Anda di halaman 1dari 7

Nama : Elinda Karolina

NIM : PO.62.24.2.21.410

PERKEMBANGAN JANIN INTRA DAN EKSTRA UTERIN


Sistem Pernafasan Janin Intra Uterin Sistem Pernafasan Janin Ekstra Uterin
1. Mendapatkan oksigen dari
pertukaran gas melalui plasenta.
2. Melakukan pematangan paru-paru,
Bernafas menggunakan paru paru.
menghasilkan surfaktan dan
mempunyai alveolus sebagai
pertukaran gas.
Sistem Sirkulasi dan Hematologi Janin Sistem Sirkulasi dan Hematologi Janin
Intra Uterin Ekstra Uterin
1. Darah mengalir dari plasenta ke 1. Perubahan peredaran darah yang
janin melalui vena umbilikus yang terjadi yaitu pada saat paru-paru
terdapat dalam tali pusat. mulai berfungsi sehingga proses
2. Dari vena umbilikus, darah masuk pengantaran oksigen keseluruh
ke dalam vena kava inferior melalui jaringan tubuh akan berubah.
duktus venosus (pembuluh besar) 2. Perubahan tersebut mencangkup
atau hati. Dari vena kava inferior, penutupan foramen ovale pada
darah berjalan ke atrium kanan. atrium jantung serta penutupan
3. Sebagian darah tidak masuk kedalam duktus venosus dan duktus
ventrikel kanan. Tetapi masuk ke arteriosus.
dalam antrium kiri melalui foramen 3. Ketika tali pusat diklem dan bayi
ovale ( lubang pada septum tarik nafas untuk pertama kali maka
interatrial yang hanya terdapat pada sirkulasi darah akan berubah, pada
masa janin). saat tali pusat dipotong resistensi
4. Darah kemudian masuk ke dalam pembuluh sistemik meningkat dan
ventrikel kiri lalu ke arkus aorta. tekanan atrium kanan menurun hal
5. Dari arkus aorta, sebagian besar tersebut menyebabkan penutupan
darah didistribusikan ke otak, duktus venosus secara pasif dalam
jantung dan bagian tubuh atas waktu 3-7 hari dan dengan
setelah bersikulaso di otak, jantung mengurangi darah aliran darah yang
dan bagian tubuh atas, darah yang di melalui vena kava inferior.
deoksigenasi mengalir di vena kava 4. Ekspansi paruh menurunkan tahanan
superior menuju ke atrium kanan vaskuler pulmonal sehingga
kemudian ke ventrikel kanan. meningkatkan aliran darah ke atrium
6. Dari ventrikel kanan, darah dipompa kanan, kedua hal ini menyebabkan
masuk ke dalam arteri pulmonalis. tekanan atrium kanan berkurang,
7. Sekitar sepertiga darah yang masuk sedangkan tekanan atrium kiri
ke ventrikel kanan tidak mengaliur meningkat , Perubahan tekanan ini
melalui foramen ovale, tetapi ovale menutup.
mengalir melaui arteri pulmonalis. 5. Penutupan foramen ovale dapat
8. Sebagian besar darah dalam arteri terjadi dalam beberapa jam sampai
pulmonalis disalurkan langsung ke beberapa bulan.
dalam aorta desenden melaui duktus 6. Peningkatan tekanan oksigen dalam
arteriosus. arteri dan penurunan tahanan paru
9. Darah ini kembali ke plasenta yang drastis menyebabkan duktus
melalui aeorta desenden, pertukaran arteriosus melalui penutup.
gas selanjutnya. 7. Peningkatan kinsentrasi oksigen
dalam darah dan penurunan
prostaglandin endogen yang
dihasilkan oleh plasenta membantu
penutupan dukstus arteriosus.
8. Pada 93% bayi cukup bulan, duktus
arteriosus secara fungsional
menutupi dalam 60 jam.
9. Perubahan lain yang terjadi adalah
menutupnya vena umbilikalis, dan
artikel, dan arteri hipogastrika dari
tali pusat secara fungsional dalam
beberapa menit setelah tali pusat
diklem serta penutupan jaringan
fibrosa yang membutuhkan waktu
sekitar 2-3 bulan.
Sistem Pencernaan Janin Intra Uterin Sistem Pencernaan Janin Ekstra Uterin
1. Janin ketika sudah cukup bulan akan 1. Pada pencernaan bayi baru lahir
mulai menghisap dan menelan. menggandung zat berwarna hitam
2. Refleks gumoh dan refleks batuk kehijauan yang terdiri atas
sudah terbentuk dengan baik pada mukopolisakarida. Zat ini disebut
saat lahir. mekonium.
2. Mekonium biasanya dikelurkan 12-
24 jam pertama dan dalam dalam 4
hari biasanya feses sudah terbentuk
dan berwarna kekuningan.
3. Enzim dalam saluran pencernaan
biasanya sudah terdapat pada
neonatus, kecuali pada amilase dan
lipase. Amilase dihasilkan dari
kelenjar saliva setelah 3 bulan dan
oleh prankes setelah usia 6 bulan.
Sementara lipase baru dihasilkan
oleh pankreas setelah usia 6 bulan.
Sistem Endokrinologi Janin Intra Uterin Sistem Endokrinologi Janin Ekstra
Uterin
1. ACTH pertama kali di deteksi pada 1. Kelenjar Tiroid Segera setelah lahir,
hipofisis janin yaitu pada minggu kelenjar tiroid mngalami perubahan-
ke-7 kehamilan dan sebelum akhir perubahan besar fungsi dan
minggu ke-17. Hipofisis janin metabolismenya. Pendinginan
mampu mensintesis dan menyimpan atmosfer membangkitkan
semua hormon hipofisis. GH, ACTH peningkatan mendadak dan jelas
dan LH telah di identifikasi pada sekresi tirotropsin, yang selanjutnya
hipofisis janin manusia pada minggu menyebabkan peningkatan progresi
ke-13 kehamilan. Kadar hormon kadar tiroksin serum maksimal 24 –
pertumbuhan hipofisis agak tinggi 26 minggu setelah lahir. Ada
pada darah tali pusat. Hipofisis janin peningkatan kadar tryiyodotironin
menghasilakan dan melepaskan serum yang terjadi hampir
endorfin-β dengan cara yang bersamaan.
berbeda dari kadar plasma ibunya. 2. Kelenjar timus Pada bayi baru lahir
2. Neurohipofisis janin berkembang ukurannya masih sangat kecil dan
dengan baik pada masa kehamilan beratnya kira-kira 10 gram atau
minggu ke-10 sampai ke-12 dan sedikit ukurannya bertambah dan
dapat di temukan oksitosin dan pada masa remaja beratnya
arginin vasopresin (AVP). Di meningkat 30 – 40 gram kemudian
samping itu, terdapat juga hormon mengerut lagi.
vasotosin (AVT) di hipofisis janin
dan kelenjar pineal. AVT hanya
terdapat pada kehidupan janin
manusia. Ada kemungkinan
oksitosin dan AVP berfungsi pada
janin untuk menghemat air, tetapi
keadaan  ini banyak terjadi pada
tingkat paru dan plasenta
dibandingkan pada tingkat ginjal.
3. Ada lobus intermedia hipofisis yang
berkembang baik pada janin
manusia. Sel-sel dalam struktur ini
mulai menghilang sebelum cukup
bulan dan tidak ada lagi pada
hipofisis dewasa. Produk sekresi
utaria dari sel-sel lobus intermedia
adalah hormon stimulasi α-melanosit
(α-MSH) dan β-endorfin. Kadar α-
MSH janin menurun sesuai dengan
umur kehamilan.
4. Sistem hipofisis-tiroid mampu
berfungsi pada akhir trimester
pertama kehamilan. Tetapi sampai
tengah-tengah kehamilan, sekresi
thyroid-stimulating hormone dan
hormon tiroid masih rendah.
5. Paratiroid menguraikan parathormon
pada akhir trimester pertama dan
kelenjar tersebut tampaknya
memberi respon dalam utero
terhadap stimulasi pengaturan.
Kadar paratiroid dalam darah janin
relatif rendah dan kadar kalsitonin
tinggi.
6. Adrenal janin manusia dibandingkan
dengan ukuran badan totalnya jauh
lebih besar daripada perbandingan
ukuran tersebut pada orang dewasa.
Seluruh pembesaran tersebut
merupakan bagian dalamnya atau
yang disebut zone janin korteks
adrenal. Zone janin yang normal
mengalami hipertrofi tersebut, dan
mengalami involusio dengan cepat
setelah lahir. Adrenal janin juga
mensintesis aldosteron. Kadar
aldosteron di plasma tali pusat
mendekati cukup bulan melebihi
kadarnya di plasma ibu, seperti juga
rennin dan substrat rennin. Tubulus-
tubulus ginjal janin dan bayi baru
lahir tampak relatif tidak sensitif
terhadap aldosteron. Pada awal
kehidupan embrional, adrenal janin
tersusun dari sel-sel yang mirip
dengan sel-sel zona fetal korteks
adrenal janin. Sel-sel ini dengan
cepat muncul dan berproliferasi
sebelum waktu vaskularisasi
hipofisis oleh hipotalamus
sempurna. Hal ini memberi kesan
bahwa perkembangan awal adrenal
janin berada di bawah pengaruh-
pengaruh trofik yang mungkin tidak
sepenuhnya sesuai dengan pengaruh
trofik pada orang dewasa.
7. Gonad, Siiteri dan Wilson (1974)
mengemukakan bahwa sintesis
testosteron oleh testis janin dari
progesterone dan pregnenolon
terjadi pada minggu ke-10
kehamilan.
Sistem persyarafan Janin Intra Uterin Sistem persyarafan Janin Ekstra Uterin
1. 16 hari setelah pembuahan, pelat 1. Pada saat bayi lahir sistem saraf
saraf bayi di dalam kandungan telah belom terintegrasi sempurna namun
terbentuk, ini adalah fondasi otak cukup untuk mendukung kehidupan
dan sumsum tulang belakangnya. di ekstarauterin.
Pelat saraf ini tumbuh lebih panjang 2. Sebagian besar fungsi neourologis
dan melipat dirinya sendiri, sampai berupa refleks primitif misalnya
lipatan ini berubah menjadi alur, dan refleks moro, refleks rooting, refleks
alur ini berubah menjadi tabung menghisap dan menelan, refleks
saraf. batuk dan bersin, refleks grasping,
2. Minggu ke-6 atau minggu ke-7 refleks stepping, refleks tonus leher
kehamilan, tabung saraf akan dan refleks babinski.
melengkung dan membengkak 3. Sistem saraf autonom sangat penting
menjadi tiga bagian, yakni otak selama transisi karena merangsang
depan, otak tengah, dan otak respirasi awal, membantu
belakang. mempertahankan keseimbangan
3. Tepat di otak belakang, terdapat asam-basa, mengatur sebagian
bagian yang akan segera berubah kontrol suhu.
menjadi sumsum tulang belakang si
kecil. Area-area ini nantinya akan
menggelembung ke dalam lima
wilayah berbeda, yang dikenal
sebagai otak besar, otak kecil,
batang otak, kelenjar pituitari, dan
hipotalamus.
4. Kemudian pada minggu ke-8
kehamilan dan seterusnya, saraf-
saraf ini menjalin hubungan satu
sama lain, dengan otot dan jaringan
lain, kemudian dengan organ seperti
mata dan telinga bayi.
5. Pada minggu ke-12, saraf mulai bisa
mengirimkan sinyal sederhana yang
merangsang refleks bayi.Sehingga,
bayi jadi bisa membuka, menutup,
serta menggulung jari-jarinya.
6. Sekitar minggu ke-20, lapisan
pelindung keputihan yang disebut
myelin mulai tumbuh di sekitar saraf
janin.
7. Pada minggu ke-28, saraf sudah
terhubung dengan organ di tubuh
bayi, sehingga indera pendengaran,
penglihatan, penciuman, dan perasa
bayi dapat mulai berfungsi. Saat ini,
janin dapat mengenali suara
pernapasan, detak jantung, dan
gemuruh pencernaan ibu.
Sistem Imunologi Janin Intra Uterin Sistem Imunologi Janin Ekstra Uterin
1. Pada saat dalam kandungan plasenta 1. Setelah lahir menjadi rentan
merupakan sawar yang menjaga terhadap berbagai infeksi dan alergi
janin bebas dari antigen dan stres karena sistem kekebalan tubuhnya
imunologis. belom matang.
Sistem Integument Janin Intra Uterin Sistem Integument Janin Ekstra Uterin
1. Pada sistem integumen epidermis
dan dermis berikatan longgar dan
sangat tipis.
2. Verniks kaseosa menempel pada
epidermis yang berfungsi sebagai
pelindung.
3. Bayi matur memiliki warna kulit
erimatosa (kemerahan) beberapa jam
setelah lahir.
4. Tangan dan kulit terlihat sedikit
sianosis (akrosianosis) yang
disebabkan oleh instabilitas
vasomotor dan vaskuler.
5. Akrosianosis normal terjadi
sementara selama 7-10 hari,
terutama jika terpajan udara dingin.
Sistem Musculoskeletal Janin Intra Uterin
1. Minggu I: fertilisasi, pembentukan zygote, pembelahan awal embryo (cleavage),
pembentukan blastokista (lastocyst), implantasi blastocyst.
2. Minggu II: pembentukan cakram bilaminar.
3. Minggu III: pembentukan cakram trilaminer (gastrulasi).

Anda mungkin juga menyukai