Anda di halaman 1dari 2

PENILAIAN HARIAN SEMESTER 2

SEJARAH INDONESIA KELAS XI TAHUN 2021

Lengkapi teks dibawah ini!

MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA


Pada 7 Desember 1941 Jepang berhasil menyerang dan menghancurkan pangkalan militer
Amerika Serikat di Pearl Harbour. Keberhasilan tersebut meningkatkan kepercayaan diri Jepang.
Untuk menghadapi Jepang, pada 15 Januari 1942 negara-negara Sekutu membentuk pasukan
gabungan yang disebut American Britis Dutch Australian Command (ABDACOM). Meski
demikian Jepang tidak gentar. Pada 8 Maret 1942 tentara KNIL menyerah kepada Jepang. Setelah
pemerintahan Hindia-Belanda pindah ke Bandung, Sekutu semakin terdesak. Akhirnya panglima
tentara sekutu Letnan Jenderal Imamura, Gubernur jendral Tjarda van starkenborgh, letnal
jendral H. Ter Porrten, dan pejabat militer belanda menandatangani dokumen penyerahan
kekuasaan kepada Letnan Jenderal Imamura di Kalijati.

Pada masa pendudukannya di Indonesia, Jepang membentuk beberapa organisasi social


dengan tujuan menarik simpati bangsa Indonesia. Salah satu organisasi tersebut adalah Pusat
Tenaga Rakyat (Putera) yang dipimpin oleh empat serangkai yaitu Soekarno, Moh.
Hatta,Kihajar Dewantoro, dan K.H. MAS Mansur. Selain itu juga ada MIAI yang pada bulan
Oktober 1943 dibubarkan oleh Jepang dan menggantinya dengan organisasi baru bernama Majelis
Syuro Muslimin Indonesia(Masyumi)

Organisasi yang bergerak dibidang kemiliteran juga banyak dibentuk pada masa Jepang.
Organisasi tersebut dikategorikan menjadi organisasi semi militer dan organisasi militer. Salah
satu organisasi semi militer bentukan Jepang adalah Seinendan yang anggotanya terdiri atas para
pelajar sekolah lanjutan. Selain itu ada pula organisasi militer yaitu Pembela Tanah Air(PETA)
yang dibentuk berdasarkan peraturan yang disebut Osamu Sirei Nomor 44. Dan dikeluarkan secara
resmi pada 3 oktokber 1943

Pada masa pendudukannya Jepang juga merehabilitasi perkebunan kina dan tebu. Untuk
memaksimalkan produksi tanaman kina, Jepang mengoprasikan kembali Bandungsche Kinie
Fabriek peninggalan pemerintah Kolonial Belanda dan diteruskan oleh perusahaan swasta Jepang
yaitu Takaco. Selain itu pengerahan tenaga romusa diperlakukan sangat buruk oleh Jepang. Untuk
menghapuskan ketakutan penduduk sejak 1943 Jepang melancarkan kampanye dengan
memberikan julukan kepada para tenaga romusa sebagai Prajurit Ekonomi atau Pahlawan
Pekerja.

Segala perlakuan Jepang pada masa pendudukan menimbulkan banyak reaksi dari berbagai
wilayah yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah perlawanan masyarakat Singaparna yang
dipimpin oleh K. H. Zainal Mustafa yang secara diam-diam membentuk Pasukan tempur
sukamamah yang dipimpin oleh Najminudin.

Selain perlawanan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia, kebijakan pada masa pendudukan
Jepang juga memberikan banyak dampak, diantaranya adalah dampak dibidang politik. Dalam hal
ini terlihat pada pembentukan Dewan Penasihat Pusat atau yang disebut Cheu sangi in dan
Dewan Penasihat Daerah yang disebut Shu sangi-kai. Dibidang pendidikan
Jepang mendidik bangsa Indonesia bukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, melainkan
menanamkan jiwa Militerisme dan Kesetiaan terhadap jepang dalam menghadapi bangsa
barat.
Akhirnya pada tahun 1944 Jepang kehilangan simpati dari masyarakat Indonesia. Sehingga
pada 7 Septmber 1944 Perdanan Menteri Kaiso mengumumkan janji kemerdekaan dalam siding
Teikoku Ginkai. Disamping itu kondisi Jepang pada Perang Asia Pasifik sudah semakin terdesak,
sehingga menyebabkan kebijakan Jepang di Indonesia semakin melunak. Hal ini membuat bangsa
Indonesia semakin bersemangat menyusun kemerdekaan Indonesia dengan membentuk BPUPKI
pada 1 Maret 1945 yang diumumkan oleh Letnan Jenderal Kumakici Harada.
Tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk Mempelajari dan menyelidiki segala
hal penting yang berkaitan dengan pembentukan negara Indonesia yang merdeka.

Dalam perkembanganya BPUPKI telah berhasil melakukan sidang sebanyak dua kali dan
menghasilkan rumusan dasar negara yang disebut “Piagam Jakarta” atau “Jakarta Charter”. Pada
7 Agustus 1945 Jepang membubarkan BPUPKI karena
Jepang hawatir dengan kinerja BPUPKI yang begitu cepat mempersiaapkan kemerdekaan
dan mengganti BPUPKI menjadi PPKI atau yang disebut Dokuritsu Junbi Inkai dengan
Ir, Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai ketua dan wakilnya.

***Selamat Mengerjakan***

HANANTA ANGGER YUGA PRAWIRA


XI MIPA 5 (16)

Anda mungkin juga menyukai