Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MATEMATIKA DISKRIT

“FUNGSI PEMBANGKIT”

Dosen pengampu :

Dra. Susda Heleni, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. TASYA SYAFA DWINDA (1905124161)

2. YANTI OKTA RINA (1930015)


3. YOLANDA AMARA PUTRI (1905124170)
4. YOVITA DWI ANANDA (1905111273)
5. ZULAIKHA AZIZAH (1905111490)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmatnyalah kami dapat
menyelesaikan makalah “Fungsi Pembangkit” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah kami. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para
sahabatnya hingga umatnya sampai akhir zaman. Karena telah menuntun umat manusia ke
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Harapan kami, semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membangun makalah ini.

Pekanbaru, 17 November 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................................ i


Daftar Isi ......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................5
6.1.Deret Kuasa.............................................................................................................................6
6.2.Defenisi Fungsi Pembangkit..................................................................................................10
BAB III (PENUTUP)..................................................................................................................18
A. Kesimpulan.........................................................................................................................18
B. Saran....................................................................................................................................18
Daftar Pustaka 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fungsi pembangkit adalah salah stau metode yang dapat digunakan untuk menyelsaiakn
permasalahan dengan menstralasi persoalan kedalam dunia fungsi pembangkit, maka kita
dapat menggunakan sifat – sifat khusus dari fungsi pembangkit sebagai metode penyelesaian
masalah. Kita dapat juga menggunakan metode reduction ad absurdum, metode kontraposisi
bisa juga dengan induksi matematika
Metode fungsi pembangkit ini berakar dari karya De Marve tahun 1720, dikembangkan
oleh Euler dalam tahun 1473 untuk memecahkan masalah partisi, kemudian pada ahkir abad
18 dan awal abad 19 secara intensif dipakai oleh Laplace sehubungan dengan teori
probabilitas
Fungsi pembangkit layaknya sebuah jembatan yang menghubungkan matematika diskrit
dan kontinu, khususnya pada bagian teori variabel kompleks, namun disini pembahasan
fungsi pembangkit hanya sekedar memberikan ide utama, karena banyak sekali hal – hal
yang dibahas dalam fungsi pembangkit

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Defenisi Deret Kuasa?
b. Bagaimana Defenisi Fungsi Pembangkit?
C. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan deret kuasa
b. Mengetahui apa yang dimaksud dengan fungsi pembangkit

4
BAB II
PEMBAHASAN

6.1. Deret Kuasa

Defenisi 6.1.1 : Deret kuasa adalah deret tak hingga yang berbentuk ∑

Defenisi 6.1.2 : Bila ada bilangan positif R sedekimian hingga deret kuasa konvergen untuk
setiap x dengan | | maka R disebut radius kekonvergenan.
Defenisi 6.1.3 : Bila suatu deret kuasa tidak konvergen untuk setiap nilai maka deret
ini disebut divergen

Dalam bagian ini kita tidak membahas secara rinci mengenai kekonvergenan deret kuasa
tersebut, tetapi kita akan memakai (tertarik) dengan koefisien-koefisien dari
Dalam kalkulus kita telah mengenal deret Taylor fungsi disekitar yang mempunyai
bentuk sebagai berikut.

Dengan memanfaatkan deret Taylor kita dapat memperoleh bebrapa hasil.

Contoh 1 : fungsi | |
*
*

.
.
.

5

| |

∑ | |

Contoh 2 : | |

.
.
.

* dst

6

Jadi: ∑ | |

Dengan cara yang sama, pembaca dapat mencoba menggunakan deret tersebut untuk
menemukan beberapa rumus sebagai berikut :
1) ∑ | |

Bukti :

.
.
.
Dst

7

Jadi, ∑ | |

2) ∑ ∑

| |

Bukti :

.
.
.

8

| |

∑ ∑ | |

3) Teorema Binomial
Untuk bilangan real n, bilangan bulat non negative k dan | | berlaku :

∑( )

( ) {

Bukti :

.
.

9
( )

( ) {

6.2. Defenisi Fungsi Pembangkit

Definisi 6.2.1 : misal ( )= , , ......). suatu barisan.

Fungsi pembangkit biasa dari barisan (an) adalah

n
 ∑ nx = + x+ + + ....

Definisi 6.2.2 : misal ( )= , , ....... ) suatu barisan.

Fungsi pembangkit eksponensial dari barisan (an) adalah

∑ n = + x+

Contoh 3: Cari barisan ( ) yang fungsi pembangkit biasanya P(x) =

Penyelesaian:

P(x) =

= 1 + ( 1 + x + x2 + x3 + .....)

= 2 + x + x2 + x3 + ....

Jadi, barisan dari fungsi pembangkit tersebut adalah

( ) = ( 2, 1, 1, 1,....)

10
Contoh 4: cari barisan ( ) yang fungsi pembangkit eksponensialnya

P(x) = 4 + 4x +4x2 + 4x3 + ....

Penyelesaian:

P(x) = 4 + 4x +4x2 + 4x3 + ....

= 4 + 4x + 4.

= 4 + 4x + 4. 2

Jadi ( ) = (4, 4, 4.2!, 4.3!)

Contoh 5: Tulis bentuk sederhana fungsi pembangkit biasa dari barisan ( 0, 0, 0, 1, 1, 1, 1,....)

Penyelesaian :

Misalkan fungsi pembangkit biasanya P(x) dan barisan = ( 0, 0, 0, 1, 1, 1, 1, ....)

n
Dari definisi pembangkit biasanya ∑ nx = + x+ + + ....

= ( 0, 0, 0, 1, 1, 1, 1, ....)

.....

P(x) = + x+ + + + ....

= 0 + 0.x + 0. + 1. + 1. + 1.

= + + ....

= .

11
P(x) = + x+ + + + ....

= 0 + 0.x + 0. + 1. + 1. + 1.

= + + ....

= .

Contoh 6 : Tulis fungsi pembangkit eksponensial dari barisan (3, 3, 3, 3, …)

Penyelesaian : Misal fungsi pembangkit eksponensialnya H(x) dan barisan ( = (3, 3, 3, 3, …)


Dari defenisi fungsi pembangkit eksponensial :

( ) = (3, 3, 3, 3, ...)

...

( )

12
Penjumlahan, pengurangan maupun perkalian dua fungsi pembangkit atau lebih dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :

∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑

disebut konvolusi dari , yang ditulis

13
Contoh 7 : Cari barisan ( dan dengan fungsi pembangkit biasa P (x) dimana P (x) = (1
+ 10 ) (1 + 2x + 3 +4 +...)

Penyelesaian : P (x) = (1 + 10 ) (1 + 2x + 3 +4 +...)

(1 + 10 ) adalah fungsi pembangkit biasa dari barisan :

( ) = (1, 0, 10, 0, 0, ...)

...

(1 + 2x + 3 +4 + . . . ) adalah fungsi pembangkit biasa dari barisan :

( = (1, 2, 3, 4, …)

...

( adalah konvolusi dari ( ) dan (

( = 1.1 =1

=1.2+0.1

=2

14
=1 . 3 + 0 . 2 + 10 . 1 = 3 + 0 + 10

= 13

= 1 . 4 + 0 . 2 + 10 . 2 + 0 . 1

= 24

= 1 . 5+ 0 . 4 + 10 . 3 + 0 . 2 + 0 . 1

= 35

Jadi ( ) = ( ...)

= ( 1, 2, 13, 24, 35, . . . )

Contoh 8 : Misal A(x) dan B(x) berturut-turut adalah fungsi pembangkit biasa dari barisan
( ) dan ( . Tulis A(x) dan B(x) jika :

Penyelesaian :

( )=( , , , , , . ..)

( ) = (1, , , , ,...)

( )=( , , , , , . . .)

15
( ) = (0, , , , ,...)

A(x) = + + + + +...+ +...

=1+ + + + +...+ +...

B(x) = + + + + +...+ +...

=0+ + + + +...+ +...

Perhatikan : A(x)

A(x) = 1 + + + + +...+ +...

= (1 + )+( + + + +...+ )

A(x) = (1 + ) + B (x)

16
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
1. Deret kuasa didefenisikan sebagai Derek tak terhingga yang berbentuk. Deret kuasa
selalu konvergen untuk setiap bilangan positif
2. Fungsi pembangkit merupakan salah satu metode yang handal dalam matematika karena
mampu menjelaskan permasalahan rumit menjadi lebih sederhana, terutama dalam hal
menyelesaikan permasalahan dalam bidang kombinotorik
3. Fungsi pembangkit dapat dianggap sebagai sebuah jembatan penghubung antara
matematika diskrit dan matematika kontinu hal ini terlihat dari penggunaan kalkulus
dalam memecahkan beberapa permasalahan
3.2.Saran
Untuk memperoleh pemahaman yang lebih akurat mengenai graph dual dan graph
polyhedral diperlukan adanya penambahan referensi dari berbagai sumber lain untuk
menambah pemahaman terkait materi tersebut

17
Daftar Pustaka
Heleni, S., & Zulkarnain. (2018). Buku Ajar Matematika Diskrit. Pekanbaru: Draft Media

18

Anda mungkin juga menyukai