TM PPD PBL - Hasanatul Fitriani
TM PPD PBL - Hasanatul Fitriani
NPM : 1102019241
KELOMPOK : B-12
TUGAS MANDIRI
SKENARIO PBL
SURAT KETERANGAN DOKTER
3.3 Sanksi atas pelanggaran terhadap surat keterangan yang dikeluarkan dokter
Para dokter dalam memberikan berbagai jenis surat-surat keterangan seperti
tersebut di atas, hendaknya berdasarkan keadaan yang sebenarnya dan dapat dibuktikan
kebenarannya. Penyimpangan dalam pembuatan surat keterangan,selain tidak etis
merupakan pelanggaran terhadap Pasal 267 KUHP sebagai berikut.
i. Seorang dokter yang dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu
tentang ada atal tidaknya penyakit, kelemahan atau cacat diancam dengan
hukuman penjara paling lama empat tahun.
i.Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan seseorang
dalam rumah sakit gila atau untuk menahannya di situ, dijatuhkan hukuman
penjara paling lama delapan tahun enam bulan.
i. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memberikansurat
keterangan palsu itu seolah-olah isinya sesuai dengan kebenaran.
1 Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien.
1 Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan.
1 Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga
setelah pasien itu meninggal dunia.
1 Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan kecuali bila ia yakin
ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya.
1 Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau
kedokteran gigi.
Kewajiban dokter terhadap pasien diatur dalam kode etik kedokteran yaitu:
- pasal 10
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan
suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk
pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
-Pasal 11
Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat
berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam
masalah lainnya.
-Pasal 12
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
-Pasal 13
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya
Pasal 69 ayat 3
Sanksi disiplin sebagaimana dimaksud dapat berupa :
pemberian peringatan tertulis;
rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi atau surat izin praktik; dan/atau
kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan kedokteran atau
kedokteran gigi.
Pasal 75 (ketentuan pidana)
1. Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktik
kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 29 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau
denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
2. Setiap dokter atau dokter gigi warga negara asing yang dengan sengaja
melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi sementara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus
juta rupiah).
3. Setiap dokter atau dokter gigi warga negara asing yang dengan sengaja
melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi bersyarat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus
juta rupiah)
DAFTAR PUSTAKA
(Jusuf Hanifah, M. 2008. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan, Edisi 4. Jakarta: EGC).