Makalah Kelainan Sistem Reproduksi
Makalah Kelainan Sistem Reproduksi
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kelainan Sistem Reproduksi disebabkan Gangguan
Hormonal dan Ketidaknormalan ” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah OBSTETRI &
GINEKOLOGI. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang kami
peroleh dari beberapa buku dan situs blog di internet. Tak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah OBSTETRI &
GINEKOLOGI atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini,
sehingga dapat diselesaikan dengan semestinya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ……………………………………………….………..15
B. Saran ……………………………………………………….…..…..15
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………..……..16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Sebelah luar otot terdapat fosia (jaringan ikat) yang akan
berkurang elastisitasnya pada wanita yang lanjut usia. Disebelah depan
dinding vagina bagian bawah terdapat ureter sepanjang 2,5-4 cm. Bagian
atas vagina berbatasan dengan kandung kencing. Dinding belakang
vagina lebih panjang dan membentuk forniks posterior yang jauh lebih
luas daripada froniks anterior.
Umumnya dinding depan dan belakang vagina dekat mendekati.
Pada wanita yang telah melahirkan anak, pada kedua dinding vagina
sering ditemukan tempat yang kendor dan agak merosot. Pada seorang
virgo keadaan ini jarang ditemukan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan saya membuat makalah ini adalah:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kongenital tersebut juga dapat disebabkan oleh kelainan kromosom
khususnya kromosom seks dan gangguan hormonal.
4
C. MACAM-MACAM KELAINAN SISTEM REPRODUKSI
DISEBABKAN OLEH HORMON
1. Menstruasi
3. Endometriosis dan Adenomiosis
5
hal itu disebut Adenomiosis. Karena
semua jaringan endometrium didorong keluar dari tubuh dengan
selesainya siklus menstruasi, pertumbuhan yang tidak
normal apat menyebabkan nyeri di perut atau panggul.
4. Vulvovaginitis
5. Kanker ovarium
7. Infertilitas wanita
6
hormon atau masalah dalam akun ovarium untuk 25% dari kasus
infertilitas. Endometriosis, kerusakan pada saluran tuba, tuba uterine atau
leher rahim juga dapat menyebabkan infertilitas.
9. Menopause
10. Myoma
Ini adalah tumor jinak yang tumbuh pada leher rahim dan korpus
uterus. Myoma ini merupakan tumor yang paling umum yang sering
terjadi pada wanita. Uterus Leiomioma biasanya terjadi pada wanita di
atas usia 35 tahun. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi tingkat yang
berlebihan dari estrogen dan hormon pertumbuhan
manusia mungkin memengaruhi pembentukan tumor dan lebih rentan
7
untuk merangsang elemen fibromuskular. Penyakit myoma ini biasanya
akan hilang pada wanita yang sudah mengalami monopause.
11. Menorrhagia
12. Kanker rahim
13. Bartholinitis
8
14. Peradangan vagina
15. Keputihan
1. VULVA
A. Himen Imperforata
Himen imperforate adalah selaput dara (hymen)
yang tidak mempunyai hiatus himenalis (lubang hymen).
Kelainan ini tidak nampak sebelum menarche. Penderita
akan mengeluh molimina menstrualia tiap bulan, tetapi
tidak diikuti menstruasi. Darah akan terkumpul di vagina
dan rongga rahim. Tampak hymen kebiruan karena
jendalan darah dan tampak menonjol. Penanganan
dengan melakukan himenektomi dan pemberian
9
antibiotika. Darah dari vagina dan rongga rahim
dilakukan drainase, penderita tidur posisi Fowler.
D. Duplikasi vulva
Sangat jarang ditemukan, bila terjadi biasanya
diikuti dengan kelainan congenital yang lain dan
seringkali bersifat lethal.
E. Hipoplasi vulva
Bila kelainan ini terjadinya, seringkali disertai
dengan tidak berkembangnya organ reproduksi yang lain.
Tanda seksual sekunder juga tidak nampak.
F. Kelainan perineum
Bila septum urogenitalis tidak terbentuk, maka
bayi tidak memiliki lubang anus atau anus bermuara
dalam sinus urogenital sehingga terdapat lubang untuk
keluar feces dan urine secara bersama-sama.
10
2. VAGINA
A. Septum vagina
Septum sagital dapat ditemukan sehingga
membagi vagina seakan menjadi 2 ruangan kanan-
kiri. Seringkali hal ini ditemukan juga dengan kelainan
pada uterus karena adanya gangguan fusi pada duktus
mulleri. Kelainan ini biasanya tidak menimbulkan
keluhan, menstruasi dapat terjadi normal. Saat hubungan
seksual dapat terjadi dyspareuni. Masalah dapat terjadi
saat persalinan, karena septum tersebut dapat
menghambat penurunan kepala. Tindakan septektomi
dapat mengatasi masalah tersebut.
11
C. Kista vagina
Terdapat dua macam kista kongenital yaitu kista dari sisa
epitel duktus mulleri dan kista dari sisa duktus gardner
(kista Gardner) yang terletak pada bagian anterolateral
vagina. TIndakan yang dapat dilakukan adalah ekstirpasi
kista.
A. Gagal pembentukan
Bila satu duktus tidak terbentuk,akan terjadi uterus
unikornis dengan satu tuba, satu ovarium dan satu ginjal
sedangkan vagina san serviks normal.
12
B. Gangguan fungsi
i. Uterus dengan 2 bagian simetris
c. Uterus arkuatus
Terdapat sekungan pada pundus dengan
subseptus.
13
Bila endometrium dari bagian yang rudimenter berfungsi
maka dapat terjadi timbunan darah.
4. OVARIUM
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kelainan sistem reproduksi karena gangguan hormone pada
wanita dapat menyebabkan berbagai masalah karena proses reproduksi
wanita dipengaruhi oleh hormon seperti estrogen, progesteron, dan
prolaktin. Hormon hormon pada wanita, Estrogen adalah hormon yang
berfungsi untuk perkembangan sifat seksual wanita. Hormon progesteron
berfungsi untuk persiapan hamil. Prolaktin merupakan hormon untuk
persiapan menyusui.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalh ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kekurangan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami sekelompok berharap para pembaca bisa memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada kelompok kami demi sempurnanya
15
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis
khususnya dan pembaca umumnya mengenai kelainan uterus.
DAFTAR PUSTAKA
16