Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian Idhafah

Disini ada beberapa pengertian/ Definisi Mengenai Idofat :

o ‫نسبة بين اسمين على تقدير حرف الجر توجب جر الثانى ابدا‬

Yaitu suatu hubungan yang membatasi diantara dua kalimah isim, yang mewajibkan membaca jer pada
isim yang kedua selamanya.

o ‫وهي نسبة تقييْديّة بين اس َميْن توجب الج َّر لثانيهما ابدًا‬

Yaitu suatu hubungan yang membatasi diantara dua kalimah isim yang mewajibkan membaca jar pada
isim yang kedua selamanya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa idhofah tersusun dari dua kalimah isim, isim yang
pertama disebut mudhof yang terlepas dari tanwin dan isim yang kedua disebut mudhof ilaih yang
selalu dihukumi jar.

Idofat juga disebut Rangkaian dua Isim atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakriah (tapi
tanpa tanwin) dinamakan Mudhaf sedang kata yang paling belakang adalah Ma’rifah dinamakan Mudhaf
Ilaih.

Mudhof artinya yang disandarkan/digabungkan, sedangkan mudhof ilaih artinya yang terkena
sandaran/tempat sandaran.

Contoh: ‫غالم عمر قائم‬

Lafadz ‫ غالم عمر‬adalah tarkib idhofah, yakni susunan dari dua kosa kata yaitu ‫ غالم‬sebagai mudhof dan
‫ عمر‬sebagai mudhof ilaih yang mengaharuskan dibaca jar.

B. Kaidah & Hukum Idhofah

 Kaidah Mudhaf – Mudhaf Ilaih

1. Mudhaf tidak boleh bertanwin baik dhammatain, kasratain, maupun fathatain.

2. Mudhaf tidak boleh dilekati “al” Selain tidak boleh bertanwin, mudhaf juga tidak boleh dilekati
al.

3. Mudhaf ilaih harus dalam keadaan jar (majrur)Isim kedua yang berfungsi sebagai penjelas
(mudhaf ilaih) harus dalam keadaan jar sesuai dengan kondisi mu’rabnya.

4. Mudhaf boleh rafa’, nashab, dan jar sesuai kebutuhan.Berbeda dengan mudhaf ilaih yang wajib
dalam keadaan jar, mudhaf tidak wajib dalam keadaan tertentu karena disesuaikan dengan
kebutuhan. Ini dikarenakan mudhaf itu pasti telah menempati kedudukan lain.
 Hukum Idhofah

1. Dalam susunan idhofah, mudhof tidak didahului alif lam (‫)ال‬.

Contoh: Mudhof= ‫ ال َّرسُوْ ُل‬Mudhof ilaih= ُ‫هللا‬

Susunan idhofahnya adalah, ِ‫( َرسُوْ ُل هللا‬Rasulullah)

2. Akhiran pada mudhof dalam idhofah tidak boleh tanwin.

Contoh: Mudhof= ٌ‫ َحقِ ْيبِة‬Mudhof ilaihi= ‫ُم َح َّم ٌد‬

Susunan idhofahnya adalah, ‫( َحقِ ْيبَةُ ُم َح َّم ٍد‬Tas Muhammad)

3. Membuang nun mutsanna atau jamak pada mudhof dalam idhofah.

Contoh: Mudhof= ‫ ِكتَابَا ِن‬Mudhof ilaihi= ‫ُم َح َّم ٌد‬

Susunan idhofahnya adalah, ‫( ِكتَابَا ُم َح َّم ٍد‬Kitab Muhammad)

 Sedangkan aturan mudhof ilaih yaitu:

1) Diawali dengan alif lam (‫)ال‬. Selalu menempati status majrur (yaitu menggunakan tanda
ِ َ‫( ال َم ْكت‬kantor) diawali dengan alif lam dan berharokat
kasrah)Contoh: ‫ال َجا ِم َع ِة‬, (kampus) , ‫ب‬
kasroh.

2) Tidak diawali alif lam (‫ )ال‬tetapi harokat kasroh tanwin, Tidak boleh menggunakan Alif Elam.

ٍ ‫( بَ ْي‬rumah)
‫( ُم َح َّم ٍد‬Muhammad) ‫ت‬

3) Tidak berupa kata sifat, sebab apabila berupa kata sifat, susunannya berupa menjadi bukan lagi
idhofah. Contoh idhofah yang lain:

‫ َمس ِْج ُد الجا َ ِم َع ِة‬Masjid kampus

Anda mungkin juga menyukai