Yogyakarta.
Liputan6.com, Yogyakarta - Geplak jajanan khas Bantul ini wajib dicoba saat berlibur ke
Yogyakarta. Bukan tanpa alasan, Geplak khas Bantul memiliki bentuk unik dengan cita rasa
yang khas. Selain itu, jajanan geplak ringan dan awet, sehingga cocok dijadikan oleh-oleh
dari Yogyakarta.
Geplak menggunakan kelapa sebagai bahan utama, ditambah gula merah, gula pasir, dan
pewarna makanan, kemudian dibentuk bulat-bulat.
Meski tampak sederhana, soal rasa tak perlu diragukan. Rasa manis dan legit geplak dapat
membuat ketagihan. Geplak ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada 2018.
Jajanan ini terkait erat dengan Pangeran Pekik, adik ipar Sultan Agung Mataram. Kudapan ini
disebut-sebut disajikan sebagai hidangan dalam Pernikahan Kerajaan Mataram Islam pada
saat itu.
Dalam naskah Mustikarasa yang ditemukan pada 1967 menyebutkan geplak sebagai
kudapan yang dapat ditemukan di Yogyakarta beserta cara membuatnya. Dahulu geplak
hanya dapat dibuat menggunakan gerabah yang berasal dari Kasongan saja.
Namun, karena gerabah yang digunakan dalam suhu tinggi hanya mampu bertahan empat
hari, kemudian diganti menggunakan kenceng. Kenceng yang dipilih pun bukan
sembarangan, yakni berasal dari tembaga yang diproduksi di Kotagede Yogyakarta.
Geplak telah mengalami banyak perubahan, sejak abad ke-19 hingga tahun 1960. Geplak
srintil disebut-sebut sebagai geplak yang masih autentik dan sama persis dengan kudapan
Kerajaan Mataram Islam pada saat itu. Namun, kini geplak srintil hampir tak lagi dapat
dijumpai. Warnanya yang kurang menarik dan kurang variasi membuat geplak autentik ini
berangsur-angsur hilang.
Penulis: Tifani