“FUNGSI PEMBANGKIT”
Dosen pengampu :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmatnyalah kami dapat
menyelesaikan makalah “Fungsi Pembangkit” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah kami. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para
sahabatnya hingga umatnya sampai akhir zaman. Karena telah menuntun umat manusia ke
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Harapan kami, semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membangun makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi pembangkit adalah salah stau metode yang dapat digunakan untuk menyelsaiakn
permasalahan dengan menstralasi persoalan kedalam dunia fungsi pembangkit, maka kita
dapat menggunakan sifat – sifat khusus dari fungsi pembangkit sebagai metode penyelesaian
masalah. Kita dapat juga menggunakan metode reduction ad absurdum, metode kontraposisi
bisa juga dengan induksi matematika
Metode fungsi pembangkit ini berakar dari karya De Marve tahun 1720, dikembangkan
oleh Euler dalam tahun 1473 untuk memecahkan masalah partisi, kemudian pada ahkir abad
18 dan awal abad 19 secara intensif dipakai oleh Laplace sehubungan dengan teori
probabilitas
Fungsi pembangkit layaknya sebuah jembatan yang menghubungkan matematika diskrit
dan kontinu, khususnya pada bagian teori variabel kompleks, namun disini pembahasan
fungsi pembangkit hanya sekedar memberikan ide utama, karena banyak sekali hal – hal
yang dibahas dalam fungsi pembangkit
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Defenisi Deret Kuasa?
b. Bagaimana Defenisi Fungsi Pembangkit?
C. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan deret kuasa
b. Mengetahui apa yang dimaksud dengan fungsi pembangkit
4
BAB II
PEMBAHASAN
Defenisi 6.1.1 : Deret kuasa adalah deret tak hingga yang berbentuk ∑
Defenisi 6.1.2 : Bila ada bilangan positif R sedekimian hingga deret kuasa konvergen untuk
setiap x dengan | | maka R disebut radius kekonvergenan.
Defenisi 6.1.3 : Bila suatu deret kuasa tidak konvergen untuk setiap nilai maka deret
ini disebut divergen
Dalam bagian ini kita tidak membahas secara rinci mengenai kekonvergenan deret kuasa
tersebut, tetapi kita akan memakai (tertarik) dengan koefisien-koefisien dari
Dalam kalkulus kita telah mengenal deret Taylor fungsi disekitar yang mempunyai
bentuk sebagai berikut.
Contoh 1 : fungsi | |
*
*
.
.
.
5
∑
| |
∑ | |
Contoh 2 : | |
.
.
.
* dst
6
∑
Jadi: ∑ | |
Dengan cara yang sama, pembaca dapat mencoba menggunakan deret tersebut untuk
menemukan beberapa rumus sebagai berikut :
1) ∑ | |
Bukti :
.
.
.
Dst
7
∑
Jadi, ∑ | |
2) ∑ ∑
| |
Bukti :
.
.
.
8
∑
| |
∑ ∑ | |
3) Teorema Binomial
Untuk bilangan real n, bilangan bulat non negative k dan | | berlaku :
∑( )
( ) {
Bukti :
.
.
9
( )
( ) {
n
∑ nx = + x+ + + ....
∑ n = + x+
Penyelesaian:
P(x) =
= 1 + ( 1 + x + x2 + x3 + .....)
= 2 + x + x2 + x3 + ....
( ) = ( 2, 1, 1, 1,....)
10
Contoh 4: cari barisan ( ) yang fungsi pembangkit eksponensialnya
Penyelesaian:
= 4 + 4x + 4.
= 4 + 4x + 4. 2
Contoh 5: Tulis bentuk sederhana fungsi pembangkit biasa dari barisan ( 0, 0, 0, 1, 1, 1, 1,....)
Penyelesaian :
n
Dari definisi pembangkit biasanya ∑ nx = + x+ + + ....
= ( 0, 0, 0, 1, 1, 1, 1, ....)
.....
P(x) = + x+ + + + ....
= 0 + 0.x + 0. + 1. + 1. + 1.
= + + ....
= .
11
P(x) = + x+ + + + ....
= 0 + 0.x + 0. + 1. + 1. + 1.
= + + ....
= .
( ) = (3, 3, 3, 3, ...)
...
( )
12
Penjumlahan, pengurangan maupun perkalian dua fungsi pembangkit atau lebih dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
13
Contoh 7 : Cari barisan ( dan dengan fungsi pembangkit biasa P (x) dimana P (x) = (1
+ 10 ) (1 + 2x + 3 +4 +...)
...
( = (1, 2, 3, 4, …)
...
( = 1.1 =1
=1.2+0.1
=2
14
=1 . 3 + 0 . 2 + 10 . 1 = 3 + 0 + 10
= 13
= 1 . 4 + 0 . 2 + 10 . 2 + 0 . 1
= 24
= 1 . 5+ 0 . 4 + 10 . 3 + 0 . 2 + 0 . 1
= 35
Jadi ( ) = ( ...)
Contoh 8 : Misal A(x) dan B(x) berturut-turut adalah fungsi pembangkit biasa dari barisan
( ) dan ( . Tulis A(x) dan B(x) jika :
Penyelesaian :
( )=( , , , , , . ..)
( ) = (1, , , , ,...)
( )=( , , , , , . . .)
15
( ) = (0, , , , ,...)
Perhatikan : A(x)
= (1 + )+( + + + +...+ )
A(x) = (1 + ) + B (x)
16
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
1. Deret kuasa didefenisikan sebagai Derek tak terhingga yang berbentuk. Deret kuasa
selalu konvergen untuk setiap bilangan positif
2. Fungsi pembangkit merupakan salah satu metode yang handal dalam matematika karena
mampu menjelaskan permasalahan rumit menjadi lebih sederhana, terutama dalam hal
menyelesaikan permasalahan dalam bidang kombinotorik
3. Fungsi pembangkit dapat dianggap sebagai sebuah jembatan penghubung antara
matematika diskrit dan matematika kontinu hal ini terlihat dari penggunaan kalkulus
dalam memecahkan beberapa permasalahan
3.2.Saran
Untuk memperoleh pemahaman yang lebih akurat mengenai graph dual dan graph
polyhedral diperlukan adanya penambahan referensi dari berbagai sumber lain untuk
menambah pemahaman terkait materi tersebut
17
Daftar Pustaka
Heleni, S., & Zulkarnain. (2018). Buku Ajar Matematika Diskrit. Pekanbaru: Draft Media
18