Anda di halaman 1dari 2

Jurnal Refleksi DwiMingguan

Modul 1.4

Written By:
Mohammad Fauzi
SMKS WACHID HASYIM
CGP Angkatan 5 Kab. Pamekasan

Saya menggunakan Model 1 : 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). 4F merupakan model refleksi
yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan
pertanyaan sebagai berikut :

1. Facts (Peristiwa): Setelah saya mengikuti pembelajaran pada modul 1.4 tentang budaya
positif, terdapat banyak pengetahuan dan pengembangan baru di bidang pendidikan yang
belum saya ketahui/sudah diketahui tapi tidak sesuai konsep bisa diluruskan dan
dikolaborasikan dengan materi yang belum saya ketahui. Di bagian modul 1.4 ini yang sangat
menarik kepada saya adalah tentang Kebutuhan dasar manusia, tanpa mengesampingkan
konsep kebajikan, keyakinan kelas, control restitusi dan segitiga restitusi. saya sangat
tertarik dengan kebutuhan dasar manusia karena ini menurut saya erat kaitannya dengan
kemampuan pedagogic guru. Semakin kita memahami kebutuhan dasar manusia maka
semakin cepat kita bisa menemukan solusi terhadap setiap permasalahannya.
Setelah saya memperlajarai segitiga restitusi saya mencoba untuk menerapkan segitiga
restitusi pada siswa kelas VII-A dan VII-B di SMP PLUS MIFTAHUL ULUM tempat kedua saya
mengajar. Semua yang ada di video tersebut adalah real tanpa ada setingan sama sekali.
Dimulai dengan Menstabilkan Identitas (Stabilize the Identity), Validasi Tindakan yang Salah
(Validate the Misbehaviour), Menanyakan Keyakinan (Seek the Belief) semua tahapan itu
salah satunya saya dokumentasikan dalam bentuk video di Demonstrasi Kontekstual Modul
1.4

2. Feelings (Perasaan): Pada awalnya, saya merasa akan kurang maksimal dalam menerapkan
semua materi pada modul 1.4 di kelas mengingat saya kurang berpengalaman untuk hal-hal
baru, namun dengan rasa yakin bisa menerapkannya saya mencoba untuk melakukan
praktek segitiga restitusi pada siswa yang bermasalah dan akhirnnya bisa dilaksanakan
walaupun kurang begitu maksimal. Dan ini adalah pengalaman baik yang patut untuk
dikembangkan kedepannya di 2 lembaga saya.

3. Findings (Pembelajaran): akhirnya setelah mempraktekan segitiga restitusi tersebut banyak


kekurangan yang harus saya benahi. salah satunya adalah Memantapkan keyakinan kelas
yang telah disepakati di awal pertemuan agar bisa benar-benar diyakini dan diterapkan oleh
siswa. Juga saya kurang terbiasa dalam menentukan kebutuhan dasar siswa sehingga dirasa
kurang dalam mengidentifikasi masalah dasar.
Disamping itu, ada beberapa hal-hal positif yang bisa saya dapat dari penerapan segitiga
restitusi tersebut. Diantaranya saya bisa mengetahui kapan saya harus bersikap menjadi
Kontrol manager, pemantau, penghukum, pemberi rasa bersalah dan menjadi teman karena
setiap siswa dengan karakteristiknya yang berbeda beda butuh dengan control yang berbeda
pula. Pun saya semakin mantap untuk terus mengasah diri dalam penerapan segitiga
restitusi ini.

4. Future (Penerapan): dengan berdasarkan pada beberapa kekurangan dan hal positif pada
penerapan segitiga restitusi ini saya sangat antusias untuk mengembangkan konsep segitiga
restitusi di pertemuan-pertemuan selanjutnnya saat siswa menyalahi keyakinan kelas yang
dibuat. Hal positif dalam penerapan perlu saya pertahankan dan dikembangkan lebih
konfrehenshif lagi serta kekurangan-kekurangan yang telah ada pada beberapa praktek yang
telah saya lakukan perlu diperbaiki dan dipertajam kembali pemahaman saya tentang hal
tersebut. Utamanya dalam menentukan kebutuhan dasar murid supaya saya mengetahui
kenapa siswa bertindak melanggar kesepakatan kelas yang telah dibuat. serta mendorong
pemahaman siswa untuk bisa memegang teguh prinsip-prinsip kesepakatan kelas yang telah
dibuat.
Selain itu, setiap tindakan pada permasalahan-permasalahan di kelas akan diselesaikan
dengan menerapkan konsep segitiga restitusi dengan tahapan-tahapannya Menstabilkan
Identitas (Stabilize the Identity), Validasi Tindakan yang Salah (Validate the Misbehaviour),
Menanyakan Keyakinan (Seek the Belief).

Anda mungkin juga menyukai