Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH KEBISINGAN DAN PENYAKIT TENSION-

TYPE HEADACHE TERHADAP KUALITAS HIDUP


PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI
DI PT.FEDERAL KARYATAMA
CILEGON

Gregoria Violeta Anjani Song


R0217047

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
Agenda Presentasi

Pendahuluan

Tinjauan Pustaka

Metodologi

2
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
• Kesehatan merupakan suatu halnya yang perlu dipenuhi oleh
setiap manusia. Kesehatan pekerja pun harus dijamin oleh pemberi
kerja baik secara fisik maupun mental. Kualitas hidup dapat
menjadi salah satu tolak ukur untuk mengetahui apakah kesehatan
fisik maupun mental nya dalam kondisi yang baik.
• Penyakit tension-type headache (TTH) merupakan penyakit yang
paling umum ditemukan di kalangan masyarakat. Menurut data
dari klinik perusahaan selama setahun terakhir penyakit ini muncul
dengan kisaran presentase 90% dan faktor yang paling
mempengaruhi nya adalah lingkungan kerja di PT. Federal
Karyatama terutama pada bagian produksi yang cukup bising dan
alat produksinya beroperasi selama 2 shift selain itu cuaca juga
menjadi faktor pendukung penyakit ini.
4
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh kebisingan terhadap
01 kualitas hidup pekerja bagian produksi di
PT. Federal Karyatama Cilegon?

Bagaimana pengaruh penyakit tension-type


02 headache terhadap kualitas hidup pekerja
bagian produksi di PT. Federal Karyatama
Cilegon?

Bagaimana perbedaan kualitas hidup


03 pekerja yang bekerja di shift 1 dengan shift
2?

5
Tujuan Penelitian
Tujuan Khusus

1. Menilai kebisingan di bagian


produksi PT. Federal Karyatama
Cilegon
Tujuan Umum 2. Mengetahui jumlah pekerja
bagian produksi yang memiliki
Mengetahui pengaruh penyakit tension-type headache
kebisingan dan penyakit 3. Menilai kualitas hidup pekerja
tension-type headache (TTH) bagian produksi PT. Federal
terhadap kualitas hidup Karyatama Cilegon
pekerja bagian produksi di PT. 4. Menganalisis perbedaan kualitas
Federal Karyatama Cilegon hidup pekerja shift 1 dan shift 2
5. Menganalisis variable yang
paling berpengaruh terhadap
kualitas hidup pekerja bagian
produksi di PT. Federal
Karyatama

6
Manfaat Penelitian
A. Manfaat Teoritik
B. Manfaat Aplikatif
Penelitian ini diharapkan dapat: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada masyarakat terkhusus
a. Memberikan informasi ilmiah tentang pengaruh manajemen dan karyawan PT. Federal Karyatama
kebisingan terhadap kualitas hidup pekerja bagian tentang pengaruh kebisingan dan penyakit tension-
produksi di PT. Federal Karyatama Cilegon type headache terhadap kualitas hidup pekerja
b. Memberikan informasi ilmiah tentang pengaruh bagian produksi.
penyakit tension-type headache terhadap kualitas
hidup pekerja bagian produksi di PT. Federal
Karyatama Cilegon.
c. Memberikan informasi ilmiah mengenai
perbedaan kualitas hidup pekerja antara shift 1
dan shift 2.
d. Memberi kontribusi dalam jurnal sebagai hasil
luaran skripsi ini.

e. Menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya tentang


faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
pada pekerja. 7
TINJAUAN PUSTAKA
KEBISINGAN

• Menurut Suma’mur (2009) dalam


Eryani dan Wibowo (2017), • Dari pengertian tersebut,
kebisingan adalah bunyi yang
secara garis besar
tidak dikehendaki yang dapat
menimbulkan gangguan kebisingan merupakan
kesehatan dan kenyamanan bunyi atau suara yang
lingkungan pada tingkat dan tidak dikehendaki yang
waktu tertentu.
• Menurut International Labour
berasal dari alat-alat
Organization (ILO) (2013) produksi yang dapat
kebisingan adalah semua suara menyebabkan gangguan
yang tidak dikehendaki yang kesehatan serta
bersumber dari alat-alat proses
produksi dan atau alat-alat kerja
kenyamanan lingkungan
yang pada tingkat tertentu dapat dan pada tingkatan
menimbulkan gangguan tertentu dapat
pendengaran. menyebabkan gangguan
pendengaran.
9
Jenis Kebisingan Pengukuran Kebisingan
a. Pengukuran dengan titik
a. Kebisingan kontinyu (Steady sampling
State Wide Band Noise) Pengukuran dilakukan
apabila kebisingan diduga
b. Kebisingan terputus-putus melebihi ambang batas
hanya pada satu atau
KEBISINGAN (Intermittent Noise) beberapa lokasi saja.
b. Pengukuran dengan peta
c. Kebisingan impulsive kontur
berulang (Impulse Noise) Pengukuran dengan
membuat peta kontur
d. Steady-state noise dapat menentukan
gambaran kondisi
kebisingan dalam
e. Fluctuating noise cakupan area

10
Satuan Durasi Pajanan Kebisingan / Level

hari Kebisingan

(dBA)

Jam 24 80

NAB 16 82

KEBISINGA 8 85

4 88
N 2 91

1 94

Menit 30 97

15 100

7,5 103

3,75 106
Tabel 1. NAB Kebisingan
Sumber: PMK No. 70 tahun 2016 1,88 109

0,94 112 11
Tension-Type Headache
A. Pengertian
• Menurut Arruda et all dalam Anurogo (2014) Tension-type
Headache (TTH) adalah nyeri kepala bilateral yang menekan
(pressing/squeezing), mengikat, tidak berdenyut, tidak
dipengaruhi dan tidak diperburuk oleh aktivitas fisik, bersifat
ringan hingga sedang, tidak disertai (atau minimal) mual dan/
atau muntah, serta disertai fotofobia atau fonofobia.
B. Epidemiologi
• Sekitar 78% orang dewasa pernah mengalami TTH setidaknya
sekali dalam hidupnya. Prevalensi seumur hidup pada
perempuan mencapai 88%, pada laki-laki hanya 69%. Rasio
perempuan : laki-laki adalah 5:4 (Anurogo, 2014).
• TTH bisa menyerang segala usia. Usia terbanyak adalah 25-30
tahun, namun puncak prevalensi meningkat di usia 30-39 tahun.

12
Tension-Type Headache

Klasifikasi TTH Faktor Risiko TTH


Menurut International Headache Society (2018), Tension-Type Headahe Gangguan emosional merupakan salah satu faktor risiko serta indikasi
diklasifikasikan sebagai berikut: kemungkinan akan terjadinya TTH, sedangkan ketegangan mental dan
stres adalah faktor-faktor tersering penyebab TTH (Mahendra, 2020).
1. TTH Episodik yang Jarang Terjadi (Infrequent Episodic) Menurut penelitian Fahmi (2019) stress dan lama waktu tidur menjadi
2. TTH Episodik yang Sering (Frequent Episodic) faktor resiko kejadian nyeri kepala primer. Lyngberg et all dalam
Anurogo (2014) menyatakan buruknya upaya kesehatan diri sendiri
3. TTH Kronik (Chronic) (poor self-related health), tidak mampu relaks setelah bekerja, gangguan
tidur, tidur beberapa jam setiap malam dan usia muda adalah faktor
4. Kemungkinan TTH (Probable TTH)
risiko penyakit TTH. 13
KUALITAS HIDUP

Menurut Hermann dalam Silitonga (Mabsusah, 2016) kualitas hidup yang berhubungan dengan
kesehatan diartikan sebagai respon emosi dari penderita terhadap aktivitas sosial, emosional,
pekerjaan dan hubungan antar keluarga, rasa senang atau bahagia, adanya kesesuaian antara
harapan dan kenyataan yang ada, adanya kepuasan dalam melakukan fungsi fisik, sosial dan
emosional serta kemampuan mengadakan sosialisasi dengan orang lain.

14
FAKTOR RISIKO KUALITAS
HIDUP
• Raebun dan Rootman dalam Angriyani
(Mabsusah, 2016) menyebutkan delapan faktor
yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang,
yaitu:
a. Kontrol
b. Kesempatan yang potensial
c. Keterampilan
d. System dukungan
e. Kejadian dalam hidup
f. Sumber daya
g. Perubahan lingkungan

h. Perubahan politik

15
HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DAN
PENYAKIT TTH TERHADAP KUALITAS HIDUP
• Hubungan Kebisingan dengan Kualitas • Hubungan Penyakit TTH dengan
Hidup Kualitas Hidup
Menurut penelitian Sumardiyono, dkk (2019) Pada penelitian Suryawijaya, dkk (2017)
gangguan pendengaran akibat kebisingan didapatkan sebanyak 60,3% subjek menderita
menurunkan kualitas hidup pekerja yang TTH dengan kualitas hidup terganggu (72,3%).
terpapar bising, hal ini ditunjukkan dalam Penelitian Pertiwi (2020) juga menyatakan
analisis menggunakan koefisien korelasi rank bahwa terdapat hubungan yang bermakna
Spearman yang menunjukkan hubungan yang antara tension type headache dan kualitas
signifikan antara gangguan pendengaran hidup, hal ini ditunjukkan dalam hasil uji
akibat kebisingan dan kualitas hidup pekerja statistic menggunakan uji Kolmogorv – Smirnov
(rs = - 0.698; p = 0.000). yang mendapatkan nilai p = 0,016.

16
Kerangka
Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran 17


Hipotesis
Kebisingan berpengaruh pada kualitas hidup pekerja
01 bagian produksi di PT. Federal Karyatama Cilegon

Penyakit tension-type headache berpengaruh pada


02 kualitas hidup pekerja bagian produksi di PT. Federal
Karyatama Cilegon

Terdapat perbedaan rata-rata kualitas hidup pekerja


03 bagian produksi yang bekerja pada shift 1 dan shift 2 di
PT. Federal Karyatama Cilegon

18
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

• Penelitian ini merupakan penelitian jenis observasional


analitik dengan studi korelasional. Tujuan penelitian
korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana
variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan
variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan koefisien korelasi (Suryabrata dalam Rinaldi
dan Mujianto, 2017) .

B. Waktu dan Lokasi Pengumpulan Data

• Penelitian ini akan dilakukan di bagian produksi PT.


Federal Karyatama Cilegon pada bulan Maret - April
2021.

20
SUBJEK PENELITIAN

Populasi
Kriteria
Pekerja di PT. Federal
Karyatama Cilegon
Inklusi
1. Bekerja pada shift 1
atau shift 2
2. Berumur 20 – 40
tahun
Subjek
Penelitian
Pekerja bagian produksi Kriteria Eksklusi
di PT. Federal Karyatama 1. Pekerja tidak hadir
Cilegon (absen)
2. Pekerja tidak mengisi
Informed Consent

21
METODOLOGI PENELITIAN

Teknik pengambilan sampel dalam


Metode penelitian ini menggunakan teknik Total
Sampling Sampling dimana seluruh dijadikan
sampel dalam penelitian.

Besar sampel dalam penelitian ini adalah seluruh


populasi pekerja bagian produksi di PT. Federal
Besar Karyatama Cilegon yang berjumlah 60 orang,
Sample kemudian dibagi sama rata untuk setiap shift nya,
yaitu shift 1 berjumlah 30 orang dan shift 2 berjumlah
30 orang.

22
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
DEFINISI ALAT UKUR SATUAN SKALA
PENGUKURAN
KEBISINGAN Kebisingan adalah bunyi atau suara di
tempat kerja yang berasal dari mesin
produksi dan didengar oleh pekerja
Sound Level
dengan terpapar lebih dari 85 dBA selama dBA Rasio
Meter
8 jam dan suara tersebut menjadi salah
satu bahaya yang menjadi polutan bagi
lingkungan dan pekerja
PENYAKIT Tension-Type Headache (TTH) adalah nyeri Headche
TENSION-TYPE kepala yang dirasakan oleh pekerja dan Screening
HEADACHE (TTH) memenuhi kriteria menurut International Questionnaire
- Ordinal
KUALITAS HIDUP Headache Society
Kualitas hidup untukpenilaian
adalah penyakitpekerja
TTH. – Dutch
terhadap kesejahteraan hidupnya Version (HSQ –
36-Item Short
berdasarkan nilai-nilai yang meliputi fungsi DV)
Form Survey
- Rasio
fisik, kesehatan fisik, aktivitas sosial, Instrument (SF-
masalah psikologis, energi, kesejahteraan 36)
emosional dan rasa sakit. 23
Desain
Penelitian

Gambar 2. Desain Penelitian


24
• Melakukan uji univariat dan normalitasnya untuk
semua data yang didapat menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov karena sampel < 50 (Suyanto et all, 2018)
• Apabila data kualitas hidup memiliki persebaran data
yang normal dapat dilakukan uji t-tidak berpasangan
METODE untuk menganalisis perbedaan rata-rata kualitas hidup
pekerja pada shift 1 dan shift 2
ANALISIS • Setelah itu, dilakukan uji bivariat menggunakan uji
korelasi Pearson untuk menguji korelasi kebisingan
DATA dengan kualitas hidup dan uji korelasi Spearman untuk
menguji korelasi penyakit TTH dengan kualitas hidup.
Kedua uji ini dikatakan memiliki korelasi antar
variabelnya apabila p<0,05.
• Kemudian dilakukan uji multivariat menggunakan uji
regresi linier berganda untuk menganalisis kekuatan
korelasi dan arah korelasi antar variable.

25
Jadwal Penelitian
Bulan
No. Kegiatan
Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli

Bimbingan
1.                                                                

Proposal

Ujian
2.                                                                

Proposal

Revisi
3.                                                                

Proposal

Pengurusan
4.                                                                

Perizinan

Pengambilan
5.
 
                                                             
0

Data

Pembuatan
6.                                                                

Laporan

7 Ujian Skripsi                                                                

8. Revisi                                                                

26
DAFTAR PUSTAKA
Anurogo, Dito. 2014. Tension Type Headache. CDK-214 41 (3): 186-191

Elisanti, Alinea Dwi dan Ardianto, Efri Tri. 2020. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Bidang Kesehatan. Jember: Polije Press

Eryani, Yesti Mulia dan Wibowo, Catur Ari. 2017. Faktor Risiko Terjadinya Gangguan Pendengaran Akibat Bising. Medula 7 (4): 112-117

Fahmi, Muhammad. 2019. Prevalensi dan Faktor Risiko Nyeri Kepala Primer pada Residen di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Sriwijaya Journal of Medicine
2(2): 128-135

Fithri, Prima dan Annisa, Indah Qisty. 2015. Analisis Intensitas Kebisingan Lingkungan Kerja pada Area Utilities Unit PLTD dan Boiler di PT. Pertamina RU II Dumai.
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri 12 (2): 278-285

Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS). 2018. The International Classification of Headache Disorders, 3rd edition.
Cephalalgia. 38(1):1-211. doi: 10.1177/0333102417738202. PMID: 29368949

Johan, Rita Sutijati dan Harlan, Johan. 2018. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Gundarma

Mabsusah. 2016. Kualitas Hidup (Quality of Life) Pasien Diabetes Mellitus di RSUD. Dr. H. Slamet Martodirdjo Kabupaten Pamekasan Madura. Skripsi, Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mahendra, Aldo Kresna. 2020. Hubungan Kecemasan dengan Kejadian Tension-Type Headache pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara Tahun 2020. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Masturoh, Imas dan Temesvari, Nauri Anggita. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

27
DAFTAR PUSTAKA
Murni, Murni. 2012. Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Peningkatan Denyut Nadi Di Bagian Process Dan Finishing PT. Iskandar Indah Printing Textile
Surakarta. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pertiwi, Diza Hanni. 2020. Hubungan Tension-Type Headache dengan Kualitas Hidup Penderitanya yang Berobat di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
Skripsi, Universitas Muhammadiyah Palembang.

Rinaldi, Sony Faisal dan Mujianto, Bagya. 2017. Metodologi Penelitian dan Statistik. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Saylor D, Steiner TJ. 2018. The Global Burden of Headache. Semin Neurol 38(2):182-190. doi: 10.1055/s-0038-1646946. Epub 2018 May 23. PMID: 29791944.

Sumardiyono., Wijayanti, Reni., Hartono, Probandari, Ari. 2019. The Correlation between Hearing Loss and the Quality of Life of Workers Exposed to The Noise
in the Textile Industry. Kemas 15 (1): 81-88

Suyanto et all. 2018. Analisis Data Penelitian Petunjuk Praktis Bagi Mahasiswa Kesehatan Menggunakan SPSS. Semarang: Unissula Press

van der Meer, Hedwig A. et all. 2017. Development and psychometric validation of the headache screening questionnaire – Dutch Version. Musculoskeletal
Science and Practice 31: 52-61

World Health Organization. 2011. Atlas of Headache Disorders and Resources in the World 2011. Italy: WHO Library Cataloguing-in-Publication Data.

World Health Organization. 2016. Headache Disorder. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/headache-disorders (diakses pada 5 Desember
2020)
28
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai