Anda di halaman 1dari 4

KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMIMPINAN

 Peran kepemimpinan dalam kewirausahaan


 Kepribadian seorang Leadpreneur
 Karakteristik kepemimpinan Leadpreneur
 Keterampilan sebagai kunci kesuksesan
 Budaya leadpreneurship
 Nuansa kepemimpinan sang perintis
 Quantum leadership untuk leadpreneur
KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMIMPINAN

Banyak sudah upaya yang ditempuh pemerintah dan elemen masyarakat lain untuk mendorong
tumbuhnya lebih banyak wirausahawan Indonesia. Namun usaha ini belum membuahkan hasil seperti
yang diharapkan. Bibit-bibit wirausahawan ini barangkali mmemang memiliki semangat serta
kemampuan teknis yang memandai. Kenyataannya kedua hal ini saja tidak menycukupi. Bekal lain yang
mesti dimiliki antaranya adalah kedisiplinan dan kepemimpinan. Oleh karena nya mengembangkan
elemen-elemen kepempinen yang terdiri dari kemampuan untuk memimpin diri sendiri, orang lain, serta
mengelola situasi menjadi “menu” wajib bagi wirausahan. Dengan kata lain, disamping memiliki
pengetahuan serta keterampilan kewirausahawan (entrepreneurship). Seorang wirausahawan harus pula
memiliki kualitas kepemimpinan (leadership) yang tinggi. Perpaduan inilah yang boleh kita sebut
leadpreneurship.

Peran kepemimpinan dalam kewirausahawa


bagi seorang leadpreneur, apa yang dilihat sebagai masalah bagi orang lain justru dianggap nya sebagai
peluang. Bagi mereka, masalah yang muncul merupakan peluang sekaligus juga tantangan. Seorang
leadpreneur sejati tidak sekedar melihat, tetapi juga memilih peluang-peluang yang memang layak untuk
dimanfaatkan. Ia bekerja secara sistematis dalam mengatasi tantangan yang ada. Kegiatan-kegiatan
proaktif dan terarah ini merupakan cerminan dan gabungan dari kualitas keperibadian, Kepemimpinan,
Keterampilan dan landasan nilai-nilai.

Keperibadian Seorang Leadpreneur


Kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang Leadpreneur dapat dikelompokan ke dalam akronim
SUCCED, yaitu Self-confident, Utilize, Cashflow Spirt, Cbarismatic, Energetic, Empatbetic; dan Drive.
Seorang Leadprenur harus memiliki kepercayaan diri yang tringgi (Self-confident). Ia harus mengenali
dirinya sendiri serta yakin akan pengetahuan, Keterampilan, serta visi yang dimilikinya dalam rangka
membantu mewujudkan cita-cita dirinya dan juga organisasi.

Seorang Leadpreneur harus pula membekali dirinya dengan kemampuan memanfaatkan (Utilize) secara
optimal segala potensi serta sumber daya dan dimiliki, seperti kekuatan pribadi, sumber daya manusia,
financial, infrastruktur, dan sebagainya demi tercapainya visi, misi, tujuan, serta sasaran perusahaan.

Cashflow Spirit berarti seorang Leadpreneur harus mengoptimalkan usahanya guna menghasilkan arus
kas yang maksimal, bukan hanya mengejar laba semata.

Biasanya seorang Leadprenur adalah seorang karismatik (Charismatic), yang dapt ‘mempesona’ orang
lain.

Di samping karisma, Leadpreneur adalah seorang yang antusias, selalu penuh dengan semangat setiap kali
melakukan sebuh perkerjaan serta memiliki stamina (Energetic
Bagian dari SUCCED berikutnya adalah Emphatetic, Emphatetic berarti kemampuan mengedintifikasi
serta memahami situasi, perasaan, serta motif yang dimiliki oleh orang lain. Untuk itulah seorang
Laeadpreneur harus menjadi pendengar yang baik bagi pendengar yang baik bagi para pengikutnya.
Terakhir adalah Drive, Yakni kemampuan menggerakan orang lain untuk secara bersama-sama berjuang
mewujudkan mimpi serta mencapai tujuan organisasi.

Karakteristik Kepemimpinan Leadpreneur


Seorang Leadpreneur juga harus memiliki karakteristik kepemimpinan yang tercakup dalam istilah
LEAD, yaitu Live the vision, Encourage. Arrange, dan direction.
Live the vision berarti efektivitas kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang Leadpreneur berawal dari
visi yang menarik, menantang, serta dapat dipercaya, yang mampu disampaikan secara jelas untuk
kemudian ‘dibagi’ bersama dengan para karyawan sehingga menjadi kekuatan pendorong agar
perusahaan bisa terus berkembang dan maju.
Faktor lain yang juga menentukan efetivitas kepemimpinan seorang Leadpeneur adalah kemampuanya
untuk memberikan inspirasi atau dorongan (Encourage) Orang-orang disklilingnya dengan harapn,
Keberanian, Serta keyakinan
Faktor pendukung efektivitas berikutnya adalah pengaturan (arrange) dan perencanaan dalam bentuk
penjabaran program dan aktivitas.
Dan yang terakhir adalah kemampuan mengarahkan (direct) para karyawan agar tetap berada dalam jalur
yang benar dalm rangka tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan

Keterampilan Sebagi Kunci Kesuksesan


Sementara hal dalam keterampilan, yang menjadi kunci keuksesan dalam menjalankan tugas seorang
Leadpreneur tercakup dalam akronim ADAPT, yaitu Analytical skill, Delegation, Actuating, Project
Management, serta Time Management.
Analytical skill berhubungan dengan kemampuan untuk menilai situasi, mencari perspektif yang
beragam, mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan, serta mengedintifikasi isu-isu kunci yang
perlu mendapatkan perhatian, Seorang Leadpreneur yang sukses memiliki daya analisis yang tinggi serta
menunjukkan kemampuannya dalam mengedintifikasi, meneliti, memperbaiki, serta menyederhanakan
proses kerja yang kompleks.
Delegation berarti kepandaian mendelegasikan tugas dan wewenanganya kepada orang-orang
yang tepat. Dalam hal ini, tugas Leadpreneur sebagai seorang pemimpin adalah mengedintifikasi masalah
serta memastikan agarorang tersebut menjalankan tugasnya dengan baik. Untuk ini, seorang pemimpin
harus pandai-pandai dalam memilih orang yang akan berkerjasama dalam satu tim dengannya

Leadpreneur juga harus mampu menggerakan (Actuating) agar rencana yang telah disusun dapat
diimplementasikan secara efektif. Guna mencapai hal ini, ia harus menjelaskan kepada pengikutnya
sebuah tugas dan perkerjaan dalam perspektif yang berada daripada sekedar hanya sebuah kewajiban
sehingga dapat memacu semngat dan kepemilikan terhadap harapan.

Project Management berarti kemampuan untuk membuat perencanaan, melakukan


pengorganisasian, serta pengelolaan untuk secara sukses menjalankan proyek-proyek yang spesifik.

Ia pun harus pandai-pandai memanfaatkan waktu yang dimilikinya secara optimal demi
kemajuan perusahaan (Time Management). Berkaitan dengan hal ini, seorang Leadpreneur harus pandai-
pandai menetapkan sekala pioritas, yang merupakan tugas utama yang penting bagi seorang pemimpin
agar sukses dalam melaksanakan tugasnya, ketetapan dalam menentukan skala prioritas pada akhirnya
juga akan sangat menentukan keefektifan dan keefesienan seorang pemimpin.

Budaya Leadpreneurship
Kemampuan kewirausahaan serta kepemimpinan yang dimiliki tidak akan berarti tanpa adanya dukungan
budaya yang sesuai, yang dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan serta memberikan nilai
tambah bagi para stakelboder-nya. Untuk itu perlu dikembangkan budaya yang disebut WEALTH, yaitu
Wealth Accumulation, Enterprising, Acquring, Transforming, dari harmony

Welth Accumulation berarti seorang Leadprneur perlu mengembangkan budaya yang berorientasi pada
penciptaan nilai secara berkesinambungan agar dapat memberikan manfaat yang optimal kepada para
stakebolder-nya.

Enterpising adalah inisiatif dan kesediaan untuk mengambil resiko dengan menerima tantangan dalam
bentuk proyek-proyek baru serta berkerja dengan keras untuk mencapai keberhasilan.

Acquring adalah yang berarti bahwa seorang Leadprneur harus menemukan cara-caraserta solasi yang
kreatif guna memperoleh sumber daya yang diperlukan, tentu saja dengan berpegang teguh pada etika.

Transforming berarti siap berubah sebagai antisipasi terhadap dinamika lingkungan.

Harmony berarti kemampuan memelihara keharmonisan diantara sesama karyawan.

Nuansa Kepemimpinan Sang Printis


Tugas lain bagi seorang wirausahawan adalah membangun kemampuan organisasi untuk
memfokuskan diri pada berbagai macam hal yang rinci secara simultan.
Setiap perusahaan, dimulai dari seorang pendiri yang bukan hanya andal dalam menyusun
konsep bisnis namun juga memiliki kemauan dan persintasi untuk mengimplementasikan konsep
tersebut.
Kepribadian sang wirausahawan sebagai perintis organisasi memiliki pengaruh yang sangat
dominan karna organisasi baru saja didirikan.

Quantum Leadership untuk Leadpreneur


Konsep kepemimpinan Quantum Leadership yang dikembangkan oleh The Jakarta Consulting
Group sangat relvan diterapkan para Leadprneuer.
Makna quantum dalam konteks kepemimpinan lebih menekankan kepada “sedikit tetapi member
dampak yang sangat besar’’

Anda mungkin juga menyukai