Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

YESUS DAN INJIL KERAJAAN SURGA

MENURUT INJIL MATIUS

MATA KULIAH : Tafsir PB

DOSEN PENGAMPU : Dr. Sri Wahyuni, M.Th.,MPd,K

NAMA : NOFERIANUS BAENE

SEMESTER : III (Tiga)

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KADESI YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan yang maha esa, atas segala berkat kasih
karunianya yang menolong dan memimpin penulis sehingga penulis damai dan suka
cita dalam menyusun serta menyelesaikan makalah ini dengan baik, agar para
pembaca dapat memperoleh pengetahuan, terlebih berkat rohani dari makalah ini.
Makalah ini diadakan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
nilai dari mata kuliah Tafsir Pb. Dalam hal ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Dr. Sri Wahyuni M.Th,M.Pd,K selaku dosen yang telah membimbing,
menuntun, dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian paper ini. Kiranya Tuhan
Yesus Kristus sebagai sumber segala berkat dengan kasih karunianya menolong dan
memberkati saudara–saudari yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu
penulis.

Yogyakarta, 6 Desember 2020

Noferianus Baene

DAFTAR ISI
Caver

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan

a. latar belakang

Bab II Yesus dan injil kerajaan surge menurut injil Matius

a. Kerajaan Allah Mat 9:35- 10:8

b. Kerajaan surga

Bab III penutup

A. kesimpulan.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKNG

Injil Matius sering disebut sebagai “Injil Pemenuhan” dan “Injil Kerajaan“, dan
kedua tema ini sesungguhnya mengacu pada satu maksud, yaitu bahwa kedatangan
Kerajaan Allah bukanlah sesuatu yang baru, melainkan pemenuhan dari janji-janji
Tuhan pada Perjanjian Lama. Injil Matius dikenal sebagai “Injil Kerajaan”, karena begitu
seringnya Injil ini menyebutkan tentang Kerajaan Allah yang disebut sebagai Kerajaan
Sorga, yaitu sebanyak kali Sorga di sini adalah istilah dalam bahasa Aram yang berarti
sama dengan ‘Allah’.

Injil Matius mengajarkan beberapa makna Kerajaan Allah, yaitu Kerajaan Kristus
Sang Mesias di dunia, pemenuhan Kerajaan Allah di Surga, dan pengakuan akan hak
Allah di dalam setiap jiwa manusia Karena begitu pentingnya Kerajaan Allah ini, maka
Yesus mengajarkan kita dalam doa “Bapa Kami” untuk memohon kedatangan Kerajaan
Sorga, yaitu pada saat kehendak-Nya terjadi di dunia ini, termasuk di dalam diri kita.
Sekarang masalahnya, sungguhkah kita menghayati permohonan ini yang setiap kali
kita ucapkan dalam doa Bapa Kami, “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu…”
Selanjutnya, Konsili Vatikan II menjelaskan, bahwa “Gereja merupakan benih dan awal
mula Kerajaan itu di dunia.Sementara itu, Gereja lambat-laun berkembang,
mendambakan Kerajaan yang sempurna, dan dengan sekuat tenaga berharap dan
menginginkan, agar kelak dipersatukan dengan Rajanya dalam kemuliaan benih awal
Kerajaan Allah.

BAB II
YESUS DAN INJIL KERAJAAN SURGA INJIL

MENURUT MATIUS

A. Kerajaan Allah Mat 9:35- 10:8

Yesus datang ke dunia untuk memberitakan tentang Kerajaan Allah.Sebagai


pemenuhan janji Allah, Yesus adalah pendiri Kerajaan Allah itu di dunia, yang diawali
dengan pewartaan ajaran-Nya dan ditandai dengan mukjizat-mukjizat.Tugas pewartaan
dan kuasa melakukan mukjizat itu kemudian diberikan kepada para rasul. Sampai
sekarang kita melihat bagaimana pewartaan dan kuasa mukjizat itu diteruskan oleh
para pengganti para rasul di dalam Gereja-Nya, maka kita dapat mengetahui bahwa
Kerajaan Allah yang dikatakan di dalam Injil merupakan sesuatu yang terjadi saat ini
dan terus disempurnakan sampai akhir jaman.

Mat 9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar
dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta
melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Dari perikop sebelumnya, kita mengetahui bahwa Yesus tidak hanya mengajar tetapi
juga menyembuhkan.Ia menyembuhkan orang lumpuh (Mat 9:1-8), wanita yang sakit
perdarahan (9:20-22), dua orang buta (9:27-30), orang bisu dan kerasukan setan (9:32-
34), bahkan Ia membangkitkan orang mati, yaitu anak kepala rumah ibadat (9:23-26).
Sungguh tiada yang mustahil bagi Yesus, sebab Ia adalah Putera Allah. Namun yang
perlu kita perhatikan juga adalah bagaimana Yesus melihat dosa sebagai kelemahan
manusia, seperti pada kisah orang lumpuh itu.Yesus mengampuni dosanya terlebih
dahulu, dan sebagai akibatnya orang lumpuh itu berjalan (lih. Mat 9:2-7).
C. KERAJAN SURGA

Kerajaan Surga menjadi pokok pengajaran dalam serangkaian perumpamaan


yang disampaikan dalam Matius 13. Ada perumpamaan mengenai penabur beserta
penjelasan khusus bagi para murid; perumpamaan mengenai lalang dan gandum dan
penjelasannya yang mengapit perumpamaan biji sesawi dan ragi yang sudah dikupas
dalam rubrik ini. Sesudah itu masih ada tiga perumpamaan lagi, yakni yang dibacakan
sebagai Injil Minggu Biasa XVII-A (Matius 13:44-52). Dua yang pertama
mengumpamakan Kerajaan Surga sebagai harta yang ditemukan di sebuah ladang
(Matius 13:44) dan sebagai mutiara yang dicari saudagar (13:46). Yang
menemukannya menjual seluruh miliknya agar dapat membeli ladang atau mutiara
yang diinginkan itu. Dalam perumpamaan yang ketiga (13:47-52), Kerajaan Surga
diumpamakan sebagai jala besar yang menangkap macam-macam ikan. Nanti ikan
yang baik dimasukkan dalam tempayan dan yang tak baik dibuang. Begitu pula,
dikatakan di situ, orang jahat nanti akan dipisahkan para malaikat dari kumpulan orang
baik. Tujuh perumpamaan ini dimaksud untuk memberi gambaran yang penuh
mengenai Kerajaan Surga.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kerajaan Kristus Sang Mesias di dunia, pemenuhan Kerajaan Allah di Surga,


dan pengakuan akan hak Allah di dalam setiap jiwa manusia Karena begitu pentingnya
Kerajaan Allah ini, maka Yesus mengajarkan kita dalam doa “Bapa Kami” untuk
memohon kedatangan Kerajaan Sorga, yaitu pada saat kehendak-Nya terjadi di dunia
ini, termasuk di dalam diri kita. Sekarang masalahnya, sungguhkah kita menghayati
permohonan ini yang setiap kali kita ucapkan dalam doa Bapa Kami, “Datanglah
Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu…” Selanjutnya, Konsili Vatikan II menjelaskan,
bahwa “Gereja merupakan benih dan awal mula Kerajaan itu di dunia.Sementara itu,
Gereja lambat-laun berkembang, mendambakan Kerajaan yang sempurna, dan dengan
sekuat tenaga berharap dan menginginkan, agar kelak dipersatukan dengan Rajanya
dalam kemuliaan benih awal Kerajaan Allah.

Anda mungkin juga menyukai