Anda di halaman 1dari 11

Tonil: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Copyright © 2019 by

2019, Vol. 16, No. 2, 70-80. Teater FSP - ISI Yogyakarta

PENCIPTAAN TEATER BERDASARKAN KASUS


MONEY POLITIC PADA PEMILU LEGISLATIF
DI INDONESIA
Rano Sumarno
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Abstrak: Legislatif Celeng merupakan hasil dari proses perancangan dan peciptaan
karya naskah dan konsep pertunjukan teater. Kerja kreatif ini merupakan suatu
kritik terhadap perilaku jahat para calon anggota legislatif yang menggunakan
politik uang untuk menjadi seorang dewan. Penciptaan naskah dan karya teater ini
merupakan kritik politik, dan bagian dari ikhtiar penyadaran bahaya money politic
dalam bentuk kesenian. Metode psikologi seni Graham Wallas (1926) digunakan
dalam proses penyusunan perancangan ini. Tahapan proses berfikir kreatif Wallas
membantu penciptaan naskah drama beserta perancangan teater yang berjudul
Legislatif Celeng. Tokoh-tokoh, plot naskah, dan semua material pelengkap
dipadukan sehingga menghasilkan sebuah karya yang sesuai dengan kebutuhan
pertunjukan.

Kata kunci: penciptaan teater, politik uang, kritik politik, naskah drama

Abstract: Legislatif Celeng is the result of designing and creation of theatre


performance. This creative work is a criticism of the evil behavior of legislative
council candidate who use money politics to become a council. The creation of the
script and theatrical work constitutes political critics, and an effort to raise
awareness of the dangers of money politics in the form of art. Graham Wallas’
(1926) Art of Thought was used in the process of preparing this design. Stages of
Wallas's creative thinking process helped in the creation of theatre scripts along
with the theater design entitled Legislatif Celeng. Characters, script plots, and all
supplementary materials are combined to produce a work that suits the
performance needs.

Key words: theatre creation, money politics, political criticism, drama play

Pendahuluan memberikan hak suaranya dengan imbalan


Penciptaan teater dengan judul uang. Strategi ini biasanya dilakukan saat
Legislatif Celeng (LENG) adalah fajar menjelang hari pemilihan yang
perancangan pertunjukan teater dengan kemudian dikenal dengan istilah “serangan
tahapan penciptaan naskah disertai konsep fajar”, dengan target utama masyarakat
pertunjukannya. Kerja kreatif ini merupakan golongan ekonomi rendah.
kritik terhadap prilaku jahat para calon Berdasarkan sebuah analisis media
anggota legislatif yang menggunakan yang dilakukan oleh lembaga Indonesia
kekuatan uang demi memuluskan cita- Indicator menjelaskan bahwa kasus
citanya menjadi anggota DPR, DPRD, terbanyak dalam pemilu legislatif tahun
maupun DPD. Siasat Money politic kerap 2014 didominasi oleh praktik money politic
dilakukan oleh calon legislator dengan yakni sebesar 52% dengan pemberitaan
mengiming-imingi pemilih agar sebanyak 1.716 berita (ekspose) yang

70
71

disoroti oleh media massa. Analisis tersebut pengawas pemilu (bawaslu) dibuat
dilakukan secara real time dengan cakupan kewalahan dalam penanganannya. Para
292 media online Nasional dan daerah caleg seakan berlomba dan adu kekayaan
seperti terlihat dalam bagan berikut ini: untuk saling mengambil hati pemilih dengan
cara menjatuhkan lawan politiknya.
Jumlah Pasal 73 ayat 1 dan 2 undang-undang
No Jenis Pelanggaran Ekspose % pemilu menjelaskah bahwa: calon dan atau
Media tim kampanye dilarang menjanjikan dan
1 Money Politic 1.716 51,97 atau memberi uang atau materi lainnya
media untuk mempengaruhi penyelenggara
2 Penggelembungan 593 17,85 pemilihan dan atau pemilih. Calon yang
suara media terbukti melakukan pelanggaran tersebut
3 Pencoblosan ulang 393 11,83 berdasarkan putusan bawaslu dapat
media dikenakan sanksi pembatalan paslon oleh
4 Pelanggaran kode 315 9,48 KPU provinsi / KPU kabupaten kota. Meski
etik media peraturan tentang money politic telah diatur
5 Penghitungan 304 9,15 secara gamblang dalam undang-undang
ulang media pemilu, namun para peserta pemilu seakan
Tabel 1. Jumlah pelanggaran (sumber: tidak peduli dan mengabaikan ancaman
Indonesia Indicator (Mei 2014) pidana dari tindakannya tersebut. Sangsi
bagi pelaku kejahatan pemilu sendiri diatur
Analisis tersebut mengungkapkan dalam pasal 178 undang-undang pemilu
bahwa kasus money politic telah menjadi poin A sampai dengan D.
pembahasan utama media massa di seluruh Dengan semakin buruknya budaya
provinsi di Indonesia. Provinsi yang paling money politic dalam pemilu di Indonesia,
tinggi angka ekspose media untuk kasus perlu sebuah gerakan penyadaran akan
money politic adalah; Sumatra Barat, Riau, bahaya dari akibat yang ditimbulkan baik
Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa terhadap peserta pemilu maupun terhadap
Timur, dan Papua. Sementara data dari masyarakat sebagai pemilihnya. Money
divisi humas Mabes Polri menjelaskan politic sangat berbahaya dalam membangun
bahwa kasus politik uang yang masuk proses demokrasi yang bersih di Indonesia,
terbanyak adalah dari Sulawesi tengah (10 karenanya prilaku tersebut dapat
kasus), Bengkulu (8 kasus), NTT (7 kasus), dikategorikan sebagai sebuah tindakan
Gorontalo (6 kasus), Jawa Tengah (5 kasus), kejahatan, karena; money politic adalah
Sulawesi Selatan (5 kasus), Sulawesi Utara sebuah pelecean demokrasi sekaligus
(3 kasus), Maluku (3 kasus), dan Bali (2 pembodohan masal terhadap rakyat kecil.
media), sementara daerah sisanya adalah Money politic juga merupakan jebakan bagi
rata-rata masuk satu kasus. rakyat yang memilihnya, karena setelah
Pesta demokrasi Indonesia semestinya pelaku terpilih menjadi anggota legislatif
dapat berjalan secara bersih, jujur dan adil tidak ada lagi ikatan janji dalam
sesuai dengan slogan pemilu yang selalu kampanyenya karena merasa semua telah
disuarakan pemerintah melalui komisi diselesaikan dengan uang bayaran. Bahaya
pemilihan umum (KPU). Namun pada lain dari money politic adalah matinya
kenyataannya jauh pangang dari api, praktik kaderisasi politik di Indonesia, dimana
money politic seperti mengakar dan menjadi setiap legislator telah memiliki pemilih tetap
tradisi tersendiri hingga lembaga badan yang bisa dibayar setiap lima tahunnya,
72

akibatnya anggota dewan dari periode dengan arwah Neng Ratu, persetubuhan
keperiode hanya diisi oleh itu-itu saja, Baleng dengan Nyi Kembang, dan lain lain.
sehingga tidak ada harapan dalam sebuah Super realisme atau surealisme
perubahan. Bahaya yang lebih fatalnya lagi merupakan reaksi dan perlawanan terhadap
adalah pelaku money politic cenderung akan rasionalisme. Gerakan surealisme adalah
melakukan korupsi karena yang pertamakali aliran dimana seniman membebaskan
difikirkan setelah terpilih adalah kembali dirinya dari kontrol kesadaran dunia. Unsur
modal dengan cara apapun. kejutan serta ketidaklaziman merupakan
Merespon dari pemikiran tersebut kekuatan unik yang dimiliki oleh aliran ini.
diatas, maka penciptaan teater dengan judul Tumpang tindih dua dunia yang saling
LENG ini adalah bagian dari ikhtiar berlawanan hadir bersamaan tanpa ada
penyadaran bahaya money politic dalam selaput yang membatasinya.
bentuk seni pertunjukan. Legislatif celeng Surealisme pada awalnya adalah
merupakan penggambaran sosok pejabat gerakan dari sastra. Istilah ini dikemukakan
legislatif yang rakus pada kekuasaan serta Apollinaire untuk dramanya tahun 1917.
tidak memperdulikan penderitaan orang lain Dua tahun kemudian Andre Breton
atas kebijakan-kebijakan yang diambilnya. mengambilnya untuk menyebut
Celeng adalah sosok binatang kotor yang eksperimennya dalam metode penulisan
hidup di hutan, jenis hewan omnivora ini yang spontan. Gerakan dipengaruhi oleh
bahkan memakan bangkai untuk memenuhi teori psikologi dan psiko analisis sigmun
kebutuhan hidupnya. Pada daerah tertentu Freud. Karya surealisme memiliki unsur
hewan ini sering dikaitkan dengan mitos kejutan, tidak terduga, ditempatkan
perklenikan. Legislatif celeng pada judul berdekatan satu sama lain tanpa alasan yang
nasah ini bisa diartikan sebagai pejabat jelas (Susanto, 2012).
legislatif yang rakus kekuasaan, dan Gerakan surealisme muncul sebagai
menggunakan cara-cara kotor demi reaksi seniman atas kekecawaan pada
memuluskan keinginannya. meletusnya perang dunia pertama.
Penciptaan Legislatif Celeng merujuk Menyaksikan kenyataan dunia yang porak
pada rumusan yang menghadirkan beberapa poranda oleh peperangan mendorong para
pertanyaan sebagai berikut: 1). pelaku seni saat itu tidak bisa lagi berfikir
Bagaimanakah bentuk naskah Legislatif secara rasional. Kenyataan saling
Celeng dengan gaya surealis? 2). bertumpang tindih dengan dunia imaji yang
Bagaimanakah proses penciptaan yang tidak terbatas.
ditempuh dalam menyusun naskah Legislatif
Celeng? Metode
Damajanti menjelaskan bahwa Psikologi
Tinjauan Pustaka seni merupakan bagian dari ilmu psikologi yang
Penciptaan naskah dan perancangan memfokuskan diri pada pertanyaan-pertanyaan
konsep pertunjukan Legislatif Celeng ini yang berkaitan dengan para pendukung dalam
akan dibawakan dalam bentuk teater proses artistik, yaitu seniman, pengamat, dan
kritikus (2006). Pertanyaan studi psikologi
surealis. Seperti adegan pertemuan Baleng terhadap seniman dan pengamat seni
dengan Nyikembang, dimana pertemuan dua memberikan kerangka berfikir dalam memahami
dunia yang berbeda itu menjadi bersenyawa psikologi, seperti; apa yang mendorong seniman
seperti khasnya dalam teater super realis. untuk mencipta? Proses kognitif apa yang
Adegan lain yang terasa kental bentuk terlibat dalam kreasi artistik? Apa yang
surealisnya adalah pecakapan Baleng mendorong manusia untuk mengapresiasi karya
73

seni? Dan kemampuan kognitif apa yang yang telah didapat, artinya kegiatan mencari
dibutuhkan untuk memahami karya seni? dan menginventarisasi informasi tidak lagi
Kerangka berfikir tersebut sebenarnya telah dilanjutkan. Pada tahapan ini pencipta lebih
muncul sejak masa Yunani kuno, dimana Plato banyak melakukan meditasi atau pencarian
menyatakan bahwa penyair dirasuki oleh inspirasi dengan melakukan proses
inspirasi yang hebat dan proses kreasi adalah kreativitas yang lain. Proses kreatif yang
satu kondisi dimana fakultas kesadaran penyair dilakukan adalah dengan melakukan apresiasi
menyerah pada kegilaan. Pandangan Plato teater -baik naskah maupuan pertunjukan-
bertolak belakang dengan Aristoteles yang yang memiliki kemiripan dengan masalah
menyatakan bahwa kreasi seni merupakan yang akan diciptakan. Kemiripan tersebut
keterlibatan keahlian yang terkendali, cermat, bisa meliputi tema, bentuk, latar cerita, gaya,
dan penuh ketelitian. Perbedaan sudut sudut dll.
pandang ini selanjutnya membentuk pandangan c. Tahap illumination merupakan bagian
tentang proses kreasi artistik pada zaman-zaman terpenting dalam proses penciptaan ini. Pada
berikutnya. (Damajanti, 2006). titik ini pencipta kembali dalam
Dalam proses kreatifnya, penciptaan kesadarannya melakukan proses kreatif
Legislatif Celeng menggunakan metode mencipta Legislatif Celeng. Hasil kreatifitas
psikologi seni dengan penjabaran sebagai yang telah dikumpulkan kembali dibuka
berikut: untuk dirajut menjadi karya seni yang
a. Tahap preparation (tahap persiapan atau diharapkan. Pada saat mencipta, penulis
masukan) adalah langkah awal dimana melakukan eksplorasi dari data-data yang
pencipta melakukan persiapan dengan dimiliki dengan pengalaman dan wawasan
melakukan inventarisasi data dan fakta. apresiasi pada saat meditasi. Inspirasi dan
Berbagai dokumentasi baik berupa liputan gagasan-gagasan baru yang muncul
media; Koran, televisi, maupun media online dikembangkan menjadi naskah utuh setengah
di inventarisir sebagai bahan pertimbangan jadi. Setelah naskah (setengah jadi) tersusun,
dalam melakukan langkah-langkah proses selanjutnya pencipta melakukan komunikasi
kreatif penulisan. Upaya dalam pengkayaan dengan para pelaku teater untuk melakukan
data juga dilakukan dengan melakukan reading naskah. Pada tahapan ini akan terjadi
interaksi berupa diskusi dengan pihak-pihak timbal balik gagasan dan pandangan dari para
tertentu. Menginventarisasi naskah-naskah pembaca naskah sehingga hasil yang telah
drama dengan aneka bentuk, gaya, dan aliran, dicapai dapat lebih disempurnakan lagi.
juga merupakan tahapan persiapan yang Langkah terakhir dari tahapan ini adalah
dilakukan untuk pengkayaan bahan referensi penyempurnaan karya sehingga naskah yang
penulis. Sebagai upaya pemetaan, pada diciptakan menempuh titik akhir berupa
tahapan ini juga dilakukan karya jadi dan siap untuk dipublikasikan.
penginventarisasian naskah-naskah yang d. Tahap verification adalah ajang uji karya.
memiliki kesamaan topik tentang pemilu dan Tahapan ini sekaligus untuk mengevaluasi
pesta demokrasi. Pemilihan bentuk dan gaya karya tersebut terhadap realitas. pementasan
naskah yang tepat akan menghasilkan karya dapat berupa pertunjukan teater atau
yang berkualitas. Fenomena maraknya money dramatic reading yang dilanjutkan dengan
politic telah menjadi isu Nasional dengan diskusi hasil penemuan tersebut dengan
latar belakang masalah kejahatan demokrasi. audience pertunjukan.
Diperlukan ketepatan dalam memilih bentuk
dan gaya naskah agar manfaat dan tujuan dari Hasil dan Pembahasan
penciptaa naskah ini dapat tercapai dengan Sinopsis
maksimal, serta pesan yang terkandung Alkisah seorang aktifis buruh pabrik
didalamnya lebih mudah tersampaikan.
bernama Baleng sangat berambisi untuk bisa
b. Tahap incubation adalah proses berfikir
dengan alam bawah sadar, dimana pencipta menjadi anggota legislatif. Dukungan dan
untuk sementara waktu “mengerami” capaian kepercayaan dari para buruh untuk
74

menunjuk dirinya sebagai pimpinan serikat itu dia beli dengan mahar polittik yang
menjadikannya termotifasi kuat untuk ikut mahal juga.
bersaing dalam perebutan kursi di pemilu. Kekayaan dan kekuasaan melekat erat
Namun apadaya kekuatan masa tidak berarti dalam kehidupan Baleng saat ini, namun ada
apa-apa tanpa didukung modal rupiah yang kerinduan pada sosok istri yang dulu sangat
besar. Baleng ditolak menjadi caleg oleh dicintainya. Setiap Baleng mengingat Neng
partai-parrtai yang ditemuinya karena tidak Ratu, hatinya teriris karena terikat sumpah
mampu membayar mahar politik yang yang hanya akan memberikan jiwa raga dan
menjadi persyaratannya. cinta kepada Nyi Kembang. Setiap malam
Untuk memenuhi ambisinya, Baleng jumat Baleng melakukan ritual cinta dengan
mengambil jalan pintas dengan terjun memberikan kelaki-lakiannya kepada Nyi
kedunia klenik. Mempersembahkan jiwaraga kembang. Pergumulan birahi itu adalah
kepada Nyi Kembang sebagai penguasa goa kenikmatan bagi Nyi Kembang, namun
suci dipesisir pantai Nusakambangan. kesakitan yang teramat dalam bagi Baleng.
Menempuh kekayaan dengan cara ngepet Suatu hari ketika Baleng meresmikan
ditentang keras oleh sang istri (Ratu), namun desa wisata disebuah kampung pedalaman,
karena tekad keras Baleng untuk bisa kesetiaannya pada Nyi Kembang tergoncang,
bersaing di Pileg akhirnya Neng Ratu harus mata dan hati Baleng luluh oleh kecantikan
merelakan dirinya bersuami seorang seorang penari yang wajahnya mirip dengan
penyembah siluman. Penderitaan Neng Ratu Neng Ratu, Baleng kembali jatuh cinta,
berakhir dengan tragis karena Nyi Kembang bahkan dayung bersambut hingga keduanya
meminta Baleng untuk menumbalkan menjalani hubungan yang istimewa. Disuatu
istrinya. tempat ketika mereka tidak lagi bisa
Pengorbanan Baleng hingga harus mengendalikan hasrat cintanya, Nyi
membunuh sang istri tercinta akhirnya Kembang datang dengan kemurkaan.
menemukan balasan yang setimpal, tiba-tiba Dibawanya beberapa prajurit untuk
kekayaannya melimpah dan gepokan uang menyeret Baleng dan membunuh si penari
dengan mudah didapat. Dengan modal cantik itu. Nyi Kebang tidak bisa lagi
kekayaannya itu Baleng kembali menahan kemarahannya, dicabut kembali
melanjutkan ambisinya untuk nyaleg dalam segala kekuatan, dan diambil kembali
pemilu. Mahar yang besar dikeluarkan seluruh kemewahan yang pernah diberikan.
hingga akhirnya Baleng masuk dalam daftar Baleng kesakitan, seluruh hartanya lenyap,
calon legislatif disalah satu partai penguasa. yang tersisa hanya bau menyengat serta luka
Siasat uangpun mulai dilancarkan, Baleng borok disekujur tubuhnya. Baleng
membayar jajaran pengurus partai hingga merangkak menuju benjolan tanah tempat
para konstituen agar dirinya mendapatkan dimana dulu dia menguburkan istrinya. Air
keistimewaan dalam pencalonannya. Baleng mata tertumpah dalam penyesalan yang
membentuk tim sukses dengan segala teramat. Lalu akhirnya Baleng menyusul
kemewahannya, uang mulai disebarkan sang istri menuju kedamaian abadi.
sebagai senjata pencitraan kepada
masyarakat pemilihnya, hingga akhirnya Struktur Naskah
Baleng benar-benar terpilih menjadi anggota Setiap karya sastra memiliki unsur
legislatif. Keberhasilan Baleng menjadi yang berbeda. Unsur-unsur naskah drama
anggota dewan berlanjut dengan dinobatkan diantaranya adalah; tema, dialog, peristiwa,
dirinya sebagai ketua fraksi sekaligus ketua latar (setting), character (penokohan), alur,
dewan pimpinan wilayah, tentu saja jabatan premise (plot), dan gaya bahasa.
75

a. Tema ada yang bilang punya karyawan di


Tema adalah gagasan yang hendak perusahaannya, macem-macem. Tapi
dikomunikasikan pencipta karya seni semuanya jeblog. Partai ini butuh
terhadap khalayak. Tema bisa saja kepastian bukan impian.
menyangkut masalah sosial, budaya, religi, 10. Baleg : Tapi ini nyata pak, para buruh
yang tergabung dalam asosiasi pekerja
pendidikan, politik, pembangunan, dan di kota ini sudah mendeklarasikan
sebagainya (Bahari, 2008). Tema merupakan dukungannya dan siap memenangkan
pokok pikiran atau ide dasar cerita yang pencalonan saya.
berfungsi sebagai pedoman dan arah kerja. 11. Sarkim : Ahahaha.., coba difikir Leng.
Prilaku jahat para calon legislator yang Kebutuhan kampanye: bendera partai,
menggunakan kekuatan uang sebagai upaya poster partai, kaos partai, iklan partai,
pemenangannya dalam pemilu menjadikan transfortasi, konsumsi, akomodasi, loby-
pertunjukan ini merujuk pada sebuah tema loby politik, itu biayanya mau dari
yaitu “money politic sebagai kejahatan mana? Ha? Jangan mimpi Leng, ingat
demokrasi”. kata pepatah “gak ada makan siang
Penggambaran tema dapat dilihat dari gratis” itu artinya bayar., bayar.
Hahaha., Hahaha.. (Sosok Sarkim
dialog berikut ini yang disampaikan oleh menghilang)
tokoh Sarkim dan Baleng seperti berikut : 12. Baleng : (Lemas tak bergairah) Apa ada
1. Sarkim : Hahaha., haha.., kamu pikir jalan lain?
partai ini punya siapa Leng? Hah?
Punya nenekmu? Atau punya kakekku?
b. Latar / setting
Hahaha., Partai ini dibangun pake duit.
Dirawat dan digedein pake duit. Kalau Setting merupakan tiga unsur
kamu mau cari duit dipartai ini, cintai pertunjukan teater yang mampu menunjukan
dulu pake duitmu. Logikanya kalau keterangan tempat, waktu dan latar sosial
kamu ngidupin partai ini, maka partai (Nurgiyantoro, 2005). Setidaknya setting
akan ngasih kehidupan buat kamu. dapat menggambarkan beberapa hal yang
2. Baleng : Tapi pencalonan saya tidak berkaitan dengan latar tempat, latar waktu,
semata-mata untuk cari duit Pak. dan latar sosial. Lakon Leng mengambil
3. Sarkim : Lalu cari apa? Hahaha., cari latar tempat di perkotaan, dengan latar
apa lagi kalau bukan cari duit? Hahaha. waktu kekinian, dan menggambarkan latar
jangan munafik Leng. sosial masyarakat buruh pabrik dan
4. Baleng : Dibelakang saya ada ribuan
masyarakat desa dengan taraf hidup yang
buruh yang siap memenangkan agar
saya bisa lolos jadi anggota Dewan. sederhana. Hal tersebut dapat kita lihat dari
5. Sarkim : Terus ? dialog berikut ini:
6. Baleng : Saya hanya ingin menyalurkan 45. Sutet : Sssstt.. (sedikit berbisik) pasti
suara para buruh agar nasibnya bisa ada jalan.
lebih terjamin. 46. Baleng : Kemana?
7. Sarkim : Terus ? 47. Sutet : Nyi Kembang
8. Baleng : Saya tau saya orang miskin 48. Baleng : Dimana?
yang tidak punya modal buat nyaleg, 49. Sutet : Di Goa suci, pantai selatan.
tapi Please, masukan saya sebagai calon 50. Baleng : Caranya?
di partai ini. Saya jamin saya akan 51. Sutet : Mengabdi dan berserah diri
terpilh sebagai anggota dewan. 52. Baleng : (Antusias) Terus ?
9. Sarkim : Ahahaha.., Ribuan orang yang 53. Sutet : Hehehe.., terus kamu nikmati
lamar nyaleg kemarin semua apa yang kamu mau.
ngomongnya kaya gitu Leng. Ada yang 54. Baleng : Modal ?
bilang punya masa santri di pondoknya, 55. Sutet : Lebih dari itu.
76

56. Baleng : (Lebih antusias) jadi 184. Pak RT : Kurang ajar, pantat Bu
anggota dewan ? Neneng kulitnya putih atu item??
57. Sutet : Lebih tinggi lagi 185. Warga: Wooooo, ngapain Tanya yang
58. Baleng : (Lebih antusias lagi) itu sih ???
Saya mau. (Alunan musik behenti)
59. Sutet : Hehehehe, ikut saya Dialog kedua tokoh diatas terjadi pada
saat Baleng hampir putus asa karena tidak
Latar tempat tidak menyebutkan punya modal untuk nyaleg, namun mendapat
identitas daerah, untuk menjaga sensitifitas pencerahan dari tokoh Sutet untuk mengabdi
dan menghindari tuduhan kepada para calon di Goa Suci pantai selatan. Penyebutan
legislatif yang sedang berkompetisi. Namun tempat tersebut merujuk pada sebuah lokasi
meski dalam pertunjukan ini tidak secara pesugihan yang terletak di pesisir pantai
gamblang dijelaskan latar tempatnya, dari selatan jawa tengah, tepatnya daerah
beberapa adegan bisa menggambarkan strata Nusakambangan.
masyarakat yang terjadi pada lakon sebagai Gambaran yang menjeaskan latar
berikut: waktu dari pertunjukan ini bisa kita simak
170. Pak RT : Ehh sabar-sabar- dari adegan sebagai berikut:
sabar.. 1. Dirijen KPU : Tu, wa, ga.
171. Neneng : Dasar orang sinting 2. KPU : (Mars pemilu era Orde Baru)
gak punya pikiran “Pemilihan umum telah memanggil kita
172. Pak RT : Iya sabar dulu Bu Sluruh rakyat menyambut gembira
Neneng, ini ada apa? Tolong ceritakan Hak demokrasi pancasila
dengan rinci kejadiannya. Hikmah Indonesia merdeka
173. Neneng : Saya lagi rebahan di Pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya
rumah pak RT Pengemban ampere yang setia
174. Pak RT : Looh koq rebahan di Dibawah undang-undang dasar 45
rumah saya ?? Kita menuju ke pemilihan umum”
175. Warga: Woooo maksudnya Bu Neneng 3. Seseorang : (Datang meniup
rebahan dirumahnya, Pak RT peluit) Priittttt., Wuuuhh jadul. Itu lagu
176. Pak RT : Ooohhh, lah terus ?? jaman orde baru. Yang era reformasi
177. Neneng : Tiba-tiba dia menusuk dong! Milenial gitu loh (pergi).
pantat saya pake paku, sakit banget 4. Dirijen KPU : (sempat bingung) Ayo
Pak RT ayo yang era reformasi
178. Pak RT : Waduuuh kurang ajar, 5. KPU : (Mars pemilu era Reformasi)
eh coba liat pantatnya ?? Pemilihan umum kini menyapa kita
179. Warga:Woooo bukan muhrim dong Ayo songsong dengan gembira. Kita
Pak RT pilih wakil rakyat anggota DPR, DPD,
180. Pak RT : Hehehe maksud saya dan DPRD
koq bisa dia ada di rumah Bu Neneng 6. Dirijen KPU : Stop stop, eh jangan
?? lupa di-record terus unggah di medsos:
181. Neneng : Dia masuk diam-diam WA, IG, Facebook, Youtube, dll. Ayo
lewat jendela rumah, dasar sinting. ayo ulangi. Tu wa ga...
182. Pak RT : Sebentar saya Tanya
dulu ya. (kepada orang gila, sambil Dialog adegan diatas secara jelas
marah) Hey kamu orang gila, benar menunjukan keterangan waktu yang
kamu sudah menusuk pantat Bu
menyebutkan jaman milenial dan sudah
Neneng pake paku??
183. Pepeng : Hehehehe Iyaaa
maraknya medsos seperti WA (whatsapp),
coblossss IG (instagram), FB (facebook), Youtube,
dll. Keterangan tersebut bisa kita simpulkan
77

bahwa latar waktu yang terjadi pada 32. Ratu : (Sejenak hening, hanya
pertunjukan tersebut adalah kekinian. terdengar suara nafas berat mereka)
siapa yang membawamu sampai sejauh
c. Plot ini Leng?
Premise / Plot merupakan rumusan
intisari cerita sebagai landasan ideal dalam Adegan: “Baleng menatap ke langit-langit
rumah, matanya kosong, fikirannya
menentukan arah tujun cerita (Harymawan, menerawang, dalam ingatannya muncul
1993), wujudnya adalah berupa jalinan sosok sarkim, seorang pimpinan partai.”
peristiwa yang ditandai dengan sebab dan
akibat. Kepaduan alur dalam karya sastra 33. Sarkim : Hahaha., haha.., kamu pikir
diwujudkan oleh hubungan tokoh dan partai ini punya siapa Leng? Hah?
temanya. Terdapat beberapa bentuk alur, Punya nenekmu? Atau punya
seperti: alur maju, alur mundur, dan alur kakekku? Hahaha., Partai ini
campuran. Plot disusun dari beberapa dibangun pake duit. Dirawat dan
insiden berkaitan dengan watak. Kepastian digedein pake duit. Kalau kamu mau
panjangnya plot dan batasan-batasannya cari duit dipartai ini, cintai dulu pake
dalam susunan dramatik dan penangkapan duitmu. Logikanya kalau kamu
panca indra bukanlah teori artistik, ngidupin partai ini, maka partai akan
melainkan didasarkan pada drama itu ngasih kehidupan buat kamu.
sendiri. Kontruksi plot yang bagus tentu 34. Baleng : Tapi pencalonan saya tidak
harus menyesuaikan diri dengan prinsip- semata-mata untuk cari duit Pak.
prinsip ini (Anwar, 2004:10). Alur yang 35. Sarkim : Lalu cari apa? Hahaha., cari
digunakan dalam naskah Leng ini apa lagi kalau bukan cari duit?
menggunakan alur campuran, di mana Hahaha. jangan munafik Leng.
tokoh-tokoh mengalami kenaikan konflik 36. Baleng : Dibelakang saya ada ribuan
namun terjadi flashback di beberapa adegan buruh yang siap memenangkan agar
yang terjadi. Sisipan-sisipan adegan saya bisa lolos jadi anggota Dewan.
flashback dikemas menjadi adegan surealis 37. Sarkim : Terus ?
berupa bayangan yang diciptakan menjadi 38. Baleng : Saya hanya ingin
adegan seolah nyata. Sebagian contoh dari menyalurkan suara para buruh agar
adegan ini adalah sebagai berikut: nasibnya bisa lebih terjamin.
Adegan: “Amarah Baleng terbakar, lalu
menampat pipi Ratu. Perempuan itu d. Gaya Bahasa
terduduk dan menatap Baleng Gaya bahasa dalam sebuah karya
dengan sorotan mata yang teramat sastra merupakan cara khas yang digunakan
dalam.” pencipta dalam mengemukakan gagasan,
pikiran, dan perasaan. Gaya bahasa juga
29. Baleng : (Menahan Emosi) Cara iblis merupakan cara penulis dalam
ataupun cara Tuhan, aku tidak peduli
menggunakan bahasa untuk menimbulkan
lagi Ratu.
30. Ratu : (Nafasnya dalam, air matanya kesan-kesan tertentu dan digunakan untuk
keluar) Belum kakimu menginjak melahirkan keindahan. Pertunjukan Leng
disana, tapi matamu sudah gelap. memilih gaya bahasa Indonesia yang biasa
Bahkan kamu sudah lupa siapa digunakan oleh golongan masyarakat
perempuan yang sedang kamu hadapi ini menengah kebawah. Latar belakang
Baleng. karyawan pabrik melahirkan gaya bahasa
31. Baleng : (Membuang amarah) Aaaarrrggh realis. Pilihan bahasa yang digunakan oleh
78

tokoh-tokoh dalam pertunjukan ini banyak 154. Timses 2 : Wooo lah ya mau
menggunakan kata-kata keseharian. Berikut maunya.
adalah gambaran gaya bahasa yang 155. Timses Baleng : Husss udah udah., hey
digunakan dalam pertunjukan Leng : dengerin ya, sekarang saya ganti semua
138. Timses Baleng : Hey kalian tim sukses gaji dari bos kalian berlipat-lipat
ya? (memberikan amplop tebal berisi uang)
139. Semua Timses : Iya nih masing-masing dapat 5 juta.
140. Timses Baleng : Timsesnya siapa?? 156. Semua Timses : (Senang dan kaget)
141. Timses 1 : Nih, Dr. Sungaeb Hahh 5 juta ???
Wijaksono, S.Pd 157. Timses Baleng : Mau Nggak ???
142. Timses 2 : Iing mathobi’i mustofa 158.Semua Timses : Mau mau mau
Sarjana Agama
143. Timses 3 : Kalo saya timsesnya e. Tokoh
Anwar Saepuloh, PhD Tokoh adalah bahan yang paling aktif
144. Timses 4 : Haji Atit yang menjadi penggerak cerita. Character
145. Timses Baleng : Hehehe kalian ngebagi disini adalah tokoh yang hidup, dia bukan
amplop, terus kalian sendiri dapat boneka. Melalui tokoh akan Nampak
bayaran berapa?? peristiwa-peristiwa yang muncul dan hadir
146. Timses 2 : Iing mathobi’i mustofa baik penyampaiannya melalui dialog
Sarjana Agama adalah pengusaha muda
maupun tubuh fisik. Tokoh adalah bahan
yang sukses dibidang property satu
amplop isinya 50 ribu, dan saya dibayar yang paling aktif menjadi penggerak
500 ribu jalannya cerita. Terdapat dua macam watak
147. Timses 1 : Hahaha, pengusaha atau sifat manusia dalam berhubungan,
koq Cuma ngegajih 500 ribu, Nih Dr. yakni dengan dunia luar ataupun dengan
Sungaeb Wijaksono, S.Pd bukan sesama manusia (Harymawan, 1993). Karya
pengusaha tp timsesnya dibayar 1 juta drama termasuk salah satu genre sastra
148. Timses 3 : Hehehe memang disamping novel, cerpen, dan puisi. Teks
jagoan-jagoan kalian itu bukan levelnya drama sebagai gejala kesenian dapat
Anwar Saepuloh, PhD yang kuliahnya dianggap mencerminkan kenyataan sosial
aja di luar negeri pulang pergi numpak (Sahid, 2008). Akan nampak dinamika karya
pesawat udara. Bayarannya pake dolar
sastra sebagai totalitas, sebab proses adopsi
Amerika, saya digaji 10 dolar.
149. Timses 1 : Woo dasar kampung, 1 mengandaikan terjadinya ciri-ciri
dolar itu harganya 15 ribu, jadi kalo 10 transformasi dan regulasi sehingga akan
dolar ya Cuma 150 ribu. terjadi keseimbangan antara struktur global
150. Timses 3 : Weeehh, waduh iya pa dengan unsur-unsur yang dianalisis (Piaget,
yah?? We alah.. Cuma 150 ribu to 1973).
gajiku??
151. Timses 4 : Cuma pada dibayar
pake uang kok ya pada bangga. Nih
jagoan saya Haji Atit mau gaji saya pake
1 ekor anak sapi yang baru disapih dari
mbok nya, tapi katanya syaratnya Haji
Atit harus menang dan lolos jadi
anggota dewan.
152. Timses 2 : Lah terus kalo kalah ?
153. Timses 4 : Ya nggak jadi anak Gambar 1. Rancang ruang pertunjukan
sapinya.
79

Keterangan gambar: politic kerap dilakukan oleh calon legislator


dengan mengiming-imingi pemilih agar
A : Mini Stage Area permainan aktor memberikan hak suaranya dengan imbalan
B : Floor Area permainan actor uang. Krisis moral para calon anggota
C : Mini Stage Area pemusik legislatif yang terjadi di Negara ini telah
D : Area Penonton mendorong prilaku buruk untuk
E : Lalu lintas pemain memanfaatkan masyarakat miskin dengan
suap money politic tanpa memperdulikan
Berikut adalah beberapa tokoh dalam hukum dan nilai-nilai yang ada di
pertunjukan Leng : masyarakat. Calon wakil rakyat yang
No Tokoh Keterangan seharusnya memprakrikan cara-cara halal
1 Baleng Aktifis buruh, memiliki dalam proses demokrasi justru sebagian dari
ambisi untuk bisa mereka malah kerap membuat intrik untuk
berkompetisi di pileg. menghalalkan segala cara demi nafsu
Memilih jalan gelap dengan jabatan
melakukan pesugihan untuk Naskah drama Tengul karya Arifin C
mendapatkan kesuksesanya. Noer telah menginspirasi terciptanya naskah
2 Neng Ratu Istri setia Baleng, dan perancangan pertunjukan ini. Kesamaan
bertentangan dengan jalan nasib antara Korep dalam naskah Tengul
yang ditempuh suaminya. dan Baleng dalam naskah LENG adalah
3 Nyi Siluman, tempat orang-orang sama-sama mengorbankan keyakinannya
Kembang meminta dan memuja. dengan cara mengabdi pada siluman demi
4 Sarkim Pimpinan Partai tempat mendapatkan nafsu duniawinya. Namun
Baleng mencalokan diri perbedaan dari keduanya adalah situasi
sebagai caleg. jaman, dimana Tengul adalah pergelutan
5 Sutet Penuntun jalan gelap Baleng kemskinan di jaman judi togel, sedangkan
yang membawanya hingga LENG pergelutan kemiskinan di jaman
ke Nyi Kembang. pemilu. Selain itu akhir dari kisah keduanya
6 Penari Penari desa yang wajahnya pun mengalami perbedaan, dimana Korep
mirip dengan Ratu, jatuh berakhir dengan happy ending sedangkan
cinta dengan Baleng dan Baleng berakhir dengan tragis.
begitu sebaliknya. Metode psikologi seni Graham
7 Pepeng Orang Gila Wallace telah membantu Tahapan proses
penyusunan perancangan ini dengan
Tabel 2. Tokoh-tokoh dalam naskah Leng sempurna. Melalui empat tahapan penting,
yakni; (a) preparation (persiapan), (b)
5. Simpulan incubation (inkubasi), (c) illumination
Penciptaan teater dengan judul (iluminasi), dan (d) verification (verifikasi).
Legislatif Celeng adalah perancangan Melalui tahapan-tahapan itulah maka
pertunjukan teater degan tahapan penciptaan tercipta sebuah naskah drama beserta
naskah disertai konsep pertunjukannya. perancangannya yang berjudul Legislatif
Kerja kreatif ini merupakan kritik terhadap Celeng. Tokoh-tokoh yang terdapat
prilaku jahat para calon anggota legislatif dalamnya merupakan hasil dari tahapan
yang menggunakan kekuatan uang demi preparation, dimana kumpulan sumber
memuluskan cita-citanya menjadi anggota berupa berita-berita diolah dan didistorsi
DPR, DPRD, maupun DPD. Siasat Money sehingga memunculkan tokoh-tokoh yang
80

unik. Melalui sumber-sumber itu pula alur


atau plot naskah menemukan arahnya. Pada
tahapan illumination proses kreatif semakin
diperkaya dengan unsur-unsur yang lain,
berbagai pertimbangan dipadukan sehingga
menghasilkan sebuah karya yang sesuai
dengan kebutuhan.

Daftar Pustaka
Anirun, S. (1983). Masa depan teater
Indonesia. Bandung: Granesia.
Anirun, S. (2001). Menjadi Sutradara.
Bandung: STSI Press.
Anwar, C. (2005). Drama, bentuk dan gaya
aliran. Yogyakarta: Elkaphi.
Damajanti, I. (2006). Psikologi Seni.
Bandung: Kiblat Buku Utama.
Harymawan, RMA. (1988). Dramaturgi.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Bahari, N. (2008). Kritik Seni. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Nurgiyantoro, B. (1995). Teori Pengkajian
Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University press.
Susanto, M. (2012). Diksi Rupa, Kumpulan
istilah dan gerakan seni rupa.
Yogyakarta: DictiLab.

Anda mungkin juga menyukai