Anda di halaman 1dari 3

 Limfadenitis TBC = jurnal medical profesion vol 2 no 3 november 2020

Limfadenitis tuberculosis adalah peradangan pada kelenjar limfe atau getah


bening yang disebabkan oleh mikobakterium tuberculosis, dan Limfadenitis
merupakan manifestasi paling sering dari TB ekstraparu.
 Limfadenopati = artikel tabloid MD ,dian yosi monica, martinus M leman, okt 2020
Limfadenopati adalah kelainan dari KGB dalam bentuk ukur an, jumlah,
konsistensi, yang disebabkan penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari
KGB itu sendiri (limfosit, sel plasma, dll), adanya infiltrasi sel peradangan (neutrofil),
atau adanya infiltrasi sel ganas.
 Berdasarkan lokasinya, limfadenopati terbagi menjadi 2, yaitu
(1). Limfadenopati lokalisata, pembesaran pada satu daerah saja, sering disebabkan
oleh infeksi pada KGB itu sendiri atau karena infeksi dari daerah sekitarnya
(2). Limfadenopati generalisata, pembe saran KGB pada dua atau lebih daerah yang
berjauhan, simetri, dan umumnya disebabkan infeksi sistemik.
 Berdasarkan waktu terjadinya, limfadenopati dapat dibagi menjadi akut ( < 2
minggu), sub-akut (2- 6 minggu, dan kronik (> 6 minggu).

Etiologi Limfadenopati Limfadenopati pada umumnya paling sering disebabkan


oleh infeksi virus, bakteri dan keganasan. Penyebab limfadenopati dapat diingat
dengan singkatan MIAMI (Malignancy, Infections, Autoimmune disease,
Miscellaneous and un usual condition, and Iatrogenic causes).

P.FISIK

 Pemeriksaan fisik meliputi pengukuran berat badan dan tinggi badan dapat
membantu mengiden tifikasi penyakit kronis pada anak. Pada pemeriksaan
fisik perlu ditentukan daerah mana saja yang mengalami pembesaran KGB,
sehingga dapat dibedakan men jadi limfadenopati generalisata atau lokalisata.
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan melakukan palpasi di kelompok utama
KGB, seperti di regio cervical, aksila, epi trochlear,inguinal, dan popliteal.

 Pemeriksaan kulit juga perlu dilakukan untuk mengetahui adanya lesi yang
mengarah pada keganas an dan mengevaluasi warna keme rahan (eritema) di
sepanjang pembuluh limfe, atau adanya trauma yang dapat menjadi sumber
infeksi pada limfadenopati. Pemeriksaan abdomen dapat menentukan apakah
adanya splenomegali (untuk mengidentifikasi infeksi mono nukleosis,
leukemia limfositik, limfoma atau sarcoidosis).

 Limfoma Hodkin dan Non hodkin.


 Limfoma Hodgkin (LH)
Limfoma Hodgkin terjadi karena mutasi Sel B pada sistem limfatik, dengan
hasil deteksi yaitu adanya sel abnormal Reed-Stenberg dalam sel kanker. Limfoma
Hodgkin diketahui memiliki 5 jenis subtipe. Limfoma Hodgkin sendiri merupakan
jenis yang paling bisa disembuhkan dan biasanya menyerang kelenjar getah bening
yang terletak di leher dan kepala. Umumnya pasien didiagnosis pada saat usia 20
sampai 30 tahun dan juga pada usia lebih dari 60 tahun.

 Limfoma Non-Hodgkin (LNH)


Limfoma Non-Hodgkin terjadi karena adanya mutasi DNA pada sel B dan sel
T pada sistem limfatik, merupakan tumor ganas yang berbentuk padat dan berasal dari
jaringan limforetikuler perifer dan memiliki 30 subtipe yang masih terus berkembang.
Limfoma Non-Hodgkin yang pertumbuhannya lambat disebut indolent/low grade dan
untuk yang pertumbuhannya cepat disebut oggressive/high grade. Limfoma Non-
Hodgkin lebih sering tejadi pada usia lebih dari 60 tahun.

Stadium Limfoma Non Hodgkin terdiri dari:

 Stadium 1
berkumpul menjadi kelompok di daerah tertentu kelenjar getah bening, contohnya
di leher atau bawah ketiak.

 Stadium 2
Sellimfoma berada pada sedikitnya 2 kelompok di kelenjar getah bening.

 Stadium 3
Limfoma terdapat pada kelompok kelenjar getah bening di atas maupun di bawah
diafragma, atau limfoma berada di organ atau di jaringan sekitar kelenjargetah
bening.
 Stadium 4
Pada stadium 4 limfoma sudah sangat menyebar, limfoma sudah menyebar ke
seluruh satu organ atau jaringan selain kelenjar getah bening, atau bisa juga berada
dalam hati, darah, atau sumsum tulang.

Etiologi
Limfoma non Hodgkin dapat terjadi karena beberapa faktor resiko seperti
adanya agen infeksi, immunodefisiensi, kongenital, acquired, lingkungan, riwayat
terpapar obat seperti imunosupresif agen, obat antiepilepsi, dan riwayat terpapar
herbisida, peptisida, serbuk kayu, lem epoxy, riwayat penggunaan obat rambut, faktor
nutrisi, dan transfusi darah.

 Manifestasi Klinis
Gejala Limfoma Gejala umum yang dirasakan oleh pasien maupun yang dapat
dilihat oleh dokter antara lain:

 Pembengkakan pada kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi pada leher,
ketiak, dan lipat paha.
 Menggigil/suhu tubuh turun-naik
 Demam berulang dan keringat berlebihan di malam hari
 Penurunan berat badan
 Kehilangan selera makan
 Kelelahan terus-menerus dan kekurangan energi
 Sesak napas dan batuk
 Gatal terus-menerus di seluruh tubuh tanpa sebab (ruam )
 Mudah lelah
 Pembesaran amandel
 Sakit kepala

Anda mungkin juga menyukai