Sambungan Materi..
Tempering adalah memanaskan kembali baja yang telah dikeraskan untuk menghilangkan
tegangan dalam dan mengurangi kekerasan. Proses: Memanaskan kembali berkisar pada suhu
150 - 650°C dan didinginkan secara perlahan-Iahan tergantung sifat akhir baja tersebut.
a. Tempering pada suhu rendah (150 - 300°C) Tujuannya hanya untuk mengurangi tegangan-
tegangan kerut dan kerapuhan dari baja. Proses ini digunakan untuk alat-alat kerja yang tak
mengalami beban yang berat, seperti misalnya alat-alat potong, mata bar yang dipakai untuk
kaca dan lain-lain
b. Tempering pada suhu menengah (300 - 500°C) Tujuannya, menambah keuletan, dan
kekerasannya menjadi sedikit berkurang. Proses ini digunakan pada alat-alat kerja yang
mengalami beban berat, seperti palu, pahat, pegas-pegas.
c. Tempering pada suhu tinggi (50C - 650°C)· Tujuannya, untuk memberikan daya keuletan
yang besar dan sekaligus kekerasan menjadi agak rendah. Proses ini digunakan pada roda gigi,
poros, batang penggerak dan lain-lain.
KD. 3.5 MENERAPKAN TEKNIK PENGUJIAN LOGAM (Ferrous dan Non ferrous)
Tujuan dari pengujian juga mengetahui perlakuan yang digunakan untuk menghilangkan
keburukan material yang dipakai. Dalam proses pengujian bahan ada dua macam jika ditinjau
berdasarkan sifat dari pengujian tersebut yaitu:
A. Pengujian Destruktif
Sesuai dengan namanya pengujian ini bersifta merusak bahan yang diuji sehingga bahan
yang diuji akan rusak atau cacat. Bahan yang diuji adalah bahan yang telah memenuhi bentuk
dan jenis secara internasional, umumnya ada beberapa pengujian destruktif yaitu:
1. Pengujian Kekerasan
Pengujian ini dilakukan dengan dua pertimbanagn yaitu untuk mengetahui karakteristik
suatu material baru dan melihat mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi
kualitas tertentu. Berdasarkan pemakaianya dibagi menjadi:
Pengujian kekerasan dengan penekanan(indentation test)
Pengujian kekerasan dengan goresan(sratch test)
Pengujian kekerasan dengan cara dinamik(dynamic test)
2. Pengujian Tarik
Pengujian ini merupakan proses pengujian yang biasa dilakukan karena pengujian tarik
dapat menunjukkan perilaku bahan selama proses pembebanan. Pada uji tarik , benda uji diberi
beban gaya tarik , yang bertambah secara kontinyu, bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan
terhadap perpanjangan yang dialami benda uji.
3. Pengujian lengkung
Pengujian ini merupakan salah satu pengujian sifat mekanik bahan yang diletakkan
terhadap specimen dan bahan, baik bahan yang akan digunakan pada kontraksi atau komponen
yang akan menerima pembebanan terhadap suatu bahan pada satu titik tengah dari bahan yang
ditahan diatas dua tumpuan
4. Uji impact
Uji impact dilakukan untuk menentukan kekuatan material sebagai sebuah metode uji
impct digunakan dalam dunia industry khususnya uji impact charpy dan uji impact izod. Dasar
pengujian ini adalah penyerapan energy potensial dari pendulum beban yang mengayun dari
suatu ketinggian tertentu dan menumbuk material uji sehingga terjadi deformasi.
5. Uji struktur
Uji struktur mempelajari struktur material logam untuk keperluan pengujian material
logam dipotong-potong kemudian potongan diletakkan dibawah dan dikikisdengan material alat
penggores yang sesuai.
6. Pengujian dengan larutan ETSA
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memeperjelas batas butir yang ada pada suatu
material karena larutan etsa akan memeberi warna tambahan pada batas butir. Namun larutan ini
dapat merusak batas butir tersebut.
B. Pengujian non-destruktif
Pengujian ini tidak merusak dan merupakan bagian dari pengujian bahan. Bagaimana
dengan pengujian destruktif pengujian non-destruktif terdiri dari:
1. Penetrant testing
Yaitu pengujian yang digunakan untuk melihat keretakan dan perositas dari suatu bahan.
Pengujian dengan penetrant terdiri dari 4 tahap yaitu pembersihan awal, pemberian penetrant,
pembersihan penetrant, dan pemberian developer.
2. Magnetic particle testing
Pengujian yang juga biasa disebut dengan pengujian menggu-nakan partikel magnetic ini
digunakan untuk diskontinuitas yang ada dipermukaan dan dekat permukaan. Pengujian ini dapat
kita lakukan untuk melihat keretakan permukaan pada semua logam induk maupun ion, laminasi
fusi yang tidak sempurna, undercut, dan subsurface crack.
3. Ultrasonic testing
Pengujian ini menggunakan metode gelombang suara dengan frekuensi tinggi.
Keuntungan dari pengujian ini yaitu dapat dilakukan pada semua bahan dan lebih dalam jika
dibandingkan dengan uji magnetic dan uji penetrasi karena menggunakan pantulan gelombang.
4. Radiography
Yaitu pengujian dengan menggunakan x-ray untuk mendapatkan gambar dari material.
Prinsipnya sama denagn penggunaan pada tubuh material hanya saja menggunakan gelombang
yang lebih pendek.
Pompa Sentrifugal
Prinsip kerja pompa sentrifugal adalah energi mekanis dari luar diberikan pada poros untuk memutar
impeler. Akibatnya fluida yang berada dalam impeler, oleh dorongan sudu-sudu akan terlempar menuju
saluran keluar.
Pada proses ini fluida akan mendapat percepatan sehingga fluida tersebut mempunyai energi kinetik.
Kecepatan keluar fluida ini selanjutnya akan berkurang dan energi kinetik akan berubah menjadi energi
tekanan di sudu-sudu pengarah atau dalam rumah pompa.
Adapun bagian-bagian utama pompa sentrifugal adalah poros, impeler dan rumah pompa :
Komponen utama dari pompa sentrifugal adalah komponen berputar dan komponen statis.
Komponen berputar terdiri dari poros dan impeler, sedangkan komponen yang tetap adalah rumah pompa
(casing), penutup casing, dan bantalan (bearing).