URINALISIS : MAKROSKOPIK
JUMLAH URIN
Ukur jumlah urin Cara kerja : Tuang urin ke dalam gelas ukur, catat
menentukan adanya gangguan fungsi ginjal, kelainan volumenya.
keseimbangan cairan tubuh dan untuk menafsirkan hasil
pemeriksaan kuantitatif dan semikuantitatif dengan urin.
reminder
+1 beda 3C suhuruang >suhutera
-1 beda 3C suhuruang < suhutera
PRAKTIKUM 2
URINALISIS : BIOKIMIA URIN
AULIA NAJMI YF/1102019242
PROTEIN
Ion Cu bereaksi dengan protein dalam larutan alkali membentuk suaru kompleks berwarna ungu. Absorbance dari
kompleks warna ini sebanding dengan konsentrasi protein dalam sampel.
Pemeriksaan Protein Urine Metode Bang
Tujuan : Untuk mengetahui protein urine secara kualitatif.
Prinsip : Berdasarkan sifat protein jika dipanaskan pada titik iso elektrik akan terjadi denaturasi yang diikuti
koagulasi.
Alat dan Bahan Prosedur Pemeriksaan Protein Urine Metode Bang:
Sampel Urine 1. Masukkan sampel urine ke dalam beaker glass.
Tabung reaksi 2. dengan gelas ukur sebanyak 5 ml urine.
Penjepit tabung 3. Masukkan ke dalam tabung reaksi.
Reagen Bang Pembakar spiritus / lampu spiritus 4. Tambahkan 10 tetes reagen bang.
Beaker glass 5. Panaskan mendidih selama 30 detik.
Gelas ukur 6. Baca kekeruhannya, jika terjadi kekeruhan
Asam asetat 6% tambahkan 3-5 tetes asam asetat 6%, baca
hasilnya lagi :
jika tetap keruh berarti protein positif
jika kekeruhan hilang disertai gelembung gas
berarti unsur karbonat
jika kekeruhan hilang tanpa disertai gelembung
gas berarti unsur fosfat
Nilai Normal : (-) tidak terjadi kekeruhan
Pemeriksaan Protein Urine Metode Ewitz
Tujuan : Untuk mengetahui protein urine secara semi kuantitatif.
Prinsip : Protein dalam urine akan dipresipitatkan oleh asam sulfosalisil 20% tanpa pemanasan dan kekeruhan yang
terjadi dinilai secara semi kuantitatif.
Alat dan Bahan : Prosedur Pemeriksaan Protein Urine Metode Ewitz :
Sampel urine 1. Masukkan sampel urine ke dalam beaker glass.
Beaker glass 2. Ukurlah dengan gelas ukur sebanyak 2 ml urine.
Gelas ukur 3. Masukkan ke dalam tabung reaksi 1 (tabung tes)
Tabung reaksi dan tabung reaksi 2 (tabung kontrol) masing-
Asam sulfosalisil 20% masing 2ml.
Pembakar spiritus / lampu spiritus 4. Tambahkan 8 tetes asam sulfosalisil 20% pada
tabung 1 kemudian homogenkan.
5. Bandingkan tabung reaksi 1 dengan tabung reaksi
2.
6. Baca hasil pemeriksaan :
jika tabung tes tetap jernih berarti protein
urine negatif
jika terjadi kekeruhan pada tabung tes, maka
panasi tabung tersebut sampai mendidih
selama 1 menit dan dinginkan dengan air
mengalir, baca hasilnya :
jika kekeruhan tetap ada pada waktu
pemanasan dan setelah didinginkan, maka
protein urine positif
jika kekeruhan hilang pada waktu
pemanasan dan muncul kembali setelah
didinginkan maka penyebab kekeruhan
AULIA NAJMI YF/1102019242
adalah protein bance jones
Interprestasi hasil pemeriksaan protein urine secara semi
kuantitatif :
(-) tidak terjadi kekeruhan
(+1) kekeruhan ringan tanpa butir-butir (kadar
protein 0,01% – 0,05%)
(+2) kekeruhan berbutir-butir (kadar protein
0,05% – 0,2%)
(+3) kekeruhan berkeping-keping (kadar protein
0,2% – 0,5%)
(+4) kekeruhan berkeping besar dan bergumpal
(kadar protein > 0,5%)
Nilai Normal : (-) tidak terjadi kekeruhan
CARIK CELUP
Urobilinogen
Tujuan : Untuk mengetahui adanya urobilinogen dalam urine.
Prinsip : Tes ini berdasarkan pada reaksi ehrlich, perubahan warna dari merah jingga menjadi merah gelap.
Glukosa
Tujuan : Untuk mengetahui adanya glukosa dalam urine.
Prinsip : Oksidasi glukosa dikatalis oleh glukosa oksidase menjadi hidrogen peroksida, hidrogen peroksida yang
terbentuk kemudian dioksidasi oleh chromogen dengan adanya peroksidase.
Bilirubin
Tujuan : Untuk mengetahui adanya bilirubin dalam urine.
Prinsip : Reaksi azo coupling pada bilirubin dengan garam diazonium dalam suasana agak asam membentuk azodye,
perubahan warna dari coklat terang menjadi merah.
Benda Keton
Tujuan : Untuk mengetahui adanya benda keton dalam urine.
Prinsip : Reaksi legais test nitroprusside asam asetat dalam suasana agak basa bereaksi dengan nitro ferricanide
AULIA NAJMI YF/1102019242
menghasilkan perubahan warna dari coklat menjadi ungu.
pH
Tujuan : Untuk mengetahui pH urine.
Prinsip : Sistem 2 indikator, indikator methyl red dan brom thymol blue digunakan untuk memberikan perubahan
warna dari oranye menjadi hijau sampai biru.
Darah Samar
Tujuan : Untuk mengetahui adanya darah dalam urine.
Prinsip : Tes ini berdasarkan pada aktivitas pseudo peroksidase dalam hemoglobin dan myoglobin, chromogen
teroksidasi oleh hydroperoksida yang terdapat pada hemoglobin dan mengubah warna dari kuning menjadi biru.
Berat Jenis
Tujuan : Untuk mengetahui berat jenis urine.
Prinsip : Adanya ion dalam urine disebabkan oleh protein yang dilepaskan dari polyelectrolyte. Proton yang
disebabkan akan mengakibatkan penurunan pH dan menghasilkan perubahan warna oleh bromthymol blue dari
biru kehijauan menjadi kuning kehijauan.
Protein
Tujuan : Untuk mengetahui adanya protein dalam urine.
Prinsip : “Protein Error of Indicators” ketika pH menjadi konstan oleh adanya buffer, indikator melepaskan ion H+
karena adanya protein dan mengubah warna dari kuning menjadi biru kehijauan.
Nitrit
Tujuan : Untuk mengetahui adanya nitrit dalam urine.
Prinsip : Tes ini berdasarkan reaksi diazotasi dari nitrit dengan amonia aromatik untuk menghasilkan garam
diazonium, diikuti oleh reaksi azo coupling dan garam diazonium dengan komponen aromatik pada reaksi. Produksi
diazo menyebabkan perubahan warna dari putih menjadi merah.
Leukosit
Tujuan : Untuk mengetahui adanya leukosit dalam urine.
Prinsip : Reaksi ini mengandung ester indoxil dan garam diazonium, diikuti oleh reaksi azo coupling oleh amine
aromatik, dengan pembentukan oleh esterase leukosit dengan garam diazonium pada reaksi, hasil dari azodye
menyebabkan perubahan warna dari coklat menjadi ungu.
Alat dan Bahan : Prosedur pemeriksaan carik celup urine : Nilai normal pemeriksaan carik celup urine :
Sampel urine Keluarkan strip carik celup secukupnya. Urobilinogen : 0,1 – 1,0 mg/dl
Strip carik selup Lihat warna pada pita carik celup, cocokkan Glukosa : negatif
Standar dengan pita yang negatif, kecuali BJ. Bilirubin : negatif
pembanding Jangan lupa mengontrol carik celup dengan Benda keton : negatif
bahan kontrol sebelum melakukan Berat jenis : 1.001 – 1.035
pemeriksaan urine. Darah samar : negatif
Homogenkan urine sebelum diperiksa. pH : 5 – 9
Celupkan carik celup dalam urine. Protein : negatif
Urine yang berlebihan dihilangkan dengan Nitrit : negatif
meletakkannya diatas tisu. Leukosit : negatif
Baca hasil dengan membandingkan warna
dengan standar pembanding.
PRAKTIKUM 3
URINALISIS : MIKROSKOPIS
HASIL PEMERIKSAAN :
Nomer Sampel :
Eritrosit :
Leukosit:
Silinder :
Epitel :
Kristal:
Lain-lain:
KESIMPULAN
Figure 3 Kalsium Sulfat Figure 8 Kristal Sistin (sistonosis kongential, sistinuria kongenital).