Anda di halaman 1dari 6

Secara rinci, berikut adalah langkah-langkah untuk Aksi Nyata di modul 1.

4:

1. Anda mendapat waktu 4 minggu untuk menjalankan dua hal , yaitu: (a)


mengimplementasikan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif di
lingkungan kelas Anda, sesuai yang dibuat di tahap Koneksi Antarmateri, dan
(b) membagikan pemahaman dan pengalaman dalam menerapkannya kepada
rekan-rekan Anda. 
2. Sepanjang proses penerapan, dokumentasikan proses yang terjadi, terutama
pada tahapan-tahapan yang Anda anggap penting. Dokumentasi yang berupa
foto atau video ini dapat Anda tunjukkan saat sesi berbagi. 
3. Anda dapat melakukan sesi berbagi dengan dua moda:
o moda luring, jika situasi memungkinkan, atau
o moda daring, melalui webinar kecil atau berbagi dalam kelompok
(group sharing).  Dalam webinar ini, Anda dapat mengundang minimal
sepuluh (10) orang peserta. 
4. Dalam sesi tersebut, Anda akan membagikan dua hal: 
o pemahaman Anda terhadap konsep-konsep kunci dalam Modul
Budaya Positif, yaitu perubahan paradigma belajar, disiplin positif,
motivasi perilaku manusia, kebutuhan dasar, posisi kontrol restitusi,
keyakinan kelas dan segitiga restitusi, 
o pengalaman dan pembelajaran yang Anda dapat setelah menerapkan
konsep-konsep kunci tersebut, baik di kelas dan/atau rumah Anda. 
5. Rekamlah kegiatan ini dan unggahlah ke kanal YouTube
dan PMM Anda (pada menu Bukti Karya).
6. Kirimkan tautan video yang telah diunggah di YouTube Anda,
dan screenshoot (tangkapan layar) bukti Anda telah menambahkan video
tersebut ke PMM Anda  (pada menu Bukti Karya) sesuai petunjuk di bawah.
7. Perhatikan rubrik penilaian Aksi Nyata yang disajikan dibawah.
8. Kirimkan juga tautan video yang telah diunggah di YouTube/Google Drive
Anda di 1.4.a.9.1. Aksi Nyata - Budaya Positif - Forum Berbagi Aksi
Nyata agar Anda dapat saling bertukar umpan balik dengan rekan CGP lain.
pemahaman Anda terhadap konsep-konsep kunci dalam Modul
Budaya Positif, yaitu perubahan paradigma belajar, disiplin positif,
motivasi perilaku manusia, kebutuhan dasar, posisi kontrol
restitusi, keyakinan kelas dan segitiga restitusi, 

00:00 Intro Awal

00:23 Penyebaran Pemahaman (Diseminasi)

1:08:36 Pembuatan Keyakinan Kelas

1:18:37 Respon Murid

1:19:33 Refleksi

1:20:21 Rencana Perbaikan

Apa itu pembelajaran paradigma baru?

Pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajaran yang berorientasi


pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila. Pembelajaran paradigma baru memastikan
praktik pembelajaran yang berpusat pada murid, yang mana setiap murid
belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya.

Pembelajaran paradigma baru dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di


dalam kelas (intrakurikuler) dan di luar kelas (kokurikuler dan
ekstrakurikuler). 

Pembelajaran intrakurikuler dilakukan secara terdiferensiasi sehingga


peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru
untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didiknya. 

Pembelajaran kokurikuler berprinsip pembelajaran interdisipliner yang


berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum. 

Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid


dan sumber daya satuan pendidik.

Salah satu harapan banyak orangtua adalah untuk membangun


kedisiplinan pada anak. Banyak cara dilakukan demi menumbuhkan sikap
disiplin, salah satu praktik yang sering terjadi adalah dengan mengancam
merampas hak anak jika ia tidak mematuhi peraturan.
Namun, ternyata mengancam anak bukanlah solusi terbaik dalam
membangun kedisiplinan lho, Ma.
Ada salah satu cara yang lebih baik dalam mengajarkan sikap disiplin pada
anak, yaitu dengan menerapkan disiplin positif.

 Apa sih disiplin positif itu?


Disiplin positif merupakan suatu cara penerapan disiplin tanpa kekerasan
dan ancaman yang dalam praktiknya melibatkan komunikasi tentang
perilaku yang efektif antara orangtua dan anak.
Dalam penerapan disiplin positif ini, anak diajarkan untuk memahami
konsekuensi dari perilaku mereka. Selain itu, disiplin positif juga
mengajarkan anak tanggung jawab serta rasa hormat dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.
Jadi, disiplin positif merupakan salah satu cara penerapan disiplin yang
bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran serta memberdayakan anak
untuk melakukan sesuatu tanpa sogokan, ancaman, maupun hukuman.
Disiplin positif membuat anak mengerti bahwa ketika ia merapikan kamar
tidurnya, maka ia akan merasa nyaman, bukan karena akan dihukum oleh
Mama jika tidak melakukannya atau karena ingin mendapatkan pujian.

Apa itu disiplin positif di sekolah?


Disiplin positif adalah pendekatan pedagogi yg didasarkan pada kekuatan
tindakan positif, rasa tanggung jawab ( konsekuensi ) pemahaman ( logis ),
dialog,dan penghargaan terhadap hak dan kebutuhan perkembangan anak .

Contoh perilaku disiplin di sekolah


 Masuk sekolah tepat waktu.
 Memakai seragam sesuai ketentuan.
 Menaati peraturan sekolah.
 Mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu.
 Datang ke sekolah tepat waktu.
 Belajar dengan tekun.
 Mengikuti upacara dengan khidmat.
 Menghormati guru dan seluruh warga sekolah.

Motivasi Prilaku Manusia


Motivasi ini ada tiga yaitu, 1) motivasi untuk menghindari ketidaknyaman atau
hukuman. 2) Motivasi untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang
lain dan 3) Motivasi untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri
sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada 3 motivasi perilaku
manusia: 

1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman Ini adalah tingkat terendah dari


motivasi perilaku manusia. Biasanya orang yang motivasi perilakunya untuk menghindari
hukuman atau ketidaknyamanan, akan bertanya, apa yang akan terjadi apabila saya tidak
melakukannya? Sebenarnya mereka sedang menghindari permasalahan yang mungkin
muncul dan berpengaruh pada mereka secara fisik, psikologis, maupun tidak terpenuhinya
kebutuhan mereka, bila mereka tidak melakukan tindakan tersebut. Motivasi ini bersifat
eksternal. 
2.  Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain. Satu tingkat di atas
motivasi yang pertama, disini orang berperilaku untuk mendapatkan imbalan atau
penghargaan dari orang lain. Orang dengan motivasi ini akan bertanya, apa yang akan saya
dapatkan apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sebuah tindakan untuk
mendapatkan pujian dari orang lain yang menurut mereka penting dan mereka letakkan
dalam dunia berkualitas mereka. Mereka juga melakukan sesuatu untuk mendapatkan
hadiah, pengakuan, atau imbalan. Motivasi ini juga bersifat eksternal. 
3.  Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-
nilai yang mereka percaya. Orang dengan motivasi ini akan bertanya, akan menjadi orang
yang seperti apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sesuatu karena nilai-nilai yang
mereka yakini dan hargai, dan mereka melakukannya karena mereka ingin menjadi orang
yang melakukan nilai-nilai yang mereka yakini tersebut. Ini adalah motivasi yang akan
membuat seseorang memiliki disiplin positif karena motivasi berperilakunya bersifat internal,
bukan eksternal.
Rancangan Tindakan Aksi Nyata

Judul Modul :

Nama Peserta :

1. Latar belakang

(Apa yang mendasari Anda membuat rancangan tindakan ini?)

2. Tujuan

(Apa dampak pada murid yang ingin dilihat dari rancangan tindakan ini?)

3. Tolok Ukur
(Bukti apa yang dapat lindakan ini berjalan dengan baik)
4. Linimasa tindakan yang akan dilakukan
5. Dukungan yang dibutuhkan

(Apa saja bahan, alat, atau tenaga yang Anda butuhkan untuk menjalankan

tindakan? Bagaimana Anda akan mendapatkannya?

Disiplin Positif

Bagaimana seseorang bisa berubah dari paradigma Stimulus-Respon kepada


pendekatan teori Kontrol? Stephen R. Covey (Principle-Centered Leadership, 1991)
mengatakan bahwa,
“..bila kita ingin membuat kemajuan perlahan, sedikit-sedikit, ubahlah sikap atau
perilaku Anda. Namun bila kita ingin memperbaiki cara-cara utama kita, maka kita
perlu mengubah kerangka acuan kita. Ubahlah bagaimana Anda melihat dunia,
bagaimana Anda berpikir tentang manusia, ubahlah paradigma Anda, skema
pemahaman dan penjelasan aspek-aspek tertentu tentang realitas”.

Anda mungkin juga menyukai