Garuda 1705949
Garuda 1705949
Abstrak
Kampoeng Batik Laweyan adalah salah satu kawasan budaya di Indonesia yang kaya
potensi budaya dan sejarah yang telah diwarisi sejak nenek moyang. Salah satu warisan yang tak
ternilai yang dimiliki di kampoeng batik laweyan adalah seni batik yang masuk dalam warisan
budaya tak benda (intangible cultural heritage). Seni batik solo yang menjadi daya tarik utama ini
diperkaya dengan situs-situs bersejarah seperti makam dan mesjid bersejarah serta situs lainnya.
Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah: (1). Menganalisis manajemen
pemasaran yang dilakukan oleh pengusaha batik di Kampung Batik Laweyan Surakarta, (2). Untuk
mengetahui manajemen pemasaran yang dilakukan oleh pengusaha batik di Kampung Laweyan
Surakarta, (3). Untuk menemukan manajemen pemasaran baru sehingga dapat lebih meningkatkan
penjualan batik di Kampung Batik Laweyan Surakarta, (4). Penelitian ini diharapkan mampu
memberikan kontribusi bagi pemerintah untuk mendorong pemerintah daerah untuk mendukung
dalam pelestarian batik.
Hasil penelitian adalah: (1). Penelitian yang direncanakan oleh peneliti sudah berhasil
dilaksanakan dengan baik di Kampoeng Batik Laweyan Surakarta, (2). Hasil pengolahan data
menunjukan bahwa pemasaran yang dilakukan oleh para pengrajin batik Kampoeng Laweyan
Surakarta masih menggunakan cara tradisional sebnayak 17%, sedangkan manajemen pemasaran
yang dilakukan oleh para pengrajin batik dengan mengunakan TIK (website) sebanyak 83%, (3).
Berdasarkan analisis SWOT dapat disimpulkan bahwa metode pemasaran manajemen pemasaran
yang menggunakan teknologi internet (website) dapat diterapkan oleh para pengrajin batik di
Kampoeng Batik Laweyan Surakarta.
1
Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7942 Vol. 3 Nomor 1 Tahun 2017
2. METODE PENELITIAN
a. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang dipakai
dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan
menggunakan metode deskriptif. Lokasi Gambar 1. Desain Penelitian
penelitian adalah Kampoeng Batik Laweyan
Surakarta. Pengumpulan data penelitian
menggunakan metode wawancara, observasi, 3. TINJAUAN PUSTAKA
dokumentasi dan angket. a. Analisis
Metode wawancara, peneliti melakukan Analisis data merupakan metode untuk
wawancara dengan ketua Forum mengolah data – data yang sudah berhasil
Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan dikumpulkan. Analisis SWOT adalah
(FPKBL) dan pengrajin batik kampoeng singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness
Laweyan Surakarta. Metode observasi, (kelemahan), Opportunities (peluang),
peneliti melakukan pengamatan langsung ke Threats (tantangan). Analisis SWOT adalah
Kampoeng Batik Laweyan Surakarta untuk alat yang digunakan untuk mengidentifikasi
melihat langsung kondisi Kampoeng Batik isu-isu internal dan eksternal yang
Laweyan Surakarta. Metode dokumentasi, mempengaruhi kemampuan dalam
peneliti mengumpulkan dokumentasi yang memasarkan. Analisa SWOT adalah sebuah
dimiliki oleh pengrajin batik Kampoeng Batik bentuk analisa situasi dan kondisi yang
Laweyan Surakarta. Metode angket, peneliti bersifat deskriptif (memberi gambaran).
akan mengambil sampel populasi adalah
pengrajin batik Kampoeng Batik Laweyan
Surakarta, pengunjung dan masyarakat umum
dengan menggunakan teknik random
sampling sebanyak 100 responden. Setelah
data terkumpul, peneliti melakukan analisis
dengan teknik analisis SWOT.
2
Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7942 Vol. 3 Nomor 1 Tahun 2017
Penjelasan dari analisis SWOT adalah sebagai 2) Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk
berikut: mencapai suatu tujuan melalui kegiatan
1) S = Strength, adalah situasi atau kondisi orang lain, mengawasi usaha – usaha yang
yang merupakan kekuatan dari organisasi dilakukan individu untuk mencapai
atau program pada saat ini. tujuan.
2) W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi 3) Georgy R Terry, yaitu cara pencapaian
yang merupakan kelemahan dari tujuan yang telah ditentukan terlebih
organisasi atau program pada saat ini. dahulu dengan melalui kegiatan orang
3) O = Opportunity, adalah situasi atau lain.
kondisi yang merupakan peluang di luar Manajemen sebagai ilmu dan seni,
organisasi dan memberikan peluang melihat bagaimana aktivitas manajemen
berkembang bagi organisasi di masa dihubungkan dengan prinsip – prinsip dari
depan. manajemen. Pengertian manajemen sebagai
4) T = Threat, adalah situasi yang suatu ilmu dan seni dari:
merupakan ancaman bagi organisasi yang 1) Chaster I Bernard dalam bukunya yang
datang dari luar organisasi dan dapat berjudul The function of the Executive,
mengancam eksistensi organisasi di masa bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu,
depan. juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold,
Kootz Cyril O’donnel dan George R
Analisis SWOT dilakukan dengan Terry.
maksud untuk mengenali tingkat kesiapan 2) Marry parker Follett menyatakan bahwa
setiap fungsi dari keseluruhan fungsi yang manajemen sebagai seni dalam
diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah menyelesaikan pekerjaan melalui orang
ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi lain.
ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-
masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, Dari definisi diatas dapat diatrik
maka analisis SWOT dilakukan terhadap kesimpulan bahwa manajemen yaitu
keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik koordinasi semua sumber daya melalui proses
faktor internal maupun eksternal. (Rangkuti, perencanaan, pengorganisasian, penetapan
1997) tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
b. Manajemen terlebih dahulu. (Oey Liang Lee, 1990)
Menurut Manullang (1983) dalam
mengartikan dan mendefinisikan manajemen c. Pemasaran
ada berbagai ragam, ada yang mengartikan Menurut Kotler dan Armstrong (2008)
dengan ketatalaksanaan, manajemen, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan
manajemen pengurusan dan lain sebagainya. dan sasaran, kebijakan dan aturan yang
Bila dilihat dari literatur – literatur yang ada, memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran
pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga perusahaan dari waktu ke waktu. Pada
pengertian: masing-masing tingkatan dan acuan serta
1) Manajemen sebagai suatu proses alokasinya terutama sebagai tanggapan
2) Manajemen sebagai suatu kolektivitas perusahaan dalam menghadapi persaingan.
manusia Pemasaran global adalah pemasaran
3) Manajemen sebagai ilmu (Science) dan yang didasarkan pada orientasi geosentris dan
sebagai seni (art) berfokus pada pemanfaatan aset, pengalaman
dan produk perusahaan secara global serta
Manajemen sebagai suatu proses, pada upaya melakukan adaptasi terhadap apa
melihat bagai mana cara orang untuk yang benar-benar unik dan berbeda dalam
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan setiap negara. Menurut Yip (1995) dalam
terlebih dahulu. Pengertian manajemen Ttjiptono (2012) ada 4 faktor pemicu utama
sebagai proses dapat dilihat dari pengertian terjadinya globalisasi di sebagian besar
menurut: industri yaitu : (1) faktor pelanggan
1) Encylopedia of The Social Science, yaitu (customers drivers); (2) faktor biaya (cost
suatu proses dimana pelaksanaan suatu drivers); (3) faktor negara (country drivers);
tujuan tertentu dilakukan dan diawasi. (4) faktor persaingan (competition drivers).
3
Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7942 Vol. 3 Nomor 1 Tahun 2017
4
Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7942 Vol. 3 Nomor 1 Tahun 2017
5
Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7942 Vol. 3 Nomor 1 Tahun 2017
c. Pengumpulan Data
1) Wawancara
Peneliti telah melakukan wawancara
dengan Ketua Forum Pengembangan
Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL). Hasil
dari wawancara dapat disimpulkan bahwa: Gambar 3. Gerai Batik Sido Luhur
a) Kampoeng Batik Laweyan Surakarta
pernah mengalami masa keemasan sekitar
tahun 1911.
b) Jumlah pengusaha di Kampoeng Batik
Laweyan Surakarta sebanyak 92 industri
batik.
c) Hampir setiap industri batik juga
dilengkapi dengan show room yang
memberi kesempatan luas bagi wisatawan Gambar 4. Gerai Batik Sekar
untuk sekadar melihat-lihat koleksi batik
atau bahkan berbelanja batik. 3) Dokumentasi
d) Beberapa industri juga menyediakan Peneliti tidak banyak mendapatkan data
workshop untuk memberi ruang bagi dalam bentuk dokumentasi. Hal ini menurut
wisatawan yang mau belajar membuat para pemilik merupakan dokumen pribadi
batik secara langsung. yang tidak boleh disebarluaskan. Peneliti
hanya mendapatkan jenis – jenis batik yang
6
Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7942 Vol. 3 Nomor 1 Tahun 2017
7
Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7942 Vol. 3 Nomor 1 Tahun 2017
8
Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7942 Vol. 3 Nomor 1 Tahun 2017
b. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan
diataspeneliti memberikan saran sebagai
berikut:
a) Pemerintah kabupaten Sragen diharapkan
selalu mengadakan pengembangan sistem
dan perawatan sistem yang telah
dikembangkan
b) Perlu dilaksanakan pelatihan rutin bagi
tenaga IT disetiap kecamatan dan
kelurahan di kabupaten Sragen
c) Pemerintah kabupaten Sragen diharapkan
selalu meningkatan pelayanan publik
secara online
d) Pemerintah kabupaten Sragen selalu
mengadakan sosialisasi e-Government
kepada masyarakat
e) Perlunya penelitian lebih lanjut dengan
variabel yang berbeda untuk mengukur
tingkat kecerdasan pelajar.
6. REFERENSI
Freddly Rangkuti, (1997), “Analisis SWOT
Teknik Membedah Kasus Bisnis” PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Fandi Tjipto, (1998), “Strategi Pemasaran”
Yogyakarta.
Hermawan Kartajaya, (1997), “Marketing
Plus 2000” Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Husein Umar, (1999), “Riset Strategi
Perusahaan” PT. GPU, Jakarta.
Husein Umar, (1997), “Metodelogi Penelitian
Aplikasi dalam Pemasaran” PT. GPU,
Jakarta.
Philip Kotler, (1995), “Manajemen Pemasaran
: Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian” jilid 1 dan 2,
Prentice Hall – Salemba Empat.