KLASIFIKASI MATERI
Oleh:
Dalam ilmu kimia materi merupakan suatu objek atau bahan yang membutuhkan ruang,
yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut massa. Dengan kata lain materi merupakan
segala sesuatu yang menempati ruang dan waktu. Materi tersusun atas molekul-molekul, dan
molekul pun tersusun atas atom-atom. Materi umumnya dapat dijumpai dalam empat fase
berbeda, yaitu padat, cairan, gas, dan plasma (wujud zat). Empat fase ini kemudian dapat
diubah menjadi bentuk lain, atau dicampurkan, atau dilarutkan sesuai dengan pengaruh yang
diberikan seperti yang sudah dipelajari di materi sebelumnya.
Secara umum materi dibagi menjadi dua yaitu zat tunggal dan campuran. Zat tunggal
dibagi lagi menjadi dua yaitu unsur dan senyawa. Unsur terdiri dari logam dan non logam,
sedangkan senyawa terdiri dari molekul, rumus kimia, sifat, dan tata nama. Campuran terdiri
dari homogen dan heterogen.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui, membedakan, dan juga mengetahui rumus
kimia setiap materi.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang yang jumlahnya
diukur oleh suatu sifat yang disebut massa. Secara umum, materi dapat juga didefinisikan
sebagai sesuatu yang memiliki massa dan menempati volume (Petrucci, 1987).
Segala sesuatu itu bisa sesuatu yang terlihat (zat cair dan zat padat) ataupun yang tidak
tampak yaitu zat gas. Maksud materi menempati ruang adalah benda dapat ditempatkan dalam
suatu ruang atau wadah tertentu sedangkan materi mempunyai massa, memiliki maksud
bahwa benda yang termasuk materi dapat diukur, ditimbang dengan menggunakan alat ukur
tertentu yaitu neraca atau timbangan (Nurcahyo, 2018).
Materi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu zat tunggal dan campuran, dimana
zat tunggal ialah materi yang memiliki susunan partikel yang tidak dapat diubah dan komposisi
yang tetap sedangkan campuran ialah zat yang memiliki komposisi yang tetap dan seragam
diseluruh bagian. Zat tunggal dibagi dua, yaitu unsur dan senyawa. Unsur terdiri dari logam dan
non logam, sedangkan senyawa terdiri dari molekul, rumus kimia, sifat, dan tata nama.
Campuran juga di bagi dua yaitu homogen dan heterogen.
2.2.1. Unsur
Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat - zat yang lain dengan reaksi
kimia biasa. Unsur terdiri dari logam dan non logam. Adapun ciri-ciri logam yaitu, berwujud
padat pada suhu kamar kecuali raksa, dapat ditempa dan direnggangkan, mengkilap jika
digosok, konduktor panas dan listrik. Dan ciri-ciri non logam yaitu, berwujud padat, cair atau
gas, rapuh dan tidak dapat ditempa, tidak mengkilat walau digosok kecuali intan, non
konduktor kecuali grafik.
Unsur diberi lambang tertentu untuk memudahkan penulisan yang disebut lambang
unsur atau tanda atom. Lambang unsur diturunkan dari nama unsur berdasarkan aturan yang
telah ditentukan. Setiap unsur yang diberi lambang yang diawali dengan huruf awal dari nama
latin unsur tersebut yang ditulis dengan huruf besar. Setiap unsur yang memiliki huruf awal
sama, maka diberi lambang yang berbeda dengan menambahkan satu huruf lain dari nama
unsur tersebut yang ditulis dengan huruf kecil. Contoh unsur logam dan lambangnya
diantaranya, kalsium (calsium) = Ca, kobalt (cobalt) = Co, krom (chromium) = Cr, kadmium
(cadmium) = Cd, kalium = K, dan lain lain. Contoh unsur non logam dan lambang diantaranya,
argon = Ar, bromin = Br, helium = He, hidrogen = H, neon = Ne, dan lain lain.
2.2.2. Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat lain dengan
reaksi kimia. Senyawa termasuk ke dalam zat tunggal karena komposisinya selalu tetap. Sifat
senyawa berbeda dengan sifat senyawa penyusunnya. Contoh senyawa diantaranya air (H2O),
garam dapur (NaCl), karbon dioksida (CO2) dan lain-lain.
2.2.3. Campuran
Campuran adalah suatu zat atau materi yang terbentuk dari penggabungan dua buah zat
tunggal atau lebih dengan perbandingan yang tidak tetap. Contoh: air dan gula, air dan garam,
air dan pasir, dan lain-lain. Campuran dibagi dua yaitu campuran homogen dan
heterogen.Campuran homogen adalah campuran yang homogen disebut dengan larutan atau
dengan kata lain campuran yang tidak bisa dipisahkan, contohnya: campuran air dan gula,
udara, dan lain- lain. Udara merupakan campuran homogen dikarenakan udara terdiri dari
nitrogen, oksigen, argon, uap air, dan karbon dioksida. Masing-masing individu ini menunjukkan
sifat-sifatnya yang unik dalam campuran tersebut. Jadi, sampel-sampel udara yang diperoleh
dari kota yang berbeda bisa berbeda susunannya karena perbedaan ketinggian, pencemaran,
dan lain-lain (Manan, 2011).
Campuran Heterogen adalah campuran antara dua jenis atau lebih yang partikel-partikel
penyusunnya masih bisa dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya. Contohnya
campuran antara serbuk besi dengan pasir, campuran antara air dan oli, penambahan minyak
ke dalam air juga menghasilkan campuran heterogen karena cairannya tidak memiliki susunan
yang konstan (Sastroamidjojo, 2005).
Campuran heterogen dibagi menjadi dua yaitu suspensi, dan koloid. suspensi
merupakan campuran heterogen di mana partikel-partikelnya akan terlihat dengan mata
telanjang. Koloid merupakan campuran dua macam zat atau lebih yang bersifat antara larutan
dan suspensi. Dilihat sepintas koloid tampak homogen, tetapi jika dilihat dengan mikroskop
ultra bersifat heterogen. Tidak seperti campuran, senyawa hanya dapat dipisahkan dengan cara
kimia menjadi unsur-unsur murninya (Sutresna, 2008).
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan di rumah, secara daring. Pada hari Selasa, tanggal 9
November 2021, pukul 16.00-18.00 WIB.
3.2.1. Alat
Alat tulis
Wadah
3.2.2. Bahan
Besi
Tulang ikan
Koin Rp.1000,00
Emas
Korek api
Koin Rp. 200,00
Kaleng minuman
Angin di ban kereta
Koin
Centong
Prostex (fenol)
Solar
Alkohol
Garam
Gula
Detergen
Gas elpiji
Oksigen
Karbon dioksida
Air
Minyak + Air
Susu + Air
Garam + Air
Oli + Air
Gula + Air
Teh + Air
Pasir + Air
Pasta gigi + Air
Parfum
Udara
4.2. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa umumnya materi
dibagi menjadi dua yaitu zat tunggal dan campuran. Zat tunggal seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya dibagi menjadi dua yaitu unsur dan senyawa. Adapun contoh unsur yang
digunakan pada praktikum yaitu, besi (Fe), kalsium (Cl), nikel (Ni), Emas (Au), belerang (S),
perak (Ag),seng (Zn), nitrogen (N), tembaga (Cu), aluminium (Al). Unsur-unsur ini tidak bisa
disederhanakan lagi. Contoh senyawa yang digunakan pada praktikum ini diantaranya fenol,
solar, alkohol, garam, gula, detergen, gas elpiji, oksigen, karbon dioksida, air. Yang dinamakan
senyawa, zatnya bisa disederhakan seperti air (HO2) H dan O2 masih bisa dipisah dan
disederhanakan menjadi zat lain, H menjadi hidrogen dan O2 menjadi oksigen.
Pembagian kedua dari materi yaitu campuran, seperti yang sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya materi dibagi dua yaitu homogen dan heterogen. Adapun contoh homogen pada
praktikum ini yaitu susu + air, garam + air, gula + air, teh + air, parfum, dan udara. Materi ini
termasuk ke dalam conoth homogen dikarenakan kedua materi bercampur atau disebut
larutan. Heterogen dibagi menjadi dua yaitu suspensi dan koloid. Contoh suspensi pada
praktikum ini yaitu minyak + air, oli + air, pasir + air, dan pasta gigi + air. Materi- materi ini
termasuk ke dalam pembagian suspensi dikarenakan meskipun kedua materi dicampur, namun
tidak tercampur sempurna, sehingga masih terlihat jelas perbedaan kedua materi. Adapun
contoh dari koloid tidak digunakan pada praktikum ini. Sebagai pengetahuan tambahan, contoh
dari koloid diantaranya berbagai jenis cat, bahan tinta, bahan stereoform. Materi ini termasuk
ke dalam kelompok koloid dikarenakan adanya dispersi suatu zat ke dalam zat lain yang
dicampurkan.
5.1. Kesimpulan
1. Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
2. Klasifikasi dari materi yaitu zat murni dan campuran. Zat murni dapat digolongkan
menjadi unsur dan senyawa, sedangkan campuran dapat digolongkan menjadi
campuran homogen dan campuran heterogen.
3. Unsur terbagi dua yaitu logam dan non logam, sedangkan senyawa terdiri dari molekul,
rumus kimia, sifat, dan tata nama.
4. Homogen berupa larutan, sedangkan heterogen terbagi menjadi suspensi, dan koloid.
5.2. Saran
Praktikum ini sudah berjalan dengan semestinya, akan tetapi alangkah baiknya
praktikum dilakukan secara offline agar praktikan lebih mudah memahami peralatan lab dan
dapat mempelajari serta melihatlangsung proses percobaan klasifikasi materi.
DAFTAR PUSTAKA
Petrucci. R.H. 1987. Kimia Dasar. Prinsip dan Terapan Modern. diterjemahkan oleh S. Achmadi
(edisi ke-4th, Jilid 1). Jakarta: Erlangga.