Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dondy Sukma Permana,S.Si, M.

Si

Sekolah : SMAN 1 Pasawahan Kab Kuningan

Tulis Ringkasan materi / Tulisan yang di isi pada Modul 1.4

Kegiatan Mulai Dari Diri

 Mengaktifkan pengetahuan awal apa yang telah dipelajari sebelumnya tentang


konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep lingkungan
dan budaya positif di sekolah. 
 Mengamati bagaimana sistem rancangan di sekolah masing-masing dapat
menciptakan lingkungan positif serta mendukung murid menjadi pribadi yang
bahagia, mandiri, dan bertanggung jawab, sesuai dengan filosofi Ki Hadjar
Dewantara.

Apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan Anda?

 noted on Pertanyaan 1

menciptakan suasana positif dilingkungan saya bekerja khususnya ketika saya


melaksanakan tugas sebagai pendidik atau guru tentu saja sangat penting sekali
karena suasana positif mendukung tugas saya dalam mengajar dan mendidik
peserta didik saya kalau suasananya negatif tentu saja buruk bagi lingkungan saya
maka dari itu harus ada budaya untuk membangun suasana positif seperti suasana
yang menyenangkan, suasana yang tentram, suasana yang teduh, suasana yang
mendukung dalam kegiatan belajar mengajar

Kegiatan Eksplorasi Konsep
2.1. Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal

konsep disiplin positif yang merupakan unsur utama dalam terwujudnya budaya
positif yang kita cita-citakan di sekolah-sekolah kita. Kebanyakan guru, sangat
tertarik dengan topik pembahasan tentang disiplin. Mereka berpendapat bahwa
kalau saja anak-anak bisa disiplin, pasti mereka akan bisa belajar. Para guru juga
berpendapat bahwa mendisiplinkan anak-anak adalah bagian yang paling
menantang dari pekerjaan mereka

2.2. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi 

 menanamkan motivasi yang ketiga pada murid-murid kita yaitu untuk menjadi orang yang
mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
Ketika murid-murid kita memiliki motivasi tersebut, mereka telah memiliki motivasi intrinsik
yang berdampak jangka panjang, motivasi yang tidak akan terpengaruh pada adanya
hukuman atau hadiah. Mereka akan tetap berperilaku baik dan berlandaskan nilai-nilai
kebajikan karena mereka ingin menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang
mereka hargai. 

Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan
mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih
kuat (Gossen; 2004). Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan murid
untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang
seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang
lain (Chelsom Gossen, 1996). 

Kegiatan Ruang Kolaborasi Sesi 1

Pada sesi ini, CGP melakukan kerja kelompok dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Dalam kelompok masing-masing, pelajari kasus-kasus yang disediakan.


2. Lakukan analisis mendalam terhadap kasus-kasus yang disediakan dan jawablah
pertanyaan-pertanyaan di tiap kasus yang disajikan.

Kegiatan Ruang Kolaborasi Sesi 2

Pada sesi dua di ruang kolaborasi ini, CGP berdiskusi secara virtual bersama fasilitator
dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Setiap kelompok akan menyajikan hasil analisis studi kasus yang telah


didiskusikan dalam kerja kelompok sebelumnya.
2. Setiap kelompok penyaji akan mendapatkan satu kelompok hadirin yang
bertugas memberikan tanggapan atau masukan konstruktif atas presentasi
kelompok penyaji. Tentunya setelahnya kelompok lain dipersilakan memberikan
tanggapan mereka juga.

3. Perhatikan rubrik penilaian forum diskusi pada Rubrik Penilaian Ruang


Kolaborasi.

Kegiatan Demonstrasi Kontektual

Pada tahap demonstrasi kontekstual ini, saya melaksanakan praktik segitiga restitusi


terhadap satu murid di sekolah saya dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Buatlah skenario lengkap untuk melaksanakan praktik segitiga restitusi
terhadap dua (2) kasus mengenai murid yang melanggar peraturan di
sekolah Anda. 
2. mengajak satu murid saya untuk melakukan praktik segitiga
restitusi tersebut.
3. MeLakukan praktik segitiga restitusi. Minta tanggapan murid saya mengenai
perasaan mereka ketika sayamelakukan praktik segitiga restitusi itu. 
4. Rekamlah praktik segitiga restitusi sesuai dengan skenario yang telah
dibuat beserta tanggapan dari murid saya dalam bentuk video.
5. Unggah video praktik segitiga restitusi ke kanal YouTube/Google
Drive Anda dan sematkan tautannya pada LMS.
6. Perhatikan rubrik penilaian untuk demonstrasi kontekstual yang telah
disediakan dibawah.

Kegiatan Koneksi Antar Materi

Pada tahap ini saya diajak untuk meninjau ulang keseluruhan materi pembelajaran di


paket Modul 1 dan membuat sebuah koneksi antar materi yang sudah saya pelajari.
saya membuat sebuah kesimpulan dan refleksi yang disajikan dalam bentuk media
informasi. Format media dapat disesuaikan dengan minat dan kreativitas saya. Contoh
media yang dapat dibuat: artikel, ilustrasi, grafik, video, rekaman
audio, screencast presentasi, artikel dalam blog, dan lainnya. Selanjutnya, mengunggah
media informasi yang telah dibuat ke Google Drive/Youtube saya

Kegiatan Aksi Nyata

mengunggah dalam Unggah Aksi Nyata, saya juga dianjurkan untuk


membagikan artikel Aksi Nyata dalam media lain, seperti blog pribadi atau
mengirimkannya ke laman Guru Berbagi

Anda mungkin juga menyukai