Anda di halaman 1dari 7

Reflective Learning Mempertajam Kemampuan Analisis

dalam Pembelajaran PraktIk


March 20, 2012 by inayuniati

Latar Belakang

Pembelajaran praktik banyak digunakan dalam pembelajaran orang dewasa dan pembelajaran
seumur hidup (lifelong learning). Pada dunia kesehatan hampir sebagian besar pendidikan dan
pelatihan menggunakan pembelajaran praktik. Pembelajaran praktik juga digunakan oleh
pendidikan keprofesian yang menuntut seseorang untuk memiliki kompetensi tertentu dalam
melaksakan pekerjaannya.

Pembelajaran praktik menekankan bahwa pembelajaran melalui pengalaman langsung memiliki


kekuatan yang luar biasa, karena individu tersebut bisa merasakan langsung secara nyata tentang
suatu konsep atau teori, atau fenomena dalam kehidupan nyata sekaligus bagaimana cara
penyelesaian masalahnya. Melalui proses pembelajaran ini peserta didik/latih juga dituntut untuk
mampu menggunakan cara berfikir kritis dalam menganalisa dan menghadapi setiap persoalan,
setiap ideu dan harapan serta kenyataan. Sehingga melalui pembelajaran praktek peserta dapat
mengetahui fenomena yang ada di lapangan.

Agar mampu menghadapi kenyataan dan menyelesaikan fenomena yang ada sehingga dapat
memberikan pelayanan kesehatan dengan baik, maka kemampuan berfikir kritis dalam
menganalisa akan menentukan kemampuan peserta dalam pengambilan keputusan untuk setiap
tindakan. Kemampuan berfikir kritis dan menganalisa akan menjadi lebih tajam dengan proses
pembelajaran refleksi, karena dengan proses refleksi peserta didik dituntut untuk selalu melihat
kembali apa yang telah ditemukan dan dilakukan pada saat praktek, digali dan di investigasi
mengapa hal itu terjadi kemudian dinilai efektifitas dan keuntungan serta kerugiannya. Sehingga
ditemukan cara yang terbaik untuk dilaksanakan dalam praktek selanjutnya. Kemampuan ini
akan lebih menambah kepercayaan diri peserta untuk berkreasi dan mengembangkan praktek
yang terbaik.

Proses pembelajaran refleksi ini merupakan salah satu metode pembelajaran untuk
meningkatkan kinerja, sehingga proses pembelajaran refleksi tidak hanya digunakan pada
proses pendidikan dan pelatihan tetapi digunakan juga di lapangan baik di rumah sakit,
puskesmas dan praktek mandiri sebagai proses pembelajaran yang berkesinambungan.
Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 836/2005 telah menetapkan Kebijakan Pengembangan
Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan Bidan, pada keputusan tersebut proses pembelajaran
refleksi merupakan metoda untuk meningkatkan kinerja Perawat dan Bidan, khususnya dalam
menganalisa dan mengambil keputusan untuk melakukan pelayanan kepada pasiennya sesuai
standar.

Begitu pula dalam upaya peningkatan kualitas asuhan kebidanan dalam menunjang terciptanya
pelayanan PONEK di Rumah Sakit, pelayanan PONED di Puskesmas dan pelayanan kebidanan
esensial di semua jenjang pelayanan dasar dan rujukan telah ditetapkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI nomor 938/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan, dalam proses bimbingan
teknis yang dilakukan oleh para manajer kebidanan kepada para bidan pelaksana, menggunakan
proses refleksi kasus dalam rangka meningkatkan kemampuan analisa dan penerapan standar
pada pelayanan yang diberikan. Proses ini dirasakan sangat membantu meningkatkan
kemampuan dalam pengambilan keputusan dan pemberian pelayanan kepada klien, sehingga
pelayanan yang cepat dan tepat dapat diberikan.

Bila digambarkan proses refleksi pada proses pembelajaran praktek adalah sebagai berikut;

Diagram diatas menjelaskan bahwa proses pembelajaran terjadi dengan menerapkan langsung
dalam kondisi nyata (concrete experience), sehingga individu mendapatkan pengalaman nyata.
Dari pengalaman nyata yang didapatkan saat praktik yang merupakan respon seseorang secara
total/ keseluruhan terhadap situasi atau kejadian meliputi apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dikerjakan harus di refleksikan (reflective observation), karena dengan proses refleksi akan
muncul konsep-konsep baru, yang terbentuk dari hasil kajian dan analisa pengalaman praktiknya
yang berbentuk ideu, pikiran dan alternatif tindakan yang bersifat abstrak (abstract
conceptualization). Kemudian individu tersebut akan termotivasi untuk mencoba mempraktikan
pemikiran barunya dalam pembelajaran praktik, dan mencoba memberikan tindakan yang lebih
efektif sesuai hasil ideu dan pikirannya, maka individu tersebut telah melakukan uji coba secara
aktif apa yang dipikirkan dan ideunya dalam memberikan pelayanan (Active Experimentation).
Siklus pembelajaran praktik ini terus berlangsung setiap individu melaksanakan praktik,
sehingga pembelajaran praktik menjadi berkualitas dan sebagai individu pembelajar menjadi
lebih dinamis, kreatif dan inovatif.

Pengertian Pembelajaran Refleksi (Reflective Learning)

Pembelajaran Refleksi merupakan proses mental yang menerapkan kegiatan pembelajaran


dengan mengaktifkan peserta untuk menggunakan pemikiran yang kritis (critical thinking)
untuk menguji informasi yang didapat, bertanya tentang kebenarannya dan menyimpulkan
berdasarkan ideu-ideu yg dihasilkannya. Proses yang dilakukan secara berkesinambungan
mengarahkan individu untuk mampu membuat alternatif pemecahan dan kesimpulan akhir,
sehingga memiliki pemahaman yg lebih baik. Tanpa refleksi bembelajaran menjadi
berakhir,sedangkan pengelolaan cara berfikir yg dalam memerlukan proses
pembelajaran. (Ewell, 1997)

Pembelajaran yang efektif mensaratkan waktu bagi peserta untuk selalu berfikir. Peserta perlu
merefleksikan apa yang mereka pelajari dengan mengevaluasi proses berfikir yang digunakan
dalam menentukan strategi kerja yang terbaik. Kemudian menerapkan pengetahuan yang didapat
dari proses pembelajaran sebagai pendekatan yang akan digunakan pada pembelajaran
selanjutnya. Proses berfikir yang terus menerus tentang apa yang ditemukan dan dikerjakan
merupakan proses yang membangkitkan kreatifitas untuk selalu melakukan perubahan dan
inovasi, sportifitas untuk menilai kelemahan dan kelebihan yang dimiliki.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa refleksi adalah suatu cara pembelajaran, bukan
suatu metode penilaian. Untuk lebih jelasnya proses refleksi dapat dilihat pada gambar berikut;
Dari gambar diatas menjelaskan bahwa pengalaman yang didapat berupa perilaku, ideu dan
perasaan saat mengerjakan sesuatu/ memberikan pelayanan perlu direfleksikan dengan cara
melihat kembali, mengidentifikasi dan menganalisa, sehingga akan terbentuk perasaan positif
terhadap pengalaman yang didapatnya, dan apabila terdapat pengalaman yang tidak
menyenangkan diidentifikasi penyebabnya kemudian dicari alternatif pemecahannya, sehingga
perasaan dan pikiran yang tidak enak atau konflik etik yang dirasakan dapat dihilangkan dengan
alternatif pemecahan yang efektif. Pada proses refleksi ini individu mengevaluasi semua
pengalamannya yang telah dilakukan, proses ini akan menghasilkan perspektif baru terhadap
pekerjaannya, sekaligus akan merubah perilaku menjadi positif karena akan berusahan
menghindari tindakan yang tidak efektif dan memilih tindakan yang sudah jelas ada bukti
evidence nya menguntungkan klien. Dengan proses yang dilakukannya individu akan memiliki
kesiapan untuk melakukan kembali pelayanan sebagai aplikasi dari pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dimilikinya. Kesiapan dan kepercayaan yang dimiliki untuk memberikan
pelayanan tersebut akan menumbuhkan komitmen yang positif untuk memberikan pelayanan/
bekerja dengan kualitas yang lebih baik. Maka kondisi ini akan membuat kinerja individu lebih
baik.

Mengapa Refleksi penting?

Proses refleksi sangat penting dilakukan oleh setiap individu yang menggunakan pengalamannya
sebagai proses pembelajaran, karena dari pengalaman langsung akan didapatkan pengetahuan
yang nyata dengan permasalahan yang kompleks sesuai dengan kondisi yang aktual. Hal-hal
yang menyebabkan proses refleksi menjadi sesuatu yang sangat bermakna adalah;
· Apabila seseorang berfikir tentang apa yang dipelajari dan menuliskannya akan menolong untuk
mengklarifikasi apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan.

· Refleksi juga menolong individu untuk melihat dengan fokus tentang perkembangan yang
terjadi sebagai pembelajar yang efektif dan mandiri, dan tentang strategi yang digunakan dalam
bekerjanya.

· Catatan yang dibuat akan menjadi catatan perkembangan dari individu selama proses
pembelajaran terjadi.

Pada saat melakukan refleksi maka individu akan berfikir dan bertanya tentang apa yang sudah
dilakukannya secara terfokus, diantaranya :

• Apa yang telah terjadi ?


• Bagaimana pembelajaran tentang pengalaman itu?
• Bagaimana menggunakan pengalaman prakteknya?
• Apa kekuatan dan kelemahan dari pengalaman praktek?
• Apa yang menjadi prioritas dalam pembelajaran prakteknya?
• Bagaimana dapat meningkatkan & membangun proses yang dipelajarinya ?
• Bagaimanana mencapai tujuan pembelajaran?

Dengan pembelajaran refleksi maka individu diberikan kesempatan untuk menggali dan
menggunakan pengetahuan, keterampilanl dan perasaannya sesegera mungkin dalam situasi
yang sesuai. Proses refleksi juga lebih menekankan pembelajaran dengan mengalami langsung
phenomena yg dipelajari dari pada hanya berfikir tentang apa yang dialami. Proses pembelajaran
ini sering digunakan dalam pembelajaran orang dewasa, pendidikan informal dan pembelajaran
seumur hidup (lifelong education).

Manfaat Proses Refleksi

Banyak manfaat yang bisa didapat dari proses pembelajaran dengan menggunakan proses
refleksi ini diantaranya;

· Meningkatkan praktek dimasa yang akan datang

· Jujur terhadap diri dan penampilan yang dimiliki

· Selalu mencari pertolongan/bantuan kepada teman (Tim) jika diperlukan

· Meyakini bahwa praktek yang dilakukan berdasarkan penelitian yang up to date


· Dengan menggunakan critical thinking meningkatkan diri untuk menghadapi
tantangan.

· Meningkatkan kepercayaan

· Selalu berusaha menggali dan mencari pembenaran yg rasional dari tindakan yg


dilakukan

· Praktek Refleksi akan membuat individu mempelajari nilai & perasaan yg dimilikinya sebagai
orang yang bermakna sebagai pemberi pelayanan.

Proses Refleksi dengan Critical Incident

Proses refleksi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satu cara yang sering
digunakan dalam praktik klinik kesehatan adalah menggunakan analisa kasus nyata (critical
incident). Dengan critical incident ini individu dapat melakukan pembelajaran yang nyata dari
kasus yang ada dan telah diberikan pelayanan langsung. Sehingga dapat dilakukan pembelajaran
dalam setiap tindakan yang telah dilakukan, diantaranya;

· Apakah anamnesa/pemeriksaan yang dilakukan sudah lengkap dan tepat ?

· Apakah diagnosa yang dirumuskan sudah tepat sesuai kondisi klien?

· Apakah tindakan yang dilakukan sudah sesuai ? efektif?

· Apakah penanganan yang dilakukan menyelesaikan masalah yang ada? Bagaimana kondisi klien
setelah diberikan tindakan?

· Bagaimana respon klien/ kepuasan klien?

Proses refleksi dengan menganalisa kasus ini membandingkan dan menginvestigasi dengan dasar
standar pelayanan, kajian teori dan bukti penelitian /evidence based practice.

Kesuksesan proses refleksi dengan menggunakan analisa kasus nyata dengan kejadian yang kritis
(critical incident), akan mempengaruhi individu untuk mampu :

· Mengembangkan opini-opini nya

· Melihat kemungkinan kemungkinan yang terjadi

· Melatih ketajaman berfikir


· Menjadi kreatif

Keuntungan/ Dampak lain

· Meningkatkan therapeutic kepada individu

· Meningkatkan Komunikasi yang baik & empati diantara koleha

· Critical thinking merupakan hal penting dalam praktek profesional

Anda mungkin juga menyukai