Makalah Narkoba (M.dimas Yudistira X MIA 2)
Makalah Narkoba (M.dimas Yudistira X MIA 2)
Makalah Narkoba (M.dimas Yudistira X MIA 2)
Kelas : X MIA 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak-pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik waktu, tenaga,
maupun pikiran.
Atas dukungan moral dan materil dalam penyusunan makalah ini, maka kami para
penulis turut mengucapkan terimakasih kepada Bapak guru bidang studi mata pelajaran
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, pepatah
mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, oleh karenanya kami memohon maaf apabila
Kepada seluruh pembaca yang bersedia memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam rangka penyempurnaan makalah ini selanjutnya, kami membuka tangan
selebar-lebarnya untuk apresiasi tersebut dengan hati yang terbuka dan ucapan terima kasih.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
Bab I (Pendahuluan)................................................................................................................3
A.Latar Belakang.............................................................................................................3
B.Identifikasi Masalah.....................................................................................................4
C.Batasan Masalah...........................................................................................................5
D.Rumusan Masalah........................................................................................................5
E.Tujuan Masalah.............................................................................................................5
Bab II (Pembahasan)...............................................................................................................6
A.Pengertian Narkoba......................................................................................................6
B.Penyebaran Narkoba.....................................................................................................9
C.Efek Narkoba..............................................................................................................10
D.Jenis-Jenis Narkoba....................................................................................................14
E.Pencegahan Narkoba...................................................................................................18
A.Kesimpulan................................................................................................................20
B.Saran..........................................................................................................................20
Daftar Pustaka........................................................................................................................21
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disekitar kita saat ini, banyak sekali zat-zat adiktif yang negatif dan sangat berbahaya
bagi tubuh. Dikenal dengan sebutan narkotika dan obat-obatan terlarang. Dulu, narkoba
hanya dipakai secara terbatas oleh beberapa komunitas manusia di berbagai negara. Tapi kini,
narkoba telah menyebar dalam spektrum yang kian meluas. Para era modern dan kapitalisme
mutakhir, narkoba telah menjadi problem bagi umat manusia diberbagai belahan bumi.
i Narkoba yang bisa mengobrak-abrik nalar yang cerah, merusak jiwa dan raga, tak pelak
bisa mengancam hari depan umat manusia. Padahal 2.000 tahun yang lalu catatan-catatan
mengenai penggunaan cocaine di daerah Andes – penggunaan terkait adat, untuk
survival/bertahan hidup (sampai sekarang) menahan lapar dan rasa haus, rasa capek, bantu
bernafas, sedangkan Opium digunakan sebagai sedative (penawar rasa sakit) dan aphrodisiac
(perangsang).
i Dahulu pada banyak negara obat-obatan ini digunakan untuk tujuan pengobatan , namun
seiring berjalannya waktu , penyalahgunaan napza dimulai oleh para dokter, yang
meresepkan bahan bahan napza baru untuk berbagai pengobatan padahal tahu mengenai efek-
efek sampingnya. Kemudian ketergantungan menjadi parah sesudah ditemukannya morphine
(1804) – diresepkan sebagai anaesthetic, digunakan luas pada waktu perang di abad ke-19
hingga sekarang dan penyalahgunaan napza diberbagai negra yang sulit untuk dikendalikan
hingga saat ini.
i Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa
pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan
bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat
manusia. Di antara pengguna ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa
gembira) yang berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir di antara para pengguna
tertentu.
Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi
malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi,
karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung
medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit,
dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang
menyatakan adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada
para seniman dan musisi.
Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh jenis
ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreatifitas adalah
hasil silangan modern “Cannabis indica” yang berasal dari India dengan “Cannabis sativa”
dari Barat, dimana jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan tipe yang tumbuh di
Indonesia.
Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan
tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara ada
kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti
efek yang dihasilkan Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti
sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai
tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan berbeda dengan efek yang
dihasilkan oleh obat-obatan terlarang dan alkohol, yang menyebabkan penggunanya menjadi
kecanduan hingga tersiksa secara fisik, dan bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi
kriminal) untuk mendapatkan obat-obatan kimia buatan manusia itu.
B.Identifikasi Masalah
C.Batasan Masalah
Narkoba dan Narkotika yang sejatinya adalah zat yang digunakan dalam dunia medis
untuk berbagai pengobatan namun seiring waktu berbalik menjadi ancaman dan memiliki
efek yang sangat buruk bagi kesehatan dan mental manakala digunakan tidak sesuai dengan
dosis dan tujuan semestinya. Tidak hanya buruk bagi kesehatan dan perkembangan mental
pelakunya namun juga berdampak pada lingkungan sosial dengan meningkatnya kriminalitas
yang diakibatkan pengaruh dari zat narkoba
Makalah ini hanya membahas tentang pengertian narkoba , jenis jenis narkoba ,cara
pencegahannya ,dan efek dari narkoba.
D.Rumusan Masalah
E.Tujuan Makalah
BAB 2
PEMBAHASAN
A.Pengertian Narkoba
Narkotika sering disingkat dengan sebutan NAZA (Narkotika dan Zat Adiktif) atau
NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Psikotropika dan narkotika
digolongkan ke dalam obat-obatan atau zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan bila
pemakaiannya disalahgunakan. Oleh karena itu, ketentuan mengenai produksi, pengadaan,
peredaran, serta penyaluran ekspor dan impor obatobat tersebut diatur dalam undang-undang
(Hari Sasangka: 2003).
Perkataan narkotika berasal dari bahasa Yunani “narke” yang artinya terbius sehingga
tidak merasakan apa-apa. Narkotika atau sering diistilahkan dengan “drug” adalah sejenis zat
yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan
memasukkannya ke dalam tubuh (Soedjono Dirjosisworo: 1990).
Dalam hukum positif, narkotika/narkoba secara terminologi adalah setiap zat yang apabila
dikonsumsi akan merusak fisik dan akal, bahkan terkadang membuat orang menjadi gila atau
mabuk. Hal yang demikian dilarang oleh undang-undang, seperti: ganja, opium, morpin,
heroin, dan kokain.( Azar Husnain : 1984 ). Secara etimologis, narkotika atau narkoba berasal
dari bahasa Inggris narcose atau narcosis yang berarti menidurkan dan pembiusan.
( Poerwadarminta: 2002)
mana yang buruk, perubahan perilaku menjadi antisosial, gangguan kesehatan, menurunkan
produktivitas kerja secara drastis, kriminalitas, dan tindak kekerasan lainnya.
Narkotika dan zat adiktif lainya merupakan masalah endemik dalam masyarakat modern,
merupakan penyakit kronik yang berulang kali kambuh. Hingga sekarang belum ditemukan
upaya penanggulangan secara universal memuaskan, baik dari sudut prevensi, terapi, maupun
rehabilitasi masalah ini.
Peredaran narkotika di Indonesia, dilihat dari aspek yuridis, adalah sah keberadaannya.
Peraturan ini hanya melarang terhadap penggunaan narkotika tanpa izin oleh undang-undang.
Keadaan inilah dalam kenyataan empiris, oleh penggunanya sering disalahgunakan, dan tidak
untuk kepentingan kesehatan, tetapi lebih jauh dari pada itu, dijadikan sebagai objek bisnis
(ekonomi ) dan sehingga merusak mental, baik fisik maupun psikis generasi muda.( Rendra
Widjaya : 2004).
Narkoba dan Napza Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya. Napza
adalah singkatan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Nikotik secara
etimologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya ‘kelenger’, merujuk pada sesuatu yang
bisa membuat seseorang tak sadarkan diri (fly), sedangkan dalam bahasa Inggris narcotic
lebih mengarah ke obat yang membuat penggunanya kecanduan.
Narkotika secara farmakologik adalah opioida, tetapi menurut UU no 22, tahun 1997
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Seiring berjalannya waktu keberadaan narkoba bukan hanya sebagai
penyembuh namun justru menghancurkan. Awalnya narkoba masih digunakan sesekali dalam
dosis kecil dan tentu saja dampaknya tak terlalu berarti. Namun perubahan jaman dan
mobilitas kehidupan membuat narkoba menjadi bagian dari gaya hidup, dari yang tadinya
hanya sekedar perangkat medis, kini narkoba mulai tenar digaungkan sebagai dewa dunia,
penghilang rasa sakit.
7
Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil
pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan distilasi atau fermentasi
tanpa distilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak,
menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan cara
mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang
mengandung etanol.
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat Adiktif Lainnya adalah bahan lain
bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi ectasy, shabu-shabu,
LSD, obat penenang/obat tidur, obat anti depresi dan anti psikosis. Zat psikotropika yang
sering disalahgunakan (menurut WHO 1992) adalah :
B.Penyebaran Narkoba
Penyebaran narkoba sudah hampir tidak bisa di cegah. Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Para pelaku kejahatan ini adalah para Sindikat yang sangat profesional
dan militan. Kegiatan operasionalnya dilakukan secara konsepsional, terorganisir dengan
rapi, sistematis, menggunakan modus operandi yang berubah-ubah, didukung oleh dana yang
tidak sedikit dan dilengkapi dengan alat serta peralatan yang berteknologi tinggi dan canggih.
Saat ini penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) tidak hanya di
kalangan dewasa saja melainkan sudah tersebar di kalangan generasi muda (remaja) hal ini
kian mengkhawatirkan dan dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di
kemudian hari.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba tahun
2017 sebanyak 27,32 persen mahasiswa dan pelajar dari jumlah pengguna narkoba di
Indonesia. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus
narkoba, khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin
meningkat dan mengancam.
Tingginya penggunaan narkoba di kalangan pelajar disebabkan dua faktor, yaitu dari
dalam dan dari luar. Faktor dari dalam biasanya, anak-anak remaja seringkali menggunakan
narkoba sebagai bentuk pelarian dari berbagai masalah. Selain itu, faktor dari luar juga sangat
berpengaruh. Banyak anak-anak yang terjebak kedalam pergaulan bebas yang salah. Mereka
menjadikan narkoba sebagai bagian dari salah satu lifestyle atau gaya hidup sehari-hari.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan
anak-anak usia SD dan SMP.
Pemerintah harus lebih pro aktif dalam memberantas peredaran Narkoba di Indonesia,
sebab perlahan cara yang digunakan oleh para pengedar narkoba juga semakin canggih dan
terorganisir. Begitu juga dengan pendidik, pengajar, dan orang tua, harus sigap serta
waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak sendiri.
Oleh sebab itu, peran aktif pemerintah dan petugas yang berwenang serta peran orang tua
harus lebih ditingkatkan demi untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh dimasa
yang akan datang agar tidak terkontaminasi narkotik.
C.Efek Narkoba
Peredaran dan dampak narkoba saat ini sudah sangat meresahkan. Mudahnya mendapat
bahan berbahaya tersebut membuat penggunanya semakin meningkat. Tak kenal jenis
kelamin dan usia, semua orang berisiko mengalami kecanduan jika sudah mencicipi zat
berbahaya ini.
Meski ada beberapa jenis yang diperbolehkan dipakai untuk keperluan pengobatan, namun
tetap saja harus mendapatkan pengawasan ketat dari dokter. Ada banyak bahaya narkoba bagi
hidup dan kesehatan, di antaranya adalah:
Dehidrasi
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti
ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan muntah, mual, rasa
takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila pemakaian berlangsung lama, bisa
mengakibatkan dampak yang lebih buruk seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan
terus-menerus.
Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih, efeknya
justru membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis. Beberapa kasus si
10
pemakai tidur terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut membuat
koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku. Dampak narkoba
yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan sehingga sulit mengenali lingkungan
sekitar.
Kematian
Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan obat-obatan
tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis. Pemakaian sabu-sabu,
opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat
menimbulkan kematian. Inilah akibat fatal yang harus dihadapi jika sampai kecanduan
narkotika, nyawa menjadi taruhannya.
Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan obat-
obatan tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah berkonsentrasi saat
bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika
terbukti melanggar hukum.
Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk kepentingan medis sesuai dengan
pengawasan dokter dan juga untuk keperluan penelitian. Selebihnya, obat-obatan tersebut
tidak memberikan dampak positif bagi tubuh. Yang ada, kualitas hidup menjadi terganggu,
relasi dengan keluarga kacau, kesehatan menurun, dan yang paling buruk adalah
menyebabkan kematian. Karena itu, jangan coba-coba memakai barang berbahaya tersebut
karena resikonya sangat tinggi bagi hidup dan kesehatan.
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa
dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan
remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup,
serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja,
tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data
menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia
remaja.
11
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular
dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba
melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat
banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja
sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa
Penyalahgunaan narkoba selain merugikan kesehatan diri sendiri juga berdampak negatif
terhadap kehidupan ekonomi dan sosial seseorang. Penyalahgunaan narkoba dapat merusak
ekonomi karena sifat obat yang membuat ketergantungan, dimana tubuh pengguna selalu
meminta tambahan dosis dan dengan harga obat-obatan jenis narkoba yang tergolong relatif
mahal maka hal tersebut secara ekonomis sangat merugikan. Ekonomi keluarga bisa bangkrut
bilamana keluarga tidak mampu lagi membiayai ketergantungan anggotanya terhadap
narkoba, bahkan hal ini bisa berdampak buruk yaitu bisa menimbulkan persoalan kriminalitas
seperti pencurian, penodongan bahkan perampokan.
Keharmonisan keluarga pun bisa terganggu manakala salah seorang atau beberapa orang
anggota keluarga menjadi pecandu. Sifat obat yang merusak secara fisik maupun psikis akan
berdampak kepada ketidaknyamanan hubungan sosial dalam keluarga. Penyalahguna narkoba
juga menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Perilaku pengguna yang tidak terkontrol
dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Terlebih jika dikaitkan dengan
timbulnya berbagai penyakit yang menyertainya seperti Hepatitis, HIV/AIDS, bahkan
kematian.
Hal tersebut lebih jauh bisa menyebabkan hancurnya suatu negara, oleh karena itu negara
melarang narkoba. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, menyatakan :
Pasal 45 : Pecandu narkotika wajib menjalani pengobatan dan/atau perawatan
Pasal 36 : Orang tua atau wali pecandu yang belum cukup umur bila sengaja tidak
melaporkan diancam kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak satu
juta rupiah.
Pasal 88 : Pecandu narkotika yang telah dewasa sengaja tidak melapor diancam
kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak dua juta rupiah, sedang
bagi keluarganya paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak satu juta rupiah.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, menyatakan :
12
Pasal 37 ayat (1) : Pengguna psikotropika yang menderita syndrome ketergantungan
berkewajiban ikut serta dalam pengobatan atau perawatan
Pasal 64 ayat (1) barang siapa : a. menghalang-halangi penderita syndrome
ketergantungan untuk menjalani pengobatan dan/atau perawatan pada fasilitas rehabilitasi
sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 37, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak 20 juta rupiah.
Bahaya yang timbul dari penyalahgunaan narkoba ini secara umum sebagai berikut :
Aspek fisik
Gagal ginjal
Perlemakan hati, pengkerutan hati, kanker hati
Radang paru-paru, radang selaput paru, TBC paru
Rentan terhadap berbagai penyakit hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV/AIDS
Cacat janin
Impotensi
Gangguan menstruasi
Pucat akibat kurang darah (anemia)
Penyakit lupa ingatan/pikun
Kerusakan otak
Pendarahan lambung
Radang pankreas
Radang syaraf
Mudah memar
Gangguan fungsi jantung
Menyebabkan kematian
Aspek psikologis
Emosi tidak terkendali
Curiga berlebihan sampai pada tingkat Waham (tidak sejalan antara pikiran dan
kenyataan)
Selalu berbohong
Tidak merasa aman
Tidak mampu mengambil keputusan yang wajar
Tidak memiliki tanggung jawab
13
Kecemasan yang berlebihan dan depresi
Ketakutan yang luar biasa
Hilang ingatan (gila)
Aspek sosial
Hubungan dengan keluarga, guru, dan teman serta lingkungannya terganggu
Mengganggu ketertiban umum
Selalu menghindari kontak dengan orang lain
Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan positif
Tidak peduli dengan norma dan nilai yang ada
Melakukan hubungan seks secara bebas
Tidak peduli dengan norma dan nilai yang ada
Melakukan tindakan kekerasan, baik fisik, psikis maupun seksual
D.Jenis-Jenis Narkoba
Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 dijelaskan, pengertian narkotika ialah zat
atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis,
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Lebih jelas lagi, dalam Pasal 6 Undang-Undang tersebut dipaparkan pula pembagian
narkotika menjadi beberapa golongan.
Golongan Narkotika
Berikut golongan narkotika yang diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009
tentang narkotika:
Narkotika Golongan I
Golongan narkotika ini hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan.
14
Narkotika Golongan II
Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan, namun digunakan sebagai pilihan
terakhir. Selain itu, dapat digunakan untuk terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan. Mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/
atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan.
1. Heroin
Heroin alias diamorfin adalah hasil pengolahan morfin secara kimiawi. Narkotika yang satu
ini dapat menimbulkan efek yang lebih kuat dibandingkan morfin itu sendiri.
Beberapa efek samping yang timbul akibat penyalahgunaan heroin atau putaw, antara lain:
15
2. Ganja
Jenis-jenis narkotika lain yang sering disalahgunakan di Indonesia ialah ganja. Dikenal
dengan nama lain kanabis atau marijuana, ganja adalah narkotika yang berasal dari
tanaman Cannabis sativa.
3. Kokain
Jenis-jenis narkotika yang juga tergolong sering disalahgunakan adalah kokain, yang berasal
dari tumbuhan Erythroxylum coca.
Narkotika yang satu ini mengandung zat stimulan, sehingga efek samping yang timbul
adalah:
Perasaan gelisah
Kejang-kejang
Selera makan menurun
Paranoid
Euforia atau perasaan senang berlebihan
4. Opium
Bunga Opium
Opium adalah narkotika yang terbuat dari getah tumbuhan Papaver somniferum. Narkotika
jenis ini dapat ‘diolah’ menjadi morfin dan kodein.
16
Lysergic acid diethylilamide atau LSD bersifat halusinogen, sehingga bila disalahgunakan
bisa menimbulkan efek yang bervariasi.
17
7. Morfin
Morfin adalah obat yang berfungsi untuk meredakan rasa nyeri derajat parah. Obat ini
memengaruhi tubuh dalam merespons sakit atau nyeri.
Pada penggunaan di bawah pengawasan dokter yang ahli, morfin bisa memberikan manfaat.
Namun, jika disalahgunakan, morfin bisa memberikan efek samping sebagai berikut:
Penurunan kesadaran
Euforia atau rasa senang berlebihan
Kebingungan
Jantung berdebar-debar
Mengakibatkan impotensi pada pria dan gangguan menstruasi atau haid pada wanita
8. Sabu-sabu
Sabu-sabu tergolong sebagai satu dari sekian jenis-jenis narkotika yang paling banyak
disalahgunakan di Indonesia.
Sabu-sabu atau metamfetamin adalah jenis narkotika berbentuk seperti kristal berwarna putih
yang memiliki efek stimulan.
Efek samping yang bisa terjadi akibat penyalahgunaan sabu-sabu, antara lain:
Gangguan tidur
Menurunnya konsentrasi hingga kehilangan ingatan
Paranoid
Detak jantung cepat
Euforia atau sensasi bahagia yang berlebihan
E.Pencegahan Narkoba
18
d. Ikatan yang kuat di dalam institusi pro-sosial seperti keluarga, sekolah, dan organisasi-
organisasi keagamaan.
e. Menerima norma kebiasaan tentang larangan penggunaan narkoba.
f. Keluarga harus dapat menciptakan komunikasi yang lebih baik
g. Disiplin, tegas dan konsisten dengan aturan yang dibuat
h. Berperan aktif dalam kehidupan anak-anak
i. Memonitor aktivitas mereka
j. Mengetahui dengan siapa anak/remaja bergaul
k. Mengerti masalah dan apa yang menjadi perhatian mereka
l. Orang tua harus menjadi panutan
m. Orang tua menjadi teman diskusi
n. Orang tua menjadi tempat bertanya
o. Mampu mengembangkan tradisi keluarga dan nilai-nilai keagamaan
p. Menggali potensi anak untuk dikembangkan melalui berbagai macam kegiatan.
Solusi yang dapat dilakukan ketika ada anggota keluarga yang menggunakan narkoba :
a. Berusaha tenang, kendalikan emosi, jangan marah dan tersinggung
b. Jangan tunda masalah, hadapi kenyataan, adakan dialog terbuka dengan anak
c. Dengarkan anak, beri dorongan non verbal. Jangan memberi ceramah/nasehat berlebih
d. Hargai kejujuran
e. Jujur terhadap diri sendiri, jangan merasa benar sendiri
f. Tingkatkan hubungan dalam keluarga, rencanakan membuat kegiatan bersama-sama
keluarga
g. Cari pertolongan, cari bantuan pihak ketiga yang paham dalam menangani narkoba atau
tenaga profesional, puskesmas, rumah sakit, panti/tempat rehabilitasi.
h. Pendekatan kepada orang tua teman anak pemakai narkoba, ungkapkan dengan hati-hati
dan ajak mereka bekerja sama menghadapi masalah
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Narkoba adalah obat obatan terlarang yang jika dikonsumsi mengakibatkan kecanduan
dan jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam
tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan
akhirnya kematian.
Dari segi kesehatan akibat kebiasaan menggunakan narkoba akan menyebabkan berbagai
penyakit. Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak criminal, kenakalan remaja,
keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah dicipatakan. Dengan sikap kepedulian ini,
maka motto bahwa, “Mencegah lebih baik dari mengobati” akan benar benar terbukti.
Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh karena
itu, orang tua merupakan orang penting dalam hal ini. Guna mencegah terjerumusnya para
penerus bangsa tersebut ke dunia nakoba, maka campur tangan dan tanggung jawab orang tua
memegang peranan penting disini
Narkoba pun ada berbagai jenis seperti: heroin, ganja, putaw, kokain, sabu-sabu,dan
alkoholpun termasuk dalam golongan narkoba.
Manfaat yang dirasakan hanyalah sesaat. Tapi mudhorotnya jelas banyak sekali. Banyak
organ tubuh menjadi rusak. palagi bila pakai obat bius. Dalah-salah pada saat operasi (karena
suatu kejadian) bakal tak mampu lagi bius bagi para penggunanya. Yang pasti biaya untuk
bisa mengkonsumsi barang-barang haram itu, sangatlah mahal. Salah-salah bisa masuk bui,
kalau ketangkep aparat.
B.Saran
Mari kita isi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas
diri kita. Seperti berolahraga, belajar, dan lain sebagainya. Perlunya peran dari orang tua yang
harus memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus ke dalam jurang narkoba. Disamping itu
perlu kerja sama antar masyarakat dengan aparat untuk memeberantas peredaran narkoba.
Remaja harus diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus pada penyalahgunaan
narkoba itu sendiri.
20
DAFTAR PUSAKA
https://oviefendi.wordpress.com/makalah/makalah-tentang-narkoba/
https://media.neliti.com/media/publications/225417-penanggulangan-penyalahgunaan-narkotika-
d927873c.pdf
https://munmakalah.blogspot.com/2017/01/makalah-lengkap-tentang-narkoba.html
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2698073/kenali-golongan-dan-jenis-narkotika
http://tanjungpinangpos.id/penyebaran-narkoba-semakin-mengancam-generasi-muda/
21