Makalah Kelompok 7 Perbandingan Hukum Pidana
Makalah Kelompok 7 Perbandingan Hukum Pidana
OLEH KELOMPOK 7 :
FAKULTAS HUKUM
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
DAN AMERIKA SERIKAT”. Dan kami juga berterima kasih kepada Ibu
Fitriah Faisal, S.H., M.H, selaku dosen mata kuliah Perbandingan Hukum
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan dari pembaca makalah ini. Demikian yang dapat kami
sampaikan, semoga makalah ini dapat dipahami dan dapat berguna bagi
Penyusun
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................3
C. Tujuan Penulisan..........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................4
Amerika Serikat...........................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................20
B. Saran.........................................................................................21
Daftar Pustaka...........................................................................................iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
pembuktian :
1. Conviction-in Time
3
cukup. Sebaliknya hakim leluasa membebaskan terdakwa dari
yang di tunjuk oleh Negara dan mereka adalah pihak yang netral
4
bukanlah dari golongan ahli hukum ataupun praktisi hukum. Hal ini
menilai alat bukti yang diajukan dan menentukan salah (guilty) atau
2. Conviction-Raisonee
5
diterima akal. Tidak semata-mata atas dasar keyakinan yang
6
ikut hadir dalam menentukan salah atau tidaknya terdakwa. sistem
pembuktian yang objektif sesuai dengan cara dan alat bukti yang
7
“menggabungkan” kedalam dirinya secara terpadu sistem
Dalam hal seperti ini pun terdakwa tidak dapat dinyatakan bersalah.
8
mendukung. Sekalipun secara teoritis antara kedua komponen itu
Amerika Serikat
KUHAP.
9
sah tersebut dalam pasal 184 KUHAP, disertai dengan keyakinan
itu, para hakim harus berhati-hati, cermat dan matang menilai dan
10
didasarakan kepada pembuktian yang berganda, yaitu pada
diatur dalam pasal 182 ayat (3) sampai ayat (7) KUHAP yaitu
sebagai berikut :
11
Jika dengan suara terbanyak juga tidak dapat diperoleh
12
dipilih melalui pendaftaran. Sebuah formulir dikirim kejuri calon
dikeluarkan.
13
law, karena hukum berasal dari kebiasaan-kebiasaan di
masyarakat.
common law, sekilas akan terlihat bahwa sistem ini telah memenuhi
rasa keadilan. Hal ini dapat dilihat dari adanya badan juri yang
terdiri dari orang awam yang tidak paham duduk perkara dan bukan
Artinya, kedua pihak memiliki hak untuk setuju atau tidak setuju
argumentasi dan pro terhadap mereka. Selain itu, dari pihak juri
tidaklah memadai dibanding jam kerja yang tidak jelas, dan dapat
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bewijs Theorie).
perkara.
B. SARAN
15
Indonesia dan Amerika Serikat dapat berjalan sebagaimana
16
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/document/322123078/Sistem-Pembuktian
https://jurnalsrigunting.wordpress.com/2012/12/22/sistem-pembuktian-
dalam-hukum-pidana/
https://jabar.kemenkumham.go.id/berita-kanwil/berita-utama/eksistensi-
sistem-juri-dalam-sistem-peradilan-pidana-amerika-serikat
iii