Anda di halaman 1dari 2

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

Modul 1.4
(BUDAYA POSITIF)

Dalam merefleksi apa yang telah saya dapatkan setelah mempelajari modul 1.4 tentang
Budaya Positif, saya akan menggunakan metode 4F.

Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)


4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat
diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut (disesuaikan dengan yang
sedang terjadi pada saat penulisan jurnal):
1. Facts (Peristiwa): Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembelajaran pada minggu ini
atau pada saat menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Apa hal baik yang saya alami
dalam proses tersebut? Ceritakan juga hambatan atau kesulitan Anda selama proses
pembelajaran pada minggu ini? Apa yang saya lakukan dalam mengatasi kendala
tersebut?
2. Feelings (Perasaan): Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung? Apa
yang saya rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Ceritakan hal yang
membuat Anda memiliki perasaan tersebut.
3. Findings (Pembelajaran): Pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini? Apa hal baru
yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini?
4. Future (Penerapan): Apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik jika saya melakukan hal
serupa di masa depan? Apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah belajar dari
peristiwa ini?

Facts(Peristiwa)

Pembelajaran pada modul ini adalah tentang budaya positif, menerapkan segitiga restitusi
dalam aksi nyata adalah hal yang sangat menarik dan sebenarnya sudah saya terapkan
namun tidak secara runtut. Hambatan yang saya alami dalam menerapkan segitiga restitusi
adalah terkadang anak tidak mau langsung mengakui kesalahannya walaupun kita sudah
berusaha menstabilkan identitas dan memvalidasi kesalahannya.

Feelings (Perasaan)
Perasaan saya selama pembelajaran berlangsung saya sangat senang karena materi ini
sangat menyenangkan dan menantang. Banyak terjadi kasus kecil maupun rumit yang
terjadi diantara anak didik kita. Teori kontrol yang ada dalam modul ini telah dipraktekkan
oleh kita sendiri maupun rekan sejawat. Mana yang efektif menumbuhkan budaya positif
dari dalam diri siswa mana yang hanya menumbuhkan motivasi eksternal dapat kita pahami
dan terapkan setelah mempelajari modul ini, membuat saya pribadi sangat bersemangat.
Yang saya rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke dalam kelas maupun lingkup sekolah
adalah sangat menyenangkan dan kita lebih dekat lagi dengan siswa dan benar-benar
menyelami mereka.
Findings (Pembelajaran)
Selama ini kita lebih banyak menerapkan posisi control sebagai penghukum dan
teman, ternyata itu semua tidak efektif menumbuhkan motivasi internal siswa dalam
mewujudkan disiplin positif. Posisi control sebagai manager adalah yang paling efektif
mewujudkan siswa yang bertanggung jawab, disiplin, mandri dan merdeka.
Restitusi adalah jalan terbaik dari pada memberikan reward and punishment.
Restitusi bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan , Restitusi
memperbaiki hubungan, Restitusi adalah tawaran, bukan paksaan, Restitusi menuntun
untuk melihat ke dalam diri, Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari Tindakan,
Restitusi diri adalah cara yang paling baik, Restitusi menguatkan, Restitusi fokus pada solusi
dan Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya .

Future (Penerapan)
Kedepan perlu menerapkan praktek segitiga restitusi dengan mengambil posisi sebagai
manager dan minimal pemantau untuk menerapkan disiplin positif pada siswa. Untuk
penerapan secara pribadi mungkin sangat bisa, akan tetapi bagaimana mengimbaskan hal
ini kepada rekan sejawat? Memerlukan suatu strategi yang baik agar dalam penerapan
segitiga restitusi ini dapat dilakukan oleh semua guru. Memberi teladan yang baik secara
konsisten adalah salah satu cara yang efektif untuk mewujudkan budaya positif di sekolah.

Konsistensi dalam keteladanan yang baik adalah cara yang baik dalam membelajarkan
seseorang agar menerapkan budaya positif.

Anda mungkin juga menyukai