Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOL. II DAN III


TAHUN 2021

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS Gol.II dan III


Angkatan / Kelompok : XXXV / 3
Nama Mata Petihan : Manajemen ASN
Nama Peserta : Arinal Husna, A.Md.Keb
Nomor Daftar Hadir : A35.3.19
Tutor : Yanison MN, SE.,MM
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi

Sistem Karir Terbuka (Open Career System) dalam Manajemen ASN

Salah satu bentuk perbaikan manajemen aparatur sipil negara (ASN) adalah
melalui transformasi sistem kebijakan yang mengatur ASN. Pada undang-undang
ASN no 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa manajemen
ASN diterapkan dengan sistem merit. Sitem merit yang tercantum pada undang-
undang tersebut yaitu kebijakan dan manajemen ASN yang yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, agama,asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur atau kondisi kecacatan.
Perubahan mendasar pada UU ASN salah satunya adalah mengubah pola
pengembangan karir ASN yang dulunya menerapkan pendekatan sitem karir
tertutup (closed career system) yang sangat berorientasi kepada senioritas dan
kepangkatan, hanya pegawai yang berada di dalam instansi itu saja yang dapat
mengisi kekosongan jabatan pada instansi tersebut, menjadi sistem karir terbuka
(open career system) yang mengedepankan kompetisi dan kompetensi ASN dalam
promosi dan pengisian jabatan. Kondisi ini menempatan ASN sebagi profesi yang
harus memiliki nilai dasar, kodeetik, kode prilaku, komitmen, intergritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan publik, kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas, kualifikasi akademik, jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas dan profesionalitas jabatan.
Di dalam undang-undang ASN no 5 tahun 2014 pasal 69 disebutkan bahwa
pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi,
penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah. Pengembangan karier PNS
dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas. Kompetensi
meliputi kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan,
pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis, kompetensi
manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau
manajemen, dan pengalaman kepemimpinan, dan kompetensi sosial kultural yang
diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal
agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. Integritas
diukur dari kejujuran, kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan, kemampuan bekerja sama, dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa
dan negara. Moralitas diukur dari penerapan dan pengamalan, nilai etika, agama,
budaya, dan sosial kemasyarakatan
Sistem karir terbuka dalam sistem kepegawaian berarti pangkat dan jabatan
pada suatu instansi dapat diduduki oleh orang dari luar instansi tanpa melalui
pengangkatan sebagai calon pegawai, asalkan orang tersebut mempunyai
kualifikasi yang dibutuhkan. Maka sistem karir terbuka dimana lowongan terbuka
bagi setiap warga negara asalkan memiliki kecakapan dan pengalaman yang
diperlukan untuk jabatan yang kosong itu. Dengan adanya sistem karir terbuka
berarti bahwa PNS daerah mempunyai kesempatan untuk dapat duduk dalam
jabatan-jabatan tingkat pusat maupun daerah lainnya.
Dengan sistem karir terbuka pembinaan dan pengembangan kapasitas PNS
bisa lebih terarah. PNS yang dikategorikan memenuhi syarat akan memiliki
kesempatan untuk mengembangkan karir dalam jabatan, sedangkan PNS yang
masih kurang memenuhi syarat harus melakukan upaya peningkatan kompetensi
baik melalui pengayaan penugasan maupun pendidikan pelatihan yang tepat.
Contoh penerapan sistem karir terbuka di sekitar lingkungan kerja saya
adalah promosi jabatan Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) RSUD Lubuk
Sikaping. Promosi jabatan adalah pemindahan karyawan dari suatu posisi atau
jabatan, ke posisi atau jabatan lebih tinggi dengan gaji, fasilitas, tanggung jawab,
dan peluang lebih besar. Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan
objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan oleh
jabatan, penilaian atas prestasi kerja, kepemimpinan, kerja sama, kreativitas, dan
pertimbangan dari tim penilai kinerja PNS pada instansi pemerintah, tanpa
membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan. Setiap PNS yang memenuhi
syarat mempunyai hak yang sama untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang
lebih tinggi. Sebelum menjabat sebagai Kabag TU di RSUD Lubuk Sikaping beliau
adalah Kepala Puskesmas di salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten Pasaman.
Secara organisasi puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten, sedangkan RSUD merupakan salah satu SKPD yang ada di kabupaten
Pasaman. Berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan persyaratan
lainnya beliau sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk menempati
lowongan jabatan tersebut, sehingga beliau dapat menduduki jabatan yang lebih
tinggi dari sebelumnya yaitu dari Kepala Puskesmas menjadi Kabag TU RSUD
Lubuk Sikaping.
Contoh lain dari penerapan sistem karir terbuka adalah dilaksanakannya
seleksi jabatan pimpinan tinggi (JPT) pratama secara terbuka di lingkungan
pemerintahan Kabupaten Pasaman. Seleksi JPT pratama bertujuan untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala SKPD (Eselon II.B) Kabupaten Pasaman yang telah
disetujui KASN di Jakarta. Dengan dilaksanakannya seleksi JPT secara terbuka
dapat menjaring PNS yang berkompeten, memenuhi aspek keadilan dan kesamaan,
kesempatan dalam pengembangan karir melalui jabatan struktural. Seleksi JPT
dilaksanakan secara transparan, objektif, kompetitif, dan akuntabel sehingga yang
lulus merupakan pejabat pimpinan tinggi (PPT) yang benar-benar sesuai antara
kompetensi dan kebutuhan instansi serta didapatkan pimpinan yang berkualitas dan
berintegritas.

Anda mungkin juga menyukai