Anda di halaman 1dari 27

Nama Kelompok:

1. Lita Dwi Indriani


(11180950000054)

2. Rizka Tsania Annisa


(11180950000064)
Outline
01 Bioteknologi Kesehatan
▪ Pengertian Bioteknologi
▪ Contoh Aplikasi Bioteknologi Kesehatan

02 Industri Bioteknologi
▪ Industri Bioteknologi Kesehatan di Indonesia
▪ Industri Bioteknologi Kesehatan di dunia

03 Personalized Medicine
▪ Pengertian, Sejarah, Contoh, Kelebihan dan
Kekurangan Personalized Medicine
▪ Farmakogenomik & SNP’s
Bioteknologi
01
03
BIO : Agen hayati
(organisme, jaringan/ sel, dan komponen
sub seluler) Bioteknologi Konvensional
TEKNO : Rekayasa (Engineering) Bioteknologi Modern
LOGI: Ilmu pengetahuan

02

Bioteknologi merupakan penerapan teknik-teknik biologi,


biokimia dan rekayasa dalam pengolahan bahan dengan
memanfaatkan agensia jasad hidup dan komponen
komponen untuk menghasilkan barang dan jasa
Aplikasi Bioteknologi Kesehatan
Antibiotik Vaksin
Antibodi
Obat- obatan yang Berfungsi Monoklonal
mempunyai efek meningkatkan
menekan atau kekebalan tubuh Berfungsi
mengatasi penyakit guna mencegah mendiagnosis
infeksi. penyakit tertentu penyakit, untuk
Contoh: Penicilin, misal cacar, polio, penelitian, dan
Streptomycin TBC, dll terapi.

Hormon Terapi Gen


Senyawa yang bekerja Memperbaiki gen yang
memacu fungsi organ abnormal/ rusak yang
tertentu. bertanggung jawab terhadap
Contoh: Hormon terjadinya suatu penyakit.
insulin Contoh: terapi sel somatik,
terapi penyakit genetis
Industri Bioteknologi Kesehatan

PT Bio Farma Industri Bioteknologi


Kesehatan di Indonesia

PT Kimia Farma

Hoffmann La Roche

Industri Bioteknologi
Kesehatan di Dunia Genentech Incorporation
PT Bio Farma
PT. Biofarma merupakan salah satu dari perusahaan
lokal yang menghasilkan vaksin dan antisera untuk
kebutuhan nasional, dan sekitar 60% produksi vaksin
dari PT. Biofarma diekspor untuk memenuhi
kebutuhan vaksin di dunia melalui perdagangan
bilateral maupun melalui UNICEF/WHO yang
merupakan organisasi kesehatan dunia. .

Sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat


yang Baik) BPOM UPDATE per 30 Juni
2020, PT Bio Farma telah memiliki 24
produk yang terdaftar baik klasifikasi dari
jenis obat maupun produk biologi.
SEJARAH

Sejarah PT. Bio Farma awalnya pada tahun


1890 tepatnya pada tanggal 6 agustus 1890,
berdirilah “Parc vaccinogene” di RS Militer
Weltevreden yang sekarang berubah menjadi
RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Setelah
melewati beberapa waktu dan pergantian
nama karena masa jajahan Negara Belanda
dan Jepang, pada tahun 1950an setelah
Indonesia Merdeka perusahaan ini berubah
nama menjadi Gedung Cacar dan Lembaga
Pasteur. Tahun 1997 berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 26 Tahun 1997 baru
ditetapkan dengan nama PT Bio Farma
(Persero) hingga sekarang.
Produk
Vaksin yang telah diproduksi oleh PT Bio Farma
terdiri atas vaksin virus (vaksin campak, vaksin
hepatitis b, dan vaksin polio), vaksin bakteri seperti
vaksin DTP, vaksin TT, vaksin BCG, dan vaksin DT,
serta vaksin kombinasi (vaksin DTP-HB dan vaksin
pentabio)

PT Bio Farma juga memproduksi berbagai


macam serum seperti serum anti bisa ular,
serum antitetanus, serum antirabies, serum
antidifteri dan reagen/diagnostika (Tuberkulin
PPD RT 23 SSI).
PT Kimia Farma
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk merupakan perusahaan industri
farmasi pertama di Indonesia dan salah satu dari BUMN yang
bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan khususnya
dibidang penyediaan obat. PT Kimia Farma memiliki fasilitas
Riset dan Teknologi (RISTEK) yang berfungsi untuk
melaksanakan penelitian dalam pengembangan produk-produk
baru serta budidaya tanaman obat.

PT. Kimia Farma memiliki kurang lebih 512 cabang yang


tersebar di seluruh Indonesia, unit- unit usaha atau cabang ini
terbagi dalam bidang produksi bahan baku (manufaktur), obat
jadi (formulasi), dan unit usaha pelayanan distribusi farmasi
SEJARAH
Sejarah singkat pada PT Kimia Farma yaitu pada
tahun 1817 Kimia Farma didirikan oleh pemerintah
Hindia Belanda dengan nama NV Chemicalien
Handle Rathkamp & Co. Namun perusahaan
farmasi tersebut berubah nama lagi menjadi
Perusahaan Negara Farmasi (PNF) Bhinneka
Kimia Farma pada tahun 1958 setelah Indonesia
merdeka. Terakhir pada tahun 1971 tepatnya
tanggal 16 Agustus, bentuk PNF diubah menjadi
Perseroan Terbatas (PT) sehingga PNF Bhinneka
Kimia Farma berubah pula namanya menjadi PT.
Kimia Farma (persero) hingga kini.
Contoh Produk

Salah satu hasil pencapaian RISTEK yang dimiliki PT.


Kimia Farma adalah upaya pengembangan mutu dan
rendemen dari bahan baku antibiotik Rifampicin
(Permatasari, 2017). Rifampicin (Rifampin) adalah
antibiotik untuk mengobati beberapa infeksi dari bakteri.
Rifampicin yang diproduksi termasuk ke dalam antibiotik
semisintetik yang dihasilkan dari Streptomyces
mediterranea bekerja dengan cara menghambat
DNA-dependent RNA polymerase (DDRP) bakteri. Sel
bakteri yang sedang beristirahat (senyawa bakterisida)
dan mengalami multiplikasi dapat menyebabkan
Rifampicin tersebut aktif. Rifampicin dapat menangani
sejumlah infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti
tuberculosis (TBC) dan kusta
Pelaksanaan distribusi farmasi PT. Kimia Farma
melayani produk-produk kesehatan berupa produk
etikal dimana penjualan produk ini melalui Apotek dan
Rumah Sakit, Produk OTC yang di jual bebas di
pasaran seperti Toko Obat, Supermarket dll, Produk
Generik berlogo yang dijual lebih murah dari obat
paten, dan Produk lisensi yaitu produk kerjasama
dengan pabrik farmasi terkemuka yang ada di luar
negeri.
Hoffmann-
La Roche

Hoffmann- La Roche merupakan salah satu perusahaan farmasi dan


diagnostik yang menghasilkan produk-produk antibiotik, antimalaria,
dan obat kanker. Perusahaan tersebut adalah perusahaan
bioteknologi terbesar di dunia yang berkantor pusat di Basel, Swiss
Didirikan pada tanggal 1 Oktober 1896 dan tahun-tahun setelahnya
sudah mengembangkan kerjasama erat antara dunia akademis
dengan pengembangan obat pada tahun 1915 telah membuahkan
berbagai inovasi. Pada tahun 2009, Roche mengakuisisi Genentech
Incorporation.
Genentech Incorporation didirikan pada tahun 1976 oleh Herbert Boyer dan Robert
Swanson yang bergerak dibidang teknologi DNA rekombinan. Setahun setelahnya,
perusahaan ini berhasil membuat bakteri hasil rekayasa yang bermanfaat untuk
Herbert Boyer mensintesis protein pertumbuhan manusia. Salah satu pencapaian Genentech
adalah Humulin, yaitu obat insulin yang diproduksi untuk manusia yang diambil dari
rekayasa genetika pada bakteri untuk menyembuhkan penyakit diabetes. Humulin
merupakan obat pertama berbasis bioteknologi yang disetujui pemerintah atau FDA
(Food and Drug Administration). Selain humulin, pada tahun 1994 Genentech
Incorporation mengembangkan obat untuk penderita defisiensi hormon tubuh
Robert Swanson dengan merk dagang Nutropin dan obat berbasis obat presisi berupa Herceptin pada
pengobatan kanker.
Personalized Medicine

Pengertian Sejarah Farmakogenomik


Personalized Personalized
Medicine Medicine

Kelebihan
Contoh dan
SNP’s
Personalized Kekurangan
Medicine PM
Personalized Medicine

Personalized medicine adalah pengobatan yang


berdasarkan ciri khas individu berdasarkan klasifikasi
tertentu seperti susunan gen yang berada di dalam tubuh
individu tersebut. Perkembangan penyakit ini dapat dilihat
dari tanda dan gejala dari penyakit tersebut, apakah
penyakit ini akan membaik atau malah memburuk dan
apakah akan sembuh atau malah terjadi komplikasi. Dengan
kesesuaian dari prediksi inilah, upaya pengobatan yang
dilakukan menjadi lebih efektif.
Istilah lain Personalized Medicine
Obat Presisi
Obat Stratifikasi
Obat presisi atau precision medicine Stratifikasi mempunyai arti
yang paling mirip dengan personalized
medicine sebagai penggunaan 2 pengelompokan pasien berdasarkan
penyakit tertentu kedalam subgroup,
epigenomik dan genomik untuk berdasarkan ciri tertentu, yang
mendefinisikan penyakit individu yang
dapat menghasilkan pengobatan 1 memberi respon lebih sering
terhadap obat tertentu atau,
individual yang lebih baik
3 alternatifnya, risiko efek samping
lebih rendah sebagai respon
terhadap pengobatan tertentu.

4
Targetted Medicine Farmakogenomik
Farmakogenomik
Farmakogenomik adalah ilmu yang menjelaskan 85% 35% 65% 45%
tentang individu yang mempunyai perbedaan respon
terhadap obat yang diberikan, karena adanya
perbedaan genetik pada tiap individu. Perbedaan
individu dalam merespon obat karena adanya variasi
alel pada gen yang akan memengaruhi metabolisme
obat, toksisitas, dan khasiat dari obat. Para peneliti
akan terbantu dalam hal pengembangan obat jika
semakin banyak informasi yang diketahui tentang
peranan genetik dalam merespon obat, yang
khususnya pada tingkat molekuler. Maka dari itu untuk
dapat memperkirakan terjadinya respon positif dan
negatif pada pengembangan obat dibutuhkan suatu
perangkat yang dapat mengidentifikasi suatu marker
tertentu.
Farmakogenomik

Farmakogenomik bertujuan untuk


mengoptimalkan terapi obat yang
sesuai dengan genotipe para
pasien. Terapi obat yang optimal
diharapkan akan mendapatkan
obat untuk memastikan efek terapi
maksimum dengan efek samping
yang minimal, mengidentifikasi
terapi yang dipersonalisasi untuk
mengurangi variabilitas antar
individu
SNP’s
SNPs (single nucleotide polymorphisms) adalah
varian DNA yang saat ini banyak dipakai sebagai
penanda (marker)

SNPs terjadi bila satu jenis nukleotida pada posisi


tertentu tersubtisusi dengan jenis nukleotida
lainnya
06 05
Adanya perbedaan SNPs pada genom seseorang
mengakibatkan adanya perbedaan dalam
predisposisinya ataupun respon manusia terhadap
penggunaan obat pada jenis penyakit tertentu
Sejarah Personalized Medicine

Pada abad ke 20, maraknya transfusi darah menghasilkan pengetahuan pengelompokkan perbedaan
penggolongan darah. Personalized Medicine lebih konkret pada abad ke-21. Pada abad ini pemetaan
genetik diketahui bahwa 99,1% dari susunan genetik seseorang adalah identik yang sisanya
bervariasi antar manusia. Inilah yang membuat setiap orang berbeda dalam merespon obat yang
digunakan. Pemerintah Amerika pada tahun 2005 sudah melakukan personalized medicine,
penerapannya merujuk untuk bertindak terhadap pencegahan pada suatu penyakit. Para wanita yang
memiliki riwayat kanker payudara disarankan untuk melakukan pemeriksaan gen, agar mengetahui
seberapa besar peluang tiap wanita tersebut menderita kanker. Dalam sistem pelayanan klinis ini
pengaplikasian personalized medicine tersebut diharapkan agar menciptakan pengobatan yang
efikasi, optimal, safety dan berefek pada cost-effectivness
Contoh aplikasi Personalized Medicine: Herceptin


Contoh aplikasi Personalized Medicine: Herceptin
Kelebihan & Kekurangan Personalized
Medicine
Kelebihan

Ketepatan Personalized Medicine


Kekurangan
dapat mengurangi beban
penyakit, durasi, dan tingkat
keparahan penyakit serta Personalized medicine juga
mengurangi resiko atau efek mempunyai keterbatasan yaitu
samping yang akan ditimbulkan biaya, masalah etika, kemajuan
dari proses pengobatan ilmiah, ketersediaan tes genetik,
pertanggungan asuransi, dan
pendidikan juga dapat
menjembatani kesenjangan
pengetahuan yang berkembang
antara ilmuwan dan praktisi.
Referensi
Anugrah, K. R. (2015). Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Cabang Tanjung
Pinang. Naskah Publikasi. Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Maritim Raja Ali Haji : Tanjung
Pinang
Campbell, D.A., Valdes, A.M. and Spurr, N. (2000). Making Drug Discovery a SN(i)P. Drug Discov. Today 5, 388-396.
Nurcahyo, Heru. (2011). Diktat Bioteknologi. Yogyakarta : Universitas Negri Yogyakarta
Permatasari, M. R. S. (2017). Strategi Pengembangan Usaha untuk Mengatasi Persaingan (Studi Kasus PT. Kimia
Farma Jakarta). Jurnal Cakrawala, 17(1): 81- 87.
Rettie AE and Tai G. (2006). Warfarin Pharmacogenomics: Closing in on Personalized Medicine. Mol Intervent, 6:
223-227.
Siswandono. (2016). Kimia Medisinal 2 Edisi 2. Surabaya: Universitas Airlangga Press
Stoneking, M (2001). Single Nucleotide polimorphysms: From the Evalotionary past. Nature 409 (6822), 821-822.
Wasilah, U., Rohimah S., & Su’udi, M. (2019). Perkembangan Bioteknologi di Indonesia. Rekayasa Journal of
Science and Technology, 12(2): 85-90.

Anda mungkin juga menyukai