Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH BAHASA ARAB

Mudhaf dan Mudhaf ilaih


D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1.SASNA SAFITRI (06.22.189)

DOSEN PENGAMPUN : Dr.AHMAD ZUHRI RANGKUTI,Lc,MHI


PROGRAM STUDI : HUKUM EKONOMI SYARIAH

TAHUN AKADEMIK 2022.2023


Pembahasan

A.Pengertian Mudhaf dan Mudhaf ilaih


Mudhaf adalah isim yang berada di awal dalam keadaan nakirah (tapi tanpa tanwin),
sedangkan yang di sebut Mudhaf ilaih adalah isim yang kedua yang terletak setelah mudhaf.
Yang lebih gampang nya kalau mudhaf itu yang di sandarkan atau yang di gabungkan,
sedangkan mudhaf ilaih yaitu yang kena sandaran.
Contohnya: ‫کتاب زيد‬

Lafadz kitabu( ‫) کتاب‬: Mudhaf, Lafad zaidun (‫ ; ) زيد‬Mudhaf ilaihlsim yang awal atau
Mudhaf' ikrab nya adalah mengikuti amil yang jatuh sebelumnya, dan isim yang kedua atau
mudhaf ilaih adalah irab nya wajib di baca.
Para ulama' nahwu berselisih pendapat tentang yang mengejerkan mudhaf ilaih.
Menurut sebagian di antara mereka ada yang mengatakan bahwa mudhaf ilaih yang di perkirakan
keberadaan nya, yaitu lam atau min, atau fii, ada juga yang mengatakan bahwa mudhaf ilaih di
jar (Batasan akhir) kan oleh mudhaf. pendapat ini adalah pendapat yang shahih di antara
pendapat pendapat yang lainnya.
Di dalam tarkib idhafah apabila mudhaf itu berupa isim sifat, yang menyerupai fiil dalam
tarkib idhafah apabila mudhaf itu berupa isim sifat, yang menyerupai fiil mudharek yaitu seperti
isim fail, isim maf ul, atau isim sifat musbihat yang bimakna hal atau istiqbal maka mudhaf
tersebut nakirahnya tidak bisa hilang atau tidak bisa menjadi makrifat, baik di mudhafkan pada
isim makrifat maupun isim nakirah. Jadi mudhaf tersebut tetap nakirah, karena mudhaf yang
berupa isim sifat tersebut adalah dikira-kirakan pisahnya sebab wujudnya dhamir yang di simpan
misal isim fail: ‫هدا رجل وضارب زيد اآلن‬

dan biasa diketahui nakhrihnya yaitu sebab di masuki lafadz ‫رب‬.


Bila mudhaf tidak berupa isim sifat atau berupa isim sifat yang menunjukan zaman madhi
maka idhafahnya dinamakan idhafah mahdah. Idhafah yang mudhafnya berupa isim sifat tersebut
adalah dinamakan idhafah lafdiyah dan ghairu mahdhah dan maziyyah.
Di namakan lafdziyyah karena kembalinya adalah pada lafadz seperti littahfif wattahsin, dan
dinamakan gairu mahdhah karena tidak berfaidhah takhsis dan takrif, dinamakan majaziyyah
karena dikira-kirakan pisah dengan wujudnya dhamir yang disimpan, sedangkan idhafah yang
telah lewat yaitu idhafah yang mudhaf nya tidak berupa isim sifat itu dinamakan idhafah
mahdhah maknawiyah wahakikiyyah. Dinamakan makhdah karena idhafah tersebut sunyi dari
Terpisah. Dinamakan hakikiyah karena idhafah tersebut memang sungguh-sungguh sunyi dari
Terpisah, karena tidak wujud damir yang disimpan.

B. Macam-macam Bentuk Mudhaf ilaih


a). Mu'rob
Mudhof ilaihi yang berbentuk sim mu'rab harus selalu majrur.
Contoh:
‫ِكتَابُ ْال ُم ْسلِم‬

َ‫ِكتَابُ ْال ُم ْسلِ ِمين‬


َ‫ِكتَابُ ْال ُم ْسلِ ِمين‬
ُ ‫َح ِد‬
‫يث عَاِئ َشة‬
b.) Mabni
Mudhof ilaihi yang berbentuk isim mabni tidak mengalami perubahan harokat akhir
(sesuai bentuk aslinya).
Contoh: (Kitabmu-wanita)

C. Mudhof yang di idhofahkan


1. Secara umum, kandungan makna idhofah mempunyai tiga arti:
a. Bermakna ‫( ِم ْن‬dari)
contoh:
cincin besi ‫َح ِدي ٍد خاتم‬

maknanya adalah,
cincin dari besi ‫خاتم ِم ْن َح ِدي ٍد‬

b. Bermakna ‫( ل‬milik)
contoh:
Rumah ali ُ ‫بَي‬
‫ْت َعلِ ٌّي‬

Maknanya adalah,

Rumah milik Ali ُ ‫بَي‬


‫ْت ِل َعلِ ٍّي‬

2. Apabila mudhof berupa isim yang diakhiri dengan alif, dan mudhof ilaihi berupa ya'
mutakallim, maka ya' ditulis dengan har akat fathah
Contoh:
Kedua tangan ku ‫َاي‬
َ ‫يَد‬

Asalnya adalah sebagai mudhof nunya dibuang sehingga bentuknya menjadi ‫یدا‬

Mengingat ‫یدا‬

Berakhiran alif. Maka ketika didhofakan kepada ya’ mutakallim menjadi ‫يَدَاي‬

3.Apabila mudhof berupa isim yang berakhiran dengan ya’ dan mudhof ilahih berupa
ya’mutakallim , maka ya ditulis dengan fathah yang tasdid.
Contoh:
Para pengajarku ‫ُمدرسي‬

Asalnya adalah ‫ي‬

D.Hukum mudhaf dan mudhaf ilaih


1) hokum mudhof
a. mudhof tidak di dahului alif lam ‫أل‬

contoh:
Mudhof ُ‫البَاب‬

Mudhof ilaih ‫ال َم ْس ِج ُد‬

Susunanya idhofahnya adalah ‫بابال َم ْس ِج ُد‬

(pintu masjid)

b. Akhiran pada mudhof dalam idhofa tidak boleh tanwin.

Contoh:
Mudhof ‫حقيبة‬

Mudhof ilaihi ‫محمد‬

Susunan idhofnya adalah ‫حقيبة محمد‬

(tas Muhammad)

c. Membuang nun mutsana atau jamak pada mudhof dalam idofah.

Contoh:

Mudhof ‫الكتاب‬

Mudhof ilaihi ‫محمد‬

Susunan idhofahnya adalah ‫كتاب محمد‬

(kitab Muhammad)

3. Sedangkan aturan mudhof ilaih yaitu:

a. Diawali dengan alif lam ‫أل‬

selalu menempati status majrur (yaitu menggunakan tanda kasrah)

contoh:

kampus ‫الجامعي‬

Kantor ‫المكتب‬

Diawali dengan alif lam dan berharokat kasroh .

b. Tidak di awali alif lam ‫ أل‬tetapi harokat kasroh tanwin .


Contoh: ‫محمد‬ Muhammad

‫بيت‬ rumah

Tidak boleh menggunakan alif lam.

c.Tidak berupa kata sifat, sebab apabila berupa kata sifat, susunanya berupa menjadi bukan lagi idhofah.
Kesimpulan

Di dalam kitab tarkib idhafah itu ada 2 unsur yaitu mudhaf dan mudhaf ilaih
Mudhaf itu isim nya di awal sedangkan mudhaf ilaih isim kedua. Mudhaf adalah ikrabnya
mengikuti amil yang jatuh sebelumnya, dan isim yang kedua atau mudhaf ilaih ikrabnya wajib di
baca jer.
Mudhaf yang di idhofahkan
1. Secara umum, kandungan bermakna idhoafah mempunyai 3 arti:
a.Bermakna (dari) ‫من‬
b.Bermakna (milik) ‫ل‬
c.Bermakna (di dalam) ‫في‬

2.Apabila mudhof berupa isim yang berakhiran dengan alif dan mudhaf ilaih berupa ya’
mutakallim , maka ya’ ditulis dengan harakat fathah.
3.Apabila mudhof berupa isim yang berkaitan dengan ya’ dan mudhof ilaih berupa ya’
mutakallim, maka ya’ditulis dengan fathah yang di tasdid.
Hukum mudhof
a.Mudhof tidak di dahului Alif lam ‫أل‬
b.Akhiran pada mudhof dalam idhofah tidak boleh tanwin.
c.membuang nun mutsana atau jamak pada mudhof dalam idhofah.
Daftar Pustaka
Abdullah, Bahauddin, 2013. Terjemah Alfiyyah Syarah Ibnu Aqil. Bandung. Sinar Baru
Algensindo.
Dawud Shonhaji, Muhammad. 2013. Matan Jurumiyah. Jati rogo tuban jawa timur.
Kampoengkyai.
Husain, Syarifuddin. 1413 h. Mihnatulalik. Semarang. Toha putra.
Ibnu khodimain, 2012. Risalatul Akhlam. Sarang Rembang. Maktabatil Anwariyyah

Anda mungkin juga menyukai