ANTIHIPERTENSI DRUGS
Diga Albrian Setiadi, S.Farm., M.Farm., Apt
OUTLINE
KONTRAK PERKULIAHAN
PENDAHULUAN
page 2
KONTRAK
PERKULIAHAN
Contoso
Pharmaceuticals
page 3
1. 6x pertemuan materi, 1x pertemuan studi
kasus
2. Nilai : Tugas (40%), (Kuis 10%), UAS
(50%) = total 100%.
Capaian pembelajaran :
1. Diharapkan Mahasiswa dapat menjelaskan efek farmakologi
obat antihipertensi
2. Diharapkan Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme kerja
obat antihipertensi Contoso
Pharmaceuticals
page 4
PENDAHULUAN
HIPERTENSI Contoso
Pharmaceuticals
page 5
DEFINISI
Hipertensi (HTN) adalah peningkatan yang konsisten dari tekanan
darah arteri sistemik. Hipertensi didefinisikan pada tahun 2014
sebagai tekanan darah sistolik berkelanjutan (SBP) 140 mmHg atau
lebih besar atau tekanan darah diastolik (DBP) 90 mmHg atau lebih
besar.
Contoso
Pharmaceuticals
page 6
HIPERTENSI DAPAT BERUPA:
1. Hipertensi primer atau esensial adalah jenis yang paling
umum dan tidak ada penyebab spesifik yang
mendasarinya.
2. Hipertensi sekunder: dapat disebabkan oleh gangguan
ginjal, pembuluh darah, endokrin, dll.
Contoso
Pharmaceuticals
page 7
TEKANAN DARAH
Klasifikasi dari tekanan darah menurut JNC 8, 2014
Contoso
Pharmaceuticals
page 8
Regulasi Normal dari Tekanan darah
• Menurut persamaan hidrolik, tekanan darah arteri (BP) berbanding
lurus dengan produk aliran darah (cardiac output, CO) dan resistensi
terhadap aliran darah melalui arteriol prekapiler (Peripheral
Vascular Resistance, PVR)
RUMUS : BP = CO x PVR
Contoso
Pharmaceuticals
page 9
Regulasi Normal dari Tekanan darah
Contoso
Pharmaceuticals
page 10
PATOFISIOLOGI
Contoso
Pharmaceuticals
page 11
KLASIFIKASI OBAT
ANTIHIPERTENSI
Contoso
Pharmaceuticals
page 12
KLASIFIKASI OBAT ANTIHIPERTENSI
1. Angiotensin converting enxyme (ACE) inhibitors : Captopril, enalapril,
lisinopril, perindopril, ramipril, benzepril, fosinopril.
2. Angitensin II receptors blokers (ARBs): Losartan candesartan,
irbesartan, valsarantan, telmisartan, Olmesartan.
3. Penghambat langsung renin : Aliskiren.
4. Calcium channel blockers (CCBs) : Diltiazem, verapamil, nifedipine,
amlodipine, nicardipine, isradipine, felodipine, nitrendipine.
Contoso
Pharmaceuticals
page 13
KLASIFIKASI OBAT ANTIHIPERTENSI
5. Diuretics
a. Thiazides : Hydrochlorothiazide, chlorthalidone, indapamide.
b. Loop diuretics : Furosemide, bumetanide, torsemide.
c. Diuretic hemat kalium : Amiloride, triamterene, spironolactone,
eplerenone
Contoso
Pharmaceuticals
page 14
KLASIFIKASI OBAT ANTIHIPERTENSI
6. Sympatholytic agents:
a. Centrally acting sympatholytics : Clonidine, α-methyldopa
b. β-Adrenergic blockers : Atenolol, metoprolol, esmolol, betaxolol,
carteolol, propranolol, timolol.
c. β-Adrenergic Blockers dengan tambahan aktivitas α-blocking : Labetalol,
carvedilol.
d. α-Adrenergix blockers : Selective (prazosin, terazosin, doxazosin); Non-
selective (Phenoxybenzamine, phentolamine).
e. Ganglion blocker : Trimethaphan.
f. Neurone Blocker : Reserpine.
Contoso
Pharmaceuticals
page 15
KLASIFIKASI OBAT ANTIHIPERTENSI
7. Vasodilators.
a. Arteriolar-dilators : Hydralazine, minoxidil, diazoxide,
fenoldopam
b. Primarily venodilator : Nitroglycerin
c. Arteriolar dan venodilator : Sodium nitroprusside.
Contoso
Pharmaceuticals
page 16
Centrally acting
sympatholytics
Contoso
Pharmaceuticals
page 17
Angiotensin Converting
Enzym Inhibitors
Contoso
Pharmaceuticals
page 18
Angiotensin converting enzyme inhibitors (ACE
inhibitors) merupakan first line obat antihipertensi yang
sering digunakan.
Contoso
Pharmaceuticals
page 19
MECHANISME OF ACTION
Angiotensinogen
Renin
Contoso
Pharmaceuticals
page 20
FARMAKOKINETIK ACEi
Contoso
Pharmaceuticals
page 21
FARMAKOKINETIK ACEi
Contoso
Pharmaceuticals
page 22
Adverse Effects and Contraindications
1. Batuk (batuk kering) dikarenakan 5. Neutropenia
peningkatan level bradykinin dalam 6. Hyperkalemia dapat terjadi
paru-paru di stop penggunaan. ketika dikombinasi dengan
2. Angiodema pembengkakan di diuretik hemat kalium
hidung, bibir, mulut, tenggorokan, 7. Hipotensi
laring, dan glotis. bisa ada obstruksi 8. Hilangnya sensasi rasa
jalan napas. Jika diperlukan, adrenalin, 9. Gatal
glukokortikoid, dan antihistamin
harus diberikan.
3. Proteinuria bisa terjadi Obat harus
dihentikan.
4. Rashes.
Contoso
Pharmaceuticals
page 23
COUGH-ACE INHIBITOR
Contoso
Pharmaceuticals
page 24
ADVERSE EFFECTS AND
CONTRAINDICATIONS
• ACEi kontraindikasi dengan pasien stenosis bilateral renal artery
yang dapat menyebabkan cidera gagal ginjal (Acute Kidney Injury).
Contoso
Pharmaceuticals
page 25
INTERAKSI OBAT
1. ACEi X Diuretics hemat kalium Hyperkalemia
2. ACEi X Lithium Toksisitas
3. ACEi X NSAIDs NSAIDs menghambat sintesis PG sehingga
menyebabkan penurunan efek antihipertensi dari ACEi
4. Thiazides X ACEi Diuretics menyebabkan peningkatan efek
antihipertensi dari ACEi dengan penurunan Na+ dan air Contoso
Pharmaceuticals
page 26
PENGGUNAAN TERAPI DARI ACEi
1. Hipertensi
2. Acute Myocardial infarction
3. Congestive heart failure (CHF)
4. Diabetic nephropathy
5. Scleroderma renal crisis
Contoso
Pharmaceuticals
page 27
Angiotensin Receptors Blockers
(ARB) or Angiotensin Receptor
Antagonists
Contoso
Pharmaceuticals
page 28
Angiotensin Receptor Blockers (ARB)
Contoso
Pharmaceuticals
page 29
MECHANISM OF ACTION
Contoso
Pharmaceuticals
page 30
MECHANISM OF ACTION
• Sebagian besar efek angiotensin II dimediasi oleh reseptor AT1
vasokonstriksi, sekresi aldosteron, dan pelepasan noradrenalin dari
ujung saraf simpatis. peran reseptor AT2 tidak diketahui.
• ARB secara kompetitif menghambat pengikatan angiotensin II
dengan subtipe reseptor AT1 dan memblokir efeknya ARB
menghasilkan efek yang mirip dengan ACEi. ARB tidak memengaruhi
produksi bradykinin.
Contoso
Pharmaceuticals
page 31
ADVERSE EFFECTS
• ARB ditoleransi lebih baik dibandingkan dengan ACEi.
• Sakit kepala, hipotensi, lemah, ruam, mual, muntah dan
efek teratogenik.
• Hiperkalemia pada pasien dengan gagal ginjal atau pada
pasien dengan diuretik hemat kalium.
• Batuk atau angiodema dibandingkan ACEi.
Contoso
Pharmaceuticals
page 32
DIRECT RENIN
INHIBITOR
Aliskiren
Contoso
Pharmaceuticals
page 33
Aliskiren
Contoso
Pharmaceuticals
page 34
Aliskiren
• Aliskiren, menghambat renin terjadi ⇩ level dari angiotensin I dan
angiotensin II.
• Dalam Hipertensi, hal tersebut sangat berguna bila di kombinasi
dengan diuretic, ACEi atau ARBs (peningktan efek antihipertensi).
• Aliskiren administrasinya melalui oral
• Adverse effects diare, abdominal pain, headache dan angioedema.
Contoso
Pharmaceuticals
page 35
DIURETICS
Contoso
Pharmaceuticals
page 36
DIURETICS
• Tiazid adalah obat yang banyak digunakan untuk
hipertensi tanpa komplikasi.
• Contohnya Chlorothiazide, hydrochlorothiazide
dan chlorthalidone adalah tiazide yang umum
digunakan.
Contoso
Pharmaceuticals
page 37
THIAZIDES DIURETICS
• Digunakan pada hipertensi ringan-sedang tanpa komplikasi
dan memiliki durasi aksi yang panjang.
• Harus diberikan dalam dosis rendah, yaitu 12,5 mg
chlorthalidone atau hydrochlorothiazide. jika respons
antihipertensi tidak memadai, dosis dapat ditingkatkan
hingga 25 mg/hari, dosis tinggi tidak aman.
Contoso
Pharmaceuticals
page 38
THIAZIDES DIURETICS
Contoso
Pharmaceuticals
page 39
MECHANISM OF ACTION
Contoso
Pharmaceuticals
page 40
Adverse Effects
1. Hipokalemia
2. Hiperglikemia
3. Hiperuricemia
4. Hiperlipidemia
5. Hipercalcaemia
6. Impotensi
Contoso
7. Penurunan libido. Pharmaceuticals
page 41
KEUNTUNGAN DARI THIAZIDES
page 42
LOOP DIURETICS
• Obat loop diuretic memiliki duration of action lebih pendek
• Defisit Na+ yang berkelanjutan tidak diperbolehkan, oleh
karena itu, tidak digunakan secara rutin dalam hipertensi
kecuali di hadapkan oleh gagal ginjal atau jantung.
Contoso
Pharmaceuticals
page 43
Diuretik sebagai Faktor Aliran
Urin
Diuretik dibagi menjadi lima kategori umum:
1. Diuretik osmotik
2. Inhibitor karbonat anhidrase (inhibitor keasaman urin)
3. Inhibitor loop natrium atau transportasi klorida
4. Diuretik hemat kalium (yaitu, antagonis reseptor aldosteron)
5. Diuretik Kuat Contoso
Pharmaceuticals
page 44
Diuretik sebagai Faktor Aliran
Urin
Contoso
Pharmaceuticals
45
page 45
LOOP DIURETICS
Contoso
Pharmaceuticals
page 46
Calcium Channel
Blockers (CCBs)
Contoso
Pharmaceuticals
page 47
CCBs
• CCBs di bagi menjadi 2 golongan yaitu, Dihidropiridine dan
non-dihidropiridine
• Yang termasuk dihidropiridine (amlodipine, felodipine,
isradipine, nicardipine, nifedipine dan nisoldipine)
• Yang termasuk nondihidropiridine (Verapamil dan
Diltiazem). Contoso
Pharmaceuticals
page 48
Contoso
Pharmaceuticals
page 49
Contoso
Pharmaceuticals
page 50
CCBs
• Dihydropyridines (DHPs) menyebabkan sakit kepala, edema
pergelangan kaki, palpitasi dan refleks takikardia.
• Beta-blocker dapat digunakan dengan nifedipine untuk menangkal
refleks takikardia.
• Verapamil dan Diltiazem harus dihindari pada pasien dengan disfungsi
jantung karena efek depresan jantungnya.
• Clevidipine intravena adalah bermanfaat dalam mengobati hipertensi
berat. Contoso
Pharmaceuticals
page 51
Sympatholytics
Contoso
Pharmaceuticals
page 52
β-Adrenergic Blockers
• β-Blockers lebih efektif dalam mengobati semua stage
hipertensi.
• Ada 2 golongan β-Blockers yaitu :
1.Selective β-Blockers (hanya memblok β1) atenolol,
metoprolol, esmolol, betaxolol, dan lain-lain.
2.Nonselective β-Blockers (Memblok β1 dan β2)
propranolol dan timolol. Contoso
Pharmaceuticals
page 53
Mechanism of β-Blockers
Contoso
Pharmaceuticals
page 54
Central Acting
Sympatholytics
Clonidine dan Methyldopa
Contoso
Pharmaceuticals
page 55
Clonidine
Clonidine adalah obat antihipertensi yang bekerja sentral
Farmakokinetik:
• Clonidine efektif secara oral
• Sangat larut dalam lemak dan dengan cepat melintasi sawar darah otak.
• Memiliki durasi aksi yang pendek
• Membutuhkan administrasi dua kali sehari
Contoso
• Patch transdermal clonidine mengontrol BP selama seminggu Pharmaceuticals
page 56
MECHANISM OF CLONIDINE
Contoso
Pharmaceuticals
page 57
Adverse Effects of Clonidine
a. Kekeringan mulut dan mata
b. Sedasi
c. Depresi
d. Bradikardia, impotensi, mual, pusing
e. Pembengkakan kelenjar parotis dan nyeri adalah efek
buruk clonidine
Contoso
f. Hipotensi postural dapat terjadi. Pharmaceuticals
page 58
Adverse Effects of Clonidine
page 59
α-Methyldopa
page 60
Mechanism of α-Methyldopa
Contoso
Pharmaceuticals
page 61
Adverse Effects
1. Hidung tersumbat
2. Sakit kepala
3. Sedasi
4. Depresi
5. Mulut kering
6. Bradikardia
7. Impotensi, ginekomastia, hepatitis
8. Anemia hemolitik jarang. Contoso
Pharmaceuticals
page 62
Adverse Effects
page 63
Adrenergic Neuronal
Bloker
Contoso
Pharmaceuticals
page 64
Reserpine
Reserpin suatu alkaloid, diekstraksi dari akar rauwolfia serpentina. ia
memiliki aksi pusat dan periferal. reserpin memasuki neuron adrenergik,
mengikat vesikel penyimpanan dan menghambat pengambilan dan
penyimpanan vesikular katekolamin (dopamin dan noradrenalin).
Katekolamin bocor ke dalam sitoplasma di mana mereka dihancurkan
oleh enzim monoamine oxidase (MAO).
Contoso
Pharmaceuticals
page 65
Reserpine
Contoso
Pharmaceuticals
page 66
α-Adrenergic
Blockers
Contoso
Pharmaceuticals
page 67
α-Adrenergic Blockers
• blocker alfa nonselektif tidak disukai untuk hipertensi esensial berguna untuk
mengobati hipertensi dalam kondisi khusus seperti pheochromocytoma, penarikan
clonidine dan cheese reaction.
• blocker alfa1 selektif: prazosin menyebabkan fenomena dosis pertama postural
hypotension yang terjadi setelah dosis pertama. Oleh karena itu, dosis awal harus
kecil (1mg) dan biasanya diberikan pada waktu tidur sehingga pasien tetap di tempat
tidur selama beberapa jam, sehingga mengurangi risiko serangan pingsan.
• Terazosin dan doxazosin lebih lama bekerja daripada prazosin, diberikan sekali
sehari dalam pengobatan hipertensi. Contoso
Pharmaceuticals
page 68
Contoso
Pharmaceuticals
page 69
VASODILATORS
Contoso
Pharmaceuticals
page 70
Contoso
Pharmaceuticals
page 71
Minoxidil
Merupakan dilator arteriolar yang kuat.
Efektif secara oral.
Menyebabkan refleks takikardia, Na+ dan retensi air Oleh karena
itu, minoxidil digunakan dengan beta blocker dan diuretik.
Minoxidil topikal digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan
rambut pada tipe kebotakan pria. (Tersedia solusi topikal dan
semprotan Minoxidil).
Contoso
Pharmaceuticals
page 72
Diazoksida
Digunakan dalam pengobatan darurat hipertensi (Hipertensi
emergensi).
Diberikan secara intravena dan memiliki durasi aksi yang lama
(6-24 jam).
Melemaskan otot polos uterus
Efek sampingnya adalah refleks takikardia, hiperglikemia, retensi
natrium dan air. Contoso
Pharmaceuticals
page 73
Hydralazine
Merupakan dilator arteriolar yang langsung bekerja.
Diberikan secara oral
Efek sampingnya: refleks takikardia, palpitasi, retensi natrium
dan air dapat diatasi dengan menggabungkan hidralazin
dengan diuretik dan β-blocker.
Efek samping lain adalah sakit kepala, hipotensi, angina,
infark miokard, fenomena koroner, dll.
Reaksi imunologis seperti sindrom lupus dapat terjadi.
Contoso
Pharmaceuticals
page 74
Sodium Nitroprusside
page 75
Mechanism of action and effects SN
Contoso
Pharmaceuticals
page 76
Sodium Nitroprusside
Contoso
Pharmaceuticals
page 77
EFFECTS of SN
• Sodium nitroprusside adalah obat pilihan untuk krisis hipertensi
• Digunakan untuk meningkatkan curah jantung pada CCF yang parah.
• Diberikan dengan dosis 0,25-1,5 mcg / kg / menit i.v. infus dalam
dekstrosa 5%.
• Nitroprusside dapat menyebabkan hipotensi berat, oleh karena itu
pemantauan ketat terhadap BP diperlukan
• Pemberian yang lama dapat menyebabkan anoreksia, mual, muntah,
kelelahan, disorientasi, psikosis toksik karena akumulasi sianida yang
dapat menyebabkan asidosis dan kejang akibat laktat yang parah.
Contoso
Pharmaceuticals
page 78
Nitroglycerine
• Merupakan venodilator.
• Nitrogliserin intravena digunakan pada hipertensi yang berhubungan
dengan LVF / MI akut.
• Kerjanya cepat tetapi toleransi berkembang setelah infus yang
berkepanjangan.
Contoso
Pharmaceuticals
page 79
FENOLDOPAM
• Fenoldopam digunakan dalam keadaan darurat hipertensi dan
hipertensi pasca operasi.
• Efek samping termasuk sakit kepala dan refleks takikardia.
Contoso
Pharmaceuticals
page 80
Treatment of
Hypertension
Contoso
Pharmaceuticals
page 81
Treatment of
Hypertension
1. Pendekatan non-farmakologis yang membantu mengendalikan
hipertensi adalah penurunan berat badan, pembatasan natrium,
pembatasan alkohol, olahraga, relaksasi mental, penghentian merokok,
dan konsumsi makanan kaya kalium.
2. Perawatan obat: pemilihan obat antihipertensi pada pasien individu
tergantung pada: komorbiditas, komplikasi terkait, usia, jenis kelamin,
biaya obat dan obat yang bersamaan.
Contoso
Pharmaceuticals
page 82
Contoso
Pharmaceuticals
page 83
Contoso
Pharmaceuticals
page 84
KRISIS HIPERTENSI
Contoso
Pharmaceuticals
page 85
KRISIS HIPERTENSI (KEADAAN
DARURAT HIPERTENSI)
• Ditandai dengan tekanan darah yang sangat tinggi (sistolik > 220
dan/atau diastolic > 120 mmHg) dengan kerusakan organ akhir
progresif seperti retinopati, disfungsi ginjal dan / atau ensefalopati
Hipertensi.
• BP harus dikurangi tidak lebih dari 25% dalam beberapa menit hingga 2
jam dan kemudian menjadi 160/100 mmHg dalam 2-6 jam.
• Obat-obatan yang digunakan seperti i.v. infus adalah labetalol,
nitrogliserin, natrium nitroprusside, nicardipine, clevidipine, esmolol,
hidralazin, fenoldopam, enalaprilat dan furosemide, dll.
Contoso
Pharmaceuticals
page 86
DAFTAR PUSTAKA
Contoso
Pharmaceuticals
page 87
1. Bhandarkar, S. D. (2013) ‘Pharmacology and Pharmacotherapeutics.’, Annals of Internal Medicine,
76(4), p. 679. doi: 10.7326/0003-4819-76-4-679_1.
2. Gill, E. W. (1965) 3 Drug Receptor Interactions, Progress in Medicinal Chemistry. doi:
10.1016/S0079-6468(08)70167-X.
3. Katzung. B. G, T. A. J. (2015) Basic & Clinical Pharmacology, McGraw-Hill Education.
4. Lullmann. H, Mohr. K, Hein. L, B. D. (2005) Color Atlas of Pharmacology, Georg Thieme Verlag.
5. Rudolph, U. and Enna, S. J. (2015) Preface: A Tribute to Professor Hanns Möhler, Advances in
Pharmacology. doi: 10.1016/S1054-3589(15)00022-8.
6. Shanbhag. T. V, S. S. (2015) Pharmacology for Medical Graduates, Elsevier.
Contoso
Pharmaceuticals
page 88
Thank You
Diga Albrian Setiadi, S.Farm., M.Farm., Apt
082153881869
diga@ukwms.ac.id
Contoso
Pharmaceuticals
page 89