Anda di halaman 1dari 8

Perekonomian dalam sebuah negara ada kalanya terdapat beberapa gejala diantaranya adalah

fluktuasi, perekonomian berfluktuasi dari tahun ke tahun, dan fluktuasi ini menyebabkan
bertambah atau berkurangnya produksi barang dan jasa yang dipengaruhi beberapa kegiatan
ekonomi seperti bertambahnya produksi barang dan jasa karena bertambahnya angkatan kerja,
penambahan modal, dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi maka terjadilah pertumbuhan
ekonomi dari tahun ke tahun. Tidak hanya itu terkadang dalam perekonomian terjadi pula resesi,
yaitu periode penurunan pendapatan rill dan peningkatan pengangguran. Dan terjadi pula depresi
yaitu keadaan resesi yang sangat farah

Fluktuasi-fluktuasi jangka pendek selalu terjadi dalam kegiatan perekonomian di setiap negara,
walaupun dalam menganalisis fluktuasi ini masih banyak terdapat perdebatan, tetapi sebagian
besar pakar ekonomi menggunakan model permintaan dan penawaran agregat. Dan sebelumnya
mari kita pelajari terlebih dahulu mengenai tiga fakta utama mengenai fluktuasi ekonomi :

Fakta 1 : fluktuasi dalam perekonomian sifatnya tidak teratur dan tidak dapat diprediksikan

Dalam fluktuasi ekonomi sebenarnya hal ini berkaitan dengan perubahan kondisi perekonomian
suatu negara, dan sudah pasti hal ini akan sulit diprediksi secara tepat. Misalkan ketika PDB rill
tumbuh dengan cepat secara otomatis usaha masyarakat atau negara akan lancer, dan sebaliknya
ketika PDB rill turun selama resesi bisnis dihadapi oleh berbagai masalah. Dan pada
kenyataannya fluktuasi ekonomi tidak semuanya teratur dan hampir tidak mungkin untuk dapat
diperkirakan dengan tepat.
Contohnya bisa dilihaat di gambar yang menunjukan bahwa PDB riil singapura sejak tahun
1965. Bagian yang diarsir menunjukan periode resesi. Seperti diperlihatkan pada figure, resesi
tidak terjadi pada interval yang sama dan teratur. Beberapa resesi saling berdekatan, seperti yang
terjadi pada tahun 1980 dan 1982. Terkadang, selama bertahun-tahun, kondisi perekonomian
berjalan tanpa resesi. Periode tanpa resesi yang terpanjang sejak kemerdekaanya pada tahun
1965 tanpa resesi adalah ketika perekonomian mengalami ekspansi dari tahun 1966 sampai 1970.

Fakta 2 : kebanyakan besaran ekonomi makro berfluktuasi bersama-sama

untuk memantau fluktuasi ekonomi jangka pendek dalam perekonomian dapat dilakukan
dengan menggunakan ukuran apa saja, hanya saja sebagian besar para ekonom lebih banyak
menggunakan PDB rill sebagai ukuran, karena hal ini merupakan alat ukur kegiatan
perekonomian yang paling komprehensif. Dan sebagian besar variabel ekonomi makro yang
mengukur beberapa jens pendapatan, pengeluaran dan produksi berfluktuasi secara bersama-
sama. Dan yang perlu diketahui walaupun variabel ekonomi berfluktuasi secara bersamaan, nilai
fluktuasinya berbeda-beda.

Contohnya bisa dilhat pada figure b dimana disana menjelaskan pembelanjaan investasi lebih
besar melampui siklus bisnis. Walaupun investasi merupakan salah satu komponen dari PDB,
ketika kondisi ekonomi memburuk, kebanyakan penurunan yang terjadi ini terkait dengan
pengeluaran untuk pabrik-pabrik baru,perumahan dan perlengkapan.
Fakta 3 : saat hasil produksinya turun, tingkat pengangguran naik

Perubahan-perubahan pada tingkat produksi barang dan jasa akan mempunyai keterikatan
satu sama lain dengan penunjang produksi, seperti dalam utilitas angkatan kerja. Dan secara
rasionalitas, ketika PDB rill mengalami penurunan secara otomatis perusahaan menurunkan
tingkat produksinya, dan hal ini yang akan berimbas kepada terjadinya PHK terhadap karyawan
dan secara otomatis akan berakibat banyaknya pengangguran.

Contohnya bisa dilihat pada figure 3 yang menunjukan tingkat pengangguran. Sekali lagi, resesi
ditunjukan dengan wilayah yang diarsir pada gambar. Gambar menunjukan secara jelas akibat
resesi terhadap pengangguran. Setiap kali terjadi resesi, tingkat pengangguran meningkat tajam.
Ketika resesi berakhir dan PDB riil mulai berkembang, tingkat penggangguran menurun secara
perlahan. Tingkat penggangguran tidak pernah mencapai nol, hanya berfluktuasi di sekitar
tingkat alamiahnya saja.
Cara Baru Untuk Menggambarkan Pertumbuhan dan Inflasi Jangka Panjang

Setelah membahas kurva permintaan agregat dan kurva permintaan agregat jangka panjang,
sekarang kita mempunyai cara baru untuk mendekripsikan kecendurangan perekonomian jangka
panjang. Pada gambar kurva diatas menunjukan perubahan ekonomi yang terjadi dari decade ke
decade. Perhatikan bahwa kedua kurva tersebut bergeser. Walaupun ada banyak kekuatan yang
menentukan kondisi perekonomian dalam jangka panjang dan pada prinsipnya menyebabkan
pergeseran tersebut, ada dua hal yang terpenting dalam praktiknya yaitu teknologi dan kebijakan
moneter. Kemajuan teknologi menaikan kemampuan ekonomi untuk menghasilkan barang dan
jasa. Hal ini kemudian menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan. Pada saat
yang bersamaan, karena bank sentral terus meningkatkan jumlah uang yang beredar, kurva
permintaan agregat juga bergeser ke kanan. Seperti diperlihatkan pada gambar, hasilnya adalah
kecenderungan pertumbuhan output (yang ditunjukan dengan bertambahnya Y) dan inflasi yang
berkesinambungan( seperti diperlihatkan dengan bertambahnya P). Ini hanyalah salah satu cara
lain dalam mempresentasikan analisis klasik pertumbuhn dan inflasi.
Faktor yang menyebabkan kurva penawaran agregat jangka pendek memiliki kemiringan positif

1. Teori Kekuatan Upah

Menurut teori ini,kurva penawaran agregat jangka pendek yang miring ke atas karena dalam jangka
pendek,upah nominal sulit berubah.Lambatnya perubahan upah nominal itu terkait dengan kontrak
jangka panjang yang menetapkan upah nominal,yang terkadang berjangka waktu hingga tiga
tahun.Selain itu,perubahan yang lambat juga terkait dengan norma-norma social dan pemahaman
mengenai keadilan yang memengaruhi penentuan upah dan tidak berubah drastic dari waktu ke
waktu.

Perusahaan merespon biaya yang lebih tinggi dengan memperkerjakan lebih sedikit pegawai yang
memproduksi lebih sedikit jumlah barang dan jasa. Dengan kata lain,karena upah tidak
menyesuaikan diri dengan cepat terhadap tingkat harga,tingkat harga yang rendah membuat
pegawai dan produksi kurang menguntungkan sehingga perusahaan mengurangi jumlah barang dan
jasa yang mereka tawarkan.

2. Teori Kekakuan Harga

Teori kekakuan upah member tekanan bahwa nominal upah menyesuaikan dengan lambat seiring
berjalannya waktu. Teori kekakuan harga menekankan bahwa harga dari suatu barang atau jasa
tertentu juga lambat menyesuaikan terhadap perubahan kondisi ekonomi.Kelambatan penyesuaian
harga ini terjadi per bagian karena ada biaya dalam penyesuaianharga yang disebut dengan biaya
menu. Ketertinggalan perusahaan menetapkan harga yang terlalu tinggi,penjualan menurun.
Penurunan penjualan,pada gilirannya menyebabkan perusahaan mengurangi produksi dan pekerja.
Dengan kata lain,karena tidak semua harga menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan
kondisi,penurunan tingkat harga yang tidak diharapkan menjadikan beberapa perusahaan
menetapkan harga yang lebih tinggidari yang diharapkan.Harga yang lebih tinggi dari yang
diinginkan ini menekan penjualan dan memaksa perusahaan untuk mengurangi jumlah barang dan
jasa yang mereka produksi.

3. Teori Kesalahan Persepsi

Menurut teori ini,perubahan-perubahan dalamtingkat harga keseluruhan terkadang dapat


menyesatkan produsen tentang apa yang terjadi dalam masing-masing pasar tempat diaman
mereka menjual hasil produksinya.Dalam hal ini produsen menanggapi perubahan tingkat harga ini
menuntun pada kurva penawaran agregat jangka pendek yang miring ke atas.Ketika produsen
melihat harga produknya turun,mereka dapat salah anggapan bahwa harga relative mereka telah
turun.Disimpulkan bahwa tingkat harga yang lebih rendah menyebabkan salah persepsi tentang
harga relative dan kesalahan persepsi ini memaksa produsen untuk merespons rendahnya tingkat
harga dengan mengurangi jumlah penawaran barang dan jasa.
1. Sebutkan 2 variabel ekonomi makro yang mengalami penurunan ketika perekonomian mengalami
resesi. Sebutkan 1 variabel ekonomi makro yang meningkat selama terjadi resesi!

Jawab:

Saat PDB riil turun karena resesi, pendapatan perorangan, keuntungan perusahaan, pengeluaran
konsumen, pembelanjaan investasi, produksi industri, penjualan eceran, penjualan rumah,
penjualan kendaraan, dan kebutuhan kebutuhan konsumen lainnya akan turun. Hal ini berawal dari
keuntungan perusahaan yang berada di pasaran yang mengalami resesi akan mendapatkan
keuntungan yang minimal karena kondisi pasar yang lesu. Penurunan keuntungan dari perusahaan
akan mempengaruhi tingkat pendapatan yang akan diberikan kepada pekerja. Jika pendapatan yang
dihasilkan turun maka permintaan konsumen terhadap berbagai produk industri, rumah, kendaraan,
dan kebutuhan lainnya akan mengalami penurunan. Karena naiknya harga harga membuat
masyarakat cenderung untuk menyimpan uangnya.

Setiap kali terjadi resesi, pengangguran meningkat tajam. Karena keuntungan perusahaan yang
menurun memaksa perusahaan membuat kebijakan untuk mengurangi jumlah karyawannya,
dengan pilihan tetap mempertahankan mereka namun perusahaan terancam tutup, atau
memangkas jumlah karyawan dan perusahaan tetap dapat berdiri.

6. Apa yang dapat menggeser kurva permintaan agregat ke arah kiri? Gunakan model
permintaan dan penawaran agregat untuk melacak dampak dampak dari pergeseran semacam itu!

Jawab:

a) Pergeseran yang timbul dari konsumsi, ketika pemerintah meningkatkan pajak, maka
masyarakat akan menurunkan tingkat pengeluarannya untuk konsumsi demi menghindari
pajak.

b) Pergeseran yang timbul dari investasi, perusahaan tidak yakin mengenai keadaan ekonomi
masa depan, sehingga untuk motiv berjaga jaga mereka mengurangi pembelanjaan mereka
untuk investasi.

c) Pergeseran yang timbul dari belanja pemerintah, karena jumlah permintaan barang dan jasa
pada tingkat harga berapapun tetap rendah. Contohnya, harga berbagai jenis durian di Jawa
Timur, apapun jenisnya dari produk lokal hingga asing tetap rendah maka dapat menggeser
kurva ke arah kiri.

d) Pergeseran yang timbul dari ekspor netto, ekspor netto kadang berubah karena adanya
pergerakan nilai tukar mata uang. Kenaikan nilai mata uang suatu negara menyebabkan
barang tersebut lebih mahal di negara asalnya dibanding di luar negeri, sehingga akan
menurunkan ekspor netto negara tersebut.
 Dampak pergeseran kurva permintaan agregat:

Untuk mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan oleh kurva permintaan agregat, maka kita
harus membuat sebuah perumpamaan. Misalnya dalam sebuah kondisi ekonomi yang kurang stabil,
maka akan membuat masyarakat kehilangan kepercayaannya akan masa depan dan kemudian
mengubah rencana mereka, dengan memangkas pengeluaran terhadap barang dan jasa yang
nilainya cukup besar. Selain itu banyak pula perusahaan perusahaan yang menunda untuk
melakukan pembelanjaan peralatan peralatan baru. Maka peristiwa yang demikianlah yang akan
mengurangi permintaan agregat akan barang dan jasa. Yang dapat disimpulkan bahwa dalam kondisi
harga berapapun, masyarakat maupun perusahaan akan mengurangi tingkat pembeliannya. Ketidak
percayaan mengenai kondisi ekonomi di masa yang akan datang juga dapat menyebabkan turunnya
pendapatan dan naiknya angka pengangguran. Kesimpulannya adalah, dalam jangka pendek,
pergeseran pergeseran permintaan agregat menyebabkan fluktuasi pada output barang dan jasa
dalam perekonomian. Dan dalam waktu yang panjang, pergeseran pergeseran kurva permintaan
agregat akan mempengaruhi tingkat harga keseluruhan namun tidak mempengaruhi output.

Soal dan aplikasi

4. Pada figure 8, bagaimanakah keadaan tingkat pengangguran di titik B dan C jika dibandingkan
dengan tingkat pengangguran di titik A? Menurut penjelasan upah kaku tentang kurva penawaran
agregat jangka pendek, bagaimanakah upah nyata pada titik B dan C jika dibandingkan dengan upah
nyata pada titik A?

Jawab : Untuk tingkat penganguran di titik B dan C lebih besar daripada titik A dikarenakan pada
titik B dan C jumlah hasil produksi tidak seimbang atau tidak sesuai dengan tingkatan harga yang di
dapat yang membuat perusahaan rugi sehingga banyak karyawan yang di PHK sedangkan untuk
upah nayata juga hampir sama karena di titik B dan C perusahaan mengalami kerugian otomatis
upah nyata yang diberikan lebih kecil, lain halnya dengan titik A yang mengalami keseimbangan
antara produk yang diproduksi dengan tingkatan harga yang di dapat sehingga mengalami
keuntungan yang membuat di titik A mendapatkan upah nyata yang lebih besar.

10. Jelaskan apakah setiap peristiwa berikut ini dapat menggeser kurva penawaran agregat
jangka pendek, kurva permintaan agregat, keduanya atau tidak keduanya. Untuk setiap peristiwa
yang menggeser kurva, gunakanlah diagram untuk menggambarkan dampaknya pada
perekonomian.

a) Rumah tangga memutuskan untuk menyimpan bagian penghasilannya lebih banyak

b) Cuaca buruk memaksa pabrik-pabrik lokal untuk tutup

c) Peluang kerja yang naik di luar negeri menyebabkan banyak orang meninggalkan
negaranya.

Jawab:
a) Kejadian apapun yang dapat menyebabkan beberapa banyak perusahaan seperti rumah
tangga yang menyimpan uangnya untuk berinvestasi pada tingkat harga tertentu juga
akan menggeser kurva permintaan agregat. Ketika jumlah permintaan barang dan jasa
pada tingkat harga tertentu bertambah maka kurva permintaaan agregat bergeser ke
kanan. Sebaliknya,jika sebuah perusahaan mengurangi belanja investasi maka kurva
permintaan agregat akan bergeser ke kiri.
b) Cuaca Buruk sehingga pabrik barik local tutup tidak mempengaruhi pergeseran kurva
permintaan agregat dan penawaran agregat.
c) jika banyak pekerja yang meninggalkan pekerjaannya ke luar negeri maka kurva
penawaran agregat jangka pendek akan bergeser ke kiri. Posisi kurva penawaran agregat
jangka pendek juga bergantung pada tingkat pengangguran alamiahnya sehingga terjadi
perubahan dalam tingkat pengangguran alamiah maka akan menggeser kurva
penawaran agregat.

Anda mungkin juga menyukai