Makalah Studi Kelayakan Bisnis Tentang Penilaian Investasi Dan Resiko Investasi
Makalah Studi Kelayakan Bisnis Tentang Penilaian Investasi Dan Resiko Investasi
Disusun Oleh:
2014/2015
PEMBAHASAN
Pengertian Investasi
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah
penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun
penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana
untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen.
Investasi adalah pengaitan sumber – sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba
di masa yang akan datang. Muljadi (2001:284).
Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan
usulan yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut
1. Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus dengan yang
baru.
2. Investasi dengan penambahan kapasitas, sering juga bersifat penggantian.
3. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan
produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.
Ada berbagai cara penilaian investasi adalah berdasarkan pada keuntungan yang
dilaporkan didalam buku. Hal ini dikarenakan untuk dapat menghasilkan keuntungan
tambahan kita mengetahui bahwa keuntungan uang dilaporkan didalam buku belum pasti
dalam bentuk kas sehingga dengan demikian jumlah kas yang ada dalam perusahaan
belum tentu sama dengan jumlah keuntungan yang dilaporkan didalam buku.
Cash flow terdiri dari 3 jenis yaitu:
1. Initial Cash flow (aliaran cash flow permulaan)
Ialah pengeluaran – pengeluaran untuk investasi pada awal periode.
2. Operastional Cash Flow (aliran kas operational)
Ialah aliran kas yang timbul selama proyek investasi tersebut berjalan
3. Terminal Cash Flow (aliran kas terminal)
Ialah aliran kas yang akan diterima pada akhir proyek.
Risiko Investasi
Risiko investasi adalah kemungkinan hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang
diharapakan. Dalam konteks Manajemen investasi, risiko merupakan besarnya penyimpangan
antara tingkat pengembalian yang diharapakan (expected return) dengan tingkat pengembalian
yang dicapai secara nyata (actual return). Semakin besar penyimpangannya bearti semakin
besar tingkat risikonya. Risiko juga merupakan keadaan dimana kemungkinanya timbulnya
kerugian/bahaya itu didapat diperkirakan sebelumnya dengan menggunakan data/informasi
yang cukup terpercaya atau relevan yang tersedia. Adapun konteks resiko dibedakan menjadi
2, yaitu:
1. Risiko sistematis (systematic risk)
Risiko sistematis adalah risiko yang terjadi karean perubahan pasar secara
keseluruhan dan terjadi karena kejadian diluar perusahaan. Risiko ini tidak bisa
didiversifikasi atau dikurangi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh factor-
faktor yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya risiko inflasi,
resiko tingkat suk bunga, risiko nilai tukar mata uang. Risiko ini juga disebut
Undiversifiable risk
2. Risiko non sistematis (unsystematic risk)
Risiko non sistematis adalah risiko yang terjadi karena kondisi mikro perusahaan itu
sendiri. Risiko ini dapat dikurangi atau dapat didiversifikasi dengan cara
membentuk portfolio, karena risiko ini dipengaruhi pasar secara local atau regional.
Misalnya kebijakan di suatu daerah tertentu mengenai perubahan tingkat retribusi
dan pajak daerah. Risiko ini juga disebut Diversifiable risk.
PV
PI=
OI
CF
PI= (1+ i)
OI
PV = present value
IO = Investasi awal
PT. A akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah gudang seharga Rp. 80.000.000,-
Gudang tersebut mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan nilai residu Rp. 25.000.000,-
perusahaan membayar bunga 20 % dengan tingkat pendapatan bersih sebagai berikut :
Tahun 1 : Rp. 2.500.000
Tahun 2 : Rp. 3.500.000
Tahun 3 : Rp. 4.500.000
Tahun 4 : Rp. 5.000.000
Jawaban :
Depresiasi = 80.000.000-25.000.000 = Rp. 13.750.000
4
Payback Periode :
Harga perolehan = 80.000.000
Residu = 25.000.000 _
55.000.000
Proceed 1 = 16.250.000 _
38.750.000
proceed 2 = 17.250.000 _
21.500.000
proceed 3 = 18.250.000 _ ( 3 tahun )
3.250.000
IRR :
Prinsip dari konsep Internal Rate of Return adalah bagaimana menentukan discount rate yang
dapat mempersamakan present value of of proceeds dengan outlay.
Sehingga pada keadaan ini net present valuenya = nol. Dalam hal ini ada hubungan antara
konsep NPV dengan IRR. Konsep NPV, mencari NPV pada discount rate tertentu, sedangkan
konsep IRR, justru mencari Discount Rate yang diinginkan.
Total PV 945.500
NPV 145.500
Total PV 839.200
Total PV 799.400
NPV - (600)
Total PV 812.600
Net investmen 800.000
Npv 12.600
Dari hasil perhitungan diatas discount rate yang dicari terletak antara 17 % dan 18 %
Untuk menentukan discount rate yang tepat, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Presentase perbedaan =
12.600
13.200
IRR = 17,95 %
USULAN INVESTASI
http://nh0vi3.blog.esaunggul.ac.id/2012/03/27/jenis-jenis-resiko-dalam-investasi/
http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?
id=65423&title=pilihan_berinvestasi_dan_resiko_berinvestasi
id=65423&title=pilihan_berinvestasi_dan_resiko_berinvestasi
http://informasi-seminar.com/manajemen-risiko-investasi/