Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. penyusun panjatkan, karena berkat rahmat serta
bimbingan-Nya penulis berhasil menyelesaikan makalah yang penulis beri judul "Tulis Judul
Makalahnya". Adapun Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik
Komputer.

Penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak


yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Penulis
yakin Makalah ini masih jauh dari nilai kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan oleh penulis demi menjadikan makalah ini bisa lebih
baik lagi.

Semoga makalah "MAKALAH UNSUR TRANSISI KOBALT " memberikan


informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Bogor, 27 Agustus 2014

Penulis

Page | i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

BAB II........................................................................................................................................ 2

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2

A. Sejarah Cobalt ............................................................................................................. 2

B. Sumber Cobalt ............................................................................................................. 3

C. Sifat fisika ................................................................................................................... 4

D. Sifat Kimia .................................................................................................................. 4

E. Pembuatan Kobalt ....................................................................................................... 5

F. Kompleks Cobalt ............................................................................................................ 6

G. Kecenderungan golongan ............................................................................................ 7

H. Senyawa oksida kobalt ................................................................................................ 7

I. Stabilitas ion cobalt ......................................................................................................... 9

J. Isotop cobalt .................................................................................................................... 9

K. Reaksi-reaksi Cobalt ................................................................................................... 9

 Reaksi kobalt dengan udara......................................................................................... 9

 Reaksi kobalt dengan air ........................................................................................... 10

 Reaksi kobalt dengan halogen ................................................................................... 10

 Reaksi kobalt dengan asam ....................................................................................... 10

L. Kegunaan kobalt .............................................................................................................. 10

BAB III .................................................................................................................................... 13

Page | ii
PENUTUP................................................................................................................................ 13

A. Kesimpulan................................................................................................................ 13

B. Saran .......................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

Page | iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cobalt ditemukan oleh Brandt pada tahun 1735. kobalt adalah suatu unsur kimia yang
memiliki lambang Co dan nomor atom 27. Kobalt merupakan logam yang jarang
ditemukan, diperkirakan hanya 20 PPm dalam kerak bumi. kobalt ditemukan dalam
cadangan yang mengumpul sehingga produksi tahunannya mencapai jutaan pon.

B. Rumusan Masalah

 Bagaimana sejarah cobalt?


 Apa pengertian cobalt?
 Apa saja bentuk kompleks senyawa cobalt?
 Apa kegunaan cobalt?
 Bagaimana pembuatan cobalt?
C. Tujuan

Setelah mempelajari makalah ini dapat mengetahui dan menjelaskan:

 Mengetahui cobalt
 Mengetahui cobalt
 Mengetahui sifat fisik dan kimia cobalt
 Mengetahui bentuk kompleks senyawa cobalt
 Mengetahui kegunaan dan cobalt

Page | 1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Cobalt
Ditemukan oleh Brandt pada tahun 1735. kobalt adalah suatu unsur kimia yang
memiliki lambang Co dan nomor atom 27.

Kobalt merupakan logam yang jarang ditemukan, diperkirakan hanya 20 PPm dalam
kerak bumi. kobalt ditemukan dalam cadangan yang mengumpul sehingga produksi
tahunannya mencapai jutaan pon. kobalt terdapat dialam sebagai senyawa sulfida, sifat
mempunyai kesamaan dengan Besi. Kobal terdapat dalam mineral kobaltit, smaltit dan eritrit.
Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana
umum didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.

Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei
badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah ke utara
Lautan Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang relatif dangkal, lebih dekat
ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika Serikat lainnya.

Co(Warna: sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan Penggolongan: Metalik


Ketersediaan: unsur kimia kobal tersedia di dalam banyak formulasi yang mencakup kertas
perak, potongan, bedak, tangkai, dan kawat. contoh besar Dan kecil unsur kimia. Kobal juga
merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak keras dan mengandung metal serta kaya sifat
magnetis yang serupa setrika. Unsur kimia kobalt adalah batu bintang. Deposit bijih. Cobalt-
60 ( 60Co) adalah suatu isotop yang diproduksi menggunakan suatu sumber sinar ( radiasi
energi tinggi). unsur kimia/kobalt mewarnai gelas/kaca serta memiliki suatu keindahan warna
kebiruan.

Page | 2
kimia/kobalt metal. 2Co(OH)3 (heat) Co2O3 + 3H2O 2CO2O3 + 3C Co + 3CO2 Secara
umum dapat kita deskripsikan sebagai berikut :

 Nama: unsur kimia kobal


 Lambang: Co
 Nomor-Atom: 27
 Berat atom: 58.933200 ( 9)
 Golongkan nomor;jumlah: 9
 Nomor periode;Jumlah: 4

Banyak bijih berisi unsur kobalt, tetapi tidak memiliki arti penting untuk ekonomi.
meliputi sulfid dan arsenid, linnaite, CO3S4, kobaltit, Cokass, dan smaltite, Cokas2.
Digunakan untuk industri, secara normal diproduksi sebagai by product dari produstion
tembaga, nikel Bijih yang dibakar Secara normal membentuk suatu campuran oksida metal.
Perawatan dengan cuka sulphurik dapat meninggalkan tembaga metalik sebagai residu dan
disolves. Besi diperoleh oleh hujan, timbulnya dengan lima kapur perekat ( CaO) sedang
unsur kimia/kobalt diproduksi ketika hidroksida hujan hujan akantimbul hipoklorit sodium (
NaOCl) 2Co2+(aq) + NaOCl(aq) + 4OH-(aq) + H2OOH)3(s) + NaCl(aq)

Trihidroksid CO(OH)3 dipanaskan untuk membentuk oksida dan kemudian dikurangi


dengan karbon akan membentuk unsur

B. Sumber Cobalt
Mineral Cobalt terpenting antara lain Smaltite (CoAs2), Cobalttite (CoAsS) dan
Lemacite (Co3S4). Sumber utama Cobalt disebut “Speisses” yang merupakan sisa dalam
peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.

Cobalt juga terdapat dalam meteorit.Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di
Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan
bahwa di dasar bagian tengah ke utara Lautan Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan
kedalaman yang relatif dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan
Amerika Serikat lainnya.Unsur Cobalt di alam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan
biasanya juga dengan arsenik.

Page | 3
C. Sifat fisika
Kobal bersifat rapuh, logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel. Kobal
memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi. Kobal cenderung terdapat
sebagai campuran dua allotrop pada kisaran suhu yang sangat lebar. Transformasi antara dua
bentuk ini bersifat lembam dan ditemukan dengan variasi tinggi sebagaimana dilaporkan
pada sifat fisik kobal.

1. Warna: sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan


2. Kobal bersifat logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel.
3. Kobal memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi.
4. Penggolongan: Metalik.
5. Kobalt juga merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak keras dan mengandung
metal serta kaya sifat magnetis.

D. Sifat Kimia

 Bereaksi lambat dengan asam encer menghasilkan ion dengan biloks +2.

 Pelarutan dalam asam nitrat disertai dengan pembentukan nitrogen oksida, reaksi
yang terjadi adalah :

Co + 2H+ → Co2+ + H2

3Co + 2HNO3 + 6H+ → 3Co2+ + 2NO+ 4H2O

 Kurang reaktif

 Dapat membentuk senyawa kompleks

 Senyawanya umumnya berwarna

 Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang berwarna merah

Page | 4
 Senyawa–senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi berwara biru.

 Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks–kompleksnya stabil baik dalam bentuk larutan
maupun padatan.

 Kompleks-kompleks Co(II) dapat dioksidasi menjadi kompleks–kompleks Co(III)

 Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam

 Tahan korosi

E. Pembuatan Kobalt
Unsur kimia/kobalt diproduksi ketika hidroksida hujan hujan akantimbul hipoklorit
sodium ( Naocl) 2Co2+(aq) + NaOCl(aq) + 4OH-(aq) + H2O OH)3(s) + NaCl(aq)

Trihidroksid Co(OH)3 dipanaskan untuk membentuk oksida dan kemudian dikurangi dengan
karbon untuk membentuk unsur kimia/kobalt metal. 2Co(OH)3 (heat) Co2O3 + 3H2O
2Co2O3 + 3C Co + 3CO2.

Pada tingkat valensi mol dibentuk oleh tiga logam, (NiCO4)4) di bentuk oleh
penggabungan Ni dan CO. Pd susunan dan pycolisis berikutnya sangat penting pada proses
moud untuk pemurnian logam.

Terlebih dahulu proses asli menjadi mutlak sekitar 1970an. suatu proses pengubahan
dipakai di Canada. (Ni(CO)4) mungkin lebih mengenal karbonil tetapi stabilitasnya sangat
rendah daripada karbonil-karbonil dalam golongan logam trasisi. bentuk molekul (Ni(CO)4)
adalah tetrahedral, mudah menguap, sangat beracun, mudah dioksidasi dan dapat dengan
mudah teerbakar.

turunan phospin (Ni(PF3)4), dan dicampurkan menjadi (Ni(CO)2 (PF3)2), juga dikenali.
reduksi(Ni(CN)4)2- oleh kalium dalam amoniak dalam bentuk cair menghasilkan K4(Ni(Cn)4).
sifat reduksi dengan hidrazin sulfat dalam media air akan menghasilkan (K4(Ni2(CN)6).

Page | 5
Ketersediaan unsur kimia kobalt tersedia di dalam banyak formulasi yang mencakup
kertas perak, potongan, tangkai, dan kawat. Unsur kimia Kobalt juga merupakan suatu unsur
dengan sifat rapuh agak keras dan mengandung metal serta kaya sifat magnetis yang serupa
setrika. Unsur kimia Kobalt adalah batu bintang. Deposit bijih. Kobalt-60 ( 60Co) adalah
suatu isotop yang diproduksi menggunakan suatu sumber sinar ( radiasi energi tinggi). unsur
kimia/Kobalt mewarnai gelas/kaca serta memiliki suatu keindahan warna kebiruan.

F. Kompleks Cobalt

 Co3+

Semua senyawa kompleks kobalt (III) mengadopsi geometri oktahedron. Sebagai


contoh yaitu ion heksaaminkobaltat(III) [Co(NH3)6]3+ dan ion heksasianokobaltat(III)
[Co(CN)6]3+ . ion heksanitrokobaltat(III) [Co(NO2)6]3+, yang berwarna kuning dan
biasaanya disintesis sebagai garam natriumnya, menunjukkan sifat tak lazim. Seperti
lazimnya garam-garam alkali, Na3[Co(NH3)6] larut dalam air, tetapi garam kaliumnya
saangat sukar larut dalam air, begitu juga garam-garam rubidium maupun sesiumnya. Hal ini
dikaitkan dengan ukuran ion relatifnya. Ion kalium mempunyai ukuran relatif jauh lebih
dekat dengan ukuran anion kompleksnya sehingga kristalnya memiliki energi kisi yang lebih
tinggi dan kelarutan lebih rendah. Sifat ini merupakan salah satu reaksi petunjuk kualitatif
adanya ion kalium :

3K+(aq) + [Co(NO2)6]3+(aq) → K3[Co(NO2)6](s) (kuning)

 Co2-

Dalam larutan air garam-garam kobalt(II) berwarna pink CoCl2.6H2O oleh karena
ion oktahedral [Co(H2O)6]2+. Tetapi ion tetrahedral kobatl(II) berwarna biru, dan ini dapat
terjadi misalnya denganligan Cl-. Jadi penambahan HCl pada (ion Cl-) pada ion
[Co(H2O)6]2+ akan menghasilkan larutan biru ion tetrahedral [CoCl4]2- :

[Co(H2O)6]2+(aq) + 4Cl-(aq) → [CoCl4]2-(aq) + 6H2O(l) (pink biru)

Page | 6
Hasil yang sama juga dapat diperoleh dari proses pelarutan kristal pink CoCl2.6H2O
di dalam etanol absolute atau aseton; dalam hal ini, pelarut berfungsi menarik ligan air. Pada
kondisi keseimbangan yaitu tepat terjadinya perubahan warna, pergeseran keseimbangan
waarna sangat sensitif terhadap temperatur, yaitu biru pada pemanasan tetaspi menjadi pink
pada pendinginan (dengan es).

pemanasan [Co(H2O)6]2+(aq) + 4Cl-(aq) → [CoCl4]2+(aq) + 6H2O(l) pendinginan

Penambahan ion hidroksida kedalam larutan ion kobalt (II) dalam air menghasilkan
endapan kobalt(II) hidroksida berwarna biru pada awalnya, tetapi menjadi pink setelah
dibiarkan beberapa lama :

[Co(H2O)6]2+(aq) + 2OH-(aq) → Co(OH)2(s) + 6H2O(l) (pink biru)

Secara perlahan, kobalt(II) hidroksida teroksidasi dengan dioksigen udara menjadi


kobalt(III)oksida hidroksida CoO(OH).

G. Kecenderungan golongan
Kobalt lebih reaktif daripada besi. Tingkat oksidasi yang umum bagi kobalt yaitu +2
dan +3. Dalam larutan air, ion [Co(H2O)6]2+ dan ion [Co(H2O)6]3+ keduanya dikenal,
tetapi kobalt(III) bersifat oksidator,dan dalam larutan air kecuali dalam lingkungan asam,
terurai dengan cepat karena Co(III) mengoksidasi air dengan membebaskan gas dioksigen.

H. Senyawa oksida kobalt


Beberapa oksida logam golongan ini yang dikenal yaitu kobalt(II)-CoO, campuran
Co(II) dan Co(III)-Co3O4, satu-satunya oksida loogam divalen, CoO yang berupa abu-abu
atau buah zaitun hijau dapat diperoleh dari pemanasan logamnya dalam udara atau uap air,
atau pemanasan hidroksida, karbonat atau nitrat dalam kondisi tanpa udara. kobalt ( II) oksida
memiliki Titik-Lebur: 1830°C, Kepadatan : 6400 kg m-3

 Oksida

Page | 7
Cobalt (II) Oksida merupakan senyawa padatan berwarna hijau dibuat melalui
pemanasan Cobalt(II) karbonat atau nitrat pada suhu 11000C. Reaksi ini harus dilakukan
dalam ruang bebas oksigen, reaksinya sebagai berikut :

CoCO3 → CoO + CO2

2Co(NO3)2 → 2CoO + 4NO2 +O2

Cobalt(II) Oksida mempunyai struktur NaCl. Pada pemanasan 400–5000C dalam


udara dihasilkan senyawa Co3O4. Beberapa oksida lain yang dikenal antara lain Co2O3, CoO2
dan oksoCobalttat (II) merah Na10[Co4O9].

 Halida

Halida anhidrat CoX2 dapat dibuat dengan dehidrasi dari hidrat halida dan untuk CoF2
dibuat dengan mereaksikan antara HF dengan CoCl2. Halida klor berwarna biru terang.
Reaksi dari flourida atau senyawaan flourinasi lain pada Cobalt halida pada temperatur 300 –
4000C menghasilkan Cobalt(III) flourida yang merupakan senyawa berwarna coklat gelap
yang umumnya digunakan sebagai zat flourinasi. Cobalt(III) flourida dapat direduksi oleh air.
Senyawa yang sederhana misalnya CoF3 yang berupa padatan coklat mudah bereaksi dengan
air menghasilkan oksigen.

 Sulfida

Dibentuk dari larutan Co2+ yang direaksikan dengan H2S membentuk endapan CoS
berwarna hitam.

Co2+ + H2S → CoS + 2H+

 Garam

Bentuk garam Cobalt(II) yang paling sederhana dan merupakan garam hidrat. Semua
garam hidrat Cobalt berwarna merah atau pink dari ion [Co(H2O)6]2+ yang merupakan ion
terkoordinasi oktahedral.

Page | 8
Cobalt(II) hidroksida bersifat amphotir bila dilarutkan dalam hidroksida pekat
membentuk larutan berwarna biru yang mengandung ion [Co(OH)4]2-. Bentuk garam
Cobalt(III) sangat sedikit, garam flourida hidrat berwarna hijau CoF3.5H2O dan hidrat sulfat
berwarna biru Co2(SO4)3.18H2O.

I. Stabilitas ion cobalt

Stabilitas dari ion Cobalt mempunyai kecenderungan menurun dari bilangan oksidasi
tinggi menuju bilangan oksidasi rendah dan terjadi peningkatan stabilitas tingkat oksidasi II
relatip lebih tinggi dibandingkan tingkat oksidasi III, sesuai dengan deret unsur periode
pertama, Ti, V, Cr, Mn, dan Fe, terakhir Co. Tingkat oksidasi tertinggi dari ion cobalt adalah
V dan sangat sedikit senyawaan yang dikenal. Untuk senyawaan ion cobalt (III) banyak
dijumpai dengan atom-atom donor (biasanya N) dan untuk ion cobalt (I) biasanya dengan
ligan-ligan phi-aseptor.

J. Isotop cobalt

Cobalt-60 ( 60Co) adalah suatu isotop yang diproduksi menggunakan suatu sumber
sinar (radiasi energi tinggi) Kobal-60, adalah isotop buatan, sebagai sumber sinar gamma
yang penting dan digunakan secaara luas sebagai zat pencari jejak dan zat radioterapi.
Sumber kobal tunggal kobal-60 berharga dari $1 hingga $10 per curie, tergantung pada
kuantitas dan aktivitas jenis.

K. Reaksi-reaksi Cobalt

 Reaksi kobalt dengan udara

Cobalt tidak terlalu reaktif dengan udara. Namun pada pemanasan oksida
Co 3 O 4 terbentuk. Jika reaksi dilakukan di atas 900 ° C, hasilnya adalah kobalt (II) oksida,
CoO. Cobalt tidak bereaksi langsung dengan nitrogen, N 2.

Page | 9
3Co (s) + 4o 2 (g) → 2CO 3 O 4 (s)
2CO (s) + O 2 (g) → 2CoO (s)
 Reaksi kobalt dengan air

Air memiliki sedikit efek terhadap logam kobalt. Reaksi antara logam kobalt merah panas
dan uap menghasilkan kobal (II) oksida, CoO.

2CO (s) + O 2 (g) → 2CoO (s)


 Reaksi kobalt dengan halogen

The dibromida kobalt (II) bromida, CoBr 2, dibuat melalui reaksi langsung antara logam
kobalt dan bromin.

Co (s) + Br 2 (l) → CoBr 2 (s) [hijau]

Klorida yang sesuai dan iodida dapat dilakukan dengan cara yang sama, tetapi metode lain
tampaknya digunakan dalam menggunakan preferensi forsynthetic.

Co (s) + Cl 2 (g) → COCl 2 (s) [blue]


Co (s) + I 2 (s) → COI 2 (s) [biru-hitam]
 Reaksi kobalt dengan asam

logam Cobalt larut perlahan dalam cairan asam sulfat untuk membentuk solusi berisi Co
aquated (II) ion bersama dengan gas hidrogen, H 2. Dalam prakteknya, Co (II) hadir sebagai
ion kompleks [Co (OH 2) 6] 2 +.

Co (s) + H 2 SO 4 (aq) → Co 2 + (aq) + SO 4 2 - (aq) + H 2 (g)

L. Kegunaan kobalt
Kobal terutama digunakan untuk membuat campuran dengan logam lain, dan juga
molekul CO nya berikatan koordinasi dengan atom Fe Pd hemoglobin, menggantikan
molekul Oksigen yng dibawa oleh hemoglobin. kobal juga banyak digunakan dalam
pembuatan paduan logam yang tahan karat. paduan logamnya yang terkenal antara lain :
Kobalt klorida(COCl2), larutannya berwarna merah jambu dan dapat berubah menjadi warna

Page | 10
biru karena dehidrasi. oleh karena itu apabila ada kertas yang mengandung ion CO2+
digunakan dalam meramal cuaca, bila keadaan lembab maka kertas berwarna merah jambu
dan menandakan hari akan hujan.

Salah satu makanan yang kita konsumsi ber sumber vitamin B12 yang merupakan
suatu campuran yang berisi unsur kobalt, adalah marmit, tetapi unsur yang dikandung
didalamnya tergolong unsur lebih lemah dan lembut. Di Australia dikenal dengan Vegemit,
sedangkan di Amerika, Marmit dicampur dengan pindakas

Digunakan untuk industri, secara normal diproduksi sebagai biproduct dari produstion
tembaga, nikel Bijih yang dibakar Secara normal membentuk suatu campuran oksida metal.
Perawatan dengan cuka sulphurik dapat meninggalkan tembaga metalik sebagai residu dan
dissolves.

Kobal dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat Alnico, alloy
dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit, mengandung
kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan
pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi.

Kobal juga digunakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Sebagai alloy,
digunakan dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam digunakan dalam elektroplating
karena sifat penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya.

Garam kobal telah digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna biru
brilian yang permanen pada porselen, kaca, pot, keramik dan lapis e-mail gigi. Garam kobal
adalah komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru Thenard. Larutan kobal klorida
digunakan sebagai pelembut warna tinta. Kobal digunakan secara hati-hati dalam bentuk
klorida, sulfat, asetat, nitrat karena telah ditemukan efektif dalam memperbaiki penyakit
kekurangan mineral tertentu pada binatang.Tanah yang layak mengandung hanya 0.13 - 0.30
ppm kobal untuk makanan binatang.

Penggunaan untuk unsur kobalt :

1. Kobal dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat Alnico, alloy
dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit,
mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat,

Page | 11
peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan
kecepatan tinggi.
2. Digunakan sebagai bahan baja tahan-karat dan baja magnit.
3. Digunakan di dalam campuran logam untuk turbin gas generator dan turbin pancaran.
4. Digunakan di dalam menyepuh listrik oleh karena penampilannya, kekerasan, dan
perlawanan ke oksidasi.
5. Garam kobal telah digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna biru
brilian yang permanen pada porselen, kaca, pot, keramik dan lapis e-mail gigi. Garam
kobal adalah komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru Thenard.
6. Cobalt-60, merupakan artifical isotop, dimana sebagai suatu sumber sinar penting,
dan secara ekstensif digunakan sebagai suatu pengusut serta agen radiotherapeutic.
Kobal-60, adalah isotop buatan, sebagai sumber sinar gamma yang penting dan
digunakan secaara luas sebagai zat pencari jejak dan zat radioterapi.
7. Digunakan sebagai campuran pigmen cat.
8. Larutan kobal klorida digunakan sebagai pelembut warna tinta.

9. Radioisotop dalam industry.


10. Kobalt-60: Digunakan untuk sterilisasi gamma, radiografi industri, kepadatan dan
ketinggian mengisi.

L. Bahaya Cobalt
 Toksisitas kobalt cukup rendah dibandingkan dengan logam lain dalam tanah.
 Hewan diberikan kobalt klorida perorally atau melalui suntikan menunjukkan konsentrasi
yang lebih tinggi dalam hati, dengan konsentrasi agak rendah di ginjal dan limpa.
 Kobalt garam terhirup menyebabkan iritasi pernafasan mungkin menyebabkan oedema paru
(pneumonia kimia) pada hewan.

Page | 12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

 Logam kobalt baru mulai digunakan pada abad 20, namun bijih kobalt sesungguhnya telah
digunakan ribuan tahun sebelumnya sebagai pewarna biru pada gelas maupun berbagai
perkakas dapur.
 Kobalt adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27.
 Kegunaan kobalt:
1. Kobal terutama digunakan untuk membuat campuran dengan logam lain
2. Digunakan di dalam menyepuh listrik oleh karena penampilannya, kekerasan, dan
perlawanan ke oksidasi.
3. Larutan kobal klorida digunakan sebagai pelembut warna tinta.
4. kobal juga banyak digunakan dalam pembuatan paduan logam yang tahan karat
5. Kobal juga digunakan untuk baja magnet.
 Unsur kimia/kobalt diproduksi ketika hidroksida hujan akan timbul hipoklorit sodium
2Co2+(aq) + NaOCl(aq) +4OH-(aq) → H2O + Co(OH)3(s) + NaCl(aq)
Trihidroksid Co(OH)3 dipanaskan untuk membentuk oksida dan kemudian dikurangi dengan
karbon untuk membentuk unsur kimia/kobalt metal.
2Co(OH)3 (heat) Co2O3 + 3H2O → 2Co2O3 + 3C Co + 3CO2.

 Kompleks kobalt:
1. Semua senyawa kompleks kobalt (III) mengadopsi geometri oktahedron.
2. Dalam larutan air garam-garam kobalt(II) berwarna pink CoCl2.6H2O oleh
karena ion oktahedral [Co(H2O)6]2+.

Page | 13
B. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini agar kedepannya
lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

 J. D Lee. 1991. Concise Inorganik Chemistry Newyork : Chapman dan Hall.

 Irfan Ansory & Hiskia Achmad, 2003. Kimia SMU. Bandung: Erlangga.

 Drs.Sastra Wijaya tresna, M,Sc. Kimia Dasar II Modul I sampai IX Jakarta: Erlangga.

 Ralph H. Petrucci- Summinar. 1989. Kimia dasar I Jakarta: Erlangga.

 WWW. COM . / htp/ Google Nikel,Kobal, Palladium, dan platina.

 Wilkinson & Kotton, 1989. Kimia Anorganik Dasar, Jakarta: UI Pres

 Mulyono, HAM, MPd. Drs, 2005. Kamus kimia, Bandung: PT Bumi Aksara.

 http://www.tsani-oke.co.cc/2011/04/kobalt.html

 http://ulifa2008.wordpress.com/2010/03/17/sejarah-kobalt-rodium-dan-iridium/

 http://nugiluph24.blogspot.com/2010/10/kobalt-rodium-dan-iridium.html

 http://nu2nklupphnaruti.blogspot.com/2010/06/kobalt-rodium-iridium.html

 http://annadenina.wordpress.com/2010/08/14/cobalt-ku/

 http://id.wikipedia.org/wiki/Kobal

Page | 14
 http://novitatu.blogspot.com/2010/06/kobalt.html

 http://himdikafkipuntan.blogspot.com/2008/05/cobalt.html

 http://www.tsani-oke.co.cc/2011/04/kobalt.html

Page | 15

Anda mungkin juga menyukai