Anda di halaman 1dari 13

PENGAWASAN PROYEK

KELOMPOK 8

JERY YUSUF BUITLENA WENSESLAUS BAYU

RIZKI ARIYANTO BAHAN YEYUCE MOKOS

HASNAWATI HUSEN MARIA MATILDIS RIGA

RENI YULITA BOIMAU BERNADETA ANANSIA KELEN

MILKA ROSANTY BAILAO ITCHAN MELIANUS KOA

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Sadar sebagai makhluk ciptaan Tuhan sudah sepatutnya penulis mengucapkan


syukur kepada Tuhan yang maha Esa, karena atas campur tangan-Nya penulis dapat
menyelesaikan Makalah keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam program
kesehatan Untuk itu patutlah sebagai insan yang beriman tentu dilimpahkan puji
syukur kehadirat-Nya. Karena atas bimbingan dan tuntunan-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “pengawasan proyek”.
Sebagai manusia biasa tentu saja dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan dan kelemahan, baik itu materi maupun teknik penulisannya, untuk itu
maka segala kritik dan saran yang sifatnya konstruktif diharapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah ini.

Kupang, April, 2021

Penulis

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Peran manajemen proyek untuk menyelaraskan kebutuhan internal dan
kondisi eksternal menjadi sangat penting. Manajemen Proyek proyek dengan segala
fungsi manajemen dan aktivitasnya merupakan kolaborasi ilmu dan seni
manajemen dalam mencapai kinerja proyek yang berhasil guna dan berdaya
guna. Adanya manajemen proyek dapat memosisikan eksistensi dan pengadaan
proyek sesuai tujuannya dengan nilai tambah tertentu seperti yang diharapkan
oleh para pemangku kepentingan (stakeholders), antara lain pemerintah pusat
dan lokal, pihak swasta dan pihak masyarakat atau publik.
Peran manajemen proyek sangat penting adanya, manajemen proyek dalam
hal ini mengatur seala aktivitas agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dari
suatu program. Berikut akan diuraikan beberapa penertian sputar manaajemen
proyek.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian pengawasan
2. Pengertian kegiatan proyek
3. Pengertian manajemen proyek
C. Tujuan penulisan
1. Mengethui pengertian pengawasan
2. Mengetahui pengetian proyek
3. Mengetahui seperti apa manajemen proyek

1
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi pengawasan
Secara definitif, monitoring atau pengawasan dapat diartikan sebagai suatu
aktivitas untuk mengamati dan/atau mencermati secara terus menerus atau berkala untuk
menyediakan informasi tentang status perkembangan suatu program/kegiatan, serta
mengidentifikasi permasalahan yang timbul dan merumuskan tindak lanjut yang
dibutuhkan.

Definisi Pengawasan/monitoring Menurut Para Ahli

a. Cassely dan Kumar (1987) Monitoring merupakan program yang terintegrasi, bagian


penting dipraktek manajemen yang baik dan arena itu merupakan bagian integral di
manajemen sehari-hari.
b. Calyton dan Petry (1983) Monitoring sebagai suatu proses mengukur, mencatat,
mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu
pengambilan keputusan manajemen program/proyek.
c. Oxfam (1995) Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa
yang sudah untuk memeriksan bahwa semua berjalan untuk direncanakan dan
memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis

B. Definisi proyek
Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal
pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan
seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang
spesifik dan unik, dan pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang
bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah. Proyek selalu bersifat sementara atau
temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada umumnya (Operasi-Produksi), dimana
Operasi-Produksi mempunyai sifat perulangan (repetitif), dan aktivitasnya biasanya

3
bersifat permanen atau mungkin semi permanen untuk menghasilkan produk atau layanan
(jasa/servis)
Tantangan utama sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek
dengan menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya. Pada
umumnya batasan-batasan itu adalah ruang lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan dan
anggaran pekerjaan. Dan hal ini biasanya disebut dengan "triple constrains" atau "tiga
batasan". Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan harkat dan martabat individu
dalam menjalankan proyek, maka batasan ini kemudian berkembang dengan ditambahkan
dengan batasan keempat yaitu faktor keselamatan. Tantangan selanjutnya adalah
bagaimana mengoptimasikan dan pengalokasian semua sumber daya dan
mengintegrasikannya untuk mencapai tujuan proyek yang telah ditentukan.

Struktur fungsi proyek


Manajemen proyek konstruksi harus melalui suatu perencanaan seperti
diorganisasi, diarahkan, dikoordinasi, dan dikontrol dengan baik agar tujuan yang
telah ditetapkan oleh suatu perusahaan bisa tercapai dengan efektif dan efisien.
Manajemen proyek tersebut perlu diberi wadah dalam dalam suatu organisasi tertentu.
Oleh karenanya, berikut ini kami jelaskan mengenai susunan struktur organisasi
proyek beserta jabatan-jabatan yang ada di dalamnya berikut dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
Pengelolaan sebuah organisasi termasuk ke dalam fungsi manajemen. Organisasi
proyek sendiri merupakan alat untuk mencapai tujuan dengan mengatur dan
mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif
dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek. Yang
bertugas untuk menyusun struktur organisasi proyek ini adalah manajemen personalia.
Adapun tujuan dan keuntungan dari pembentukan struktur organisasi proyek, antara
lain:
 Identifikasi dan pembagian kegiatan:
 Pengelompokan penanggung jawab kegiatan:
 Penentuan wewenang dan tanggung jawab :
 Menyusun mekanisme pengendalian:

4
Struktur organisasi proyek mempermudah karyawan dalam menjalankan pekerjaan
sesuai dengan keahlian yang dimiliki serta kepada siapa karyawan itu akan
bertanggung jawab. Struktur organisasi proyek juga memperjelas tugas, wewenang,
tanggung jawab, dengan demikian akan membantu dalam mencapai suatu tujuan
perusahaan.
Dalam pelaksanaan proyek diperlukan adanya proyek yang sistematis dimana akan
terlihat hubungan kerja yang terorganisir, sehingga masing-masing pihak akan
mengetahui hak dan kewajibannya. Manajemen proyek yang baik tergantung dari
organisasi yang ada pada proyek tersebut sehingga sistem organisasi yang
dipergunakan harus sesuai dengan ruang lingkup dan tujuan proyek, sehingga masing-
masing pihak saling menunjang untuk mencapai hasil yang semaksimal mungkin.

C. Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah suatu usaha merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan.
Faktor kunci yang membedakan manajemen proyek dari hanya manajemen adalah
bahwa ia memiliki hasil akhir dan  jangka waktu terbatas , tidak seperti manajemen yang
merupakan proses yang berkelanjutan. Karena itu, seorang proyek yang profesional
membutuhkan berbagai keterampilan, seringkali keterampilan teknis, dan tentu saja
keterampilan manajemen dan kesadaran manajemen bisnis yang baik.
Sedangkan pengertian dari proyek itu sendiri adalah suatu tugas yang dilakukan
untuk mencapai tujuan yang direncanakan, yang dapat didefinisikan dalam hal pecapaian,
hasil atau manfaat. Suatu proyek biasanya dianggap berhasil jika mencapai tujuan sesuai
dengan kriteria penerimaan mereka, dalam skala waktu, anggaran, sumber daya, dan
spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelangan.
manajemen proyek adalah manajemen yang diterapkan pada suatu proyek
untuk mencapai suatu hasil tertentu, atau, manajemen proyek adalah suatu ilmu
dan seni untuk mengadakan perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (directing), pengoordinasian (coordinating), dan

5
mengadakan pengawasan (controlling) terhadap orang dan barang untuk
mencapai tujuan tertentu dari suatu proyek. Dengan pengertian tersebut jelaslah
bahwa semua fungsi manajemen harus dipakai untuk mengelola suatu proyek,
agar tujuan yang diinginkan oleh proyek tersebut dapat tercapai dengan lancar.
Hal ini disebabkan karena pada dasarnya di dalam pengelolaan proyek
terkandung pula ketiga unsur manajemen yaitu : 1. ada suatu tujuan tertentu
yang ingin dicapai (tujuan diadakannya proyek tersebut); 2. ada proses kegiatan
untuk mencapai tujuan tertentu tersebut; 3. ada (memerlukan) bantuan orang
dalam proses kegiatan tersebut. Dengan demikian terhadap suatu proyek
diperlukan pula adanya perencanaan proyek yang baik, adanya
pengorganisasian proyek yang baik, adanya pengarahan yang baik, adanya
pengoordinasian yang baik, serta pengawasan yang baik agar tujuan proyek
bisa tercapai.
Manajemen proyek merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip manajemen
dalam mengelola suatu proyek. Dalam konsep manajemen, diasumsikan bahwa
sumber daya manajemen sangat terbatas. Secara umum, sumber daya
manajemen terdiri dari material, sumber daya manusia, modal uang, metode
kerja, pasar, dan sebagainya. Keterbatasan sumber daya di atas meski bisa
menjadi kendala, namun bukan berarti tidak bisa dihindari. Keterbatasan
sumber daya tersebut dapat diefisienkan penggunaannya melalui prinsip-
prinsip manajemen. Prinsip-prinsip manajemen inilah yang dapat digunakan
untuk mencapai tujuan proyek secara efektif dan efisien.

Arti penting manajemen/ pengawasan dalam sebuah proyek


suatu proyek bukanlah merupakan rangkaian kegiatan rutin yang akan
dilaksanakan secara terus menerus. Suatu proyek merupakan rangkaian
kegiatan dengan batas waktu tertentu. Dengan berakhirnya batas waktu

6
tersebut, maka diharapkan telah tercapai suatu hasil tertentu yang
diinginkan, sehingga dengan demikian berakhir pula proyek yang
bersangkutan. Sering kali dengan berakhirnya suatu proyek, akan disusul
oleh kegiatan rutin yang merupakan tindak lanjut (follow-up) dari proyek itu
sendiri.

kegagalan suatu proyek tidak hanya akan dirasakan oleh proyek itu
sendiri tetapi juga akan dirasakan oleh kegiatan rutin yang merupakan tindak
lanjut dari proyek bersangkutan. Ini berarti, manajemen proyek mempunyai
peranan yang sangat penting agar tujuan proyek yang bersangkutan dapat
tercapai dengan lancar, sehingga secara beruntun akan membawa sukses
pula pada kegiatan selanjutnya (multiplier effect).

Salh satu contoh manajemen proyek kesehatan yang dilakukan pada salah
satu fasilitas kesehatan di daerah terpencil misalnya program pemenuhn gizi
maka dalam hal itu perlu adanya bebrapa perangkat penting salah satunya
adalah sumber daya manusi yang memnag ahli dibidangnya dn didukun
dengan fasilitas yang dapat membantu kegiatan tersebut.

Program yang hendak dijlankan dilakukan dalam jangka waktu tertentu,


dan selanjutnya akan di evalusi tentang programa yang diajalnkan pada
lokasi tersebut. apakah program dapat berjalan dengan lancar atau tidak,
karena tujuan dari pelaksaan suatu program kesehatan adalah diharapkan
masyarakat dapat meningkat derajat kesehatannya.

Tingkat keberhasilan sebuah program bergantung pada sumber daya


manusia, para tenaga ahli yan siap langsug bekerja untuk membantu

7
keberhasiln program. Sehingga perlu adanya pengawasan untuk dapat
mengontrol apakah suatu proram berjalan dengan baik atau tidak.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengawasan adalah aktivitas untuk mengamati dan/atau mencermati secara terus
menerus atau berkala untuk menyediakan informasi tentang status perkembangan suatu
program/kegiatan.
Proyek adalah suatu keiatan atau program yang disusun untuk di implementasikan di suatu
organisasi atau tempat tempat yang dituju.
Dalam hal ini , manajemen proyek adalah suatu usaha merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah
ditetapkan.
Sehingga dalam melaksanakan suatu program penting adanya manajemen yang baik
agar kegiatan atau program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Manajemen
dalam hal ini meliputi sebuah pengawasan yang mengatur dan mengamati jalannya suatu
kegiatan.

8
B. SARAN
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, jika terdapat kekeliruan dalam
penyampaian mohon untuk sama sama diperbaiki. Diharpkan makalah ini bisa
memberikan sedikit wawasan penulis dan pembaca terkait dengan materi
pengawasn proyek.

9
DAFTAR PUSTAKA

Subiyantoro H.2010. Monitoring &evluasi sebagi konsensus untuk mencapai


efektifitas. JURNAL BPPK. (1)5:132-16-1

Pujiono, Bambang. Modul manajemen proyek.http://repository.ut.ac.id/3983/1/ADPU4338-


M1.pdf
http://riatiofanta.blogspot.com/2014/12monitoring-pengawasan.html
https://www.harmony.co.id/blog/manajemen-proyek-pengertian-tujuan-dan-contohnya

iv

Anda mungkin juga menyukai