Anda di halaman 1dari 10

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN


3.1 Kerangka Konsep

Pelaksanaan Pencegahan Kejadian Jatuh


Resiko Jatuh

Pengukuran Resiko jatuh Prosedur Pencegahan


Etiologi Jatuh Jenis Jatuh
Komplikasi Jatuh

Accidental falls Dampak fisiologis


a. The Time up and Go a. Identifikasi resiko jatuh disebabkan lingkungan
a. Lingkungan (luka lecet, memar,
Test (TUG) b. Penilaian keeimbangan dan diperkirakan terjadi pada
b. Penggunaan obat- luka sobek, fraktur,
b. Morse Fall Scale (MFS)
gaya berjalan obatan 14% pasien di Rumah Sakit. cidera kepala,
c. STRATIFY
c. Mengatasi faktor situasional kematian)
d. Sydney Scoring c. Kondisi
e. Humpty Dumpty Scale d. Pengukuran Morse Scale Fall kesehatan Anticipated physiological falls
e. Peasangan label setiga d. Kurangnya disebabkan kondisi fisik Dampak Psikologis
f. Pemasangan gelang resiko diperkirakan terjadi pada (rasa ketakutan,
kebutuhan nutrisi
jatuh. 78% pasien di Rumah Sakit. cemas/ anxiety,
e. Kelemahan otot distress, depresi)
g. Tempat tidur pasien
Peran Perawat dalam h. Penggunaan restrain
Unanticipated physiological falls Dampak finansial
Pencegahan Resiko jatuh Kejadian jatuh mendadak (menambah biaya
diperkirakan terjadi pada 8% perawatan dan
pasien di Rumah Sakit. memperlama pasien
untuk tinggal di RS)
Keterangan :

Diteliti =

Tidak diteliti =

3.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan pustaka dan kerangka konsep,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1: Ada pengaruh pelaksanaan pencegahan resiko jatuh terhadap kejadian jatuh di

Ruang Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang
38

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai sebuah

tujuan penelitian (Sumantri, 2011). Penelitian ini merupakan desain penelitian

crossectional untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan pencegahan resiko jatuh

terhadap kejadian jatuh di Ruang Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit Umum

Universitas Muhammadiyah Malang. Rancangan penelitian Cross sectional disebut juga

penelitian tranversal yaitu penelitian epidemiologi yang mempelajari dan menemukan

hubungan ataupun pengaruh antar variabel dengan pendekatan point time yaitu

melakukan pengukuran data atau observasi satu kali saja dalam satu waktu.

4.2 Kerangka Penelitian

POPULASI: Seluruh perawat yang bekerja di RSUUMM dan seluruh pasien


yang dirawat di RSUUMM

SAMPEL: perawat dan pasien di Ruang Rawat Inap Dewasa


(Lily A, Seruni A, dan Mawar A)

TEKNIK SAMPLING: Purposive Sampling

PENGAMBILAN DATA: Lembar SOP Pencegahan resiko


jatuh dan Data Laporan Kejadian Jatuh

ANALISA DATA: Univariat dan Bivariat

KESIMPULAN: ada pengaruh pelaksanaan pencegahan resiko jatuh


terhadap kejadian jatuh di Ruang Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit
Umum Universitas Muhammadiyah Malang
Gambar 4.2 Kerangka Penelitian
39

4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Penelitian

4.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Anggit Yudha, 2017). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh perawat dan pasien di Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Malang. Jumlah secara keseluruhan Perawat di Rumah Sakit Umum

Universitas Muhammadiyah Malang adalah 165 perawat.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh

populasi tesebut (Anggit Yudha, 2017). Sampel penelitian ini adalah perawat yang

bekerja di ruang rawat inap dewasa Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang

dan pasien yang dirawat diruang rawat inap dewasa di Rumah Sakit Umum

Universitas Muhammadiyah Malang. Untuk sampel perawat dan pasien di ruang

rawat inap dewasa RSUUMM dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakterisitik umum subyek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Anggit Yudha, 2017).

Kriteria inklusi perawat adalah dalam penelitian ini adalah :

a. Perawat yang bersedia menandatangani lembar inform consent

b. Perawat bekerja di ruangan rawat inap dewasa (Lily, Seruni, dan Mawar A)

c. Perawat sudah pernah mengisi lembar pengkajian resiko jatuh dan data

pelaporan resiko jatuh.


40

Kriteria inklusi Pasien dalam penelitian ini adalah :

a. Pasien yang sedang dirawat diruang rawat inap dewasa (Lily, Seruni, Mawar)

b. Pasien yang mengalami kejadian jatuh di ruang rawat inap dewasa dan tercatat

dalam data laporan kejadian jatuh.

2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Anggit Yudha, 2017).

Kriteria eksklusi perawat dalam penelitian ini adalah :

a. Perawat yang tidak bersedia mengikuti jalannya penelitian

b. Perawat yang sedang cuti dalam jangka waktu panjang

c. Perawat yang masih belum berstatus menjadi pegawai RSU UMM (Pegawai

Part Time) atau masih menjalani masa orientasi

Kriteria ekslusi pasien dalam penelitian ini adalah :

a. Pasien yang tidak dirawat di ruang rawat inap dewasa RSUUMM

b. Pasien yang tidak mengalami kejadian jatuh

c. Pasien jatuh yang tidak tercatat dalam laporan kejadian jatuh

4.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi (Anggit Yudha, 2017). Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Purposive Sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik

penetapan sample dengan cara memilih sample diantara populasi sesuai dengan yang

dikehendaki peneliti berdasarkan tujuan penelitian, melalui kriteria inklusi dan

eksklusi.
41

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variable dependen (terikat) (Anggit Yudha, 2017). Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah pelaksanaan penegahan resiko jatuh.

4.4.2 Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variable bebas (Anggit Yudha, 2017). Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah kejadian jatuh pasien.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah variabel penelitian yang dikumpulkan menjadi

satu dengan tujuan untuk mempermudah pengumpulan data sehingga menghindari

perbedaan interprestasi serta membatasi ruang lingkup variabel penelitian (Nursalam,

2017). Definisi operasional dari penelitian ini adalah:

Tabel 4.1 Definisi Operasional


No. Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Penelitian Operasional Ukur
1 Penerapan Serangkaian Lembar SOP 1. Tinggi Ordinal
Pencegahan tindakan yang Pencegahan (45-50)
Resiko Jatuh dilakukan dan Resiko Jatuh
2. Sedang
menjadi pedoman
dalam keselamatan (30-40)
pasien yang 3. Rendah
beresiko jatuh (0-25)
42

2 Kejadian Kejadian yang Data Angka Ordinal


Resiko Jatuh dialami pasien dan Laporan Kejadian jatuh:
merupakan salah Kejadian 1. Rendah
satu masalah serius Jatuh (0 - 1x/bulan)
yang terjadi di 2. Sedang
Ruang Rawat Inap (2 - 3x/bulan)
karena 3. Tinggi
keterbatasan (4 -
pasien dalam ≥5x/bulan)
melakukan
aktivitas disaat
sakit

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah

Malang diruangan Lily, Seruni, dan Mawar A. Periode penelitian sekitar 1 bulan pada

bulan November 2020

4.7 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa lembar SOP

Pencegahan resiko jatuh dan data pelaporan kejadian jatuh

4.7.1 Lembar SOP Pencegahan resiko jatuh

Lembar SOP Pencegahan resiko jatuh berbentuk closed question atau

pertanyaan tertutup, apabila pertanyaan dengan jawaban “tidak” maka bernilai 0 dan

jawaban “iya” dinilai 5. Jumlah pertanyaan ada 10 butir. Indikator yang digunakan

dalam penelitian ini adalah: waktu penilaian risiko jatuh, tindakan untuk memberi

tanda risiko jatuh, dan memberikan perhatian terhadap posisi dan kondisi pasien

dalam menghindari risiko jatuh pasien. Penerapan pencegahan resiko jatuh dianggap

tinggi jika skornya 45-50, penerapan pencegahan resiko jatuh sedang jika memiliki

skor 30-40, dan pencegahan resiko jatuh dianggap rendah jika memiliki skor 0-25.
43

4.7.2 Data Laporan Kejadian Jatuh

Data laporan kejadian jatuh disajikan dalam bentuk numerik yang dikemas

menggunakan tabel untuk mempermudah dalam pengisiannya. Data laporan kejadian

jatuh wajib diisi oleh perawat jika melihat maupun menemui pasien mengalami

kejadian jatuh. Data laporan kejadian jatuh harus diisi secara lengkap meliputi tanggal

dan nama pasien.

4.8 Uji Validitas dan Reabilitas

Lembar SOP pencegahan resiko jatuh sudah pernah diukur uji validitas dan

reabilitasnya didalam penelitian milik Latifatul (2017). Uji validitasnya didapatkan

nilai sig < 0,5 dan untuk uji reablitasnya didapatkan nilai reabilitas Cronbach Alpha

0,609. Kesimpulannya adalah Lembar SOP pencegahan resiko jatuh valid dan reliabel

untuk digunakan dalam penelitian.

Data laporan kejadian jatuh merupakan data yang sudah disepakati dan

dipatenkan oleh pihak menejemen Rumah Sakit Umum Universitas muhammadiyah

sehingga valid dan reliabel untuk digunakan dalam penelitian.

4.9 Prosedur Penelitian

4.9.1 Teknik Pengambilan Data

Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini

dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu:


44

a. Tahap Persiapan

Kegiatan dalam tahap persiapan ini adalah telaah masalah, penetapan topik

penelitian, telaah pustaka, penyusunan dan seminar proposal, dan penyelesaian ijin

penelitian. Tahap persiapan ini dimulai pada bulan januari 2020

b. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan dalam tahap pelaksanaan ini adalah pemberian surat ijin penelitian

kepada pihak rumah sakit yang akan dijadikan tempat penelitian, yaitu Rumah Sakit

Umum Universitas Muhammadiyah Malang. Kemudian peneliti melakukan

pengambilan data sekunder. Peneliti akan mengumpulkan data dan dilanjutkan

dengan melakukan pengolahan data menggunakan SPSS dimulai pada bulan januari

2020

4.10 Analisis Data

Pada penelitian ini, variabel bebasnya adalah pencegahan resiko jatuh

menggunakan skala data ordinal dan variabel tergantung berupa kejadian jatuh yang

juga berskala ordinal. Kedua data berskala ordinal sehingga digunakan statistika

menggunakan Spearman Rank yang diproses menggunakan aplikasi SPSS 15 (Statistical

Product and Service Solution) dengan nilai problabilitas 0,5 dan angka kepercayaan 95%.

Jika nilai sig < 0,05 maka H1 diterima, ada hubungan yang antara variabel bebas dan

variabel tergantung. Arah hubungan dalam statistic Spearman Rank dibagi menjadi dua

yaitu arah hubungan positif jika variabel bebas (x) berbanding lurus dengan nilai

variabel tergantung (y) (semakin tinggi x maka semakin tinggi pula y ) dan arah

hubungan negative jika variabel bebas (x) bertolak belakang dengan nilai variabel

tergantung (y) (semakin tinggi x maka semakin rendah y, dan sebaliknya). Adapun

kekuatan korelasinya adalah:

Nilai r = 0,0 - <0,2 (Sangat lemah)


45

Nilai r = 0,2 - <0,4 (Lemah)

Nilai r = 0,4 - <0,6 (Sedang)

Nilai r = 0,6 - <0,8 (Kuat)

Nilai r = 0,8 - 1,00 (Sangat kuat)

4.11 Etika Penelitian

Menurut Sumantri (2011), peneliti dalam penelitian wajib memperhatikan

masalah etik, diantaranya:

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Peneliti harus menentukan dan memikirkan hak-hak subjek untuk mendapatkan

informasi secara terbuka tentang proses penelitian yang akan berlangsung dan

memberikan kebebasan pilihan untuk berpartisipasi dalam penelitian (Autonomy)

dan peneliti wajib memberikan formulir persetujuan mengikuti penelitian (Inform

consent)

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and

convidentiality)

Peneliti harus memperhatikan hak individu untuk mendapatkan perlindungan

atas identitas pribadi dan menjaga anonimitas. Peneliti dapat menggunakan sandi

atau koding (inisial atau penomoran)

3. Keadaan dan inklusivitas (Respect for justice and inclusiveness)

Prinsip ini memiliki pengertian adanya keterbukaan, kejujuran, hati-hati,

profesional, berperikemanusiaan, ketepatan, keseksamaan, kecermatan,

Anda mungkin juga menyukai