 2,6241 (data ditolak)
0,2427 / 6
− 0,17
t hitung data 2 = = 1,7158 (data diterima)
0,2427 / 6
0,43
t hitung data 3 = = 4,3398 (data ditolak)
0,2427 / 6
− 0,09
t hitung data 4 = = 0,9083 (data diterima)
0,2427 / 6
0,07
t hitung data 5 = = 0,7065 (data diterima)
0,2427 / 6
− 0,01
t hitung data 6 = = 0,1009 (data diterima)
0,2427 / 6
Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan
data ke 1 dan 3.
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,032
= 0,1033
n −1 3
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,1820.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
− 0,12
t hitung data 2 = = 2,3233 (data diterima)
0,1033 / 4
− 0,04
t hitung data 4 = = 0,7744 (data diterima)
0,1033 / 4
0,12
t hitung data 5 = = 2,3233 (data diterima)
0,1033 / 4
0,04
t hitung data 6 = = 0,7744 (data diterima)
0,1033 / 4
Karena t hitung ˂ t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan
Underwood (1981), maka kadar rata – rata yang diperoleh:
__
t .s
µ=x±
n
3,1820.0,1033
= 90,41 % ±
4
= 90,41 % ± 0,16
No x x−x ( x − x) 2
Kadar (%)
1. 92,73 0,07 0,0049
2. 93,14 0,48 0,2304
3. 92,42 - 0,24 0,0576
4. 92,49 - 0,17 0,0289
5. 92,38 - 0,28 0,0784
6. 92,79 0,13 0,0169
Σ 555,95 0,4171
x 92,66
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,4171
= 0,2888
n −1 5
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel = 2,5706.
Data diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
0,07
t hitung data 1 = = 0,5937 (data diterima)
0,2888 / 6
0,48
t hitung data 2 = = 4,0712 (data ditolak)
0,2888 / 6
− 0,24
t hitung data 3 = = 2,0356 (data diterima)
0,2888 / 6
− 0,17
t hitung data 4 = = 1,4419 (data diterima)
0,2888 / 6
− 0,28
t hitung data 5 = = 2,3749 (data diterima)
0,2888 / 6
0,13
t hitung data 6 = = 1,1026 (data diterima)
0,2888 / 6
s=
∑ ( x − x) 2
=
0,1387
= 0,1862
n −1 4
Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05
dengan derajat kebebasan ( n – 1 ) = 4, diperoleh nilai dari t tabel = 2,776. Data
diterima jika t hitung < t tabel.
x−x
t hitung =
s/ n
0,17
t hitung data 1 = = 2,0415 (data diterima)
0,1862 / 5
− 0,14
t hitung data 3 = = 1,6813 (data diterima)
0,1862 / 5
− 0,07
t hitung data 4 = = 0,8406 (data diterima)
0,1862 / 5
− 0,18
t hitung data 5 = = 2,1616 (data diterima)
0,1862 / 5
0,23
t hitung data 6 = = 2,7621 (data diterima)
0,1862 / 5
Karena t hitung ˂ t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan
Underwood (1981), maka kadar rata – rata yang diperoleh:
__
t .s
µ=x±
n
2,776.0,1862
= 92,56 % ± = 92,56 % ± 0,23
5
1. Rentang Spesifik 80 %
80
Total Al(OH)3 yang akan ditimbang = x80 mg (sesuai prosedur) = 64 mg
100
Perbandingan jumlah Al(OH)3 dari Analit + Baku = 70 : 30, maka:
70
Analit Al(OH)3 dari serbuk Lagesil = x 64 mg = 44,8 mg
100
Maka jumlah serbuk Lagesil yang direncanakan untuk ditimbang:
44,8 mg x Bobot 20 tablet Lagesil
=
Jumlah Al(OH)3 dalam 20 tablet Lagesil
44,8 mg x 14770,8 mg
=
5000 mg
= 132,3 mg
30
- Baku Al(OH)3 yang ditambahkan = x 64 mg = 19,2 mg
100
Kadar Baku Al(OH)3 yang digunakan = 78,15 %
Baku Al(OH)3 dibuat dalam 100 %
Maka Baku Al(OH)3 yang direncanakan untuk ditimbang:
100
= x 19,2 mg
78,15
= 24,57 mg
2. Rentang Spesifik 90 %
90
Total Al(OH)3 yang akan ditimbang = x 80mg (sesuai prosedur) = 72 mg
100
70
Analit Al(OH)3 dari serbuk Lagesil = x 72 mg = 50,4 mg
100
Maka jumlah serbuk Lagesil yang direncanakan untuk ditimbang:
50,4 mg x Bobot 20 tablet Lagesil
=
Jumlah Al(OH)3 dalam 20 tablet Lagesil
50,4 mg x 14770,8
=
5000 mg
= 148,9 mg
30
- Baku Al(OH)3 yang ditambahkan = x 72 mg = 21,6 mg
100
Kadar Baku Al(OH)3 yang digunakan = 78,15 %
Baku Al(OH)3 dibuat dalam 100 %
Maka Baku Al(OH)3 yang direncanakan untuk ditimbang:
100
= x 21,6 mg
78,15
= 27,64 mg
100
Total Al(OH)3 yang akan ditimbang = x80 mg (sesuai prosedur) = 80 mg
100
70
Analit Al(OH)3 dari serbuk Lagesil = x 80 mg = 56 mg
100
Maka jumlah serbuk Lagesil yang direncanakan untuk ditimbang:
56 mg x Bobot 20 tablet Lagesil
=
Jumlah Al(OH)3 dalam 20 tablet Lagesil
56 mg x 14770,8 mg
=
5000 mg
= 165,4 mg
30
- Baku Al(OH)3 yang ditambahkan = x 80 mg = 24 mg
100
Kadar Baku Al(OH)3 yang digunakan = 78,15 %
Baku Al(OH)3 dibuat dalam 100 %
Maka Baku Al(OH)3 yang direncanakan untuk ditimbang:
100
= x 24 mg
78,15
= 30,71 mg
Keterangan:
Jumlah Analit Al(OH)3 diperoleh dari perhitungan:
Berat serbuk yang ditimbang
x Jumlah Al(OH)3 dalam 20 tablet Lagesil
Berat 20 tablet Lagesil
Keterangan:
Dilakukan perhitungan yang sama untuk data selanjutnya.
Keterangan:
Jumlah Baku Al(OH)3 yang ditambahkan diperoleh dari perhitungan:
Kadar Baku Al(OH)3 yang digunakan x Bobot Baku Al(OH)3 yang
ditimbang
Keterangan:
Dilakukan perhitungan yang sama untuk data selanjutnya.
CF − C A
% Perolehan Kembali (% Recovery) = x 100%
C A*
80,23 mg - 56,19 mg
% Perolehan Kembali (% Recovery) = x 100 %
24,1 mg
= 99,75 %
Keterangan:
Data yang digunakan diambil dari Lampiran 20 halaman 57. Dilakukan
perlakuan yang sama untuk data selanjutnya.
Keterangan:
Data penimbangan serbuk sampel Lagesil dan Baku Al(OH)3 yang
ditambahkan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18 halaman 54 sampai
dengan halaman 55.
Lagesil Milanta
Madrox Aludonna-D
Trianta Dexanta
Lambucid Stomach