Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN ILMU TAUHID

Tauhid dalam banyak tempat ditulis sebagai tawhid yang merupakan kata benda/
kerja (verbal noun) sebuah derivasi atau tashrif dari kata kata “wahid” yang artinya “satu”
atau “esa”. Maka makna harfiah tauhid adalah “menyatukan” atau “mengesakan”.1
Dalam konteks penggunan kata tauhid seperti didalam ilmu kalam (Theologi) kata
tauhid dimaknai dengan paham “me-Maha-Esakan Tuhan” atau secara lebih
sederhananya,paham “ketuhanan Yang Maha Esa” atau Monoteisme.
Dinamakan dengan ilmu Tauhid karena pembahasan-pembahasannya yang paling
menonjol ialah pembahasan tentang ke-Esaan Allah yang menjadi sendi asasi agama Islam,
bahkan sendi asasi bagi segala agama yang benar yang telah dibawakan oleh para rasul yang
diutus Allah.

Menurut Syaikh Muhammad Abduh ( 1849-1905) memberikan ta’rif sebagai berikut


“Tauhid ialah ilmu yang membahas tentang wujud Allah tentang sifat sifat yang wajib bagi-
Nya, sifat sifat yang jaiz disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib
ditiadakan (mustahil). Daripada-Nya, juga membahas tentang rasul rasul Allah untuk
menepatkan kebenaran Risalahnya,apa yang wajib pada dirinya, hal –hal yang jaiz
dihubungkan (dinisbatkan) pada diri mereka dan hal hal yang terlarang (musthil)
menghubungkan nya kepada diri mereka.’’ 2

Adapun berberapa penjelasan ilmu tauhid menurut Al-qur’an sebagai berikut:

Surat Al A’raaf (7) Ayat 70)

َ ‫قَالُ ْٓوا اَ ِجْئتَنَا لِنَ ْعبُ َد هّٰللا َ َوحْ َد ٗه َونَ َذ َر َما َك‬
‫ان يَ ْعبُ ُد ٰابَ ۤاُؤ نَ ۚا فَْأتِنَا بِ َما تَ ِع ُدنَٓا اِ ْن‬
ّ ٰ ‫ت ِم َن ال‬
‫ص ِدقِي َْن‬ َ ‫ُك ْن‬
”mereka berkata apakah kamu datang kepada kami, agar hanya kami menyembah Allah saja
dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak bapak kami? Maka datangkanlah
azab yang kamu ancamkanlah kepada kami jika kamu termasuk orang orang yang benar.”

1
Azhari akmal tarigan, teologi ekonomi (Medan: Febi UIN-SU Press 2014) cetakan Pertama h.3 - 8
2
Bachtiar Ma’ani, At-Tauhid (Jakarta:Pustaka Al-Mala 2008) h.7-9
Surat Ibrahim (14) ayat 48)

‫اح ِد ْالقَهَّار‬ ‫هّٰلِل‬


ِ ِ ‫ت َوبَ َر ُز ْوا ِ ْال َو‬ ِ ْ‫يَ ْو َم تُبَ َّد ُل ااْل َرْ ضُ َغ ْي َر ااْل َر‬
ُ ‫ض َوال َّسمٰ ٰو‬

“(yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yg lain dan (demikian pula) langit, dan
mereka semuanya (di padang masyhar) berkumpul menghadap ke hadirat allah yang maha
esa lagi maha perkasa.”3

Surat Al-maidah (5) ayat 73)

ُ ِ‫لَقَ ْد َكفَ َر الَّ ِذي َْن قَالُ ْٓوا اِ َّن هّٰللا َ ثَال‬
ِ ‫ث ثَ ٰلثَ ٍة ۘ َو َما ِم ْن اِ ٰل ٍه آِاَّل اِ ٰلهٌ َّو‬
‫اح ٌد ۗ َواِ ْن لَّ ْم‬
ٌ‫ذابٌ اَلِيْم‬ َ ‫يَ ْنتَه ُْوا َع َّما يَقُ ْولُ ْو َن لَيَ َمس ََّّن الَّ ِذي َْن َكفَر ُْوا ِم ْنهُ ْم َع‬

sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:”Bahwasannya Allah salah seorang


dari yang tiga,’’ padahal sesekali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang maha Esa. Jika
mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir
diantara mereka akan di timpa kesiksaan.

Bertauhid dalam pandangan Al-qur’an tidak saja menuntut setiap muslim tunduk dan
patuh kepada Allah Swt, menjadikan Allah sebagai satu satunya Tuhan yang ma’bud
(disembah dipuji dan disucikan) juga berimplikasi pada kesiapan kita secara total tanpa ada
keterpaksaan untuk mengikuti dan menerapkan seluruh ajaran ajaranya dalam berbagai
kehidupan.45

Ilmu tauhid adalah akidah Islam. Ia sesuai dengan dalil-dalil aqli dan naqli,
menetapkan keyakinan-akidah dan menjelaskan tentang ajaran-ajaran yang dibawa oleh
junjungan Nabi Muhammad Saw., bahkan merupakan kelanjutan dari ajaran para Nabi
sebelumnya. Al-Qur'an sebagai kitab suci menggariskan ajaran-ajarannya di atas jalan yang
terang, yang belum pernah dilalui oleh kitab-kitab suci sebelumnya. Yaitu jalan yang

3
Azhari akmal tarigan, teologi ekonomi (Medan: Febi UIN-SU Press 2014) cetakan Pertama h.3-8
4
Bachtiar Ma’ani, At-Tauhid (Jakarta:Pustaka Al-Mala 2008) h.7-9

5
Sahilun A.Nasir,Pemikiran Kalam (Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada 2012) cetakan kedua h.6-8
memungkinkan orang di zaman ia diturunkan dan orang yang akan datang kemudian untuk
melaluinya Al-Qur'an tidak cukup untuk membuktikan kenabian Muhammad Saw. dengan
hanya memakai dalil yang para Nabi sebelumnya. Tetapi ia mengemukakan dalil dan bukti
atas kenabian Nabi Muhammad Saw. dengan turunnya kitab suci Al-Qur'an telah
dikemukakan oleh dirinya sendiri kepada beliau. Suatu kitab yang sangat indah bahasanya
(balaghahnya), yang tidak mendukung para ahli sastra mana pun untuk menandinginya,
walaupun hanya dengan mencontoh sebuah suratnya yang paling pendek. h 7 sebuah ag
sebuah Isinya menyatakan tentang sifat-sifat Allah Swt. yang mewajibkan manusia untuk
mengetahuinya. Ia datang hanya dengan membawa cerita-cerita, tetapi juga mengemukakan
dalil dan kenyataan-kenyataan, yang mematahkan kepercayaan-kepercayaan orang-orang
yang membantahnya. 6

Dituntunnya akal pikiran dan dibangkitkannya, kemudian ditunjuk kannya undang-


undang alam, hukum-hukum, dan peraturan-peraturan yang sesuai dengan akal. Dan
diajaknya untuk diundang undang alam itu dengan penuh perhatian, agar orang yakin akan
kebenaran yang dibawanya. Hingga dalam menceritakan kejadian pada bangsa-bangsa yang
telah silam, ia pun menunjukkan bukti-bukti yang nyata. Sehingga nyata pula suatu
penerapan, bahwa segala sesuatu makhluk itu adalah suatu lingkungan hukum alam (sunnah)
yang tidak berubah-ubah dan tidak bertukar-tukar.

Al-Qur'an telah mempertemukan akal (rasio) dengan agama, pertama kali dalam kitab
suci itu sendiri, dengan perantara lisan Nabi yang diutus Allah SWT. dengan cara terus terang
dan tidak memerlukan ta'wil. Telah merupakan suatu ketetapan di kalangan kaum muslimin,
kecuali orang yang tidak percaya kepada akal dan agamanya, bahwa sebagian dari ketentuan-
ketentuan agama itu, adalah tidak mungkin untuk meyakinkannya, kecuali melalui akal.
Seperti mengetahui adanya Allah Swt. dan kudrat-Nya untuk mengutus para Rasul, tentang
ilmu Nya mengenai apa yang diwahyukan-Nya kepada para Rasul itu, tentang iradah
(kehendak) Nya yang mutlak untuk menentukan siapa yang akan menjadi Rasul itu, dan
tentang segala sesuatu yang bersangkut-pa dengan pengertian kerasulan, seperti
membenarkan adanya Rasuk itu sendiri.

NAMA LAIN DARI ILMU TAUHID

Ilmu tauhid bukanlah satu-satunya nama yang dipakai di dunia akademis untuk
menyebut ilmu yang berbicara tentang Tuhan dan segala yang berkaitan dengannya. Seiring
dengan perkembangan sejarah, nama ilmu ini juga berkembang dan memiliki ciri-cir
tersendiri. Setidaknya ada beberapa nama ilmu yang sering digunakan d7
6
Azhari akmal tarigan, teologi ekonomi (Medan: Febi UIN-SU Press 2014) cetakan Pertama h.3-8

7
Azhari akmal tarigan, teologi ekonomi (Medan: Febi UIN-SU Press 2014) cetakan Pertama h.10
Azhari akmal tarigan, teologi ekonomi (Medan: Febi UIN-SU Press 2014) cetakan Pertama h.10
kalangan akademisi; ilmu 'aqaid, ilmu ushuluddin, ilmu kalam dan
Theologi. Beberapa istilah ini akan penulis jelaskan secara singka
satu persatu.
1. Ilmu 'aqaid. Aqa'id adalah jamak dari aqidah. Kata ini telah menjadi bahasa
Indonesia dan ditulis dengan akidah. Artinya simpul. Dari kata ini juga lahir kata aqad yang
bermakna perjanjian atau kontrak. Ilmu 'aqaid dengan demikian adalah ilmu yang membahas
tentang.....8
2. Ilmu Uhsuluddin. Kata Ushuluddin terdiri dari dua kata, ushul berasaldari kata asal
dan al-din. Secara sederhana kata ushuluddin diterjemahkan dengan dasar-dasar agama atau
pokok-pokok agama. Bisa juga diartikan dengan asas-asas agama. Pada awalnya yang
dimaksud dengan ilmu ini adalah ilmu tawhid. Sehingga keduanya menjadi identik.
Belakangan yang masuk ke dalam bidang Ilmu ushuluddin adalah ilmu yang mempelajari
dasar dasar agama. Yang termasuk ke dalam ilmu-ilmu ushuluddin adalah ulum
Al-Qur'an/Tafsir, ulum al-Hadis/Hadis, pemikiran dalam Islam seperti Teologi/Ilmu Kalam,
Filsafat dan Tasawwuf. Terakhir adalah Perkembangan Modern dalam Islam.16
Pentingnya ilmu ini dapat dilihat pada pernyataan Muhammad Abduh sebagai berikut:
Semua kelompok umat Islam akan selamat (tidak terjerumus ke neraka) selama mereka
percaya pada ushul al-din seperti keesaan Tuhan, kenabian Muhammad SAW, serta adanya
hari kiamat, perbedaan pendapat dikalangan umat Islam adalah akibat tidak adanya
pengetahuan yang mencapai tingkat yang meyakinkan."

TUJUAN ILMU TAUHID

Abduh menjelaskan tujuan ilmu tauhid sebagai berikut: Tujuan akhir ilmu ini ialah
menegakan kewajiban yang telah disepekati bersama, yaitu mengenal Allah (ma’rifutullah)
dengan segala sifat-sifat-Nya yang wajib melekat pada-Nya,serta mensucikan-Nya dari sifat
sifat yang mustahill bagi zat-Nya,dan membenarkan para rasul-Nya secara yakin yang
menentramkan jiwa, bersandar pada dalil tidak berkelana bersama taklid. Sesuai dengan
petunjuk Qur’an yang telah menyuruh menggunakan nalar dan akal untuk memikikan
fenemona fenomena alam dan segala seginya yang masih mungkin di telusuri untuk
menghasilkan keyakinan kepada kebenaran yang ditunjukkanya….

Adapun penjelasan tujuan ilmu tauhid menurut Al-qur’an terdapat dalam surat Al-imran (3)
ayat (13)

8
Bachtiar Ma’ani, At-Tauhid (Jakarta:Pustaka Al-Mala 2008) h.10
ٌ‫ان لَ ُك ْم ٰايَةٌ فِ ْي فَِئتَي ِْن ْالتَقَتَا ۗفَِئةٌ تُقَاتِ ُل فِ ْي َسبِي ِْل هّٰللا ِ َواُ ْخ ٰرى َكافِ َرة‬ َ ‫قَ ْد َك‬
َ ِ‫ي ْال َعي ِْن ۗ َوهّٰللا ُ يَُؤ يِّ ُد بِنَصْ ِر ٖه َم ْن يَّ َش ۤا ُء ۗ اِ َّن فِ ْي ٰذل‬
‫ك‬ َ ‫يَّ َر ْونَهُ ْم ِّم ْثلَ ْي ِه ْم َرْأ‬
‫ار‬
ِ ‫ص‬ َ ‫لَ ِع ْب َرةً اِّل ُولِى ااْل َ ْب‬

“Sesungguhnya relah ada tanda bagi kamu pada 2 golongan yang tlah bertempur [185]
segolongan berperang di jalan allah dan segolongan lagi kafir yang dengan mata kepala
melihat seakan akan orang muslimin 2 kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan
bantuannya siapa yang di kehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
pelajaran bagi orang orang yang mempunyai mata hati.”9

PERBEDAAN ILMU TAUHID DAN ILMU KALAM

Adapun perbedaan dari kedua ilmu tersebut yaitu, ilmu tauhid ialah ilmu yang
membahas tentang menetapkan keyakinan dan kepercayaan agama dengan mempergunakan
dalil dalil yang meyakinkan(nyata). Ilmu tauhid pokok paling utama dari semua
agama,karena bertalian erat dengan dzat Allah SWT serta Rasul-RasulNya. Ilmu tauhid berisi
alasan-alasan mempertahankan kepercayaan iman.
Sedangkan dari ilmu kalam itu sendiri berbeda dengan ilmu tauhid karena jika
diartikan kalam itu sendiri ialah perkataan. Jadi jika dilihat dari perbedaannya adalah ilmu
tauhid berarti ilmu tentang mengesakan tuhan (Allah SWT) atau percaya akan adanya tuhan
yang maha Esa ,sedangkan ilmu kalam berarti perkataan-perkataan yang baik dari Allah SWT
yang menjadi perintah untuk hamba-hambanya.
Menurut Asy/syaahrastani: “bahwa sesudah itu kemudian ulama-ulama Mu’tazila
mempelajari buku-buku filsafat pada masa pemerintahan khalifah al/makmum, Maka mereka
mempertemukan sistem ilmu kalam,dan menjadikannya ilmu yang berdiri sendiri diantara
ilmu-ilmu keislama yang ada,serta menamakannya dengan nama ilmu kalam. Adakalanya
masa yang paling penting yang mereka bicarakan dan berperang-perangan adalah masalah
kalam(firman Allah). Maka ilmu ini dinamakan dengan namanya. Adakalanya karena
persesuaian mereka dengan ahli-ahli filsafat dalam memberi nama ilmu mantiq (ilmu logika)
diantara ilmu-ilmu mereka.10
Adapun tauhid ialah menurut ulama-ulama ahli sunah : . “bahwa Allah Swt. Itu Esa
dalam Dzatnya tidak terbagi-bagi .Esa dalam sifatnya-sifatnya yang azali tiada tara
bandingkan bagi-Nya dan Esa dalam perbuatan-perbuatan-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya.

9
Bachtiar Ma’ani, At-Tauhid (Jakarta:Pustaka Al-Mala 2008) h.10

10
Sahilun A.Nasir,Pemikiran Kalam (Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada 2012) cetakan kedua h.3-4
PENGERTIAN TEOLOGI

Theologi. Nama ilmu ini berasal dari khazanah Barat. Theologi terdiri dari dua kata,
theo yang artinya Tuhan dan logos yang artinya ilmu. Theologi dengan demikian bermakna
ilmu tentang ketuhanan.
Teologi disebut pula Ilmu Kalam yaitu ilmu yang menerangkan sifat-sifat Allah yang
wajib diketahui dan dipercayai dan yang terpenting adalah pembahasan mengenai ke-Esaan
Allah. Oleh karena itu, ilmu kalam disebut juga ilmu tauhid. Ada juga yang menyebut teologi
dengan sebutan ilmu ushul 12
Harun Nasution, intelektual muslim kenamaan memilih menggunakan istilah
Theologi Islam untuk judul bukunya. Di antara alasan yang dikemukakannya adalah ilmu
tauhid yang selama ini dipelajari di Pesantren-pesantren Indonesia atau Perguruan Tinggi
Islam lebih bersifat tradisional-normatif, mengedepankan doktrin, pembahasannya tidak
mendalam dan juga tidak filosofis. Di samping itu, ilmu tauhid cenderung hanya mengajarkan
satu aliran saja. Padahal aliran-aliran theologi dalam Islam itu cukup beragam. Menurutnya
umat Islam harus mengetahui berbagai macam aliran theologi yang pernah lahir dan
berkembang dalam Islam.
Apapun nama dari ilmu-ilmu tersebut, sesungguhnya substansinya sama, membahas
tentang ketuhanan dengan segala dimensi dan hal yang terkait dengan-NYA. Perbedaannya
terletak pada metode dan pendekatan yang dilakukan. Disebut ilmu kalam karena
pendekatannya yang sangat rasional. Mengedepankan debat atau munazharah untuk
menemukan kebenaran. Demikian juga ketika disebut Theologi, pedekatannya filosofis,
membicarakan hal hal yang sangat mendasar. Bisa jadi di dalam tela'ah ilmu tauhid,
pernyataan-pernyataan yang kritis dan cenderung menggugat kebenaran umum tidak
dianjurkan,11

PERBEDAAN TEOLOGI DAN TAUHID

Teologi adalah ilmu yang membahas tentang ke –Esaan Tuhan yang memiliki
berbagai macam aliran teologi yang pernah berkembang dalam islam. Sedangkan ilmu tauhid
cenderung hanya mengajarkan satu aliran saja.12

HUBUNGAN TEOLOGI DAN TAUHID

11
Azhari akmal tarigan, teologi ekonomi (Medan: Febi UIN-SU Press 2014) cetakan Pertama h.11

12
Azhari akmal tarigan, teologi ekonomi (Medan: Febi UIN-SU Press 2014) cetakan Pertama h.11-12
Hubungan teologi dan tauhid adalah ilmu yang membahas tentang ketuhanan atau ke-
Esaan Allah. Sama sama mempunyai nama Ilmu Ushuludin adalah Ilmu Teologi (ketuhanan),
karena membahas tentang ke-Tauhidan (ke-Esaan) Allah, sifat, dan asma (nama) Allah.
Sebutan lain yang lebih populer adalah Ilmu Kalam karena bahasan yang sedang ramai
dibahas pada saat lahirnya Ilmu Kalam adalah masalah kalam (firman Allah). Di samping itu,
pembahasan ilmu ini menggunakan metode ilmu mantiq (logika) sedangkan kata mantiq
secara etimologi bahasa sinonim dengan kalam.13

13
Azhari akmal tarigan, teologi ekonomi (Medan: Febi UIN-SU Press 2014) cetakan Pertama h.12

Anda mungkin juga menyukai