A. Pengertian Seleksi
Seleksi merupakan kegiatan lanjutan dari rekrutmen yang sudah dilakukan sebelumnya.
Artinya hasil rekrutmen yang dilakukan perusahaan kemudian dipilih untuk menentukan mana
yang layak atau memenuhi kualifikasi yang diharapkan atau memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan. Untuk memilih karyawan yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
diperlukan tahap-tahap seleksi. Dengan terpilihnya karyawan setelah melalui tahap seleksi, maka
akan didapat tenaga kerja yang mau dan mampu untuk bekerja sesuai dengan bidang
pekerjaannya. Proses seleksi juga akan memperoleh karyawan yang akan mematuhi aturan dan
loyal terhadap perusahaan.Definisi seleksi menurut beberapa ahli dalam buku karangan R.
Supomo dan Eti Nurhayati (2018: 52) adalah sebagai berikut:
a. Menurut James A. F Stoner, proses seleksi meliputi penilaian dan penetapan di antara calon-
calon pengisi jabatan. Aplikasi dari penilaian, wawancara, dan pengecekan referensi adalah yang
biasa digunakan dalam penetapan keputusan seleksi.
b. Menurut Dale Yoder, seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan di bagi menjadi dua
bagian, yaitu yang akan diterima dan yang ditolak.
c. Malayu S. P Hasibuan menjelaskan bahwa seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan
penentuan pelamar yang diterima dan ditolak untuk menjadi karyawan pada perusahaan. Seleksi
ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan.
Untuk menghindari atau meminimlkan terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan ada beberapa
hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan proses seleksi, antara lain :
Menurut Drs. Manullang ada dua metode atau golongan cara seleksi
yakni:
Agar pelaksanaan seleksi mendapatkan hasil yang baik maka diperlukan tahapan seleksi. Tujuannya adalah
untuk menentukan seleksi mana yang lebih dulu dilakukan dan selanjutnya. Calon karyawan yang tidak lolos
dalam tahap tertentu, maka dianggap gugur dan tidak dapat mengikuti tahap selanjutnya. Dengan demikian,
jumlah setiap tahap akan semakin berkurang karena pasti ada yang gugur dan tidak memenuhi standar nilai
yang telah digunakan. Prosedur seleksi karyawan pada perusahaan satu dengan yang lainnya tidak selalu
sama. Adapun tahapan dalam seleksi yang umum dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: seleksi
surat lamaran, wawancara awal, tes tertulis umum, psikotes, wawancara kedua, tes kesehatan, wawancara
atasan langsung, keputusan penerimaan, penempatan dan orientasi. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan
pada bagan berikut ini:
Wawancara Awal
Tes Tertulis Umum
Psikotes
Wawancara Kedua
Tes Kesehatan
Keputusan Penerimaan
Penempatan
Orientasi
Seleksi ini adalah seleksi pertama yang harus dilakukan perusahaan unutk menyeleksi apakah
calon karyawan sudah memenuhi syarat administratif yang ditetapkan. Dalam seleksi ini dapat di
nilai apakah calon pelamar memenuhi kualifikasi seperti yang diinginkan oleh perusahaan.
Biasanya yang dilihat dari surat lamaran adalah kelengkapan dokumen yang disyaratkan, apakah
sudah memenuhi seperti apa yang diinginkan. Proses seleksi surat lamaran ini juga untuk
menentukan dan mengklarifikasikan keabsahan dan keaslian dokumen yang diajukan ke
lembaga penerbit dokumen, terutama akte kelahiran, ijazah dan bukti diri.
Calon karyawan yang lolos seleksi tahap ini akan diikutkan ke tahap
selanjutnya apabila:
b. Wawancara Awal
Dalam wawancara awal pelamar diminta untuk mengisi formulir atau
blanko lamaran kerja yang telah disediakan. Isi formulir atau blanko lamaran
kerja antara lain:
1) Wawancara terstruktur
1) Situational interview
Wawancara yang pertanyaannya berkaitan dengan pekerjaan
yang akan diperolehnya bila diterima. Pertanyaanya bersifat masa
depan dan berkaitan dengan bagaimana si kandidat akan berperilaku
dan menyelesaikan masalah dalam satu kondisi kerja yang mungkin
akan dihadapinya kelak.
2) Behavioral interview
Wawancara yang pertanyaannya berkaitan dengan respon dan
sikapnya terhadap suatu situasi kerja yang telah dialaminya di masa
lalu. Dari sini kita akan memperoleh gambaran bagaimana si kandidat
menangani pekerjaannya yang dahulu dan bagaimana ia mengahdapi
permasalahan yang telah timbul sehingga bisa terselesaikan.
3) Job-related interview
Adalah wawancara yang pertanyaannya berkenaan dengan
pencapaian atau kinerja yang telah ditunjukkan oleh kandidat di masa
lalu. Pewawancara menanyaan seberapa baikkah ia berkinerja
dipekerjaanya yang lalu, prestasi apa yang telah di buatnya, pencapaian
apa yang telah diperolehnya selama sekolah dan dalam pekerjaan
sebelumnya.
1) Pengetahuan umum
2) Pengetahuan tentang pekerjaan
Tes-tes tersebut digunakan untuk menilai calon pelamar tentang
berbagai hal seperti: kejujuran, kecerdasan, pengetahuan, dan keterampilan
karyawan. Artinya dengan mengikuti tes tersebut kita mendapatkan
gambaran tentang hal-hal yang kita inginkan dari si pelamar.
d. Psikotes
Adapun hasil yang diharapkan dari tes psikotes antara lain sebagai
berikut:
1) Kejujuran
2) Kecerdasan
3) Kepribadian
4) Bakat dan minat
5) Motivasi
6) Kerjasama
7) Disiplin
8) Loyalitas
9) Kepemimpinan
10) Prestasi
e. Wawancara Kedua
Dalam wawancara ini dapat dilakukan untuk melihat kesungguhan
pelamar untuk bekerja diperusahaan dengan kondisi kerja yang ada.
Dengan wawancara juga dapat diketahui kecocokan bagian atau jenis
pekerjaan yang akan diemban, penempatan sampai dengan jumlah
kompensasi atau jabatan yang diterimanya.
Pertanyaan yang diajukan dapat dilakukan dengan pertanyaan
pemecahan masalah atau wawancara stres. Dalam wawancara ini si
pewawancara harus mampu mengorek seluruh informasi dan menekan pelamar untuk melihat
kesungguhannya untuk bekerja. Dari pertanyaan ini
juga untuk melihat disiplin dan kesabaran calon pelamar.
f. Tes Kesehatan
Tes kesehatan merupakan tes terakhir untuk menilai fisik dan mental
calon pelamar apakah sehat atau tidak, sekaligus untuk melihat fisiknya
sempurna atau tidak. Seorang calon karyawan harus memiliki ketahanan
fisik dan mental yang lebih dalam melaksanakan pekerjaannya. Ketahanan
dimaksud adalah kemampuan fisik dengan berbagai kondisi baik di dalam
ruangan maupun di luar ruangan.
Sedangkan ketahanan mental adalah kejiwaan pelamar dalam
menghadapi berbagai tekanan. Calon karyawan yang mengidap suatu
penyakit yang sulit disembuhkan atau tidak cocok untuk kondisi kerja
tertentu sebaiknya ditolak. Namun jika masih memungkinkan untuk diobati
dengan waktu yang tidak terlalu lama mungkin dapat dipertimbangkan untuk
diterima.
i. Penempatan
Setealh diterima menjadi karyawan dengan proses yang benar, maka selanjutnya si karyawan
akan langsung ditempatkan, terutama bagi mereka yang dibutuhkan segera. Namun bagi mereka
yang perlu mendapatkan pengetahuan, maka akan memasuki pelatihan untuk beberapa waktu.
j. Orientasi.
Banyak kegunaan dengan melakukan orientasi kepada karyawan sekalipun waktunya relatif
singkat. Pada saat orientasi karyawan diharapkan mampu mengenal:
1) Riwayat perusahaan
2) Struktur organisasi perusahaan
3) Produk yang dihasilkan
4) Pelanggan
5) Jabatan atau pekerjaannya
6) Atasan langsung
7) Teman sekerja
8) Peralatan kerja yang dimilikinya
9) Cara mengerjakannya
10) Peraturan perusahaan
a. Halo Effect
Yaitu pewawancara hanya menilai kandidat hanya dari satu faktor saja dan
mengabaikan faktor yang lain sehingga menyebabkan penilaian yang tidak
objektif.
b. Leading Question
Yaitu pewawancara berusaha mengarahkan kandidat yang diwawancarai
untuk memberikan jawaban yang diinginkan oleh si pewawancara.
c. Personal Bias
Yaitu pewawancara memberikan prasangka bahkan sebelum kandidat
diwawancarai, pewawancara sudah memiliki penilaian bahkan sebelum
proses wawancara dimulai.
d. Interviewer Domination
Yaitu kondisi ketika pewawancara mendominasi jalannya wawncara dan
tidak memberikan kesempatan kepada yang diwawancarai untuk
memberikan gambaran tentang dirinya.
Sementara kesalahan yang sering dilakukan oleh orang yang
diwawancarai umumnya adalah:
a. Tidak serius dalam menanggapi pertanyaan
b. Berbicara terlalui banyak
c. Membual dan berbohong
d. Tidak mendegarkan dengan seksama
e. Tidak melakukan persiapan sebelumnya.