Anda di halaman 1dari 3

KESENJANGAN SOSIAL:

Pengertian, Faktor, Dampak, dan Solusinya

Pada dasarnya, kesenjangan sosial adalah suatu kondisi yang tidak seimbang di
dalam kehidupan masyarakat, baik itu secara personal maupun kelompok, yang mana di
sana terjadi bentuk ketidakadilan distribusi berbagai hal yang dinilai penting dalam suatu
tatanan masyarakat.
Kesenjangan sosial ini seringkali berkaitan dengan adanya suatu bentuk perbedaan
yang nyata dan mudah dilihat dalam segi keuangan masyarakat, yang meliputi nilai kekayaan
harta. Kesenjangan ekonomi sosial yang hadir di masyarakat ini bisa dilihat dengan mudah
dari adanya peluang serta manfaat yang tidak sama dalam posisi sosial yang berbeda di
dalam masyarakat.
Selain itu, kesenjangan sosial ini juga bisa dilihat dari adanya ketidaksetaraan pada
barang atau jasa, kekayaan, imbalan, hukum, kesempatan yang diperoleh pada setiap orang.

Menurut Para Ahli, Kesenjangan Sosial Adalah


Agar Anda lebih memahami arti dari kesenjangan sosial itu sendiri, mari kita melihat
berbagai pendapat para ahli di bidangnya.
 Robert Chambers
Robert Chambers menjelaskan bahwa kesenjangan sosial adalah adalah seluruh gejala yang
muncul di dalam lapisan masyarakat karena adanya bentuk perbedaan dalam hal keuangan
dan yang lainnya di antara masyarakat yang menempati suatu daerah tertentu.

 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kesenjangan sosial adalah
perbedaan, ketidakseimbangan, serta jurang pemisah yang ada di dalam lapisan tatanan
masyarakat.

 Wikipedia
Sedangkan jika merujuk pada Wikipedia, maka kesenjangan sosial adalah segala hal yang
erat kaitannya dengan kesenjangan kekayaan, pendapatan, jurang pemisah antar si kaya dan
si miskin, yang mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di antara tiap personal dalam
suatu kelompok masyarakat.

Berbagai Faktor Penyebab Kesenjangan Sosial


1. Faktor Perbedaan Sumber Daya Alam
Lapisan tingkat ekonomi dalam sebuah daerah dipengaruhi oleh kekuatan sumber
daya alam yang ada di daerahnya masing-masing. Tingkat perekonomian tersebut bisa
meningkat jika sumber daya alam yang ada pada daerahnya bisa dikelola secara baik.

2. Faktor Kebijakan Pemerintah


Pihak pemerintah dalam mengambil kebijakan pun turut menjadi faktor hadirnya
kesenjangan sosial yang hadir di lapisan masyarakat. Contohnya adalah seperti kesenjangan
program transmigrasi, masyarakat pendatang biasanya akan cenderung lebih cepat
berkembang daripada warga asli di daerah tersebut karena adanya kesempatan yang lebih
besar yang diserahkan pada warga pendatang.
Hal tersebutlah yang kemudian bisa melahirkan adanya kesenjangan sosial ekonomi di dalam
masyarakat.
3. Faktor Pengaruh Globalisasi
Selain bisa dimanfaatkan untuk menyentuh kemajuan bersama, globalisasi juga
ternyata bisa melahirkan adanya kesenjangan sosial ekonomi di berbagai lapisan
masyarakat. Kesenjangan sosial ekonomi tersebut lahir saat sebagian masyarakat di
dalamnya tidak mampu beradaptasi dan tidak mampu memanfaatkan adanya globalisasi
yang ada secara baik.

4. Faktor Demografis
Kondisi demografi daerah ditunjukan dengan adanya tingkat pertumbuhan masyarakat,
pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, dan struktur kependudukan. Adanya perbedaan
demografis antar tiap daerah ini bisa melahirkan adanya kesenjangan sosial, karena
produktivitas kerja masyarakat pada tiap daerah tidak sama.

5. Faktor Letak dan Kondisi Geografis


Letak dan kondisi geografis pada suatu daerah umumnya mempengaruhi tingkat
pembangunan pada daerah tersebut. Biasanya, masyarakat yang tinggal di dataran tinggi
akan kesulitan untuk membangun infrastruktur daripada masyarakat lain yang tinggal di
dataran rendah.
Hal tersebut menyebabkan mereka yang tinggal di dataran rendah bisa lebih cepat
berkembang yang nantinya bisa melahirkan kesenjangan sosial.

Dampak Kesenjangan Sosial


1. Kemiskinan dan Pengangguran
Kesenjangan sosial ini ditandai dengan meningkatnya angka kemiskinan dan
pengangguran setiap tahun. Apabila suatu negara didominasi oleh masyarakat miskin dan
menganggur, maka pendapatan pada suatu negara juga sangatlah rendah.
Daya beli masyarakat pada keperluan sekunder akan menurun karenanya pendapatan yang
tidak pasti dan cenderung menurun. Kondisi tersebut akan menyebabkan keuntungan
perusahaan berjalan tidak maksimal.

2. Target Pasar yang Tidak Jelas


Berdasarkan pengertian kesenjangan sosial yang sudah kita bahas sebelumnya,
kesenjangan sosial akan membuat target pasar suatu bisnis menjadi tidak jelas arahnya.
Apabila suatu perusahaan mempunyai target pasar untuk masyarakat kelas bawah, maka
tentunya perusahaan akan mengalami kerugian karena daya beli mereka akan cenderung
menjadi tidak menentu.
Sebaliknya, walaupun perusahaan menargetkan kalangan kelas menengah ke atas, hal
tersebut tidak serta merta membuat perusahaan mengalami keuntungan karena kalangan elit
di Indonesia ini lebih menyukai produk luar negeri.

3. Sulit Mencari Tenaga Kerja yang Kompeten


Di lapangan, walaupun memang pengangguran di Indonesia ini banyak yang
pengangguran, tapi banyak perusahaan yang mengklaim dirinya kesulitan untuk bisa
memperoleh tenaga kerja yang kompeten. Adanya kesenjangan sosial di dalamnya membuat
tingkat dan juga kualitas pendidikan masyarakat Indonesia banyak sekali yang berada di
bawah rata-rata.
Walaupun lulusan sarjana di Indonesia memang sangat banyak, namun fakta di lapangan
membuktikan bahwa keahlian mereka belum terlalu banyak dibutuhkan di Indonesia,
khususnya untuk mereka yang belum berpengalaman.
4. Maraknya Tindak Kejahatan
Indonesia sendiri terbilang memiliki kasus kejahatan yang tinggi. Baru-baru ini bahkan
banyak kejahatan dari hacker yang merugikan perusahaan besar karena para hacker
tersebut berhasil meretas data penting.
Tingginya angka kriminal masyarakat di Indonesia ini bisa terjadi karena permasalahan
keuangan akibat dari adanya kesenjangan sosial. Hal tersebut menjadi faktor terbesar yang
membuat individu atau sekelompok orang melakukan tindak kejahatan.

Solusi Kesenjangan Antara Perkotaan & Pedesaan


Seperti yang sudah kita bahas bersama di atas, kita bisa memahami bersama bahwa
kesenjangan sosial yang paling jelas terlihat adalah antara masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan. Adanya perbedaan latar belakang baik itu dalam sisi pendidikan,
ekonomi ataupun akses terhadap fasilitas kesehatan tidak melulu disebabkan karena adanya
faktor sosial-kultural masyarakat yang memegang kuat prinsipnya.
Kesenjangan ekonomi yang ada pada masyarakat perkotaan juga bisa disebabkan
karena faktor sosial politik dan geografi daerah yang tidak menguntungkan bagi daerah
pedesaan. Selain itu, kultur kekerabatan dan tradisi/adat istiadat juga menyebabkan
kesenjangan sosial di dalamnya.
Jadi, dari masyarakat pedesaan juga secara internal harus mulai terbuka dengan
dunia luar, mereka tidak boleh merasa alergi pada setiap perubahaan yang ada. Walaupun
mempertahankan budaya sangat penting untuk menjaga adanya kearifan loka, tapi
masyarakat di dalamnya juga harus mempunyai visi yang jelas dan terukur agar mereka bisa
mendapatkan inisiatif untuk mampu merubah nasib mereka.
Tanpa adanya perubahan pola pikir yang selama ini telah mendarah daging di
masyarakat pedesaan, mereka akan kesulitan untuk menjadi masyarakat yang maju, karena
minimnya persaingan yang terjadi di antara mereka.
Masyarakat yang hidup bersama dengan mata pencaharian yang cenderung sama
antara satu dan yang lain biasanya tidak mempunyai motivasi yang kuat untuk saling
bersaing. Kalaupun memang ada ketimpangan sosial pada masyarakat pedesaan, biasanya
ketimpangan yang terjadi tidak terlalu parah.
Lebih dari itu, pihak pemerintah juga harus mampu membuat kebijakan yang di berada di
luar masyarakat itu sendiri. Susunan kebijakan tersebut adalah:
1. Pihak pemerintah harus fokus dalam mendorong adanya peningkatan serta perbaikan
infrastruktur desa, khususnya pada beberapa desa yang kondisi geografisnya tidak
menguntungkan.
2. Pihak pemerintah harus memprioritaskan akses pendidikan, informasi dan kesehatan
gratis sehingga pembangunan yang terjadi di dalamnya bisa terwujud.
3. Pemerintah harus memberikan modal bagi masyarakat desa agar mereka mempunyai
pendapatan lain, jadi tidak hanya pada sektor pertanian. Adanya bantuan modal tersebut
pastinya akan sangat membantu masyarakat karena mereka akan mampu mendirikan
usaha. Sehingga, pendapatan ekonomi masyarakat di dalamnya bisa meningkat,
khususnya pada masyarakat desa yang memiliki tanah gersang dan tidak mendukung
untuk menanam pertanian.
4. Pihak pemerintah juga harus aktif melakukan segregasi atau eksklusi pada masyarakat
pedesaan.

Berbagai solusi tersebut harus bisa dijadikan input oleh pemerintah dalam menyusun
berbagai kebijakan, khususnya yang erat kaitannya dengan peningkatan taraf hidup desa
agar bisa menjadi lebih baik. Sehingga, pedesaan yang selama ini identik dengan
keterbelakangan akan perlahan-lahan bisa berkembang menjadi desa maju.

Anda mungkin juga menyukai