Anda di halaman 1dari 45

ANALISIS PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR MELALUI

PENDEKATAN OBJEKTIF SERTA IMPLIKASINYA


TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA
DI KELAS VIII SMP

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:
RENALDI FEBRIANSYAH
NIM: 0142S1B016015

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


SEKOLAH TINGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH BOGOR
TAHUN AKADEMIK 2020-2021

1
SURAT PERNYATAAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini


Nama : Renaldi Febriansyah
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 16 Februari 1999
NIM : 0142.SI.B.016015
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun untuk meraih
gelar sarjana di STKIP Muhammadiyah Bogor ini adalah karya sendiri. Bagian-
bagian tertentu pada penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil karya orang lain
telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisan ilmiah.

Apabila pada kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini adanya
plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi termasuk
pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan peraturan undang-
undang no. 20 tahun 2003 bab VI Pasal 25 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Bogor, 14 Desember 2020


Yang membuat pernyataan,

Renaldi Febriansyah

1
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Renaldi Febriansyah

NIM : 0142.S1.B.016015

Program Studi : Pedidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Analisis Puisi Aku Karya Chairil Anwar


Melalui Pendekatan Objektif Serta
Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra
di Kelas VIII SMP.
Disetujui untuk diajukan.

Bogor, 26 Rabiul Akhir 1442 H./12 Desember 2020 M.

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Rina Nuryani, M.Pd. Sofiatin, M.Pd.


NIK. 19850603060 NIK.19700804065

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Yulia Adiningsih, M.Pd.


NIK 19830701040

i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Renaldi Febriansyah adalah putra pertama dari 2


bersaudara. Lahir di Bogor pada 16 Februari 1999 dari
pasangan Bapak Jumaedi dan Ibu Yulia. Tinggal di Kp. Kalong
Jalan RT.002 RW.001 Desa Kalong II Kecamatan Lewisadeng
Kabupaten Bogor. Pada Usia 7 tahun menempuh pendidikan
formal di MIN 1 BOGOR dan lulus pada tahun 2010.
Tahun berikutnya melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Lewisadeng dan
lulus pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1
Cigudeg dan memilih program IPS, lulus pada tahun 2016. Masih pada tahun yang
sama pada tahun 2016 melanjutkan kuliah strata satu (S1) di STKIP
Muhammadiyah Bogor dengan memilih Program Studi Bahasa dan Sastra
Indonesia.

ii
ABSTRAK

Judul : Analisis Puisi AKU Karya Chairil Anwar Melalui Pendekatan


Objektif Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di
Kelas VIII SMP

Peneliti : Renaldi Febriansyah


NIM : 0142.S1.B.016015

Puisi merupakan salah satu ragam sastra yang diminati oleh berbagai
kalangan maupun usia di masyarakat, tidak hanya sekedar untuk membaca puisi,
beberapa orang pun tertarik untuk memproduksi sebuah puisi. Dalam hal bahasa,
puisi cenderung bebas, tidak terikat oleh aturan-aturan khusus. Banyaknya
penggunaan bahasa-bahasa kias membuat kita terkadang sulit untuk memahami
makna yang terkandung di balik kata-kata indah dalam puisi. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan makna yang terkandung dalam puisi Aku dalam
pendekatan objektif dengan menggunakan analisis semiotik. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, hasil pembahasan
menunjukan bahwa puisi ini dapat dianalisis menggunakan kajian semiotik. Puisi
ini menceritakan tentang

Kata Kunci: Analisis Puisi Aku, Pendekatan Objektif

iii
KATA PENGANTAR

Ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya, bahwa penulis dapat menyusun Skripsi yang berjudul Analisis Puisi Aku
Karya Chairil Anwar Melalui Pendekatan Objektif Serta Implikasinya Terhadap
Pembelajaran Sastra di Kelas VIII SMP. Skripsi ini mengunakan metode kualitatif
deskripsi dilengkapi dengan subyek penelitian Puisi Aku Karya Chairil Anwar.
Dengan penuh hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis
ucapkan kepada:
1. Dr.H.Edi Sukrdi, M.Pd. selaku Ketua STKIP Muhammadiyah Bogor.
2. Bapak Yusuf Haryanto, M.Pd selaku wakil ketua 1 STKIP Muhammadiyah Bogor.
3. Ibu Yulia Adningsih, M.Pd. selaku kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
4. Ibu Rina Nuryani, M.Pd. selaku Dosen pembimbing pertama.
5. Ibu Sofiatin, M.Pd. selaku Dosen pembimbing kedua.
6. Orang tua tercinta yang tiada henti memberikan semangat dan doa serta
nasihatnya.
Penulis ini menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini banyak
kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan saran serta kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini. Penulis berharap
semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca
pada umumnya.

Bogor,14 Desember 2020


Penulis,

Renaldi Febriansyah

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR .........................................................................................iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ...............................................................................................vii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................1


A. Latar Belakang Masalah .......................................................................1
B. Fokus Masalah.......................................................................................4
C. Rumusan Masalah..................................................................................4
D. Tujuan Penelituan .................................................................................4
E. Manfaat Penelitian ................................................................................5
F. Sistematika Penulisan ...........................................................................5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................6


A. Deskripsi Teori .....................................................................................6
1. Pengertian Puisi ..................................................................................6
2. Unsur Intrinsik.....................................................................................7
3. Analisis Semiotik................................................................................10
4. Biografi Chairil Anwar .......................................................................11
5. Puisi Aku..............................................................................................14
B. Kerangka Berfikir ................................................................................15

C. Penelitian yang Relevan .......................................................................16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.........................................................17


A. Waktu Penelitian .................................................................................17
B. Metode Penelitian.................................................................................18
C. Desain Penelitian..................................................................................18
D. Subjek Penelitian..................................................................................19
E. Sumber Data..........................................................................................19

v
F. Teknik Pengumpulan Data....................................................................19
G. Teknik Analisis Data...........................................................................20
H. Keabsahan Data...................................................................................21

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN........................................22


A. Deskripsi Data.....................................................................................22
B. Analisis Data.......................................................................................24
C. Pembahasan.........................................................................................28

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................29


A. Kesimpulan.........................................................................................29
B. Saran...................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Waktu Penelitian..................................................................................17


Tabel 2. Identifikasi Klasifikasi dan Pemberian Makna.....................................25
Tabel 3. Identifikasi Klasifikasi dan Pemberian Makna......................................26

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sanskerta ‘sastra’ yang

berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman dari kata dasar sas

yang berarti instruksi atau ajaran dan tra yang berarti alat atau sarana.dalam

bahasa indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada kesusastraan

atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Yang

agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra

lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedangkan sastrawi

lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah

sastrawan adalah salah satu contohnya,diartikan sebagai orang yang

menggeluti sastrawi, bukan sastra. Sastra dibagi menjadi dua yaitu prosa dan

puisi,prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan puisi adalah

karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh karya

sastra puisi yaitu puisi,pantun dan syair sedangkan contoh karya sastra prosa

yaitu novel,cerita/cerpen,dan drama.

Puisi merupakan sebuah karya sastra yang sudah tidak asing lagi

didengar. Puisi merupakan curahan imajinatif seseorang yang masih abstrak

dan disusun melalui kata-kata bermakna. Puisi menggunakan sedikit kata

namun mengungkap lebih banyak hal dan arti. Adapun kekayaan makna yang

terkandung dalam puisi disebabkan oleh pemadatan segala unsur bahasa.

Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda dengan yang digunakan sehari-

1
2

hari. Puisi menggunakan bahasa yang ringkas tetapi maknanya sangat kaya.

Kata-kata yang digunakannya adalah kata kata konotatif yang mengandung

banyak penafsiran dan pengertian. Jadi dapat disintesiskan puisi adalah

pengungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berasal dari kehidupannya

dengan memerhatikan aspek isi dan aspek bahasa yang menjadi syarat dalam

membuat puisi.

Chairil anwar lahir di medan pada 26 juli 1922, Chairil Anwar

merupakan salah satu pelopor angkatan 45 sekaligus puisi modern indonesia.

Karya puisinya yang diketahui berjumlah lebih kurang ada sejumlah 70 karya

dari 96 karya sastra yang telah dituliskan. Dilahirkan dan dibesarkan di

medan, Chairil Anwar berkenalan dengan dunia sastra setelah kepindahannya

ke Batavia dengan sang ibu saat usianya menginjak 19 tahun. Puisi

pertamanya dipublikasikan dua tahun setelah kepindahannya yaitu pada 1942.

Tema yang sering diusung dalam tulisan -tulisannya adalah masalah

pemberontakan, kematian, individualisme, eksistenalisme, hingga multi-

interpretasi.

Kehidupuan pada zaman dulu dan sekarang memiliki kemiripian,

penyair-penyair tidak memililki kebebasan dalam mengekspresikan karya-

karya yang kritis terutama pada pemerintah. Chairil Anwar adalah seorang

sastrawan yang tidak dihargai oleh para kritikus dianggap seniman yang liar,

bombastis, dan merusak nilai sastra dengan bahasa yang lugas tanpa dihias-

hias padahal bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-sehari dengan

tujuan agar mudah dipahami oleh khalayak umum. Namun setelah wafat
3

semua kritikus menghargai sebagai pelopor pembaruan seni sastra di

Indonesia. Puisi aku menggambarkan tentang keyakinan dan semangat Chairil

Anwar dalam melahirkan karya karya tulisannya. Ia dikenal vokal dan sering

melanggar aturan yang telah dibuat. Diketahui bahwa tulisanya sering

mendapat penolakan karena pemilihan bahasa yang digunakanya

bertentangan dengan penguasa pada masa itu namun, ia tidak goyah dengan

keyakinannya dan tetap menulis sesuai dengan keyakinannya.

Implikasi dari analisis puisi Aku karya Chairil Anwar dapat

diaplikasikan sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar

(KD) dalam silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII kurikulum

2013 yaitu:

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


3.8 Menelaah unsur-unsur 4.8 Menyajikan gagasan perasaan
pembangun teks puisi dan pendapat dalam bentuk teks
(perjuangan, lingkungan hidup, puisi secara tulis/lisan dengan
kondisi sosial, dan lain-lain) memperhatikan unsur-unsur
yang diperdengarkan atau dibaca pembangun puisi

Berdasarkan latar belakamg masalah yang telah diuraikan maka penulis tertarik

mengambil judul Analisis Puisi Aku Karya Chairil Anwar Melalui Pendekatan

Objektif di Kelas VIII SMP.


4

B. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus masalah dalam

penelitian ini adalah Analisis Puisi Aku Karya Chairil Anwar Melalui

Pendekatan Objektif

Sub fokus:

1. Memahami pengertian puisi

2. Memahami sastra

3. Biografi Chairil Anwar

4. Analisis puisi Aku karya Chairil Anwar dalam pendekatan objektif

5. Implikasi pada pembelajaran sastra di kelas VIII SMP

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah :

Bagaimana Makna Puisi Aku karya Chairil Anwar dalam Pendekatan

Objektif ?

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memaknai Puisi Aku Karya Chairil

Anwar melalui Pendekatan Objektif Serta Implikasinya terhadap

Pembelajaran Sastra VIII di SMP.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi

pembacanya
5

1. Siswa : Memaknai puisi Aku Karya Chairil Anwar

2. Guru : Memahami unsur karya sastra puisi

3. Masyarakat : Memahami karya sastra puisi dan Sebagai

pengetahuan sejarah bahasa dan sastra Indonesia

F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri atas 5 bab, masing-masing bab dengan pembahasan

sebagai berikut:

Bab I ini meliputi pembahasan Latar Belakang Masalah, Fokus

Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian , dan Sistematika Penulisan.

Bab II memuat tentang Tinjauan Pustaka. Bab ini meliputi Deskripsi

Teori dan Kerangka Berpikir.

Bab III memuat tentang Metodologi Penelitian. Bab ini meliputi Data

dan sumber data, Teknik Analisis Data, dan Waktu dan Tempat Penelitian.

Bab IV memuat Analisis Data dan Pembahasan meliputi Deskripsi

Data, Analisis Data dan Pembahasan.

Bab V memuat Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Puisi

Puisi salah satu bentuk karya sastra yang pendek dan singkat yang

berisi ungkapan isi hati,pikiran,dan perasaan pengarang yang padat yang

dituangkan dengan memanfaatkan segala daya bahasa secara

pekat,kreatif,dan imajinatif. Secara bebas dapat diartikan bahwa puisi adalah

karangan yang singkat, padat, pekat1 Puisi merupakan karya sastra yang

terikat ketentuan atau syarat tertentu dan pengungkapanya tidak terperinci,

tidak mendetail atau tidak meluas. Isinya tidak sampai pada hal-hal yang

kecil dan tidak sejelas karya sastra berbentuk prosa. Puisi adalah susunan

kata-kata yang dipilih dan dirangkai untuk menimbulkan efek dan daya

sentuh,tentunya dengan maksud yang lebih luas. Kata-kata atau bahasa puisi

memiliki kekuatan-kekuatan daya pukau, dan daya sentuh yang luar biasa.

Kekuatan-kekuatan inilah yang dieksplorasi penyair untuk

mengungkapkan maksud dan gagasannya agar dapat menyentuh perasaan,

imajinasi, dan pikiran pembacanya dengan pemilihan kata-kata, pengunaan

majas, eksplorasi bunyi, penggambaran-penggambaran yang seolah bisa

diindera pembaca, susunan struktur dan kata-kata yang menimbulkan irama

dan tempo yang dikehendaki, dan berbagai potensi-potensi atau kekuatan-

kekuatan bahasa lainnya.

Nurjam’an.2017.Apresiasi Puisi dan Pengajaranya.Bogor.YAPISA Press.hal.10


1

6
7

Oleh karena itu,puisi merupakan hasil penafsiran penyair terhadap

kehidupan2 Sebagai genre, puisi berbeda dari novel, drama atau cerita

pendek. Perbedaanya terletak pada kepadatan komposisi dengan konvensi

yang ketat, sehingga puisi tidak memberi ruang gerak yang longgar kepada

penyair dalam berkreasi secara bebas.3 Sebagai karya sastra yang padat dan

terkonsentrasi, puisi juga memiliki letak keindahan yang tidak ada pada

karya sastra lain. Keindahan ini terletak pada pemaknaan yang dapat

dilakukan dengan melagukan puisi tersebut. Selain itu, puisi merupakan

ekspresi dari pemikiran yang dapat membangkitkan perasaan merangsang

imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan

sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan

menarik dan memberi kesan.4 Dan menurut penulis puisi adalah sekumpulan

kata yang perkatanya mempunyai keindahan masing-masing karena puisi

berawal dari huruf menjadi kata hingga berubah menjadi kalimat yang

sangat indah untuk dipahami dan diresapi, puisi sangat terstruktur ada

unsur-unsur dalam membuat puisi.

2. Unsur Intrinsik

Menjelaskan bahwa unsur intrinsik juga sering disebut unsur fisik yaitu

bagian-bagian yang menopang bangunan fisik puisi, meliputi:5

a. Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam

puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata

Nurjam’an. 2017. Apresiasi Puisi dan Pengajarnya. Bogor: YAPISA Press hal. 2
2

Nurjam’an. 2017. Apresiasi Puisi dan Pengajarnya. Bogor: YAPISA Press hal. 23
3
4
Pradopo.Beberapa Teori Sastra Metode Kritik dan Penerapanya.Yogyakarta. hal. 7
Nurjam’an. 2017. Apresiasi Puisi dan Pengajaranya. Bogor: YAPISA Press hal.12
5
8

dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih

secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan

makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

b. Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan

pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.

Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji

penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh. Imaji dapat

mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan

seperti apa yang dialami penyair.

c. Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang

memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan

kiasan atau lambang. Misal kata konkret “salju: melambangkan kebekuan

cinta, kehampaan hidup, dan lain-lain. Sedangkan kata konkret “rawa-

rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan,

dan lain-lain.

d. Bahasa figuratif, menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya

memancarkan banyak makna atau kaya akan makna Menjelaskan bahwa

bahasa figuratif disebut juga majas.

1) Kiasan

Dalam menuliskan puisi, penyair terkadang menggunakan kata-kata

pembanding dengan maksud yang sebenarnya.

2) Metafora adalah kiasan langsung, artinya sesuatu yang dikiaskan tersebut

tidak disebutkan.
9

3) Simile/perbandingan adalah sesuatu yang dikiaskan secara tidak langsung.

Perbandingan yang dikiaskan dan kiasannya menggunakan kata-kata

seperti, bagaikan, laksana dan sebagainya.

4) Personifikasi adalah keadaan atau peristiwa yang sering dikiaskan dengan

keadaan atau peristiwa yang dialami oleh manusia.

5) Ironi adalah ungkapan yang bersifat berlawanan anatar kenyataan dan

keharusan dengan maksud menyindir.

6) Sinekdok adalah kiasan yang menyebutkan sebagian untuk maksud

keseluruhan (part pro toto) atau menyebut keseluruhan untuk maksud

sebagian (totem pro parte).

7) Hiperbola adalah kiasan yang berlebihan. Digunakan untuk mendapatkan

perhatian yang lebih seksama dari pembaca.

e. Pelambangan atau simbolisasi

Digunakan untuk memperjelas makna yang membuat nada dan suasana

sajak menjadi lebih jelas, sehingga dapat menggugah hati pembaca.

1) Lambang benda adalah penggunaan nama benda untuk menggantikan

sesuatu yang ingin diucapkan oleh penyair.

2) Lambang warna untuk mengungkapkan perasaan penyair.

3) Lambang bunyi adalah perpadauan bunyi-bunyi akan menciptakan

suasana yang khusus dalam puisi. Kebiasaan yang digunakan adalah

pemakaian huruf paling akhir dari rangkaian kalimat atau kata.

4) Lambang suasana yaitu suatu suasana dapat dilambangkan dengan

suasana lain yang dipandang lebih konkrit.


10

f. Verifikasi, yaitu menyangkut rima, ritma, dan metrum.

1) Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir

baris puisi. Rima mencakup (1) onomatope (tiruan terhadap bunyi,

misal/ng/); (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan

akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh,

repetisi bunyi, dan sebagainya6 Ritma merupakan pemotongan frasa-frasa

yang berulang sehingga menimbulkan gelombang yang teratur

2) Metrum merupakan pengulangan tekanan kata yang tetap dan bersifat

statis atau pertentangan bunyi: tinggi/rendah, panjang/pendek,

keras/lemah yang mengalun dengan teratur dan berulang-ulang sehingga

membentuk keindahan.

3) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang

tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga

baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri

dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan

terhadap puisi.

3. Analisis Semiotik
Semiotik adalah usaha untuk menganalisis sastra sebagai suatu sistem tanda-

tanda dan menentukan konvensi-konvensi apa yang memungkinkan karya

sastra mempunyai arti, dengan melihat variasi-variasi di dalam struktur dalam

atau hubungan dalamnya akan di hasilkan bermacam-macam arti. Puisi

adalah sistem semiotik tingkat kedua yang mempergunakan sistem semiotik

tingkat pertama yang berupa bahasa tertentu. Sistem tanda tingkat pertama itu

Nurjam’an.2017.Apresiasi Puisi dan Pengajaranya.Bogor:YAPISA Press.Hal 12


6
11

di organisasikan sesuai dengan konvensi-konvensi tambahan yang memberi

arti-arti dan efek-efek yang lain dari yang di miliki prosa biasa, tugas

semiotik puisi adalah membuat eksplisit asumsi-asumsi implisit yang

menguasai produksi arti dalam puisi.7

4. Biografi Chairil Anwar


Chairil Anwar dilahirkan di Medan, Sumatera Utara pada 26 Juli 1922. Ia

merupakan anak tunggal dari pasangan Toeloes dan Saleha, ayahnya berasal

dari Taeh Baruah. Ayahnya pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten

Inderagiri, Riau. Sedangkan ibunya berasal dari Situjug, Limapuluh Kota Ia

masih punya pertalian kerabat dengan Soetan Sjahrir, Perdana Menteri pertama

Indonesia.

Sebagai anak tunggal yang biasanya selalu dimanjakan oleh orang tuanya,

namun Chairil Anwar tidak mengalami hal tersebut. Bahkan ia dibesarkan

dalam keluarga yang terbilang tidak baik. Kedua orang tuanya bercerai, dan

ayahnya menikah lagi. Chairil lahir dan dibesarkan di Medan, sewaktu kecil

Nenek dari Chairil Anwar merupakan teman akrab yang cukup mengesankan

dalam hidupnya. Kepedihan mendalam yang ia alami pada saat neneknya

meninggal dunia. Chairil Anwar bersekolah di Hollandsch-Inlandsche School

(HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi pada masa penjajahan

Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager

Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama Hindia Belanda, tetapi dia

keluar sebelum lulus. Dia mulai menulis puisi ketika remaja, tetapi tidak

satupun puisi yang berhasil ia buat yang sesuai dengan keinginannya.

7
Pradopo. 1995. Beberapa teori sastra metode kritik dan penerapanya.
12

Meskipun ia tidak dapat menyelesaikan sekolahnya, tetapi ia tidak

membuang waktunya sia-sia, ia mengisi waktunya dengan membaca karya-

karya pengarang Internasional ternama, seperti : Rainer Maria Rike, W.H.

Auden, Archibald Macleish, Hendrik Marsman, J. Slaurhoff, dan Edgar du

Perron. Ia juga menguasai beberapa bahasa asing seperti Inggris, Belanda, dan

Jerman.

Pada saat berusia 19 tahun, ia pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) bersama

dengan ibunya pada tahun 1940 dimana ia mulai kenal dan serius menggeluti

dunia sastra. Puisi pertama yang telah ia publikasikan, yaitu pada tahun 1942.

Chairil terus menulis berbagai puisi. Puisinya memiliki berbagai macam tema,

mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme. Selain

nenek, ibu adalah wanita yang paling Chairil cinta. Ia bahkan terbiasa menyebut

nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu, sebagai tanda menyebelahi nasib si ibu.

Dan di depan ibunya, Chairil acapkali kehilangan sisinya yang liar. Beberapa puisi

Chairil juga menunjukkan kecintaannya pada ibunya.

Nama Chairil Anwar mulai terkenal dalam dunia sastra setelah pemuatan

tulisannya di “Majalah Nisan” pada tahun 1942, pada saat itu dia berusia dua

puluh tahun. Namun, saat pertama kali mengirimkan puisi-puisinya di "Majalah

Pandji" untuk dimuat, banyak yang ditolak karena dianggap terlalu individualistis.

Hampir semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk pada kematian. Puisinya beredar

di atas kertas murah selama masa pendudukan Jepang di Indonesia yang tidak

diterbitkan hingga tahun 1945.


13

Salah satu puisinya yang paling terkenal dan sering dideklamasikan berjudul

Aku ("Aku mau hidup Seribu Tahun lagi!"). Selain menulis puisi, ia juga

menerjemahkan karya sastra asing ke dalam bahasa Indonesia. Dia juga pernah

menjadi redaktur ruang budaya Siasat "Gelanggang" dan Gema Suasana. Dia juga

mendirikan "Gelanggang Seniman Merdeka" pada tahun 1946.

Kumpulan puisinya antara lain: Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang

Putus (1949); Deru Campur Debu (1949), Tiga Menguak Takdir (1950 bersama

Seniman Pelopor Angkatan 45 Asrul Sani dan Rivai Apin), Aku Ini Binatang

Jalang (1986), Koleksi sajak 1942-1949", diedit oleh Pamusuk Eneste, kata

penutup oleh Sapardi Djoko Damono (1986); Derai-derai Cemara (1998). Buku

kumpulan puisinya diterbitkan Gramedia berjudul Aku ini Binatang Jalang

(1986). Karya-karya terjemahannya adalah: Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948,

Andre Gide); Kena Gempur (1951, John Steinbeck). Karya-karyanya yang

diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman dan Spanyol antara lain “Sharp

gravel, Indonesian poems”, oleh Donna M. Dickinson (Berkeley, California,

1960); “Cuatro poemas indonesios, Amir Hamzah, Chairil Anwar, Walujati”

(Madrid: Palma de Mallorca, 1962); Chairil Anwar: Selected Poems oleh Burton

Raffel dan Nurdin Salam (New York, New Directions, 1963); “Only Dust: Three

Modern Indonesian Poets”, oleh Ulli Beier (Port Moresby [New Guinea]: Papua

Pocket Poets, 1969).

Ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta, Chairil jatuh cinta kepada

Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk

mengungkapkannya. Kemudian ia memutuskan untuk menikah dengan Hapsah


14

Wiraredja pada 6 Agustus 1946. Mereka dikaruniai seorang putri bernama

Evawani Alissa, namun karena masalah kesulitan ekonomi, mereka berdua

akhirnya bercerai pada akhir tahun 1948. Vitalitas puitis Chairil tidak pernah

diimbangi dengan kondisi fisiknya. Sebelum menginjak usia 27 tahun, sejumlah

penyakit telah menimpanya. Chairil meninggal dalam usia muda di Rumah Sakit

CBZ (sekarang Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo), Jakarta pada tanggal 28

April 1949, penyebab kematiannya tidak diketahui pasti. Ia dimakamkan sehari

kemudian di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta.

Menurut catatan rumah sakit tersebut, ia dirawat karena tifus. Meskipun

demikian, ia sebenarnya sudah lama menderita penyakit paru-paru dan infeksi

yang menyebabkan dirinya makin lemah, sehingga timbullah penyakit usus yang

membawa kematian dirinya yakni ususnya pecah. Tapi, menjelang akhir hayatnya

ia menggigau karena tinggi panas badannya, dan di saat dia insaf akan dirinya dia

mengucap, "Tuhanku, Tuhanku...".Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya

dari masa ke masa. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai Hari Chairil

Anwar. Kritikus sastra Indonesia asal Belanda, A. Teeuw menyebutkan bahwa

"Chairil telah menyadari akan mati muda, seperti tema menyerah yang terdapat

dalam puisi berjudul Jang Terampas Dan Jang Putus"

5. Puisi Aku

Puisi Aku adalah salahsatu puisi karyanya puisi ini menceritakan tentang

perjuangan dan kebebasan, chairil anwar dikenal vokal dan sering melanggar

aturan yang telah dibuat. Diketahui bahwa tulisanya sering mendapat penolakan

karena pemilihan bahasa yang digunakanya bertentangan dengan penguasa pada


15

masa itu namun, ia tidak goyah dengan keyakinannya dan tetap menulis sesuai

dengan keyakinannya. Puisi aku ditulis pada masa penjajahan jepang isinya

merepresentasikan mengenai keinginan untuk berjuang dan menolak penjajahan.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka kerangka

pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:

Pendekatan
Biografi
Objektif/ Unsur Puisi Aku
Chairil Anwar
Intrinsik

Kajian Puisi Aku Karya Chairil Anwar

Struktur penelitian ini dapat disusun dengan kerangka berpikir yang

menjelaskan masalah Analisis puisi Aku Karya Chairil Anwar melalui

pendekatan objektif serta implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMP.

Langkah awal dalam penelitian ini adalah memahami puisi Aku Karya Chairil

Anwar. Selanjutnya dianalisis makna puisi aku karya chairil anwar. Setelah

selesai dianalisis, hasil penelitian itu akan dimanfaatkan dalam pembelajaran

di SMP yaitu untuk bahan pengajaran mengenai sastra. Tujuannya dalam

pembelajaran sastra adalah untuk mengkaji Puisi Aku Karya Chairil Anwar.

C. Penelitian yang Relevan


16

Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Arfinanto Arsyadani dalam

skripsi yang berjudul Pemikiran Ketuhanan dalam Puisi Chairil Anwar.

Menunjukan bagaimana pandangan serta apresiasi seorang penyair terhadap

tuhan nya. 8Berbicara tentang tuhan dimata Chairil Anwar tentu bukanlah hal

yang mudah,mengingat chairil anwar yang lebih dikenal sebagai sosok

penyair bergaya individualis.

Persamaan penelitian di atas dengan skripsi penulis adalah subjek

penelitian karya sastra chairil anwar. Sedangkan yang membedakan skripsi di

atas adalah kajian analisis menggunakan pendekatan objektif pada puisi Aku

karya Chairil Anwar.

8
Achmad arfinanto arsyadani.2009.Pemikiran Ketuhanan dalam puisi chairil anwar.UIN Sunan
Kalijaga:2009
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan selama III bulan, yaitu bulan Februari

2020 – April 2020.

Tabel 1

No Jenis Kegiatan Jan Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli Agt. Sep. Okt. Nov. Des.

1. Pengajuan Judul

Penyusunan Bab
2.
I sampai Bab III

Perkiraan Sidang
3.
Proposal

Pelaksanaan
4.
Penelitian

5. Analisis Data

Perkiraan Sidang
6.
Skripsi

Waktu Penelitian

17
18

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Penelitian

kualitatif dipahami sebagai data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan

angka secara langsung. Penelitin ini termasuk ke dalam penelitian

kualitatif sehingga dapat menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata.

Data yang di anisis berupa deskriptif dan tidak berupa angka-angka seperti

halnya penelitian kualitatif. Menurut Arikunto penelitian kualitatif mampu

mengungkap fenomena-fenomena pada suatu subjek yang ingin di teliti

secara mendalam.9 Hasil penelitian kualitatif menganalisis Puisi Aku

Karya Chairil Anwar melalui pendekatan objektif dan implikasinya

terhadap pembelajaran sastra di kelas VIII SMP.

C. Desain Penelitian
Penelitian ini memfokuskan analisis puisi Aku karya Chairil Anwar.

Peneliti memilih Puisi Aku karya Chairil Anwar ini terdapat hal menarik,

makna yang terkandung dalam puisi Aku menceritakan tentang perjuangan

dan kebebasan pada masa penjajahan jepang.

Dalam hal ini sumber data menurut Sujarweni diposisikan sebagai

objek yang akan diteliti harus benar asli keberadaannya, tidak ada

penambahan, pengurangan dan pemanipulasian data dalam bentuk normal

9
Arikunto,suharsimi.1998. prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta rineka cipta
halaman 309
19

pendeskripsian sejumlah data.10 Berdasarkan metode penelitian tersebut,

penelitian kualitatif merupakan penelitian untuk mengetahui keabsahan

deskripsi data yang bersifat alami apa adanya.

Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Dalam penelitian ini akan ditentukan secara kualitatif menganalisis Puisi

Aku Karya Chairil Anwar melalui pendekatan objektif dan implikasinya

terhadap pembelajaran sastra di kelas VIII SMP.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Puisi Aku Karya Chairil Anwar.

E. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah Puisi Aku Karya Chairil Anwar dan

biografi pengarang.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan dokumen yang digunakan penulis untuk

penelitian. Sugiyono dalam Prastowo menyatakan bahwa dokumen adalah

catatan peristiwa yang berlaku.11 Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

tabel atau karya-karya monumental dari seseorang. Pada penelitian ini

dokumen yang dimaksud adalah Puisi Aku karya Chairil Anwar. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahap berikut. Pertama,

membaca berulang-ulang puisi Aku karya Chairil Anwar. Jadikan puisi

10
Sujarweni, 2014. Metode penelitian: lengkap,praktis,dan mudah dipahami. Yogyakarta: pustaka
baru press halaman 26
11
Andi prastowo.2010. menguasai teknik-teknik koleksi data penelitian kualitatif. Jogjakarta: diva
press halaman 191.
20

tersebut menjadi fokus penelitian. Kedua, meganalisis makna yang

terkandung dalam puisi Aku karya Chairil Anwar.

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan

tiga alur kegiatan yang sesuai dengan pernyataan Sugiyono, yaitu: (1)

reduksi data, (2) display data, dan (3) penarik kesimpulan. 12

Tahap pertama adalah reduksi data. Kegiatan yang dilakukan pada

alur ini adalah menentukan keabsahan data. Pada tahap ini, Puisi Aku

Karya Chairil Anwar yang diperoleh di cek kebenarannya. Data yang

dianggap absah, diseleksi, di identifikasi, dan di distribusikan menurut

klasifikasi dan kategorinya. Teknik ini disebut dengan teknik

distribusional (distributional method). Setelah itu, data dianalisis dan

ditafsirkan dengan berpedoman kepada fokus penelitian cara ini dilakukan

agar diperoleh makna sebagai dasar pengambilan simpulan penelitian.

Reduksi data dilakukan secara terus menerus sehingga laporan akhir

penelitian tersusun secara lengkap.

Tahap kedua adalah display data. Kegiatan yang dilakukan pada

alur ini adalah interpretasi dan penyajian data penelitian, untuk data dalam

bentuk Analisis Makna Puisi Aku Karya Chairil Anwar. Interpretasi data

dari hasil reduksi data dilakukan agar diperoleh pemahaman dan makna

yang mendalam tentang hal-hal yang hendak diungkapkan dari Puisi Aku
12
Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitatif,kualitatif dan R&D. Bandung: afabeta halaman
247
21

karya Chairil Anwar. Penyajian data dilakukan dengan mengacu kepada

makna puisi selengkap dan sebaik mungkin.

Tahap ketiga adalah penarikan simpulan. Sejak data terkumpul,

telah dan selalu dilakukan pencarian terhadap arti dan makna yang

mendalam dari permasalahan Puisi Aku karya Chairil Anwar. Pada

awalnya, penarikan simpulan dilakukan secara longgar, terbuka, dan

tentatif. Lama-kelamaan, simpulan awal tersebut berkembang menjadi

lebih rinci dan mengakar secara kokoh sebagaimana layaknya simpulan

penelitian yang diharapkan. Analisis data dilaksanakan secara terus-

menerus agar diperoleh pemahaman dan pendeteksian secara lebih cermat

dan teliti terhadap setiap data yang diperoleh. Di samping itu, hal tersebut

juga lebih berkualitas dan menguji asumsi yang muncul selama analisis

data. Analisis data secara berkelanjutan ini juga juga dimaksudkan untuk

menjamin validitas temuan penelitian, sehingga kemungkinan bisa yang

mungkin muncul baik dari pihak peneliti maupun dari pihak informan

dapat dikurangi atau diminimalkan.

H. Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat penelitian tentang analisis

puisi yang berupa karya Chairil Anwar yang berjudul Aku. Untuk menjamin

keabsahan data yang telah dikumpulkan dilakukan triangulasi dengan cara

mengkonfirmasikan data yang sudah terkumpul pada informasi data.

Setelah diperoleh keabsahan data, dilakukan pula konfirmasi ulang

terhadap informan penunjang. Dengan demikian, hasil penelitian ini


22

merupakan deskripsi data yang sesuai dengan kenyataan lapangan yang

sesungguhnya.
BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Puisi Aku dalam pendekatan objektif

Pendekatan objektif merupakan suatu pendekatan yang hanya

menyelidiki karya sastra itu sendiri tanpa tanpa menghubungkan dengan

hal-hal diluar karya sastra. Menurut goldmann studi karya sastra harus

dimulai dengan analisis struktur,diantaranya menganalisis struktur

kemaknaan yang dapat mewakili pandangan dunia penulis, tidak sebagai

individu, tetapi sebagai struktur mental transindividu dari sebuah

kelompok sosial atau wakil golongan masyarakatnya.

Atas dasar pandangan dunia penulis, peniliti karya sastra dapat

membandingkan dengan data-data dan analisi keadaan sosial masyarakat

bersangkutan. Bahasa yang digunakan chairil dalam puisinya merupakan

bahasa yang sederhana dan artifis (mengandung arti sebenarnya), namun

hakikat yang terkandung di dalamnya sangat besar.

Bahasa yang sederhana ini, merupakan salah satu ciri puisi angkatan 45.

Selain itu, ciri lain dari puisi angkatan 45adalah tema yang diangkat

memiliki latar belakang perjuangan dan semangat untuk membela tanah

air.

Puisi Aku adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan

untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan,dan semangat hidup

seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan

22
23

orang lain. Puisi paling terkenal dan sering dideklamasikan berjudul Aku.13

Puisi Aku ini ditulis pada tahun 1943 di saat jaman pendudukan

jepang,kondisi masyarakat pada waktu itu sangat miskin dan menderita,

bangsa indonesia berada dibawah kekuasaan jepang tanpa mampu berbuat

banyak untuk kemerdekaannya . kerja paksa marak terjadi hampir di

seluruh wilayah indonesia, bangsa indonesia menjadi budak di negaranya

sendiri.

Puisi aku ini banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial masyarakat pada

zaman itu, bahkan sebagai akibat dari lahirnya puisi Aku Chairil Anwar

ditangkap dan dipenjara oleh jepang. Hal ini karena puisinya terkesan

membangkang terhadap pemerintahan jepang. Keberanian dalam berjuang

meskipun banyak resiko yang akan dihadapi termasuk resiko untuk

kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh, inilah yang

digelorakan oleh Chairil Anwar. Pada puisi Aku karya Chairil Anwar

merupakan ekspresi jiwa penyair yang menginginkan kebebasan dari

semua ikatan. Ia tidak mau terikat oleh siapa saja, apapun yang terjadi ia

ingin bebas sebebas-bebasnya sebagai ‘aku’. Puisi adalah karya sastra di

zamanya dan bisa dimaknai lintas waktu menembus masa, puisi Aku karya

Chairil Anwar ini ditulis dalam masa penjajahan jepang yang sangat

represif. Maka dari itu, puisi ini bisa dimaknai sebagai puisi yang

bertemakan kesanggupan diri melawan kemapanan, berjuang menjadi

bangsa yang bebas dalam berkarya dan mengarungi hidup. Chairil Anwar

13
Sjuman djaya.2003.aku berdasarkan perjalanan hidup dan karya penyair chairil anwar.metafor
intermedia indonesia.
24

menggambarkan hal itu ‘berlari’ bergerak dengan sangat cepat.

Meskipun sifat dan sikapnya itu akan memunculkan kesulitan dan

mendapat ancaman dari berbagai pihak, dia tidak pernah perduli karena dia

yakin bahwa, suatu saat karya dan sikapnya akan tetap dikenang bahkan

sampai seribu tahun lagi.

B. Analisis Data
Pada pengkajian puisi “Aku” karya Chairil Anwar peneliti menganalisis

data dengan menggunakan teori semiotik ferdinand de saussure, yaitu proses

pemilihan antara signifer (penanda) dan signifed (petanda), kemudian

pemberian makna (signification) dimana teknik ini sudah banyak digunakan

oleh peneliti lain untuk menganalisis makna sebuah puisi.14

Dalam teori saussure, memili dua unsur yang tidak dapat dipisahkan

yaitu: penanda atau signifer dan petanda signified, penanda dapat berupa

bunyi-bunyi ujaran atau huruf-huruf tulisan , sedangkan petanda adalah unsur

konseptual, gagasan atau makna yang terkandung dalam penanda tersebut.

Dalam teori saussure tanda mempunyai tiga wajah yaitu : tanda itu

sendiri (sign), aspek material (signifier), dan aspek mental atau konseptual

(signified) yang ditunjuk oleh aspek material. Aspek material atau penanda

dapat berupa suara,huruf tulisan,bentuk,gambar,gerak dan lain-lain yang

berfungsi menandakan (jadi: penanda). Sedangkan aspek konseptual atau

petanda adalah sesuatu yang terjadi di mental pembaca atau pendengar ketika

melihat, membaca atau mendengar aspek material tanda (jadi : petanda).

Ketiganya bersifat konstitutif, artinya ketiganya hadir bersama tanpa salah

14
Burhan nurgiyantoro.1994. teori pengkajian fiksi gadjah mada university press hal 66
25

satu unsur tanda tidak dapat dipahami. 15

1. Analisis Makna Puisi Aku

Tabel 1
Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian makna pada puisi AKU
Signifier Signified
Signification (pemberian makna)
(penanda) (petanda)
Kalau sampai Kalau sampai Jika nanti sampai waktunya tiba si
waktuku nanti waktuku tokoh Aku ini tidak mau seseorang
kumau tak tiba aku tak satupun untuk merayunya untuk
seorang kan mau seseorang tetap tinggal
merayu merayu
untukku tetap
tinggal
Tidak juga kau Tidak juga kau Tidak juga kau kekasih tidak usah
tak perlu sedu tak perlu kau perlihatkan tangisanmu itu,si Aku
sedan itu tangismu sedu tidak mau dikasihani oleh siapapun.
sedanmu itu
Aku ini Aku ini adalah Tokoh Aku adalah seseorang yang
binatang jalang kumpulan orang dikucilkan dan dibuang,si Aku tetap
dari yang dikucilkan melanjutkan tulisan tulisanya
kumpulannya maka aku harus walaupun itu mengancam nyawanya
terbuang biar pergi biar meskipun ia akan di hujani peluru
peluru peluru tetapi ia tidak perduli untuk terus
menembus menembus melakukan perlawanan terhadap
kulitku aku kulitku hendak penjajahan jepang dan ia akan terus
tetap meradang menghentikank menerjang dan melawan.
menerjang u aku akan tetap
semakin
meradang dan

15
Rachmat djoko pradopo.1995. beberapa teori sastra, metode kritik, dan
penerapanya.yogyakarta pustaka belajar.hal 140
26

menerjang

Tabel 3

Signifier Signified
Signification (pemberian makna)
(penanda) (petanda)
Luka yang bisa Luka ini dan Walaupun sudah banyak luka
kubawa berlari- bisa racun ini tembak tetapi itu tidak menyurutkan
berlari hingga kubawa berlari niat si Aku untuk tetap berjuang
hilang pedih terus berlari demi kebebasan,luka itu akan terus
perih hingga hilang dibawa berlari hingga benar benar
rasa pedih hilang rasa perih.
perih dihati
Dan aku akan Dan aku akan Tokoh Aku tidak perduli tentang
lebih tidak lebih tidak omongan orang lain atau nyinyiran
perduli aku perduli dengan orang lain si Aku sadar bahwa
mau hidup omongan orang usahanya untuk menentang zaman
seribu tahun aku mau pasti akan membuatnya diasingkan
lagi karyaku tetap bahkan dia sama sekali amat tidak
hidup sampai peduli,hingga suatu saat karya-
seribu tahun karyanya benar-benar akan dikenang
lagi bahkan hinga seribu tahun lagi.

2. Implikasi Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pada pelajaran bahasa Indonesia di SMP, terdapat satu materi ajar

teks puisi berkaitan dengan pengkajian puisi. Puisi merupakan karya

sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang


27

penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta

mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya.

Pembelajaran teks puisi pada hakikatnya merupakan bentuk

pengenalan sastra kepada siswa. Selain itu, teks puisi diajarkan untuk

memperlihatkan nilai-nilai yang dimiliki dari sebuah karya sastra. Siswa

diajak untuk menghayati pengalaman-pengalaman yang tergambar dalam

karya sastra.

Pembelajaran teks puisi bertujuan menumbuhkan kepekaan terhadap

nilai-nilai yang terkandung dalam puisi. Dengan mengapresiasi teks

puisi, siswa diharapkan dapat mengambil dan mencontoh nilai-nilai yang

terkandung dalam karya sastra.

Analisis makna puisi, dapat dijadikan bahan ajar yang berkaitan

dengan pemahaman dan pengetahuan tentang makna kata yang ada di

puisi tersebut. Menganalisis makna puisi Aku dapat dijadikan bahan ajar..

Lewat karya sastra seperti puisi karya Chairil Anwar yang salah satu

pusinya menceritakan tentang seseorang yang selalu memperjuangkan

kebebasan tanpa rasa takut. Diharapkan siswa memiliki pengetahuan

tentang puisi serta menumbuhkan kreatifitas dan kepekaan terhadap

karya sastra.

Kaitan dengan pengajaran sastra di sekolah, guru harus memahami

bahwa mempelajari sastra itu terdiri dari ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Ranah kognitif merupakan respon dari siswa dalam bentuk

pemahaman terhadap karya sastra. Ranah afektif dapat dilihat dari


28

perubahan sikap peserta didik setelah mempelajari karya sastra tersebut.

Selanjutnya ranah psikomotorik terkait dengan keterampilan peserta

didik setelah diberikan penerapan nilai-nilai yang terdapat pada karya

sastra pada kehidupan sehari-hari.

C. Pembahasan

Kalau sampai waktuku kumau tak seorang kan merayu

Bait pertama puisi tersebut memiliki makna sampaian dari waktu atau

sebuah tujuan yang dibatasi oleh waktu,tidak ada yang bisa merayuku

meskipun itu kau yang merayuku.

Tidak juga kau tak perlu sedu sedan itu

Bait kedua puisi tersebut memiliki makna aku tak membutuhkan tangisan dan

air mata.

Aku ini binatang jalang dari kumpulanya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Bait ketiga puisi tersebut memiliki makna aku ini seperti binatang yang ingin

bebas tanpa aturan dari siapapun oleh sebab itu aku sebagian kaum yang

terbuang,walaupun banyak rintangan yang menghadang aku akan terus

menerjang.

Luka dan bisa kubawa berlari-berlari

Hingga hilang pedih peri

Bait ke empat puisi tersebut memiliki makna walau tubuhku penuh dengan luka

dan bisa aku akan terus berlari,hingga hilang sudah semua pedih yang kurasa.
29

Dan aku akan lebih tidak peduli lagi

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Bait ke lima puisi tersebut memiliki makna dan aku tidak peduli meski tubuhku

sudah tidak ada lagi didunia ini, tapi nama dan karyaku akan tetap hidup hingga

seribu tahun lagi.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan penyajian dan pembahasan data yang telah diuraikan di

atas, dapat disimpulkan bahwa analisis puisi Aku dalam pendekatan objektif

dengan menggunakan teknik ferdinan de saussure dalam puisi aku, penulis

menarik kesimpulan sebagai berikut : tema pada puisi “Aku” karya Chairil

Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk

membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang

yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain,

walaupun banyak rintangan yang ia hadapi, dari judulnya sudah terlihat

bahwa puisi menceritakan kisah ‘Aku’ yang mencari tujuan hidup. Amanat

yang hendak disampaikan penyair dalam puisi “Aku” adalah manusia harus

tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan

menghadang. Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya

menonjolkan kelebihanya saja. Manusia harus mempunyai semangat untuk

maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selama-

lamanya.

B. Saran
Setelah melakukan analisis puisi Aku karya Chairil Anwar maka saran

yang dapat diberikan oleh peneliti sebagai upaya dalam pemahaman puisi ini

adalah:

30
31

1. Pencinta puisi maupun pembaca harus lebih mencermati makna yang ada di

balik kata-kata, bahasa, maupun permainan bunyi sehingga dapat lebih mudah

dalam memahami makna dalam puisi.

2. Untuk pengajar harus lebih mencermati makna yang ada di balik kata-kata,

bahasa, maupun permainan bunyi sehingga dapat lebih mudah dalam

memahami makna dalam puisi, agar lebih mudah menerapkan di pembelaran.

3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk mengadakan penelitian-

penelitian lain yang sejenis.


DAFTAR PUSTAKA

Achmad Arfinanto Arsyadani. 2009. pemikiran ketuhanan dalam puisi chairil


anwar
Andi prastowo.2010. menguasai teknik-teknik koleksi data penelitian kualitatif.
Jogjakarta: Diva Press
Arikunto,Suharsimi.1998. prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta
Rineka Cipta
Burhan nurgiyantoro.1994. teori pengkajian fiksi. Gadjah Mada University press
Nurjam’an.2017.Apresiasi Puisi dan Pengajaranya. Bogor: YAPISA Press
Pradopo.Beberapa Teori Sastra Metode Kritik dan Penerapanya.Yogyakarta
Sjuman Djaya.2003.aku berdasarkan perjalanan hidup dan karya penyair chairil
anwar.Metafor Intermedia Indonesia
Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitatif,kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sujarweni, 2014. Metode penelitian: lengkap,praktis,dan mudah dipahami.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
LAMPIRAN
Puisi Aku Karya Chairil Anwar:

Aku

Kalau sampai waktuku

Ku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Anda mungkin juga menyukai