Anda di halaman 1dari 56

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia

Indonesia
TENTANG ALSI
Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia

• ALSI adalah organisasi yang beranggotan LPK (Lembaga Penilaian Kesesuaian) yang
berorientasi kepada kegiatan sertifikasi sistem manajemen, sertifikasi produk, sertifikasi
personel, inspeksi dan laboratorium

• ALSI didirikan pada tanggal 4 Juli 1996

• Tujuan ALSI adalah mengkoordinir dan membina serta mengembangkan lembaga-lembaga


penilaian kesesuaian (LPK) yang menjadi anggota dalam upaya peningkatan daya saing
usaha Indonesia dalam menghadapi era perdagangan bebas yang penuh persaingan yang
tajam dan ketat. Sebagai media komunikasi antar anggota untuk membahas segala
permasalahan sertifikasi/penilaian kesesuaian. Sebagai mitra Kementerian/Lembaga dan
BSN dalam pengembangan dan Penerapan Standard Nasional Indonesia

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Struktur Kepengurusan ALSI 2019-2022

2/10/2021 Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia 3


Member Profile

Total member = 62
Wilayah Jumlah Anggota
Jabodetabek 44
Jawa Barat 6
Jawa Tengah 6
Jawa Timur 1
Sumatera 3
Indonesia Bagian 2
Timur (IBT)
Kalimantan 0

Total 62

2/10/2021 Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia 4


Member ALSI yang memiliki ruang lingkup jasa
sertifikasi ISPO
No LPK Nama Anggota

LPK-002 Sucofindo
LPK-003 Mutuagung Lestari
LPK-010 TUV Nord
LPK-011 SGS
LPK-015 SAI Global
LPK-016 Bureau Veritas
LPK-018 TUV Rheinland Indonesia
LPK-032 BSI Group
LPK-034 MISB
LPK-054 Tafa Sertifikasi Indonesia
LPK-036 Agri Mandiri Lestari
LPK-043 Mutu Hijau Indonesia
2/10/2021 Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia 5
Kontribusi ALSI di Kementerian/Lembaga

Mitra BSN/KAN
 Anggota KAN Council
 Narasumber dalam Event Tertentu BSN/KAN
Mitra Kementerian Pariwisata
Mitra kementerian Pertanian
Mitra kementerian Perindustrian
Mitra Kementerian perdagangan

2/10/2021 Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia 6


Situasi Saat Ini

• Tercatat ekspor sawit tahun 2019 lalu didominasi ke negara China dengan volume ekspor
mencapai 8,1 juta ton, disusul Uni Eropa sebanyak 5,7 juta ton dan India mencapai 5,1 juta
ton.
• Dari komposisi produk hulu dan hilir, ekspor minyak sawit Indonesia masih didominasi
dengan produk hilir (produk turunan CPO, oleokimia dan biodiesel) mencapai sekitar 80%,
sementara sisanya adalah ekspor dalam bentuk CPO.
• Perkebunan kelapa sawit mampu menyerap tenaga kerja cukup tinggi mencapai 4,2 juta
tenaga kerja langsung dan sekitar 12 juta tenaga kerja tidak langsung.
• Kampanye Hitam pihak buyer terhadap produk minyak sawit Indonesia

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Produk akhir dari Minyak Sawit products.

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Berbagai Kampanye Hitam Terkait Minyak Sawit

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Tekanan terhadap produser Minyak Sawit
Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia
Indonesia
• Tekanan dari LSM dalam dan luar
negeri
• Pemboikotan produk minyak sawit
di negara-negara maju.
RobinWood @ Unilever
• Perubahan taktik dari modus
tradisional dengan menyerang
produsen minyak sawit menjadi
menyerang pemain disepanjang
rantai pasok produk
• Contohnya Unilever, Kraft and P&G

RobinWood @ our
Brake refinery

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
• Bankers hanya memberikan pinjaman
kepada perusahaan yang memenuhi
aspek-aspek sosial dan lingkungan,
contohnya
RaboBank, Fortis, ABN Amro, Standard
Chartered, Credit Suisse, JP Morgan, Bank of
America, Citigroup, HSBC, beberapa bank
Nasional seperti Bank Mandiri, CIMB Niaga

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia
Indonesia
Hence companies and consumers want sustainable palm oil
from farm to fork; from field to fuel!

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Audit external dan Kunjungan Lapangan oleh Buyer

Fokus pembeli adalah membayar


untuk audit dan mengirim tim
Sustainability Team untuk
memastikan pemasoknya memenuhi
persyaratan Lingkungan dan Sosial

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Sustainability POLICY

• EU: The Amsterdam Declaration in Support of a Fully Sustainable Palm Oil


Supply Chain by 2020.
Delinking deforestation dari produksi dan supply chain komoditas
pertanian ke Eropa, khususnya minyak kelapa sawit
ISPO sudah menjadi Perpres.
Resolusi Parlemen Uni Eropa tgl 4 April 2017 dan mensyahkan “ Report on
Palm Oil and Deforestation of Rainforest “ secara garis beras menyatakan
bahwa persoalaan sawit besar dikaitkan denga isu korupsi, pekerja anak,
pelanggaran HAM, pemghilangan masyarakat adat dll.
Dua rekomendasi utama yang terkandung dalam Resolusi tersebut adalah
pentahapan pengurangan minyak sawit sebagai bahan baku untuk
biodiesel sawit dan beralih ke minyak sawit berkelanjutan bersertifikasi
100%, keduanya harus dipenuhi pada tahun 2020.
Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia
Indonesia
Komitmen dari pelaku pasar Minyak Sawit:
(eks IPOP)

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Rantai Pasok Produk Sawit
• Selama sebuah pabrik kelapa sawit
menjadi pemasok pada pembeli yang
sudah berkomitment pada isu
kelestarian, maka , pabrik kelapa sawit
yg dimaksud harus mengikuti
persyaratan kelestarian dari pembelinya,

• Pesyaratan tersebut akan berpengaruh


pada proses-proses sebelumnya yaitu
para pemasok buah kepada PKS
tersebut, seperti Kebun Inti, Petani
Plasma dan Petani Swadaya.

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Pengencekan penting yang dilakukan oleh para pembeli saat ini
1. Isu-isu sosial yang berkembang, dan hubungan antara para pemangku kepentingan untuk
mengidentifikasi hambatan potensial atau poin dari kolaborasi antar pihak.
2. Membedakan kategori pemasok primer dan sekunder dalam pasokan TBS.
3. Karakteristik petani pemasok/koperasi
4. Pemetaan rantai pasok yang komprehensif dalam konteks
- Penelusuran CPO dari Bulking ke PKS.
- Penelusuran TBS dari PKS ke pemasok pihak ketiga dan petani kecil (supply shed)

Sertifikasi adalah salah


Pembeli memerlukan Assurance
satu bentuk jaminan
jaminan /Jaminan

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Persyaratan Sertifikasi Sustainibility

• Yang saat ini banyak diminta pembeli :


• Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO)
• International Standard for Carbon Certification (ISCC)
• Sustainable Agriculture Network (SAN)
• Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Manfaat Sertifikasi Sustainable Palm Oil
1. Memberikan keuntungan yang kompetitif dalam bisnis, terutama untuk memenangkan
dukungan dari pihak-pihak seperti :

• Pelanggan >> pertumbuhan pasar; peningkatan harga jual


• Banks >> memperoleh pinjanman dengan bunga yang kompetitif
• Pemerintah >> perijinan untuk beroperasi atau memperluas areal lebih mudah dan terkendali
• Community >> mendapatkan pengakuan secara sosial untuk beroperasi
• LSM >> dari musuh menjadi teman, dari menyerang menjadi patnes

2. Mengadopsi prinsip dan kriteria tentang best practices akan meningkatkan pertumbuhan tanaman
dan mengarah ke peningkatan produktivitas.

3. Membantu meringankan dampak negatif kepada lingkungan


4. Membantu melindungi warisan hutan , ekologi, budaya lokal dan nilai-nilai sejarah.

5. Membantu pekerja dan membangun hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Kebijakan Pemerintah
Indonesia
(Perpress No. 44 Tahun 2020)

Pemenuhan Peraturan
Perundangan
Permentan No. 38 tahun 2020

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
PERJALANAN ISPO PERPRES 44 /2020
Peraturan Presiden Nomor 44 tahun
2020, tanggal 13 Maret 2020, ttg
Sistem Sertifikasi Perkebunan
Kelapa Sawit Berkelanjutan
Indonesia

PERMENTAN 11/2015 PERMENTAN 38/2020


PERMENTAN 19/2011 Permentan Nomor : 38 tahun
Permentan Nomor : Permentan Nomor :
2020 , tanggal 16 Nopember
19/Permentan/OT.140/3/2011 11/Permentan/OT.140/3/2015
2020, tenteng :
tanggal 29 Maret 2011, ttg tanggal 25 Maret 2015, ttg
Penyelenggaraan Sertifikasi
Perkebunan Kelapa Sawit Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit
Kelapa Sawit Berkelanjutan
Berkelanjutan Indonesia Berkelanjutan Indonesia
Indonesia (Indonesian
(Indonesian Sustainable Palm (Indonesian Sustainable Palm
Sustainable Palm Oil
Oil/ISPO). Oil Certification System/ISPO).
Certification System/ISPO).

 Prinsip dan Kriteria ISPO


 Prinsip dan Kriteria ISPO
 Prinsip dan Kriteria ISPO didasarkan pada peraturan
didasarkan pada peraturan
didasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku
perundangan yang berlaku
perundangan yang berlaku  Lima Standar yaitu : (1) Untuk
 Dua Standar yaitu :(1) Untuk
 Satu Standar yaitu Untuk Perkebunan Integrasi (2) Kebun
Perkebunan dan (2) Untuk
Perkebunan Integrasi dgn PKS Saja (3) PKS saja (4) Untuk Bio
Pekebun
 Mulai diberlakukan sejak maret fuel, (5) Untuk Pekebun Plasma
dan (6) Untuk Pekebun  Mulai diberlakukan sejak
2011 Nopember 2020
Swadaya
 Wajib utk Perusahaan  Wajib utk Perusahaan
Perkebunan terintegrasi  Mulai diberlakukan sejak maret
2015, Perkebunan dan Wajib utk
Pekebun (Batas 5 thn)
 Mandatory utk Perusahaan dan
Voluntary utk Pekebun
23
Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia
Indonesia
PRINSIP & KRITERIA ISPO

VERIFIER
UNTUK PERUSAHAAN 174 BOBOT
INDIKATOR VERIFIER

30 METODA
KRITERIA VERIFIER

PERMENTAN NO. 11 THN 2015 7 PRINSIP


2020 NORMA
PENILAIAN

34 141
KRITERIA INDIKATOR
PERMENTAN NO. 38 THN 2020

7 PRINSIP PANDUAN

2015

24
PRINSIP DAN KRITERIA ISPO

PRINSIP 1 : KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN


PERUNDANG – UNDANGAN;
PRINSIP 2 : PENERAPAN PRAKTIK PERKEBUNAN YANG BAIK;
PRINSIP 3 : PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, SUMBER
DAYA ALAM, DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI;
PRINSIP 4 : TANGGUNG JAWAB KETENAGAKERJAAN;
PRINSIP 5 : TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN
EKONOMI MASYARAKAT;
PRINSIP 6 : PENERAPAN TRANSPARANSI;
PRINSIP 7 : PENINGKATAN USAHA SECARA BERKELANJUTAN;

(PASAL 4)

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia 25


Indonesia
Berjuang untuk praktek perkebunan terbaik

Sebelum ISPO…..
• Kurang memahami isu
kesehatan dan
keamanan Tidak ada
analisa resiko
• Pencemaran lingkungan
• dll

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Kemiskinan di desa-desa pelosok Indonesia

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Setelah Sertifikasi Sawit Lestari

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia
Indonesia
Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia
Indonesia
Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia
Indonesia
Pendidikan yang didukung oleh perusahaan

Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia


Indonesia
MEMPERSIAPKAN PERUSAHAN
UNTUK SERTIFIKASI ISPO

33
Yang harus disipakan oleh perusahaan untuk memperoleh
Sertifikat ISPO

2/10/2021 Please insert footnote 34


ISPO– Support Sumber Daya

 Komitmen Manajemen
Organisasi harus menentukan dan  Sumberdaya manusia, tim
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
untuk penetapan, implementasi, pemeliharaan implementasi termasuk Internal
dan peningkatan berkelanjutan untuk
memenuhi persyaratan ISPO auditor

 Infrastrukture

 Teknologi

 Keuangan

35
ISPO – Support
Perusahaan harus :
 Menentukan kompetensi yang diperlukan dari pekerja yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan dalam memenuhi persyaratan ISPO
 Memastikan bahwa pekerja kompeten atas dasar pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang sesuai;
 Membuat Perencanaan : Risiko & Peluang serta Sasaran & Rencana Pencapaiannya
 Mengambil tindakan untuk yang diperlukan, dan mengevaluasi efektivitas tindakan yang diambil untuk
pemenuhan persyaratan ISPO termasuk melengkapi isnfrastrukturnya;
 Memiliki system penyimpanan informasi terdokumentasi yang sesuai sebagai bukti yang dapat ditunjukan
saat auditor melakukan audit.
 Pelatihan Internal Auditor

Seminar ISO 45001:2018 and ISO 50001:2011 36


Tata Cara Sertifikasi ISPO

PELAKSANAAN AUDIT
(1) PERMOHONAN
LEMBAGA SERTIFIKASI (2) Admisitrasi
Organisasi ISPO yang diakreditasi (3) AUDIT SATGE 1
DIKEMBALIKAN KAN dalam jangka waktu paling
lama 3 (tiga) bulan sejak
penandatanganan SPK
TDK MEMENUHI

(4) AUDIT SATGE II


 PELAKU USAHA (Diberikan waktu 6 bulan untuk • Penilaian seluruh
1. Usaha Budidaya & pemenuhan dokumen) dokumen yg digunakan
Pengolahan oleh pemohon
2. Usaha Budidaya • Menggunakan metode
3. Usaha Pengolahan sampling
(Diberikan waktu 6 bulan untuk TDK MEMENUHI
 PEKEBUN
pemenuhan dokumen)
(5) PENGAMBILAN
KEPUTUSAN (paling lama 1
bulan setelah prose audit
TIDAK LULUS selsai)

(6) PENERBITAN/
PEMBEKUAN/ PEMBATALAN
Penilikan tahunan SERTIFIKAT ISPO

37
Masa Berlaku Sertifikat 5 Tahun
Apa yang Harus Disiapkan?

(1) TAHAP PERMOHONAN


 PERUSAHAAN
Harus melampirkan persyaratan :
(a) Izin Usaha Perkebunan (IUP);
(b) Bukti atas kepemilikann Hak atas Tanah;
(c) Izin Lingkungan; dan
(d) Penetapan Kelas Kebun dari pemberi IUP;
(e) Memiliki Auditor Internal yg sdh mempunyai Sertifikat Pelatihan ISPO, bertanggung jawab terhadap penerapan ISPO.
 PEKEBUN
Harus melampirkan persyaratan :
(a) surat tanda daftar usaha perkebunan (STDB);
(b) bukti kepemilikan hak atas tanah (SHM)
(c) Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL);
(d) Harus memiliki Tim Sistem Kendali Internal (Internal Control System/ICS) yang bertanggung jawab dalam
mengendalikan penerapan ISPO bagi para pekebun yang akan masuk dalm ruang lingkup sertifikasinya;

38
WAKTU PELAKSANAAN AUDIT

 DALAM MELAKSANAKAN AUDIT LS ISPO MENENTUKAN WAKTU BERDASARKAN HARI


ORANG KERJA (HOK)
 DALAM HAL TERJADI PENAMBAHAN HOK, LS ISPO HARUS MENYAMPAIKAN KEPADA
PEMOHON DISERTAI ALASAN PENAMBAHAN

USAHA USAHA INTEGRASI BUDIDA


BUDIDAYA PEKEBUN
PENGOLAHAN YA & PENGOLAHAN
= 13 HOK = 8 HOK
HASIL = 9 HOK HASIL = 18 HOK

STAGE 1 = STAGE 1 = STAGE 1 = STAGE 1 =


2 ORG X 2 HARI 1 ORG X 3 HARI 2 ORG X 3 HARI 2 ORG X 2 HARI

STAGE 2 = STAGE 2 = STAGE 2 = 3 ORG X STAGE 2 =


3 ORG X 3 HARI 2 ORG X 3 HARI 4 HARI 2 ORG X 2 HARI

39
Tahapan Penilaian
(3) AUDIT TAHAP 1 (SATU)
 Dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak penandatangaan SPK
 penilaian kesesuaian meliputi : (1) tinjauan kelengkapan dan kebenaran dokumen legalitas; (2)
sampel kebun dari usaha pengholahan yang akan dinilai pada audit tahap 2, (3) titik kritis dari
kebun dan usaha pengolahan seperti kawasan lindung, tempat penyimpanan B3, kebun dengan
kemiringan tertentu, (d) para pihak pemangku kepentingan yg dipilh sebagai nara sumber.
 Apabila hasil audit tahap 1 telah memenuhi ketentuan penilaian, bisa dilanjutkan ke Tahap 2 (dua)
 Apabila Penilaian Tahap 1 tidak memenuhi ketentuan penilaian, diberi kesempatan untuk
melakukan perbaikan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak dilakukan penilaian.
 Apabila setelah enam bulan tidak dapat melakukan perbaikan , maka proses audit tahap 1
dihentikan dan permohonan dikembalikan kepada pemohon dengan disertai alasan penghentian.

(4) AUDIT TAHAP 2 (DUA)


 Audit Tahap 2 (dua), penilaian keseusaian meliputi : (1) seluruh dokumen yg digunakan oleh
pemohon, (2) penerapan Prinsip & Kriteria ISPO di kebun dan Usaha Pengolahan, (3) Kompetensi
dari petugas/ karyawan yg terlibat di kebun dan usaha pengolahan dan (4) konfirmasi penerapan
Prinsip dan Kriteria ISPO dari pihak/pemengku kepentingan yg dijadikan nara sumber.
 Pelaksanaan audit tahap 2 (dua) menggunakan metode sampling.

40
Metode Pelaksanaan Audit
• Konsultasi kepada pihak pemangku kepentingan
• Pengecekan kelengkapan dan kebenaran dokumen
dan data dan konsistensi diantaranya
• Pengecekan konsistensi SOP dengan penerapannya
• Wawancara
• Observasi lapangan
Pemasalahan Yang Sering Menjadi Temuan Saat Audit

• Legalitas lahan kebun/pabrik • Pengelolaan material B3


• Pengelolaan Limbah • Internal Audit
• Ketenagakerjaan • Keuangan
• Kesehatan dan Keselamatan Kerja • Rencana Kerja perusahaan
• Perijinan Lingkungan • Pengelolaan Air
• SDM/Pelatihan • GRK
• Perpetaan • Ketelusuran Buah
• Kelengkapan SOP • Harga TBS
• Transparansi • Best Management Practice (PKS atau Kebun)
• Relasisasi 20% Kebun Masyarakat • Kebakaran /tanggap Darurat
• Pengelolaan Kawasan Lindung • Perubahan Lahan
• Pembibitan • Konflik lahan
• Koperasi • Serikat Pekerja
Top 20 Temuan Audit
Untuk Sangat Diperhatikan !!!

Jangan melakukan tindakan


atau membuat catatan
hanya untuk diperlihatkan
kepada auditor.
• Kenali setiap permasalahan yang ada
Jadikan • Carilah akar permasalannya
pemenuhan • Buat perbaikan yang sesuai
persyaratan • Buat tindakan pencegahan terjadinya
kelestarian pemasalahan yang ada.
sebagai budaya
kerja
Jadikan Sustainibility
sebagai norma dalam
bekerja

2/10/2021 Corporate Presentation 44


KEPUTUSAN SERTIFIKASI

 Apabila hasil audit tahap 2 telah memenuhi ketentuan penilaian, bisa dilanjutkan ketahap
Pengambilan Keputusan Sertifikasi ISPO
 Apabila tidak memenuhi ketentuan penilaian, diberi rekomendasi untuk dilakukan
perbaikan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak pemberitahuan hasil
penilaian tahap 2 dilakukan penilaian.
 Apabila setelah enam bulan tidak dapat melakukan perbaikan , maka proses audit tahap
2 dihentikan dan permohonan dikembalikan kepada pemohon dengan disertai alasan
penghentian.
 Pengambilan Keputusan paling lama 1 (satu) bulan setelah proses audit selesai dan
dinyatakan lengkap.
 LS ISPO didalam melakukan pengambilan Keputusan didasarkan pada : (1) mekanisme
yang jelas dan transparan dan (2) Anggota Tim Pengambil Keputusan tidak memiliki
konflik kepentingan
 Hasil Pengambilan Keputusan berupa : (1) Pemberian Sertifikat ISPO (2) Penolakan
pemberian ISPO dan (3) Pembekuan Sertifikat ISPO

45
9-12 bulan sejak terbit
sertifkat
Masa berlaku
4 kali pernilikan tahunan
sertifikat 5 tahun

6 bulan sebelum masa


berlaku sertifikat habis

Audit Resertifikasi
YANG BARU DALAM ISPO PERMENTAN NO. 38 THN 2020
PENILAIAN RANTAI PASOK

 Untuk menjamin ketelusuran CPO, PK dan PKO ke sumber TBS nya


 Cakupan penilaian rantai pasok meliputi kebun, PKS dan Bulking
 ISPO mengadop 2 model rantai pasok MODEL SEGREGASI dan MODEL MASS BALANCE
 MODEL SEGREGASI Mensyaratkan 100% bahan baku berasal dari sumber yang sudah tersertifikasi
ISPO
 MODEL MASS BALANCE, Mensyaratkan pasokan paling tidak 30% produk CPO, PKO berasal dari
sumber yang sudah bersertifikat ISPO :
(1) Sampai dengan penilikan pertama, (terutama untuk kebun yang terintegrasi dengan pengolahan).
(2) Penambahan persentase ntuk setiap tahunnya dalam siklus pertama sertifikasi.

47
Model Rantai Pasok Segregasi
Produk CPO, PK dan PKO yang
dihasilkan berasal dari 100%
material bersertifikasi ISPO
Tertelusur balik kepada
kebun/PKS yang bersertifikat
Keuntungan.
Kepercayaan pembeli untuk CPO
lestari tinggi,

Kekurangan.
Biaya tinggi untuk diterapkan karena
harus memisahkan fasilitas yang ada
Dalam Model Segregasi

TBS, CPO, PK dan PKO ISPO disimpan terpisah dari produk minyak sawit yang tidak bersertifikat di setiap tahap
produksi;
Yakinkan dan verifikasi melalui prosedur dan pencatatan yang jelas:
Lokasi yang menerima pengiriman dan menggunakan Produk ISPO SG harus dipisahkan dari semua produk Minyak
Sawit non-sertifikasi dan dari semua produk MB ISPO dalam setiap tahap
• Penyimpanan.
• Pengolahan.
• Pengiriman.
• Berusaha keras untuk pemisahan 100%.

• Bukti ini akan dicari oleh tim audit.


• Tidak boleh ada pencampuran yang disengaja
• Memenuhi persyaratan umum RSPO SCC. PLUS:
• Yakinkan dan verifikasi melalui prosedur dan pencatatan yang jelas:
 Lokasi yang menerima pengiriman dan menggunakan Produk RSPO SG harus memisahkannya dari
semua produk Minyak Sawit non-sertifikasi dan dari semua produk MB RSPO dalam setiap tahap
 Penyimpanan.
 Pengolahan.
 Pengiriman.
 Berusaha keras untuk pemisahan 100%.
Contoh untuk pemenuhan Kemurnian 100%
• Tangki penyimpanan sepenuhnya dan terbukti telah dikosongkan sebelum diisi ulang dengan produk
dari model rantai pasokan yang lebih tinggi.
• Rekaman inspeksi tangki penyimpanan.
• Tiup(blowing) melalui / pembersihan pipa dan katup serta catatan umum.
• Siram(flushing) melalui mesin aliran kontinu.
• Tangki pengangkut (truk dan kapal dll.,) Catatan kebersihan harus tersedia.
Model Rantai Pasok Mass Balance

• Mass Balance
TBS untuk produk ISPO
berasal dari sumber
bersertifikat dicampur
dengan TBS yang tidak
bersertifikat

Keuntungan.
Masih bisa menerima sumber buah yang
belum bersertifikat.
Tidak perlu ada pemisahan proses dan
infrastruktur

Kekurangan.
Kepercayaan dari buyer karena masih ada
sumber buah yang tidak bersertifkat.
Pemahaman MB.
• Yang terbaik adalah menganggap Mass Balance sebagai Kuantitas yang dikelola melalui
sistem akuntansi yang memungkinkan produk keluaran untuk membawa klaim Mass
Balance sesuai dengan aturan tertentu.
• Jangan tergoda untuk menggunakan persentase!
• MB adalah jumlah sebenarnya melalui model rantai pasokan MB.
• Jika Anda memahami BAGAIMANA MB dibuat, maka semuanya masuk akal… ..
BERHAK MENCANTUMKAN LOGO ISPO

 LS ISPO DALAM MENERBITKAN SERTIFIKAT ISPO HARUS


MENCANTUMKAN LOGO ISPO
 PELAKU USAHA YANG TELAH MENDAPATKAN SERTIFIKAT
ISPO BERHAK MENCANTUMKAN LOGO ISPO
 LOGO ISPO MERUPAKAN IDENTITAS PRODUK
BERSERTIFIKAT ISPO
 LOGO ISPO DAPAT DICANTUMKAN DI KEBUN, UNIT
PENGOLAHAN DAN ATAU HASIL PERKEBUNAN KELAPA
SAWIT.
 LOGO ISPO TELAH DI RESMIKAN OLEH MENTERI
PERTANIAN PADA HARI PERKEBUNAN TANGGAL 10
DESEMBER 2020 DI SERPONG, JAWA BARAT

54
PENILIKAN SERTIFIKASI PASOK

 Perusahan yang telah memiliki Sertifikat ISPO wajib dilakukan penilikan dalam periode siklus
sertifkasi.
 Penilikan pertama dilakukan antara 9 bulan sampai dengan 12 bulan sejak tanggal keputusan
sertifikasi.
 Penilikan selanjutnya dilakukan setiap tahun paling lama 1 tahun dari penilikan sebelumnya.
 Dalam hal terjadi kendala pelaksanaan penilikan akan diberi perpanjangan 3 bulan sejak keputusan
sertifikat sebelumnya.
 Apabila dalam penilikan terdapat ketidaksesuaian diberikan waktu untuk melakukan perbaikaan
dalam jangka waktu paling lama 3 bulan terhitung sejak rapat penutupan penilikan.
 Keputusan hasil penilikan berupa pemeliharaan, pembekuaan, pembatalan atau pencabutan sertifkat
ISPO.
 Apabila pelaku usaha mendapat keputusan pembekuan diberikan waktu paling lama 6 bulan sebelum
diberikan keputusan pencabutan atau pembatalan sertifikat ISPO
 LS ISPO wajib melaporkan sertifikat yang dibekukan kepada menteri

55
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai