Anda di halaman 1dari 7

HASIL PENYULUHAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Profil Usaha “Papa Laundry”

Usaha “Papa Laundry” merupakan usaha yang bergerak dibidang jasa laundry

atau pencucian baju. Usaha ini dirintis mulai awal tahun 2018 setelah pemilik usaha

berpindah ke Perumahan Argabaja Cilegon ini. Usaha ini memiliki 2 orang pegawai

dengan shift setiap tiga hari dalam seminggu. Waktu operasionalnya dari jam 08.00 –

16.00 (pencucian) dan 08.00 – 20.00 (penerimaan pelanggan) dari hari Senin – Sabtu

sedangkan hari Minggu hanya menerima pemasukan pakaian ke laundry. Biaya yang

dikenakan beragam untuk mencuci dan menggosok seperti biasanya mendapat harga

Rp 6.000/ kg, jika hanya menggosok pakaian saja dikenakan harga Rp 3.000/ kg.

Lama pengerjaan laundry ini paling lama 2 hari pengerjaan.

B. Proses Operasional

Laundry ini memiliki 4 langkah operasional, antara lain pencucian, penjemuran,

penyetrikaan, pengemasan. Langkah pertama yaitu pencucian. Untuk pencucian usaha ini

telah memakai mesin cuci yang berjumlah dua buah sehingga dapat menghemat waktu

pencucian dan dapat mencuci lebih banyak dalam satu hari nya. Biasanya pencucian

dilakukan di hari yang sama pada saat baju tersebut dimasukan. Langkah kedua yaitu

penjemuran. Terdapat dua lokasi yaitu di halaman luar samping rumah pemilik usaha dan

di dalam ruangan menjadi satu dengan ruangan tempat mencuci baju. Kedua lokasi ini

dapat digunakan semua nya apabila pada hari tersebut mendapat banyak cucian, tetapi

bila cuaca hujan hanya menggunakan lokasi di dalam ruangan saja. Langkah ketiga yaitu

penyetrikaan. Langkah ini menjadi langkah yang cukup berat dibandingkan dengan

langkah yang lain hal ini dikarenakan pekerja harus menggosok baju satu per satu,
biasanya pekerja akan menggosok pada hari kedua setelah tanggal masuk laundry

tersebut dan dilakukan hingga semua orderan telah habis. Langkah keempat yaitu

pengemasan. Langkah ini langsung dilakukan setelah baju pemesan telah di setrika

semua dan memasukkan pula kertas pesanan ke dalam kemasan sebagai penanda pemilik

baju tersebut.

C. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang ada di “Papa Laundry” antara lain: keluhan nyeri pada bagian

bahu, punggung dan leher oleh pekerja, tangan serta kaki sering kesemutan

D. Penilaian Masalah

Untuk menentukan penilaian masalah yang ada di “Papa Laundry” menggunakan

JSA (Job Safety Analysis) agar dapat dengan mudah menentukan prioritas masalah sesuai

dengan tingkat risiko nya.

E. Prioritas Masalah

Berdasarkan dari penilaian masalah dengan JSA (Job Safety Analysis), terdapat

empat potensi bahaya yang ditemukan, yaitu tangan terjepit penutup mesin cuci, tangan

dan bahu pegal pada saat menyetrika baju, kaki pegal karena menyetrika baju dalam

posisi berdiri dan tangan tersengat panas dari setrika. Setelah dihitung Tingkat Risiko

nya, ditemukan bahwa tangan, bahu serta kaki yang pegal mendapat tingkat risiko

Extreme (E). sehingga kedua masalah tersebut dijadikan prioritas masalah

F. Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif pemecahan masalah disini merupakan solusi yang dapat diterapakan

untuk menangani pemasalahan yang ada di “Papa Laundry” yaitu melakukan peregangan

di sela-sela pekerjaan.

Berikut adalah usulan untuk menangani permasalahan yang ada di “Papa Laundry”:

1. Peregangan Tubuh
a. Metode

Memberikan penyuluhan dan demonstrasi mengenai manfaat peregangan tubuh di

sela-sela pekerjaan.

b. Tujuan

Untuk mengetahui potensi bahaya yang terdapat di “Papa Laundry” serta cara

pengendalian dan pencegahannya. Setelah dilakukannya penyuluhan manfaat

peregangan tubuh, diharapkan pekerja berhati-hati dalam bekerja..

G. Prioritas Pemecahan Masalah

Prioritas pemecahan masalah dilakukan untuk memilih program paling efektif

yang akan diterapkan sebagai solusi permasalahan. Prioritas pemecahan masalah

ditentukan dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan pekerja di “Papa

Laundry”.

Dari hasil observasi dan wawancara tersebut, ditemukan bahwa pekerja mengalami

keluhan yang sama yaitu pegal/nyeri pada bagian tangan dan kaki.

Dari hasil observasi tersebut maka prioritas pemecahan masalah yang dilakukan

adalah :

1. Peregangan tubuh di sela-sela pekerjaan :

a. Adanya pemberian penyuluhan manfaat peregangan tubuh di sela-sela pekerjaan.

Dengan adanya pemberian penyuluhan, diharapkan pekerja ememahami apa itu

ergonomi dan risiko apa saja yang dapat terjadi pada saat mereka bekerja serta

bagaimana cara menangani nya.

b. Demonstrasi mengenai peregangan tubuh yang bertujuan agar pekerja dapat

mengetahu cara peregangan yang baik dan benar.


H. Pretest Awal Sebelum Implementasi Program

Pretest merupakan suatu bentuk pertanyaan yang diberikan kepada audiens

sebelum dimulai pemaparan materi yang bertujuan untuk mengetahu kemampuan awal

audiens mengenai materi yang akan disampaikan. Karena dalam kondisi yang belum

memungkinkan untuk bertemu secara langsung, maka pengisian dilakukan secara virtual.

Dari hasil pretest di dapati pekerja belum terlalu memahami apa itu ergonomic serta

penyakit musculoskeletal disorder. Dibuktikan dengan 2 dari 9 pertanyaan kuesioner

tidak benar.

I. Deskripsi Pelaksanaan Program Pemecahan Masalah

Penyuluhan PKL-UKK dengan judul “Manfaat Penerapan Perenggangan Tubuh

pada Pekerja “Papa Laundry” di Perumahan Argabaja Cilegon”, yang dihadiri oleh salah

satu pekerja dengan nama Ratih.

Media penyuluhan yang diberikan adalah poster. Indikator keberhasilan penyuluhan

menggunakan kuesioner pretest dan post test dimana pretest diberikan sebelum materi

dan post test diberikan setelah materi dan tanya jawab. Untuk menjawab pretest dan post

test penulis memberikan pengarahan terlebih dahulu dan waktu untuk menjawab pretest

dan post test adalah 10 menit.

1. Apa itu ergonomi?

Jawab: Ergonomi merupakan penyelarasan antara manusia dengan lingkungan kerja,

supaya tercipta lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi pekerja nya. Jadi, dapat

dikatakan lingkungan kerja yang menyesuaikan dengan pekerja nya.

2. Musculoskeletal itu benar di bagian punggung ya?

Jawab: Ya, benar. Musculoskeletal merupakan punggung atau tulang belakang, jadi

musculoskeletal disorder itu merupakan penyakit tulang belakang atau penyakit


punggung. Jadi apabila anda sering mengalami nyeri dibagian belakang, pinggang,

ataupun bahu termasuk dalam musculoskeletal disorder ini.

J. Post test Setelah Implementasi Program

Post test merupakan evaluasi akhir yang diberikan saat materi telah disampaikan

dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan yang dicapai setelah

berakhirnya penyampaian materi. Hasil post test dari 9 pertanyaan kuesioner hanya

mendapat 1 kesalahan, yang setelah di tanyakan kembali audiens kurang teliti dalam

melihat pertanyaan tetapi audiens tahu dimana letak kesalahan nya.


1. Poster Penyuluhan

2. Dokumentasi Penyuluhan
3. Hasil Pre dan Post Test

Anda mungkin juga menyukai