Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REPORT

GEOGRAFI PARIWISATA

Nama : Dina Lestari


Nim : 3153131010
Kelas :
B-Reg-2015

Dosen Pengampu:
Fitra Delita, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018

1
CRITICAL BOOK REPORT

i
CRITICAL BOOK REPORT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan YME, karena dengan rahmat karunia
kami dapat menyelesaikan CBR ini, kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini baik secara langsung maupun tidak langsung,
Kami sangat berharap CBR ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam
penulisan CBR ini. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan usulan demi perbaikan
dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga CBR ini dapat dipahami dan berguna bagi penulis maupun orang yang
membacanya.

Medan, September 2018

Penulis

i
CRITICAL BOOK REPORT

DAFTAR ISI

Halaman sampul

Kata pengantar.......................................................................................................i

Daftar isi................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

a. Identitas buku 1.........................................................................................1


b. Identitas buku 2.........................................................................................1

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU

a. Ringkasan Buku 1......................................................................................2


b. Ringkasan buku 2......................................................................................5

BAB III. KEUNGGULAN BUKU

a. Keterkaitan antar buku1 dan buku 2..........................................................6


b. Kemutakhiran isi buku..............................................................................6

BAB IV. KELEMAHAN BUKU

a. Keterkaitan antar bab.................................................................................7


b. Kemutakhiran isi buku..............................................................................7

BAB V. IMPLIKASI TERHADAP

a. Teori/ Konsep............................................................................................8
b. Program pembangunan di Indonesia.........................................................8
c. Analisis mahasiswa (posisi kritis mahasiswa)..........................................8

BAB VI. KESIMPULAN

a. Kesimpulan................................................................................................9
b. Saran .........................................................................................................9

ii
CRITICAL BOOK REPORT

BAB I
BIBLIOGRAFI

1. Identitas Buku Pertama


Judul Buku : Pengantar Ilmu Pariwisata
Nama Pengarang : I Gde Pitana, I Ketut Surya Diarta
Tahun Terbit : 2009
Halaman : xiv+226 hlm
Tebal : 16 x 23 Cm
ISBN : 978-979-29-0928-9
Kota terbit : Jakarta
Penerbit : Penerbit Andi

2. Identifikasi Buku Kedua


Judul : Sosiologi Industri
Penyusun : I Gde Pitana & Putu G. Gayatri
Cetakan :-
Penerbit : ANDI Yogyakarta
Tebal Buku : 197 halaman
Terbit : 2005
ISBN : 979-731-700-5

1
CRITICAL BOOK REPORT

BAB II

RINGKASAN BUKU

1. Ringkasan Buku Pertama


 Sesungguhnya pariwisata telah dimulai sejak dimulainya peradaban manusia, yang
ditandai oleh adanya pergerakan manusia yang melakukan ziarah atau perjalanan
agama lainnya. Sedangkan sebagai kegiatan ekonomi, pariwisata baru berkembang
pada awal abad 19 dan sebagai industri internasional dimulai pada tahun 1869
(crick,1989;graburn dan jafari,1991;pitana dan gayatri,2005)
 Konsep heuristic mengenai wisatawan dalam konteks perilaku yang secara luas
diterima mengandung atribut yang esensial. Pertama, wisatawan adalah seseorang
yang melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggalnya untuk mengunjungi tempat
lain dari negaranya, atau beberapa negara lain. Jika konsep ini diterima maka
seseorang tidak akan pernah menjadi wisatawan di tempat tinggalnya, walau orang
tersebut tampak seperti wisatawan. Seseorang dapat menjadi wisatawan di negaranya
sendiri jika mereka mengunjungi wilayah lain yang jauh dari wilayah tempat
tinggalnya.
 Setiap perjalanan wisata memiliki durasi atau jangka waktu minimum tetapi bersifat
sementara, tidak untuk tujuan menetap di tempat baru di tuju. Jangka waktu minimum
semalam cukup beralasan untuk membedakannya dengan penglaju (commuter), yang
berpergian dari rumah kurang dari 24 jam.
 Perilaku wisata muncul dalam waktu luang (leisure time) wisatawan merupakan
seseorang yang disaat senggang berada jauh dari tempat tinggalnya. Pengalaman saat
leisure time ini bisa berupa beragam rekreasi (jalan-jalan, rileks dipantai, sosialisasi,
dsb).
 Pengertian wisatawan domestic di Australia dan selandia baru adalah orang yang
melakukan perjalanan lebih dari 40 Km masih di dalam wilayah negara sendiri, paling
tidak perjalanan tersebut dilakukan semalam, dan tidak lebih tiga bulan.
 Wisatawan international menurut PBB adalah pelancong sementara yang tinggal
paling tidak 24 jam dinegara yang dikunjungi dengan tujuan perjalanan yang dapat
diklasifikasikan di antara : (a). Leisure (rekreasi, liburan, kesehatan, studi, agama, dan
olahraga). Atau (b). Business ( family, misi tertentu, pertemuan).

2
CRITICAL BOOK REPORT

 Tourism Industry : bisnis atau perusahaan penyedia layanan barang kepada vistor,
termasuk: hotel, restoran, transportasi, tur operator, dan biro berjalanan, atraksi
wisata, usaha-usaha lain yang mendukung kebutuhan visitor.
 Cohen (1972) mengklasifikasikan wisatawan atas dasar familiarisasi dari daerah yang
akan dikunjungi, serta tingkat pengorganisasian perjalanan wisatanya. Atas dasar ini,
cohen menggolongkan wisatawan menjadi empat, yaitu:
1. Drifter, yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi daerah tetapi belum pernah ke
daerah tujuannya tersebut.
2. Explorer, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur
perjalanan sendiri (off the beaten track).
3. Individual mass tourist, yaitu wisatawan yang menyerahkan perjalanan kepada
agen perjalanan.
4. Organized-mass tourist, yaitu wisatawan yang hanya mau mengunjungi daerah
tujuan wisata yang sudah dikenal, dan dipandu dengan pemandu wisata.
 Tujuh sektor dalam industry pariwisata (Leiper 1990:29-39):
1.Sektor pemasaran (the marketing sector)
2.Sektor perhubungan (the carrier sector)
3.Sektor akomodasi (the accommodation sector)
4.Sektor daya tarik / atraksi wisata (the attraction sector)
5.Sektor tour operator (the tour operator sector)
6.Sektor pendukung/rupa-rupa (the miscellaneous sector)
7.Sektor pengkoordinasi /regulator (the coordinating sector)
 Menurut damanik dan weber (2006: 2), sumber daya alam yang dapat dikembangkan
menjadi atraksi wisata alam adalah: Keajaiban dan keindahan alam, keragaman flora
dan fauna, ekosistem yang belum terjamah manusia, objek megalitik.
 Pengelolaan pariwisata haruslah mengacu pada prinsip-prinsip pengelolaan yang
menekankan nilai-nilai kelestarian alam, komunitas, dan nilai sosial yang
memungkinkan wisatawan menikmati kegiatan wisatanya.
 Mengevaluasi dampak pariwisata terhadap lingkungan dan cari cara untuk
menurunkan atau mencegah dampat negatif tersebut dan mendorongnya kearah yang
positif.

3
CRITICAL BOOK REPORT

 Buat sinergi antara pembangunan pariwisata dengan usaha konservasi lainnya,


termasuk pembangunan wilayah lindung, manajemen kawasan lindung, pengelolaan
limbah, energy, air, zone pesisir, terumbu karang, dll.
 Dampak positif pariwisata bagi perekonomian menurut WTO (1980;9-12)
1. Meningkatkan permintaan akan produk pertanian lokal.
2. Memacu pengembangan lokasi atau lahan yang kurang produktif.
3. Meningkatkan jumlah dan permintaan akan produk perikanan dan laut.
4. Mendorong pengembangan wilayah dan penciptaan kawasan ekonomi baru.
5. Penyebaran infrastuktur ke pelosok wilayah.
 Dampak pariwisata terhadap lingkungan diantaranya:
1. Polusi udara yang dihasilkan oleh transportasi yang mendukung kegiatan
pariwisata.
2. Permasalahan lingkungan yang dihasilkan dari sampah padat/cair yang dihasilkan
dari pembangunan dan konstruksi sarana akomodasi menjadi limbah yang
mencemari tanah, air, dan udara.
3. Perusakan habitat kehidupan liar, dikarenakan adanya kegiatan wisata baik di air,
maupun di darat.

4
CRITICAL BOOK REPORT

2.Ringkasan Buku 2
Sosiologi Pariwisata
Pariwisata adalah suatu sistem yang multikompleks dengan berbagai aspek yang
saling terkait dan saling mempengaruhi antar sesama, dalam beberapa dasawarsa terakhir
pariwisata telah menjadi sumber penggerak dinamika masyarakat dan menjadi salah satu
Prime mover dalam perubahan sosial budaya (Pitana, 1999).
Pariwisata sebagai objek studi
Menggunakan pendekatan epistemologi ontologi dan aksiologi sesungguhnya
pariwisata sama seperti cabang-cabang ilmu yang lain sehingga dapat disebut sebagai
suatu ilmu tersendiri. Terlepas dari pengakuan Apakah pariwisata merupakan ilmu atau
tidak ternyata telah banyak kajian yang dilakukan terhadap pariwisata baik secara empiris
maupun teoritis sebagaimana dikatakan oleh smitht dan eddington 1992, pariwisata
adalah model sistem pariwisata secara sederhana diusulkan oleh Leiper (1979) yang
menyebutkan bahwa sistem pariwisata terdiri atas tiga komponen utama yaitu:
1) Daerah asal
2) Daerah tujuan
3) Daerah antara

Pariwisata merupakan industri terbesar abad ini. Pariwisata telah menjadi sektor
andalan di dalam pembangunan ekonomi berbagai negara. Berdasarkan berbagai indikator
perkembangan dunia di tahun-tahun mendatang peranan pariwisata diprediksi akan
semakin meningkat sebagai sektor yang multisektoral, pariwisata berada dalam suatu
sistem yang besar yang komponennya saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain.
Sejak beberapa dasawarsa terakhir pariwisata bahkan sudah menjadi salah satu Prime
mover di dalam perubahan sosial budaya terutama di daerah daerah tujuan wisata.

5
CRITICAL BOOK REPORT

BAB III

KEUNGGULAN BUKU

1. Keterkaitan Antar Buku


Buku satu adalah buku I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009 membahas
tentang pengantar Ilmu Pariwisata. Buku kedua adalah buku 2 Gde Pitana & Putu G.
Gayatri membahas tentang Sosiologi Pariwisata. Keterkaitan antar buku ini adalah
buku pertama membahas tentang ilmu pariwisata dan buku kedua membahas sosiologi
pariwisata tersebut. Jadi, kedua buku ini saling keterkaitan membangun industri
pariwisata kita harus mendalami tentag ilmu pariwisata karena buku ilmu pariwisata
adalah panduan untuk menciptakan industri pariwisata. Ilmu pariwisata digunakan
untuk memahami seseorang tentaang pariwisata dalam menciptakana industri
Sosiologi Pariwisata juga penting bagi pariwisata karena pariwisata adalaah tempat
berkunjungnya orang di suatu tempat yang bertujuan untuk rekreasi atau refresing.
Jadi, sosiologi pariwisata untuk melancarkan interaksi antar pengunjung dan penjaga.
Keterkaitan kedua buku ini untuk menutupi kekurangan buku satu dan buku kedua
untuk melancarkan kegitan yang ingin dilakukan.
2. Kemutakhiran buku
 Buku ini memiliki kemutakhitran tersendri yang berjudul I membahas tentang
pengantar Ilmu Pariwisata Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009 buku ini
memiliki suatu ilmu yang banyak. Karena, buku tersebut memiliki banyak refrensi
sehingga wawasan dalam buku tersebut sangat banyak. Buku ini juga memliki banyak
refrensi dan teori-teori yang dikemukakan para pendapat.
 Buku 2 Gde Pitana & Putu G. Gayatri membahas tentang Sosiologi Pariwisata Buku
ini sangat menarik dan mudah dipahami, sebab pada setiap penjelasan dalam babnya
selalu menggunakan contoh kasus yang berkaitan dengan pariwisata pada masa
sekarang ini sehingga para pembaca menjadi semakin mengerti dengan isi buku ini.
selain itu dalam buku ilmu pariwisata ini juga selalu menampilkan isi ringkasan dan
implementasi dari setiap penjelasan-penjelasan dalam bab-bab yang ada. Kemudian
disertakan juga dengan contoh kasus yang ada dan dilengkapi dengan tugas kelompok
yang membuat pembaca dapat lebih memahami tentang seputar perilaku organisasi.

6
CRITICAL BOOK REPORT

BAB IV

KELEMAHAN BUKU

1. Keterkaitan anatar Buku


Kedua buku memiliki kelebihan dan kekurangan . kali ini membahas tentang
kekurangan kedua buku. Yang mana buku 1 membahas tentang pengertian ilmu
pariwisata dan buku kedua membahas tentang sosiologi pariwisata. Keterkaitan buku
ini yaitu buku 2 memiliki kekurangan yaitu dalam buku 2, tidak ada membahas atau
menyingnggung latar belakang pariwisata tersebut. Sedangkan buku 2 membahas
tentang latar belakang pariwisata. Dan buku 1 tidak ada membahas tentang objek
pariwisata sedangkan buku kedua membahasnya. Jadi buku ini saling keterkaitan.
2. Kemutakhiran buku
 buku ini sudah memiliki pembahasan yang luas hanya saja buku ini sulit di mengerti,
karena buku ini banyak menuliskan kata-kata ilmiah di dalamnya sehingga pembaca
sulit mengerti dan juga memiliki bahasa-bahasa ilmiah di dalmnya.
 Buku ini juga sudah lengkap pembahsannya hanya saja buku ini tidak mecantumkan
gambar di dalam pembahsannya tersebut sehingga pembaca mudah bosan. Dan buku
ini juga kebanyakan teori saja di dalam pembahsannya tersebut sehingga pembaca
malas ingin membaca isi buku tersebut.
 Ada beberapa istilah didalam buku ini yang bukan bahasa umum yang tidak semua
orang tau, jadi kita harus memahami beberapa istilah secara lebih luas.

7
CRITICAL BOOK REPORT

BAB V

IMPLIKASI TERHADAP

A. Teori/ konsep
1. Teori dan konsep pada buku ini cukup bagus dan banyak sehingga pelajar dan
guru membaca buku ini mudah mengerti karena tepri dan konsep pada buku ini
sangat banyak
2. Konsep di buku ini adalah konsep teori, karena buku ini memiliki pembahsan
yang sangat banyak sehingga konsep didalamnya adalah konsep teori tidak
memiliki gambar-gambar di dalmnya.
B. Program pembangunan di Indonesia
Program pembangunan di Indonesia tantang pariwisata sangat berguna bagi
warga Indonesia karena buku ini sangat evektif dalam melakukan suatu industri
pariwisata atau suatu ilmu dalam memahami pariwisata.
Program pembangunan di Indonesia tentang buku pengertian ilmu
pariwisata dan tekhnik dalam industri ini juga sangat penting karena buku ini berguna
bagi warga Indoneia untuk membuat para wisatawan dan wira usaha bisa memahami
tentang industri pariwisata untuk menambah prekonomian masyarakat.
C. Analisis mahasiswa (posisi kritis mahasisiwa)
Analisis mahasiswa tentang buku pariwisata , buku ini sangat cocok untuk
pembahasan tentang suatu industri dalam melakukan atau pembentukan suatu
pariwisata . Karena, buku ini memiliki suatu makna yang efektif dalam digunakan
untuk refrensi di buku pariwisata ini. Buku ini juga memiliki pembahsan yang
cukup lengkap tentang tata cara untuk membuat suatu industri pariwisata .

8
CRITICAL BOOK REPORT

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

buku ini membahas tentang pariwisata , yang mana pembahasan di kedua ini
memiliki kekurangan dan juga kelebihan dalam membahas buku tersebut. Buku berjudul
buku I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009 membahas tentang pengantar Ilmu
Pariwisata. Buku kedua adalah buku 2 Gde Pitana & Putu G. Gayatri membahas tentang
Sosiologi Pariwisata.

Sesungguhnya pariwisata telah dimulai sejak dimulainya peradaban manusia, yang


ditandai oleh adanya pergerakan manusia yang melakukan ziarah atau perjalanan agama
lainnya. Sedangkan sebagai kegiatan ekonomi, pariwisata baru berkembang pada awal
abad 19 dan sebagai industri internasional dimulai pada tahun 1869 (crick,1989;graburn
dan jafari,1991;pitana dan gayatri,2005)

Setiap perjalanan wisata memiliki durasi atau jangka waktu minimum tetapi bersifat
sementara, tidak untuk tujuan menetap di tempat baru di tuju. Jangka waktu minimum
semalam cukup beralasan untuk membedakannya dengan penglaju (commuter), yang
berpergian dari rumah kurang dari 24 jam.

Pariwisata merupakan industri terbesar abad ini. Pariwisata telah menjadi sektor
andalan di dalam pembangunan ekonomi berbagai negara. Berdasarkan berbagai indikator
perkembangan dunia di tahun-tahun mendatang peranan pariwisata diprediksi akan
semakin meningkat sebagai sektor yang multisektoral, pariwisata berada dalam suatu
sistem yang besar yang komponennya saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain.
Sejak beberapa dasawarsa terakhir pariwisata bahkan sudah menjadi salah satu Prime
mover di dalam perubahan sosial budaya terutama di daerah daerah tujuan wisata.

B. Saran

Buku ini adalah sebagai panduan untuk memahami tentang pariwisata dan jika kita
ingin membuka usaha, kita bisa membaca buku ini. Karena buku adalah sumber ilmu,
yang mana kita harus bener-bener memahami tentang wisata atau industri pariwisata.
Buku ini juga bisa digunakan untuk refrensi makalah dan refrensi dalam sekripsi tentang
konsentari sosial di jurusan geografi.

9
CRITICAL BOOK REPORT

10

Anda mungkin juga menyukai