PDF Refleksi Dalam Keperawatan Compress
PDF Refleksi Dalam Keperawatan Compress
BAB I
PENDAHULUAN
nyata sekaligus bagaimana cara penyelesaian masalahnya. Melalui proses pembelajaran ini
peserta didik juga dituntut untuk mampu menggunakan cara berfikir kritis dalam
menganalisa dan menghadapi setiap persoalan, setiap ide dan harapan serta kenyataan.
Sehingga dengan melalui pembelajaran praktik peserta dapat mengetahui fenomena yang
ada di lapangan.
Agar mampu menghadapi kenyataan dan menyelesaikan fenomena yang ada di
lapangan sehingga peserta didik dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik,
maka kemampuan berfikir kritis dalam menganalisa akan menentukan kemampuan peserta
didik dalam pengambilan keputusan untuk setiap tindakan sangatlah penting. Kemampuan
berfikir kritis dan menganalisa akan menjadi lebih tajam dengan proses pembelajaran
refleksi, karena dengan proses refleksi peserta didik dituntut untuk selalu melihat kembali
apa yang telah ditemukan dan dilakukan pada saat praktik, digali dan diinvestigasi
mengapa hal itu terjadi kemudian dinilai efektifitas dan keuntungan serta kerugiannya.
Sehingga ditemukan cara yang terbaik untuk dilaksanakan dalam praktik selanjutnya.
Kemampuan ini akan lebih menambah kepercayaan diri peserta didik untuk berkreasi dan
mengembangkan praktik yang terbaik.
Proses pembelajaran refleksi
refleksi ini merupakan salah satu metode pembelajaran untuk
1
refleksi tidak hanya digunakan pada proses pendidikan dan pelatihan tetapi digunakan
juga di lapangan baik di rumah sakit, puskesmas dan praktek mandiri sebagai proses
pembelajaran yang berkesinambungan. Keputusan
K eputusan Menteri Kesehatan RI nomor 836/2005
telah menetapkan Kebijakan Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan
Bidan, pada keputusan tersebut proses pembelajaran refleksi merupakan metode untuk
meningkatkan kinerja Perawat dan Bidan, khususnya dalam menganalisa dan mengambil
keputusan untuk melakukan pelayanan kepada kliennya sesuai standar yang telah
ditetapkan.
Proses pembelajaran terjadi dengan menerapkan langsung dalam kondisi nyata
(concrete experience),
experience), sehingga individu mendapatkan pengalaman yang nyata. Dari
pengalaman nyata yang didapatkan saat praktik yang merupakan respon seseorang secara
total atau keseluruhan terhadap situasi atau kejadian meliputi apa yang dipikirkan,
dirasakan dan dikerjakan harus di refleksikan (reflective
( reflective observation),
observation), karena dengan
proses refleksi akan muncul konsep-konsep baru, yang terbentuk dari hasil kajian dan
analisa pengalaman praktiknya yang berbentuk ide, pikiran dan alternatif tindakan yang
bersifat abstrak (abstract conceptualization).
conceptualization). Kemudian individu tersebut akan termotivasi
untuk mencoba mempraktikan pemikiran barunya dalam pembelajaran praktik, dan
mencoba memberikan tindakan yang lebih efektif sesuai hasil ide dan pikirannya, maka
individu tersebut telah melakukan uji coba secara aktif apa yang dipikirkan dan idenya
dalam memberikan pelayanan ( Active Experimentation).
Experimentation). Siklus pembelajaran praktik ini
terus berlangsung setiap individu melaksanakan praktik, sehingga pembelajaran praktik
menjadi berkualitas dan sebagai individu pembelajar menjadi lebih dinamis, kreatif dan
inovatif.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
hati, ginjal, limpa, paru-paru, jantung, dan pankreas. Organ-organ itu berhubungan dengan
4
saraf di telapak kaki. Telapak kaki bagian atas, misalnya, berhubungan dengan dada dan
paru-paru. Jika seseorang merasakan sakit saat pemijatan pada saraf tersebut, menandakan
bahwa terdapat masalah pada paru-parunya. Pijat refleksi makin efektif apabila ditunjang
dengan asupan makanan yang sehat, cara kebiasaan hidup yang baik, dan cukup
berolahraga
untuk melepaskan endorfin dan monoamina, yaitu dua senyawa yang berfungsi mengontrol
rasa sakit dan merangsang relaksasi. Teori ketiga yang disebut Teori Zona, menyatakan
refleksologi bekerja dengan cara yang mirip dengan akupunktur. Teori ini mengatakan
bahwa tubuh dibagi menjadi 10 zona vertikal, dan bahwa setiap otot dan organ dalam
tubuh dapat dirangsang dengan melakukan tekanan atau pijitan pada tangan dan kaki.
Sesi terapi refleksi umumnya akan dimulai dengan pemanasan pada kaki. Metode
pijat refleksi selanjutnya adalah memijat atau menekan titik refleksi pada kaki atau tangan.
Pemijatan atau penekanan titik refleksi ini bertujuan untuk merangsang saraf-saraf yang
berhubungan dengan
d engan organ tubuh yang sakit atau mengalami gangguan. Titik-titik refleksi
sebenarnya terdapat di seluruh tubuh. Peredaran darah ke seluruh tubuh melalui jalur saraf
berhubungan dengan
den gan seluruh organ tubuh. Jalur saraf tersebut ada yang melewati kaki dan
tangan. Pada daerah kaki dan tangan, terdapat serabut-serabut saraf yang menjadi titik-titik
refleks. Titik-titik refleksi pada kaki atau tangan akan memberikan rangsangan secara
refleks (spontan) pada saat dipijat atau ditekan. Rangsangan tersebut akan mengalirkan
semacam gelombang kejut atau listrik menuju otak. Gelombang tersebut diterima otak dan
diproses dengan cepat, lalu diteruskan menuju saraf pada organ tubuh yang mengalami
gangguan. Salah satu penyebab organ tubuh mengalami gangguan atau sakit adalah adanya
penyumbatan aliran darah menuju organ tersebut. Saat titik refleks dipijat atau ditekan,
5
bagian tengah, dan telapak bagian belakang. Titik refleksi pada bagian bawah jari - jari
6
kaki berhubungan dengan organ otak, dahi, hidung, leher, mata, dan telinga. Titik
refleksi pada telapak bagian depan berhubungan dengan bahu, pundak (otot trapezius),
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, dan paru - paru. Titik refleksi pada telapak bagian
tengah berhubungan dengan lambung, usus 12 jari, pankreas, kelenjar adrenalin,
ginjal, jantung, usus besar, dan limpa. Titik refleksi pada telapak bagian belakang
berhubungan dengan ureter (saluran kencing), usus kecil, kandung kemih, rektum,
anus, lutut, insomnia, dan kelejar reproduksi.
2. Titik refleksi pada punggung kaki
Titik - titik refleksi pada punggung kaki bagian depan berhubungan dengan kelenjar
getah bening, organ keseimbangan, dada, sekat rongga dada dan perut, amandel,
rahang, dan saluran pernapasan. Titik refleksi pada punggung kaki bagian belakang
dan samping berbuhubungan dengan bahu, lutut, indung telur atau testis, sendi
pinggul, tulang tungging, tulang belikat, sendi siku, tulang rusuk, dan pinggul.
7
8
atau kurang peka, karena peran yang alami telah digantikan atau dimatikan oleh obat
kimia tersebut.
3. Kanker yang terlalu parah karena telat ditangani.
9
10
11
12
2. Dahi kiri/kanan : mengatasi sakit kepala, sirkulasi daerah di atas kepala, lembek bagian atas
kepala, sakit dahi dan vertigo.
3. Otak kecil kiri/kanan : Mengatasi sakit / pegal bagian belakang kepala (tengkuk), stroke,
kesemutan bagian tangan, luka pendarahan di otak.
4. Kelenjar di bawah otak : Mengatasi polio/kelumpuhan, mempertahankan dorongan/sumber
daya sex, lemah syahwat, impotensi, sulit mendapat keturunan, mengatur sel dan pertumbuhan
tubuh, kendali jantung, mengatur kelenjar tiroid dan kelenjar repoduksi.
5. Saraf trigerninus: Melawan virus, alergi, gatal, menguatkan kulit terutama kulit kemaluan agar
tidak mudah lecet, kulit kepala, sakit kepala sebelah (migrain), memperbaiki pengecapan, saraf
panca indera,
indera, kelenjar
kelenjar peluh, kulit kepa
kepala
la dan wa
wajah.
jah.
6. Hidung kiri/kanan : Mengatasi pilek dan flu
7. Leher kiri/kanan : Mengatasi sakit bagian leher, kesulitan menggerakan leher, sakit pundak.
8. Mata kiri/kanan : Mengatasi mata lamur, katarak, buta senja, lapisan saraf mata, mata merah,
mata berair dan beberapa gangguan pada mata.
9. Kuping kiri/kanan : Mengatasi kuping mendengung, kurang pendengaran, sakit kuping, darah
tinggi, hilang keseimbanan.
10. Bahu kiri/kanan : Mengatasi sakit sendi bahu, sulit mengenakan pakaian, mengangkat tangan,
mengangkat barang dan sulit menyisir rambut.
11. Otot trapezius kiri/kanan : Mengatasi sakit pundak dan leher, membuka saraf terjepit pada
organ pundak, mencegah katup jantung bocor, stroke atau lumpuh separuh badan.
12. Kelenjar tiroid : Mengatasi gondok, gangguan pada tenggorokan, mengontrol
metabolisme, gangguan pada pernapasan, jantung, wajah bengkak, kegemukan, bola
mata melotot, memproduksi yodiom.
13. Kelenjar paratiroid : Mengatasi kesemutan dalam kaki, pegal rematik, kram, saraf
terjepit, varises dan stroke.
14. Paru-paru kiri/kanan : Mengatasi batuk, infeksi paru, radang paru, sesak nafas.
15. Lambung : Mengatasi sakit maag, masuk angin, kembung, sakit perut, mencret, sakit
kepala.
13
16. Duodenum : Menetralisir asam lambung yang berlebihan dalam lambung, membuang
dan mendorong angin keluar dari lambung.
17. Pankreas : Meningkatkan produksi insulin
18. Liver : Memperbaiki fungsi hati dan mencegah penyakit pada hati.
19. Kandung empedu : Mengoptimalkan fungsi empedu
20. Serabut saraf lambung : Mngobati penyakit lambung
21. Kelenjar adrenal kiri/kanan : Menstimulasi persediaan gula dalam lever, menambah
gula dalam darah, menambah produksi hormone sexual.
22. Ginjal kiri/kanan : Mengatasi sakit ginjal, radang ginjal, asam urat, batu ginjal, TBC
ginjal, gagal ginjal, infeksi ginjal, pegal bagian pinggang.
23. Ureter kiri/kanan : Mengatasi sakit kencing, infeksi saluran kencing, putih telur dalam
kencing.
24. Kandungkemih : Mengatasi kencing batu, membantu berfungsinya kelenjar prostat.
14
15
h. Ketika melakukan pijat refleksi pada kaki perlu menggunakan tulang jari telunjuk
yang dilipatkan untuk memijat, khusus pada titik refleksi yang letaknya agak
tersembunyi atau telapak kaki yang banyak dagingnya.
i. Lama waktu ketika melakukan pijat refleksi adalah sekitar 30 – 40 menit. Tetapi
juga bergantung kepada penyakit yang diderita serta daya tahan tubuh pasien.
j. Setiap titik refleksi hanya dipijat 5-9 menit dalam sekali pengobatan.
pen gobatan.
k. Bagi penderita penyakit jantung, DM, lever, kanker, jangan memijat dengan keras.
Tiap daerah refleksi pada titik kaki tidak lebih dari 2 menit.
l. Selama pemijatan, hentikan terlebih
terlebih dahulu obat-obatan dari apoti
apotik
k / dokter. Hal
ini karena dapat menghambat kesembuhan, terkecuali penderita penyakit Jantung
dan DM, obat-obat tersebut tetap diperlukan.
m. Kebanyakan orang memerlukan waktu perawatan 4-8 minggu untuk memperoleh
hasil yang memuaskan. Tetapi bagi pasien berpenyakit kronis dipijat 3x dalam
16
BAB III
PENUTUP
a. KESIMPULAN.
Refleksologi adalah teknik penyembuhan alternatif untuk mengurangi
ketegangan, meningkatkan sirkulasi, dan mempromosikan fungsi alami dari tubuh
melalui penerapan tekanan pada berbagai titik-titik tertentu di kaki - tangan dan
bagian bagian tubuh lainnya. Selain itu, refleksologi juga didefinisikan sebagai
cara pengobatan dengan merangsang berbagai daerah refleks (atau zona atau
mikrosistem) di kaki, tangan, dan telinga yang ada hubungannya dengan (atau
mewakili) berbagai kelenjar, organ, dan bagian tubuh lainnya.
b. SARAN.
17
DAFTAR PUSTAKA
Aukes L. Personal reflection in medical education [dissertation], Netherland, University Medical
Center Groningen, 2008.
Boud D, Keogh R, Wlker D. Reflection: turning experience into learning. London: Kogan Page,
1985.
Hatton N. Smith D. Reflection in teacher education: towards definition and implementation.
Teaching & Teacher Education 1995;11:33-49.
Johns C. The value of reflective practive for nursing. J Clin Nursing 1995; 4:23-30 cited from
Pee, et al, Appraising and assessing reflection in studets writing on a structured worksheet.
Medical Education 2002; 36:575-585.
Lyons J. Reflective education for professional practice: discovering knowledge from experience,
Nurse Education Today 1999, 19, 29-34.
Robertson K. Reflection in professional practice and education, Australian Family Physician
18