Anda di halaman 1dari 4

KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik,


ruang, dan waktu dalam sejarah

4.1 Menyajikan hasil penerapan konsep berpikir kronologis,


diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam peristiwa sejarah
dalam bentuk tulisan atau bentuk lain

Konsep Berpikir Kronologis, Periodisasi, Diakronik,

dan Sinkronik dalam Sejarah

Ilmu sejarah diperlukan agar kita mengetahui berbagai peristiwa dan pengalaman umat
manusia yang terjadi di masa lampau. Pada dasarnya, apa yang terjadi di masa kini merupakan
hasil dari rentetan kejadian dari masa-masa sebelumnya.

George Santayana, seorang penulis asal Spanyol mengatakan, “Mereka yang tidak
mempelajari sejarah akan mengulangi sejarah itu sendiri". Ir. Soekarno juga mengingatkan
masyarakat Indonesia untuk tidak melupakan sejarah.

Menyusun sejarah tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Sejarawan harus bisa
menerapkan konsep berpikir tertentu sehingga peristiwa sejarah dapat dikaji secara sistematis
dan menyeluruh.

Pengertian sejarah

Secara umum sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala aktivitas kehidupan
umat manusia pada masa lampau.

Konsep Berpikir Kronologis

Mengutip buku Sejarah Indonesia Paket C Tingkatan V Modul Tema 1 karya Sulaiman
Hasan dan Anik Irawati, S.Pd (2017: 12), kronologis artinya pengetahuan tentang urutan
waktu dari sejumlah peristiwa. Dengan demikian, yang dimaksud berpikir secara kronologis
adalah kemampuan berpikir secara urut, runtut, dan berkesinambungan agar dapat
memberikan gambaran utuh tentang suatu kejadian.

Konsep ini sangat penting karena sejarah selalu menekankan perlunya menyusun kejadian
berdasarkan urutan waktunya. Sejarawan juga memerhatikan keterkaitan antar peristiwa yang
terjadi lebih dahulu dengan yang selanjutnya.

Contoh kronologi sejarah mengutip dari Bahan Belajar Manusia dan Sejarah yang disusun
Sri Tersnaningsih dkk (2017: 7) adalah lahirnya sebuah kerajaan yang diawali dengan
peristiwa perebutan kekuasaan atau pemberontakan.

Kelompok yang memenangkan duel tersebut akan mendirikan kerajaan baru. Kemudian
secara kronologis digambarkan perkembangan kerajaan baru tersebut. Mulai dari siapa saja
yang menjadi raja, peristiwa-peristiwa penting apa saja yang terjadi selama kerajaan itu
berdiri, dan bagaimana kerajaan itu berakhir.

Konsep Berpikir Periodisasi

Mengutip Konsep Dasar Berpikir Sejarah Kelas X/Ganjil tulisan Linda Ainiyah, periodisasi
adalah pengelompokan peristiwa sejarah dalam suatu babak, masa, zaman, atau periode
tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. Ini berbeda dengan kronologi yang merupakan
urutan waktu terjadinya peristiwa dari yang paling awal hingga paling akhir.

Salah satu contoh periodisasi adalah sebagai berikut:


Perbesar

Periodisasi Dinasti-dinasti di China. Foto: Konsep Dasar Berpikir Sejarah Kelas X/Ganjil
tulisan Linda Ainiyah
Konsep Berpikir Diakronik

Dihimpun dari eModul Sejarah Kelas X yang disusun Nelwita, konsep berpikir diakronik
artinya berpikir mengenai peristiwa sejarah secara menyeluruh dan runut, namun terbatas
dalam ruang dan lebih mementingkan proses. Tujuannya adalah untuk melihat perubahan
yang terjadi dalam proses perkembangan peristiwa sejarah dalam waktu yang singkat.

Ciri-ciri berpikir diakronik adalah:

 Bersifat vertikal (menjelaskan proses terjadinya suatu peristiwa dari awal hingga akhir)
 Cakupan kajian jauh lebih luas.
 Terdapat konsep perbandingan.
 Memiliki sifat historis/komparatif.
 Mengkaji masa yang satu dan yang lain.

Konsep Berpikir Sinkronik

Masih mengutip sumber yang sama, berpikir sinkronik artinya mempelajari sejarah dalam
kurun waktu tertentu, tetapi dengan ruang lingkup yang lebih luas. Sejarawan dituntut untuk
menerangkan suatu peristiwa secara mendalam dengan mengkaji aspek politik, ekonomi, dan
sosial budayanya.

Sri Tresnaningsih dkk (2017) menjelaskan bahwa konsep ini memandang adanya keselarasan
antara suatu peristiwa dengan peristiwa lain. Misalnya ketika mempelajari Kerajaan
Sriwijaya sebagai pusat perdagangan di kawasan Asia Tenggara.

Siswa juga mengetahui bahwa Sriwijaya mampu membentuk armada angkatan laut yang kuat
sehingga mampu mengawasi perairan di Nusantara. Kekuatan militer ini menjadi jaminan
keamanan bagi para pedagang di wilayah tersebut. Jadi, dengan berpikir sinkronik, seseorang
dapat mempelajari peristiwa secara mendetail.
Sumber: https://kumparan.com/berita-hari-ini/konsep-berpikir-kronologis-periodisasi-diakronik-
dan-sinkronik-dalam-sejarah-1vMiLX2CLma/full

Anda mungkin juga menyukai