Disusun
OLEH :
KELOMPOK 8
JULIANDA AKMAL(5213530002)
Mhd. Fathur Ridwan Manullang(5213530025)
Nirwana Novianti Br Tarigan(5211230009)
DOSEN PENGAMPU
Olnes. Y. H, S.Pd., M.Eng
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayahnya kepada kami, karena berkat dan lindungannya ,sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Penelitian tentang AUTOMATIC ON OFF TEMPERATURE.
Saya menyadari dalam penulisan lapran rekayasa ide ini ,masih terdapat banyak
kesalahan baik dalam sistematika penulisan maupun materi yang terdapat dalam laporan ini .
Untuk itu , saya meminta maaf atas kesalahan saya dan mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca . Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
PENULIS
KELOMPOK 8
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Mini Riset............................................................................................................3
1.2 Rusuman Masalah Mini Riset.......................................................................................................3
1.3. Tujuan Mini Riset........................................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA...................................................................................................................................5
2.1 Tinjuan penelitian Terdahulu.......................................................................................................5
2.2Tinjauan Teori...............................................................................................................................5
2.3 Faktor Mempengaruhi Suhu........................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................8
METODOLOGI PENELETIAN...................................................................................................................8
3.1 Metode Penelitian.......................................................................................................................8
3.2 Populasi Dan Sampel...................................................................................................................8
1.Populasi..........................................................................................................................................8
2. Sampel...........................................................................................................................................8
3.3 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................................................8
3.4 Teknis Analisis Data....................................................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................................................10
4.1 Hasil Penelitian..........................................................................................................................10
BAB V...................................................................................................................................................11
KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................................................11
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
5.2 Saran..........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Mini Riset
Suhu adalah derajat atau tingkatan ukuran dingin atau panas pada suatu benda. Semakin
tinggi suhu suatu benda maka semakin panas benda tersebut.Suhu merupakan besaran
pokok.Satuan suhu yaitu Kelvin.Untuk mengukur suhu diperlukan alat yang disebut dengan
termometer.Umumnya suhu yang diukur dengan termometer menggunakan termometer zat
cair yang berisi raksa atau alkohol, tetapi lebih bagus menggunakan zat cair berupa raksa
karena raksa membasahi dinding termometer, sebagai penghantar panas yang baik dan lain
sebagainya.
Pada pembuatan termometer terlebih dulu kita menentukan titik tetap atas dan titik tetap
bawah.Untuk titik tetap termometer itu sendiri diukur pada tekanan 1atm. Diantara titik tetap
atas dan bawah dibuat yang namanya skala suhu.Pada penetapan titik tetap atas dengan
menggunakan acuan berdasarkan suhu saat air mendidih (titik didih), sedangkan penetapan
titik tetap bawah menggunakan acuan berdasarkan suhu ketika es melebur.
Tujuan agar nantik kita dapat lebih muda mengetahui suhu ruangan kita dengan alat
pengatur suhu otomatis ini.Apa lagi berguna pada saat kita ingin dalam penetasan telur alat
ini sangat berguna bisa menyusuaikan suhu yang ada disekitar dengan mengaturnya dan aku
mati dengan sendiri apa bila suhu nya sudah mencapai target, dan membuktikan apakah
penggunaan alat ini sudah sesuai atau tidak.
2.2Tinjauan Teori
Jenis Termometer Suhu
Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 – 1642)
pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang
dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara
dalam labu mengembang.Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan
berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak
sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair
di dalam pipa juga berbeda.Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu.Prinsip kerja
termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu.Tetapi
dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan
alkhohol.Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu
benda.
1. TermometerLaboratorium
Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah
panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar
termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler)
dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat
setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
2. TermometerKlinis
Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi
dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas
wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah
pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada
termometer ini antara 35°C sampai 42°C
3. TermometerRuangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya
termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda.
Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C
4. TermometerDigital
Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip
kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer
digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan
pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam
bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
Suhu permukaan laut dipengaruhi oleh panas matahari, arus permukaan, keadaan
awan, upwelling, divergensi dan konvergensi terutama pada daerah muara dan sepanjang
garis pantai. Faktor-faktor meteorologi juga berperan yaitu curah hujan, penguapan,
kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan intensitas radiasi matahari. Variasi suhu
musiman pada permukaan untuk daerah tropis sangat kecil, dimana variasi rata-rata musiman
kurang dari 2oC yang terjadi di daerah khatulistiwa (Hela dan Laevastu, 1981).
Suhu yang paling tinggi berada di permukaan, sedangkan makin dalam perairan laut
maka suhu akan semakin menurun. Penurunan suhu terjadi pada zona pynocline yakni antara
200 meter sampai 1000 meter. Semakin dalam akan terjadi perubahan suhu yang nyaris
konstan. Zona dengan perubahan suhu yang besar disebut zona thermocline. Perubahan
densitas pada setiap kedalaman disebut sebagai pynocline ( Wibisono, 2011).
BAB III
METODOLOGI PENELETIAN
3.1 Metode Penelitian
Adapun metode yang dilakukan dalam melakukan pengaplikasian dalam metode
digital suhu tersebut
baban Sistem kendali adalah suatu gabungan dari beberapa komponen fisik yang
ditata untuk mengontrol (mengatur) komponen itu sendiri atau sistem lain. Dari
defenisi di atas maka kita dapat menyimpulkan bahwa sistem kendali suhu dan
kelembaban adalah suatu penggabunagan beberapa komponen yang ditata
sedemikian rupa untuk mengontrol suhu dan kelembaban.Komponen yang dimaksud
antara lain yaitu sensor, pengendali (controller), pemanas (heater), air, relay, dan
komponen pendukung lainnya. Dalam bentuk yang paling sederhana sistem kendali
suhu dan kelembaban terdiri dari dua input(masukan) dan dua output(keluaran) atau
lebih dikenal dengan sistem MIMO (multiple-input, multiple-output system) seperti
terlihat pada gambar 2.4 di bawah ini.
2. Sampel
Mengingat banyak peternak yang kewalahan dalam melakukan penetasan telur ayam dan
menjaga agar suhu ruangan stabil maka diperlukan alat ini agar memudah kannya supaya
mengetahui berapa suhu yang ada diruangan dan terjaga suhu nya sesuai suhu yang diatur
melalui temperarature on of tersebut dari situ sempel tersebut diambil
kestabilan temperatur tetap pada angka yang telah ditetapkan, sehingga lampu akan mati pada
saat temperatur max dan menyala pada saat temperatur min.
1. Pengujian selama 21 hari (riil proses penetasan telur) dengan meletakkan sampel telur
dalam wadah yang diuji. Dalam pengujian ini diambil sampel tujuh buah butir telur untuk
ditetaskan.Posisi dimer dalam keadaan beban penuh.
2. Pengujian tanpa telur didalam wadah yang diuji. Posisi dimer adalah 0.25, 0.5, 0.75, dan 1
beban.
3. Pengujian tanpa telur didalam wadah yang diuji dan diletakkan satu nampan berisi air.
Posisi dimer adalah 0.25, 0.5, 0.75, dan 1 beban.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
AUTOMATIC ON OFF TEMPERATURE adalah sistem pengendali suhu otomatis,
yang secara otomatis mengontrol suhu. Dalam aplikasi sebuah pengendali harus memenuhi
persyaratan kualitas atau karakteristik utama yaitu linearitas, tidak tergantung temperatur,
kepekaan, waktu tanggapan, batas frekuensi terendah dan tertinggi, stabilitas waktu dan
histeresis. Pada temperatur tertentu akibat dari karakteristik ini sebuah sensor dapat
memberikan keluaran yang berlainan, tergantung pada keadaan apakah saat itu temperatur
sedang naik atau turun.
Karaktristik pengendali on-off yang akan diuji adalah alat pengendali yang terpasang pada
mesin penetas telur otomatis tipe C-100 yang berada di laboratorium dasar Teknik Mesin Unsrat. Dari
hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa: sistem yang diuji beroperasi dengan baik
sesuai berfungsinya yaitu on pada 350C dan off pada 400C, sistem pengendali adalah linier, respon
kenaikan temperatur bergantung pada besar energi pemanas dalam kasus ini ditunjukkan oleh posisi
dimer, dan respon penurunan suhu (lama waktu pemanas off) bergantung pada besar beban didalam
wadah yang dikendalikan yaitu telur dan air didalam wadah. Overshoot dapat terjadi oleh karena besar
energi pemanas.
5.2 Saran
Demikian pemaparan materi kami kali ini mengenai “AUTOMATIC ON OFF
TEMPERATURE.”Jika sungguh terdapat kesalahan yang memberatkan hati, kami terlebih
dahulu mengucapkan permohonan maaf kami kepada setiap pihak yang terkait. Kami sangat
mengharapkan Umpan Balik dari pembaca demi untuk kemajuan progress Tugas kami ini
selanjutnya. Semoga Proposal Mini Riset Kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Ratulangi. Manado.
Greenhouse using