Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ASPEK PERPAJAKAN DI PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk


( Panorama Destination )

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kapita Selekta Perpajakan

Dosen Pengampu :
Sony Devano, S.E., Ak., M.Ak., CA., BKP, CPA.

Disusun oleh :
Billy Satrio (120104180006)
Ashilah Seiza Diah Kirana (120104180047)
Ajeng Anggita (120104180050)

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ASPEK
PERPAJAKAN DI PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk ( Panorama Destination )” untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta Perpajakan dengan tepat waktu.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kesalahan pada makalah ini.
Oleh sebab itu, penyusun berharap kritik dan saran yang membangun sebagai bentuk
perbaikan pada makalah ini. Akhir kata, penyusun mengucapkan terimakasih kepada
seluruh pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Jatinangor, 19 September 2021

Tim Penyusun Makalah

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

Latar Belakang ............................................................................................................1

Rumusan Masalah .......................................................................................................2

Maksud dan Tujuan.....................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

Profil Perusahaan.........................................................................................................3

Proses Bisnis Perusahaan ............................................................................................4

Informasi Segmen Usaha Perusahaan .........................................................................5

Kelangsungan Usaha Perusahaan Selama Tahun 2020...............................................5

Aspek Perpajakan di PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk...............................................6

Jenis-Jenis Pajak di PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk .............................................7

BAB III ....................................................................................................................................12

Kesimpulan................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata merupakan salah satu usaha


untuk meningkatkan perekonomian, sosial, dan lingkungan dalam suatu negara.
Berbagai potensi objek wisata yang dikembangkan adalah potensi wisata alam yang
sebagian besar dimiliki oleh negara- negara berkembang termasuk Indonesia. Hal
tersebut dapat dikembangkan sebagai aktivitas perekonomian yang menghasilkan devisa
negara dengan cepat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya usaha-usaha yang bergerak
di sektor kepariwisataan. Salah satunya adalah bisnis Travel Agent (untuk selanjutnya
disebut biro perjalanan). Biro perjalanan adalah suatu akomodasi yang menjual jasa
perjalanan wisata, informasi wisata, tiket, hotel dan segala hal yang dibutuhkan
wisatawan secara umum saat berwisata.
Hal ini dipengaruhi juga oleh tingginya minat masyarakat untuk melakukan
kegiatan wisata. Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat dan tentunya banyak
mempengaruhi perilaku manusia di era globalisasi ini yang terus mempengaruhi
pemenuhan setiap keinginan dan kebutuhan manusia. Setiap orang pasti ingin
memenuhi semua kebutuhannya dengan cepat didorong oleh kemajuan teknologi yang
semakin hari semakin canggih. Dalam melakukan kegiatan wisata, sebagian konsumen
menginginkan suatu proses yang cepat dan mudah. Dengan maraknya kegiatan usaha
dan perilaku konsumtif masyarakat ini juga dapat menjadi sumber potensial yang harus
digali untuk kepentingan penerimaan negara dari sektor perpajakan.
Pajak merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh masyarakat baik pribadi
atau badan kepada pemerintah dengan tidak mendapatkan imbalan langsung yang
ditujukan untuk pembangunan negara. Sehingga pajak memegang peranan yang sangat
penting, tidak hanya mempunyai arti untuk meningkatkan penerimaan negara dalam
rangka menjalankan pemerintahan, namun juga sebagai kewajiban fiskal dalam rangka
menjaga perekonomian nasional agar mencapai tujuan sosial dan ekonomi.
Pembahasan mengenai aspek perpajakan yang ada dalam industri jasa travel dan
biro perjalanan, tentunya akan selalu meliputi pembahasan mengenai pajak daerah dan
pajak pusat, mengingat baik pajak daerah maupun pajak pusat berkepentingan dengan
jenis usaha ini.

4
PT. Destinasi Tirta Nusantara merupakan salah satu perusahaan jasa dalam
industri jasa travel dan biro perjalanan. Sebagai perusahaan jasa yang bergerak dalam
bidang konsultasi pariwisata, termasuk memberikan anjuran, saran, studi kelayakan,
perencanaan, pengendalian, manajemen, dan studi di bidang usaha pariwisata. 
Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran umum PT. Destinasi Tirta Nusantara?


2. Bidang usaha apa yang dijalankan PT. Destinasi Tirta Nusantara?
4. Apa saja aspek perpajakan yang ada di PT. Destinasi Tirta Nusantara l?

Maksud dan Tujuan

a. Maksud
- Memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta;
- Mengidentifikasi profil PT. Destinasi Tirta Nusantara
- Mengidentifikasi perpajakan di PT. Destinasi Tirta Nusantara
b. Tujuan
- Mengetahui gambaran umum dari PT. Destinasi Tirta Nusantara
- Mengetahui apa saja pendapatan yang diperoleh PT. Destinasi Tirta Nusantara
- Mengetahui aspek-aspek perpajakan di PT. Destinasi Tirta Nusantara.

5
BAB II

PEMBAHASAN

Profil Perusahaan

PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 36


tanggal 30 Oktober 1999 dari Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., notaris di Jakarta. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. C3679.HT.01.01. TH.2000 tanggal 23 Februari 2000 serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 2000,
Tambahan No. 4955. Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai biro perjalanan wisata dari
Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya berdasarkan Surat Keputusan No.
Kep.394/BPW/12/1999 tanggal 16 Desember 1999.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan berpegang pada visinya yaitu


“Mewujudkan Dunia ‘milik’ Panorama“ dengan :
• Menjadi pemimpin industri sejati di semua bidang usaha yang kami lakukan.
• Memiliki kehadiran dan daya saing yang kuat di tingkat lokal dan global.
• Mensinergikan segenap sumber daya yang dimiliki untuk memaksimalkan manfaat
kepada para pemangku kepentingan (pelanggan, rekanan, karyawan, pemilik
perusahaan dan lingkungan)
• Ikut serta dalam menciptakan nilai-nilai yang bermanfaat secara berkelanjutan bagi
kehidupan manusia.
• Berkontribusi dalam menciptakan kehidupan yang bermakna
Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang dilakukan Perusahaan antara lain dengan
cara:
 Kami adalah sebuah kelompok perusahaan terintegrasi yang bergerak di bidang
pariwisata, transportasi, ‘hospitality’, dan bidang usaha terkait lainnya.
 Dengan handal dan sepenuh hati kami memberikan pengalamanpengalaman unik yang
menyenangkan melalui layanan inovatif dan prima.
 Kami memberikan kepuasan kepada para pemangku kepentingan (pelanggan, rekanan,
karyawan, pemilik perusahaan dan lingkungan) dengan pertumbuhan dan manfaat
yang berkelanjutan.

6
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk memiliki anak perusahaan yaitu PANORAMA
DESTINATION (S) Pte Ltd ( 100 %) PT. GRAHA DESTINASI (90%)PT. BUAYA
TRAVEL INDONESIA (80%).
Struktur manajemen Perusahaan terdiri komisaris utama, komisaris perseroan,
komisaris independen, direktur utama, direktur, ketua komite audit dan anggota komite
audit. Per tanggal 26 Agustus 2020 yang menduduki jabatan sebagai komisaris utama,
direktur utama, dan ketua komite audit, masing-masing secara berurutan ialah Satrianto
Tirtawisata, Rocky W. Praputranto, Daniel Martinus, Hie Luang Kiauw, Ricardo Setiawanto,
Martini Polina Sylvia Rafael Harnadi, Daniel Martinus, Kenny Gunawan dan Maria Sukma
Proses Bisnis Perusahaan

 Produk dan Layanan di PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk :


Overland and Round Trip Tours, Beach Holiday, Daily Sightseeing, Coach & Rental,
Free and easy Program, Stopover program, Incentive Tours, Adventure Tours, Special Interest
Program dan E-commerce. Produk unggulan perseroan adalah: Sumatera dan Java Overland,
Bali Beach holidays, Lombok, Komodo, Tana Toraja, Kalimantan, dan Incentive Group yang
semuanya di kemas secara khusus, unik berdasarkan permintaan dari pelanggan.
 Jenis Kendaraan
Perseroan memiliki armada yang modern dengan jenis kendaraan kecil dan bus yang
dilengkapi penunjang sesuai standard yang diperuntukan bagi wisatawan, seperti speed
limitation, Power steering, Seat belts dan kualitas konstruksi body yang prima. Untuk
kenyamanan pelanggan, kendaraan juga di lengkapi dengan reclining seats, Penyejuk Udara,
standard Interior seperi televisi, sound system dan wifi. Perseroan memiliki 89 unit Big Bus, 38
unit Medium bus, Van/Commuter 42 unit, dan 27 unit mobil sedang dan kecil antara lain:
Innova, Avanza, dan APV. Pelanggan perseroan adalah wholesaler/tours operator, tours &
travel, maskapai penerbangan, operator pelayanan, dan incentive house/planner yang mayoritas
berasal dari negara Eropa Tengah & Eropa Timur, USA & Canada, Timur Tengah dan
beberapa kawasan Asia Pacific. Perseroan mampu menyediakan produk layanan dan harga
yang kompetitif untuk kepentngan mitra bisnis.

7
Informasi Segmen Usaha Perusahaan

Kelangsungan Usaha Perusahaan Selama Tahun 2020

Tahun 2020 merupakan tahun terberat sepanjang Panorama Desnation atau PT.
Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. berdiri. Tahun 2020 dunia menghadapi krisis segala krisis yaitu
pandemic Covid-19 yang berdampak hebat terhadap sektor pariwisata secara global. Hal ini
mengakibatkan aktifitas operasional Perseroan dari segmen Perjalanan Wisata hanya beroperasi
hingga kuartal I tahun 2020. Dengan kondisi ini Perseroan hanya mencatatkan jumlah
Pendapatan sebesar Rp 73,3 milyar dengan jumlah tamu yang ditangani sebesar 10.337 orang.
Perseroan sepanjang 2020 bertahan dengan beragam strategi, antara lain: melakukan konsolidasi
secara internal dan eksternal, menurunkan jumlah karyawan dengan tidak memperpanjang
karyawan kontrak, melakukan pemotongan biaya, melakukan restrukturisasi hutang, melakukan
penjualan aset kendaraan, dan hanya focus pada penyewaan kendaraan yang masih tersisa untuk
antar-jemput karyawan Perusahaan. Perseroan pada tahun 2020 menutup sementara 2 kantor
cabang, yaitu Makassar dan Lombok dan menyisakan 5 kantor saja yaitu: Medan, Jakarta,
Yogyakarta, Bali, dan Labuan Bajo. Perseroan juga harus menurunkan jumlah karyawan hingga
tersisa 201 orang hingga 31 Desember 2020.
Pencapaian dan rencana manajemen dalam menghadapi pandemi COVID-19 antara lain :
Perseroan pada tahun 2020 melakukan beberapa pelathan dan workshop, antara lain:
• Protokol Kesehatan berdasarkan aturan yang dibuat Kemenparekraf
• CHSE training untuk protocol kesehatan di armada bus
• Protokol Kesehatan berdasarkan SafeTravels yang dirilis oleh WTTC
• Pelathan dan simulasi gempa dan tanggap bencana

8
Tahun 2020 Perseroan tidak melakukan rekrutmen dan tidak melakukan promosi
jabatan. Perseroan dalam mengatur SDM di masa pandemic lebih mengedepankan upaya
kesehatan dan keselamatan, salah satunya dengan melakukan swap test Antibodi dan Antigen
secara berkala.
Industri pariwisata menjadi sektor yang terdampak parah akibat turunnya mobilitas
manusia seluruh dunia, disusul oleh industri penerbangan yang memiliki keterkaitan dengan
aspek mobilitas manusia. Sektor pariwisata dunia mengalami kerugian sekitar USD 4.499
milyar, dengan 62 juta orang kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata. Sektor pariwisata
Indonesia pun ditutup merugi sebesar Rp 10 triliun dengan 1 juta orang kehilangan pekerjaan
sepanjang tahun 2020.
Namun demikian pandemic tidak mematikan sepenuhnya pariwisata. Pariwisata tetap
tumbuh dengan skala lokal dengan volume yang tidak besar dengan perubahan tren pasar yang
lebih memperhatikan aspek kesehatan dan keamanan. Pariwisata memasuki era New Normal
dengan mengedepankan destinasi lokal, skala kecil, outdoor, dan cukup ditempuh melalui
perjalanan darat (dengan kendaraan pribadi). Pariwisata New Normal memiliki protokol
kesehatan yang disesuaikan dengan segmen-segmen usaha, seperti: atraksi wisata, penyewaan
kendaraan, hotel dan restoran, MICE, perjalanan udara, wisata belanja, dan lainnya. Protokol-
protokol ini dibuat oleh Pemerintah ataupun badan dan asosiasi industri agar dapat
mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk bepergian.
Tren New Normal di pariwisata meningkatkan pasar FIT (Free Independent Traveler)
dan mulai memasuki kesadaran para pelancong untuk mempelajari wisata yang terkait dengan
masyarakat lokal (Community Based Tourism), beraktifitas di luar ruang yang terkait olahraga
ataupun adventure, ataupun menginap di hotel bernuansa resort yang mudah dijangkau dengan
kendaraan pribadi.
Pendekatan untuk memulihkan pariwisata antar-negara dilakukan dengan model Travel
Corridor Agreement (TCA) atau koridor perjalanan yang diupayakan banyak negara. Model
TCA ini dinilai cocok untuk negara atau destinasi kepulauan, sehingga dapat meminimalisir penyebaran
virus. Namun upaya ini belum berhasil dilakukan di tahun 2020 baik oleh Indonesia ataupun negara-negara di
Kawasan ASEAN.

Reward Perseroan memberikan berbagai jenis apresiasi kepada Karyawan berupa


pengembangan diri dan juga berupa reward atau bonus. Pemberian apresiasi dilaksanakan
dalam rangka memacu semangat bagi setiap Karyawan untuk terus berkembang, berkompetisi
dan menciptakan berbagai inovasi.

9
Reward yang dilakukan perseroan
• Bonus Tahunan
• Program Kepemilikan Mobil
• Insensif kinerja
• Insensif penjualan
• Outing
• Penghargaan Karyawan .
Aspek Perpajakan di PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk

Peraturan Pemerintah (PP) No. 30 Tahun 2020 tentang Penurunan Tarif


Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang berbentuk Perseroan Terbuka.
Aturan ini merupakan aturan turunan dari Undang-Undang (UU) No.2 Tahun 2020 ini dan
berlaku sejak tanggal diundangkan, yaitu pada 19 Juni 2020. PPh wajib pajak badan dalam
negeri dan bentuk usaha tetap menjadi 22% berlaku pada tahun 2020 dan 2021. Tarif akan
kembali turun menjadi 20% dan mulai berlaku pada tahun pajak 2022.

10
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan
laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui
di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas.

Pajak Kini
Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Pajak Tangguhan

Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak
yang timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah
tercatatnya pada tanggal pelaporan.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviu pada
setiap tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan
besar laba kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang
diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak
(atau peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada
tanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika, dan hanya jika,
terdapat hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak
yang sama dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.

Jenis-Jenis Pajak di PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk

Rincian akun-akun yang berhubungan dengan perpajakan berdasarkan Laporan


Keuangan Konsolidasi PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk yaitu :

b. Utang Pajak

Seperti yang telah disinggung diatas bahwa perusahaan mempunyai utang pajak kepada
negara dengan rincian sebagai berikut :

11
Tabel 2.1 Rincian Utang Pajak Tahun 2020

Tabel 2.2 Rincian Pendapatan Usaha Tahun 2020

12
Tabel 2.3 Rincian Beban Pokok Penjualan Tahun 2020

Pph Pasal 4 Ayat (2)


Penghasilan dari jasa yang diberikan oleh Biro Perjalanan Wisata dalam mengageni perusahaan
angkutan umum di udara/darat/air,hotel, pengurusan dokumen perjalanan dan menghubungkan
antara wisatawatan/orang yang melakukan perjalanan dengan pemilik jasa termasuk dalam
pengertian jasa perantara/keagenan yang merupakan objek Pph pasal 4 ayat (2) .
Tarif PPh pasal 4 ayat (2) atas WP dengan peredaran bruto tertentu adalah sebesar 0,5% dari
jumlah bruto tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) .
Besaran PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar Rp.16.293.000
PPh 21

13
PPh pasal 21 juga menjadi salah satu aspek pajak dalam Perusahaan jasa travel, untuk
memotong atau memungut pajak penghasilan pegawainya.

Besaran PPh 21 yang terutang Perusahaan adalah sebesar Rp,23.995.512-.

PPh 23
PPh pasal 23 juga menjadi salah satu aspek pajak dalam biro perjalanan wisata, Penghasilan
dari jasa yang diberikan oleh Biro Perjalanan Wisata dalam mengageni perusahaan angkutan
umum di udara/darat/air,hotel,pengurusan dokumen perjalanan dan menghubungkan antara
wisatawan/orang yang melakukan perjalanan dengan pemilik jasa termasuk dalam pengertian
jasa perantara/keagenan yang merupakan objek PPh Pasal 23.
Tarif PPh pasal 23 atas penghasilan dari jasa perantara/keagenan adalah sebesar 2% dari jumlah
bruto tidak termasuk PPN. Dalam hal penyedia jasa dimaksud tidak memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100%, yaitu menjadi sebesar 4%
dari jumlah bruto tidak termasuk PPN.
Besaran PPh 23 yang terutang Perusahaan adalah sebesar Rp682.412,-.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Jasa yang diberikan oleh biro perjalanan wisata dalam mengageni perusahaan
angkutan umum di udara/darat/air,hotel,pengurusan dokumen perjalanan dan menghubungkan
antara wisatawan/orang yang melakukan perjalanan dengan pemilik jasa merupakan dalam
Jasa Kena Pajak (JKP)
Dasar Pengenaan Pajak, yaitu penggantian, termasuk semua biaya yang diminta atau
seharusnya diminta oleh perusahaan perjalanan karena penyerahan JKP, tidak termasuk PPN
yang dipungut dan potongan harga yang dicantumkan dalam faktur pajak.
Faktur Pajak dibuat oleh perusahaan perjalanan kepada lawan transaksi/vendor yang
diageni. Tarif yang dikenakan, terdiri dari:
-Paket Wisata
DPP = 10% X Jumlah Tagihan ( Komisi + tiket +hotel +akomodasi) – tiket.
-Voucher Hotel
DPP= 10% x penjualan voucher hotel
-Jasa Keagenan
DPP = Komisi Agen (yang diterima dari maskapai)

14
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa
travel dan biro perjalanan Panorama Destination saat ini merupakan pemain Inbound Tour Operator
terdepan di Indonesia yang memiliki jaringan di beberapa kota Indonesia dan kantor operasional di Malaysia dan
Vietnam

Karena Perusahaan bergerak di bidang jasa travel dan biro perjalanan, Aspek pajak yang
dikenakan pada sumber penghasilan dari biro perjalanan, di antaranya Pph Pasal 4 ayat (2),
Pph pasal 23, dan PPN.

15
DAFTAR PUSTAKA

PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (2020). Laporan Keuangan Konsolidasi 2020 PT Destinasi
Tirta Nusantara Tbk

16

Anda mungkin juga menyukai