Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

PENGANTAR AGRIBISNIS PERIKANAN

Dosen Pemberi Tugas : Zainal Abidin, S.Pi, MBA, MP

Disusun oleh :
Dea Andini Riskianti
( 205080107111020 / M02 )

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN

TM 2

Peran agribisnis perikanan dalam sistem perekonomian indonesia?

Sektor perikanan merupakan sektor yang dari jaman dahulu mampu memberikan
kontribusi yang menguntungkan bagi devisa negara. Meskipun terjadi berbagai gejolak krisis
ekonomi global, sektor perikanan mampu bertahan dan cenderung stabil dibandingkan
sektor yang lainnya. Sumber daya perikanan merupakan aset negara yang dapat
memberikan sumbangan berarti bagi kesejahteraan suatu bangsa. Dengan kata lain
kontribusi sumber daya perikanan masih terbatas pada sisi input yang dibutuhkan dan
output yang dihasilkan. Kabupaten Bangkalan sebagai kabupaten yang mayoritas
kecamatannya berada di pesisir mendukung kegiatan yang berada di pesisir seperti
kegiatan perikanan tambak, salah satunya yaitu perikanan tambak air payau. Air payau
merupakan campuran antara air tawar dan air laut, jika kadar garam yang terkandung dalam
satu liter antara 0,5 – 30 gram. Maka air tersebut bisa dikatakan sebagai air payau. Salah
satu komoditas unggulan air payau dan memiliki produksi yang tinggi.

Udang putih merupakan spesies introduksi yang dibudidayakan di Indonesia. Udang


putih dikenal oleh masyarakat dengan vaname ini berasal dari Amerika Tengah. Petani
udang yang sukses tersebut menjadi penyuluh perikanan swadaya dan melaksanakan
penyuluhan dengan sukarela untuk membagikan ilmu, informasi serta pengalamannya agar
keberhasilan yang petani dapatkan tersebut bisa diikuti oleh petani udang lainnya. 16 Tahun
2006, penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan yang selanjutnya disebut penyuluhan
adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan
mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi
pasar, teknologi, permodalan udang putih, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Lembaga penyuluhan
yang difokuskan pada penelitian ini adalah penyuluhan pemerintah dan penyuluhan
swadaya.

Penyuluhan memberikan dampak yang positif dalam kegiatan agribisnis perikanan rumah
tangga vaname. Menurut Downey dan Erickson dalam Galuh dan Ivan, agribisnis adalah
kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang
meliputi salah satu atau keseluruhan dari rantai produksi, pengolahan masukan dan
keluaran produksi , pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan panunjang
usaha. 1 Maret 2017 ply sector, the farm production sector, dan the product marketing
sector Pelaksanaan Penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh perikanan harus dilakukan
dengan maksimal terhadap petani udang vaname yang ada di Kecamatan Kwanyar agar
memberikan perubahan yang mengarah kepada perubahan yang positif, akan tetapi adanya
kendala dilapangan dapat menghambat dari keberhasilan penyuluhan. Apabila kendala
tersebut dapat diminimalisir maka kemungkinan besar penyuluhan yang direncanakan akan
berhasil sesuai dengan harapan, sehingga potensi agribisnis perikanan rumah tangga
vaname dapat berkembang dan keberhasilan dalam agribisnis perikanan rumah tangga
vaname yang dilakukan oleh petani udang akan terwujud. Pada akhirnya peran penyuluh
yang sangat besar sebagai agent of change akan dapat terimplementasi sepenuhnya
terhadap sasaran penyuluhan, dan dapat membangun proses perubahan perilaku yang
merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Peran adalah
serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang
diberikan baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada preskripsi dan
harapan peran yang menerangkan apa yang individu harus lakukan dalam suatu situasi
tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain
menyangkut peran-peran tersebut. Dengan peran yang dimainkan seseorang dalam
organisasi, akan terbentuk suatu komponen penting dalam hal identitas dan kemampuan
orang itu untuk bekerja. Metode Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kwanyar Kabupaten
Bangkalan dikarenakan terdapat petani udang sukses dan menjadi pionir dari berdirinya
konsep agribisnis perikanan rumah tangga vaname, menjadi kecamatan percontohan dalam
agribisnis perikanan rumah tangga vaname dan memiliki penyuluh perikanan yang aktif.

Pelaksanaan Penyuluhan Perikanan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
diperhatikan, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat memperlancar
keberhasilan dalam tujuan diberlakukannya penyuluhan. Jika penyuluhan yang dilakukan
oleh penyuluh tersebut dapat terlaksana dengan optimal hal tersebut akan berdampak
terhadap penerimaan informasi serta wawasan yang diterima oleh petani udang. Kunjungan
yang dilakukan menggunakan metode kontak tani yaitu terhadap petani udang sukses yang
menjadi pionir dari berdirinya rumah tangga vaname dan pertemuan yang dilakukan di
Kelompok Budidaya Ikan
TM 5

Soal
1. Sebutkan macam-macam input: land, labor, capital, entrepreneurship. Adapula yang
merinci menjadi sumberdaya modal, sumberdaya manusia, bahan baku. Selain itu, perlu
sarana dan pra sarana.

2. Sebutkan jenis-jenis atau contoh usaha dalam sub sistem masukan (input) dan sarpras
(sarana dan pra sarana) perikanan!

Jawaban

a. Land :

a. Teori Kesuburan Asli Tanah : Menurut teori ini, harga sewa tanah tergantung dan tingkat
kesuburan tanah. Jika tanah yang disewa memiliki kesuburan asli, output yang dihasilkan
akan lebih besar.

b. Teori Perbedaan Kesuburan Tanah : Menurut David Ricardo, bahwa tingkat kesuburan
tanah berbeda-beda. Perbedaan ini akan berpengaruh terhadap harga sewa tanah. Jika
tanah memiliki kesuburan yang rendah, harga sewanya akan rendah. Sebaliknya tanah yang
memiliki kesuburan yang tinggi harga sewanya akan tinggi.

c. Teori Letak Tanah : Menurut Von Thunen, seorang sarjana ekonomi Austria mengatakan
bahwa perbedaan harga sewa juga dipengaruhi oleh letak tanah. Misalnya letak tanah dekat
dengan fasilitas umum dan pusat kegiatan ekonomi harga sewanya tinggi.

d. Teori Harga Derivasi Tanah : Menurut teori ini, harga sewa tanah ditentukan oleh
permintaan atas barang yang dihasilkan oleh tanah tersebut sebagai faktor produksi.
Contohnya ketika harga cabai naik, petani akan meningkatkan hasil produksi dengan
menambah lahan pertaniannya.

b. Labor :

1. Teori Upah Normal : Teori upah normal disebut juga teori upah alami (natural
wage). David ricardo menyatakan bahwa, upah yang wajar adalah yang didasarkan pada
biaya hidup dari keluarga pekerja dan disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.

2. Teori Upah Besi : Teori ini dikemukakan oleh Ferdinand Lassalle dari mazhab ekonomi
sosialis. Lasalle menyatakan bahwa pengusaha akan menekan upah yang serendah-
rendahnya demi mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.
3. Teori Dana Upah : Teori ini menyatakan bahwa tingginya upah berdasarkan dari jumlah
dana atau modal yang disediakan perusahaan untuk membayar upah.

4. Teori Upah Etika : Teori ini dikemukakan oleh kaum utopis yang mendambakan


masyarakat ideal sehingga upah diberikan secara etis. Artinya pemberian upah bukan hanya
berdasarkan nominalnya namun upah seharusnya dapat menjamin kehidupan yang layak
bagi pekerja dan keluarganya.

c. Capital :

1. Teori Produktivitas “Jean Baptiste Say” :Teori ini menyatakan bahwa model yang
dipinjamkan bisa digunakan untuk hal yang produktif seperti membuat toko mendirikan
pabrik dan barang modal lainnya.

2. Teori Pengorbanan “Nassau William Senior Dan Marshaall” : Teori ini menyatakan bahwa
bunga modal diberikan sebagai balas jasa dari pengorbanan bukan mewujudkan keinginan
dari pemilik modal untuk tidak memakai modalnya selama dipinjam seorang pengusaha.
Jadi pemilik modal akan mendapatkan bunga sebagai balasan dari pengorbanan setelah
menunggu modalnya kembali.

3. Teori Agio  “Von Bohm Bawerk” : Agio berarti perbedaan nilai atau perbedaan nilai ini
disebabkan adanya perbedaan waktu sekarang dengan waktu yang akan datang.

4. Teori Bunga Dinamis “Schumpeter.” : Teori ini menyatakan bahwa model dipakai dalam
produksi akan menghasilkan laba maka laba tersebut harus diberikan kepada pemilik modal
sebagai bunga modal.

5. Teori Liquidity Preference  “John Maynard Keynes.” : Teori ini menyatakan bahwa bunga
modal diberikan sebagai ganti rugi karena pengorbanan untuk tidak memakai uang yang
likuid karena dipinjam orang lain.

d. Entrepreneurship

1. Teori Inovasi “Schumpeter” : Teori inovasi ini menjelaskan bahwa laba wirausaha muncul
karena seorang wirausahawan harus mengembangkan kegiatan usahanya dengan dinamis.
Temuan yang menghasilkan barang dan jasa baru akan meningkatkan penjualan sehingga
keuntungan dan laba bisa diraih.
2. Teori Nilai Lebih “Karl Marx” : Munculnya laba pengusaha menurut karl marx disebabkan
oleh pembayaran upah wirausaha kepada pekerja yang lebih rendah dibandingkan dengan
prestasi yang diberikan oleh pekerja tersebut kepada perusahaan.

3. Teori Resiko Usaha “Hawley” : Teori ini wirausaha berhak untuk mendapatkan laba
karena dalam mengelola perusahaan harus menanggung resiko rugi.

2. A. Contoh usaha dalam subsistem masukan (input) perikanan dibedakan jadi 2 yaitu:

 Subsistem input perikanan laut : kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana


produksi perikanan laut berupa perahu motor dan kapal motor, serta peralatan
tangkap berupa jaring yang meliputi trawl, otter trawl, purse seine/pukat cincin, dan
drift gill net, sedangkan pancing meliputi pancing pole and line/huhate, tonda, rawai,
set long line, dan drift long line.
 Subsistem input perikanan : kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana
produksi perikanan darat berupa pakan, bibit udang (nener) dan bibit ikan (benur).

B. Contoh usaha dalam subsistem sarana dan prasarana produksi perikanan dibagi menjadi
2 yaitu:

 Perikanan budidaya : Yang meliputi benih/bibit, pakan, pupuk, obat-obatan, bahan


bakar minyak, es, peralatan (mesin genset, jaring, pancing, dll) serta tenaga kerja

 Perikanan tangkap : Yang meliputi alat penangkapan ikan (perahu, mesin,


jaring/alat tangkap dan alat bantu penangkapan), bahan bakar minyak , es, bekal
melaut, dan tenaga kerja
TM 6

1. Carilah bahan terkait karakteristik usaha perikanan (khusus usaha produksi: budidaya
ikan dan usaha penangkapan ikan). Sumbernya bisa dari media cetak dan online -->
website KKP, dinas perikanan, jurnal ilmiah

2. Mereview profil suatu usaha perikanan budidaya ikan dan 1 usaha penangkapan ikan
(masing" pilih 1 jenis ikan saja)

Budidaya ikan di perairan umum merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
produksi perikanan. Usaha budidaya perikanan pada perairan umum dapat berkembang
secara intensif karena dapat digunakan sebagai tempat pembesaran untuk berbagai
jenis ikan. Salah satu jenis usaha budidaya perikanan adalah usaha budidaya air tawar.
Budidaya air tawar di Indonesia mempunyai prospek yang sangat baik, karena didukung
oleh keanekaragaman jenis sumberdaya ikan yang dapat dibudidayakan. Ketersediaan
lahan dan kelayakan teknis yang baik sebagai pendukung layaknya suatu usaha
budidaya yang akan dikembangkan. Kegiatan usaha budidaya air tawar dikaitkan
dengan upaya meningkatkan produksi perikanan. Keramba Jaring Tancap (KJT) atau
(fixed net cage) adalah sistem teknologi budidaya dalam wadah berupa jaring yang
diikatkan pada patok yang menancap ke dasar perairan. Pada umumnya karamba
diletakkan di perairan yang sempit serta tidak begitu dalam, misalnya pada sungai-
sungai kecil atau saluran air yang lebarnya tidak lebih dari 2 meter. Dilihat dari cara
penempatannya, sistem karamba tancap yaitu karamba yang ditancapkan di dasar
perairan. Karamba yang ditancapkan di dasar perairan dibangun dengan cara
menancapkan ujung-ujung kerangka karamba ke dasar perairan. Dengan cara seperti ini
diperoleh keuntungan ekonomis karena karamba yang dibuat tidak perlu lagi diberi dasar
dari bahan kayu/bambu.

Provinsi Sulawesi Utara merupakan daerah yang memiliki cukup banyak masyarakat
sebagai pembudidaya ikan. Kecamatan Eris memiliki pembudidaya ikan yang dalam
usahanya bersifat mandiri dan ada juga yang dalam usahanya bersifat kelompok. Hal ini
menarik untuk dilihat mengapa ada yang tertarik untuk mandiri tapi ada yang bersifat
kelompok atau kemitraan, Desa Eris dipilih menjadi tempat penelitian, karena terdapat
banyak pembudidaya yang bersifat mandiri dan masih aktif usahanya. Usaha mandiri
adalah menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai
suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Dalam definisi itu ada kata
mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha. Jadi, dalam konsep wirausaha terdapat
kemauan menanggung risiko dan keberanian memulai usaha. (Musselman & Jackson,
1994). Usaha KJT sistim mandiri belum banyak terungkap. Berdasarkan hal inilah maka
penelitian tentang karakteristik usaha mandiri budidaya ikan Nila yang ada di Desa Eris
Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa dirasa perlu untuk dilakukan.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu survei. Pengertian survei adalah penelitian
yang dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari
keterangan -keterangan secara faktual baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik
dari suatu kelompok atau individu. Populasi dalam penelitian ini adalah pembudidaya
ikan dengan usaha mandiri yaitu mereka yang melaksanakan usaha sendiri dan tidak
tergabung dalam kelompok usaha. Sampel diambil sebanyak 10 responden dari populasi
pembudidaya mandiri sebanyak 35 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan cara
purposive sampling yaitu akan ditentukan sendiri oleh peneliti bagi pembudidaya yang
dianggap sesuai dengan kriteria responden yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini
ditetapkan yang menjadi responden adalah pembudidaya yang sudah melakukan usaha
di atas 5 tahun. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data primer dan data
sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung
dari responden yang ada di Desa Eris Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa melalui
wawancara dan pengisian kuisioner. Peneliti juga melakukan pengamatan dan
dokumentasi melalui alat dokumentasi seperti kamera untuk mengambil foto dan
merekam gambar dan suara. Variabel-variabel data yang diambil adalah mengenai
sumber modal, sistem tenaga kerja dan sistem pemasaran. Data sekunder diperoleh
melalui Kantor Hukum Tua Desa Eris, Kantor Kecamatan Eris. Data lainnya diperoleh
lewat instansi terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan dan lainlain. Variabel data
yang dibutuhkan disini adalah data penduduk di Desa Eris.

Tujuan penelitian yaitu untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik usaha


mandiri budidaya ikan nila pada keramba jaring tancap di Desa Eris Kecamatan Eris
Kabupaten Minahasa. Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi sumber
modal, tenaga kerja dan pemasaran.Metode penelitian yang digunakan yaitu
survei.Populasi dalam penelitian ini adalah pembudidaya ikan dengan usaha mandiri
yaitu mereka yang melaksanakan usaha sendiri dan tidak tergabung dalam kelompok
usaha. Sampel diambil sebanyak 10 responden dari populasi pembudidaya mandiri
sebanyak 35 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu
akan ditentukan sendiri oleh peneliti bagi pembudidaya yang dianggap sesuai dengan
kriteria responden yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini ditetapkan yang menjadi
responden adalan pembudidaya yang sudah melakukan usaha di atas 5 tahun. Data
yang diperoleh di lapangan dibahas secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
TM 7

Berikan contoh pada usaha budidaya ikan lainnya dan pada usaha penangkapan ikan,
faktor produksinya apa saja

Menurut Sudrajat (2014), Ikan Layur (Trichiurus sp) merupakan ikan yang
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Usaha penangkapan ikan layur yang
didaratkan di PPN Palabuhanratu merupakan usaha perikanan berskala ekspor.
Usaha penangkapan ikan layur merupakan suatu usaha yang cukup
menguntungkan dimata masyarakat nelayan padahal usaha perikanan tangkap
sangat dipengaruhi oleh musim penangkapan yang tidak menentu sehingga hal
tersebut berpengaruh terhadap pendapatan dan keuntungan yang tidak menentu.
Dengan adanya anggapan tersebut sehingga diperlukan suatu analisa kelayakan
usaha untuk mengetahui perkembangan usaha kedepannya.Berdasarkan uraian
diatas, maka penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis aspek teknis dan
finansial pada usaha penangkapan ikan layur (Trichiurus sp) dengan alat tangkap
pancing ulur (handline). Aspek teknis meliputi spesifikasi perahu dan alat tangkap,
daerah penangkapan, metode operasi serta hasil tangkapan sedangkan aspek
finansial yaitu dengan menghitung kriteria NPV, IRR, B/C Ratio dan Payback
Periode.

Menurut Data Statistik PPN Palabuhanratu (2012),pancing ulur (handline) dengan


jumlah 356 unit dari keseluruhan alat tangkap yang beroperasi sejumlah 861 unit
merupakan alat tangkap dominan yang terdapat di PPN Palabuhanratu. Pancing ulur
yang digunakan di PPN Palabuhanratu digunakan dalam menangkap ikan layur, hal
tersebut dikarenakan hasil tangkapan menggunakan pancing ulur kualitasnya lebih
terjaga dan cukup selektif terhadap hasil tangkapan. Menurut Rosi (2013), dari
semua kelompok alat tangkap pancing, pancing ulur merupakan pancing yang
sangat sederhana. Pancing ulur hanya terdiri dari tali pancing, pancing,
penggulung, swivel dan umpan.

Metode yang digunakan dalam Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan


metode deskriptif dan studi kasus. Metode deskriptif dilakukan dengan menganalisis
aspek teknis dan finansial dari usaha penangkapan ikan layur menggunakan pancing
ulur. Bersifat studi kasus karena penelitian ini spesifik untuk nelayan pancing ulur yang
mendaratkan hasil tangkapannya di PPN Palabuhanratu. Penentuan jumlah sampel
dibatasi sebanyak 30 responden nelayan juragan dari keseluruhan jumlah sampel
yang aktif beroperasi sebanyak 197unit. Menurut Gay (1992) dalamMelvasari (2012),
untuk penelitian deskriptif jumlah sampel adalah 10% dari populasi. Didapatkan
jumlah sampel sebanyak 30 responden dikarenakan semakin besar jumlah ukuran
sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan
generalisasi dan sebaliknya.Keadaan Umum Lokasi Penelitian Menurut DKP
Kabupaten Sukabumi (2013), Teluk Palabuhanratu merupakan teluk terbesar yang
pernah ada disepanjang pantai selatan Pulau Jawa dengan panjang garis pantai 115 km
dimulai dari Desa Cibareno yang berada diperbatasan antara Kabupaten Sukabumi
dengan Provinsi Banten sampai dengan Tegalbuleud berbatasan dengan Kabupaten
Cianjur. Secara geografis perairan Teluk Palabuhanratu terletak pada 6º 57’ -7º 25’
Lintang Selatan (LS) dan 106º 49’ -107º 00’ Bujur Timur (BT). Suatu wilayah perairan
laut dapat dikatakan sebagai “daerah penangkapan ikan” apabila terjadi interaksi
antara sumberdaya ikan yang menjadi target penangkapan dengan teknologi
penangkapan ikan yang digunakan untuk menangkap ikan. Letak daerah penangkapan
ikan layur terletak di sekitar teluk Palabuhanratu. Operasi penangkapan pancing ulur ini
dilakukan pada malam hari dan tahap persiapan dimulai sejak siang hari sampai sore
hari. Nelayan berangkat pukul 16.00 atau pukul 03.00 WIB dan kembali ke
pelabuhan pada pukul 06.00 atau pukul 10.00 WIB. Dalam mengoperasikan alat
tangkap pancing ulur meliputi beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu tahap
persiapan,Penentuan fishing ground, Setting dan Immersing, Hauling, dan Hasil
tangkapan.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.Mengetahui secara teknis usaha penangkapan ikan layur dengan alat tangkap
pancing ulur di PPN Palabuhanratu Sukabumi;
2.Menganalisis biaya yang diperlukan dalam usaha penangkapan ikan layur
dengan alat tangkap pancing ulur di PPN Palabuhanratu Sukabumi;
3.Menganalisis tingkat kelayakan usaha penangkapan ikan layur dengan alat tangkap
pancing ulur di PPN Palabuhanratu Sukabumi dari segi finansial.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 –Januari 2014 di PPN
Palabuhanratu, Jawa Barat
DAFTAR PUSTAKA

Hurrul. F., Subekti., dan Sofia. 2017. Peran penyuluhan dalam agribisnis perikanan air payau
di Kabupaten Bangkalan Madura. JSEP. 10(1):31-46

Goldy. R., S. V. Rantung., dan O. V. Kotsmbunan. 2019. Karakteristik usaha mandiri


budidaya ikannila pada keramba jaring tancap di Desa Eriskecamatan Eris
Kabupaten Minahasa. Akurtulasi. 7(2):1263-1272.

Siti. M. N. I. S., A. Rosyid., dan A. N. Bambang. 2014. Analisis teknis dan finansial usaha
penangkapan ikan layur (trichiurus sp) dengan alat tangkap pancing ulur (Handline)
di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Sukabumi. 3(3):141-149

Diakses pada tanggal 20 Desember 2020. Pengertian, jenis-jenis dan contoh pasar input serta
terorinya [lengkap]. https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/pengertian-jenis-jenis-dan-
contoh-pasar-input-serta-teorinya-lengkap/

Diakses pada tanggal 20 Deasember 2020. Macam – macam pasar input lengkap dengan teorinya.
https://selembar.com/macam-macam-pasar-input.html

Anda mungkin juga menyukai