Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Transformasi Budaya Tenun NTT melalui Lensa ‘Warna Nusantara’: Sebuah


Analisis Hasil Wawancara dengan Pelaku Usaha Modifikasi Kain Tenun yang
Menggabungkan Tradisi dan Sentuhan Modern

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Pengantar Bisnis
Dosen Pengampu:
Andy Kurniawan, M.Ak

Oleh:
Prisca Osani Ta’ek NPM: 2312020123

KELAS 1D
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
KEDIRI
2023
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………
BAB I: PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang………………………………………………………...
1.2 Manfaat………………………………………………………………...
1.3 Tujuan……………………………………………………………….....

BAB II: KAJIAN TEORI 4


2.1 Teori Pelaku Usaha……………………………………..………………
2.2 Teori Wawancara……………………………………………………….
2.3 Teori Isi Wawancara ……………………………………………………
BAB III: ISI 6
3.1 Usaha Warna Nusantara..…………………………………………….....
3.2 Profil Usaha Warna Nusantara……..……………………………………
3.3 Aspek-Aspek Usaha Warna Nusantara …………………………………
BAB IV: PENUTUP 7
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
4.2 Lampiran……………..………………………………………………….

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kompleksitas dinamika globalisasi yang berkembang pesat, tradisi tenun Nusa
Tenggara Timur (NTT) berdiri sebagai saksi sejarah yang hidup, merangkum dalam setiap
benang kain warisan budaya yang telah tumbuh seiring waktu. Keragaman etnik dan
kekayaan alam NTT memberikan lapisan mendalam pada praktik tenun, menjadikannya
bukan sekadar warisan, melainkan identitas budaya yang memancarkan makna sejarah dan
nilai-nilai masyarakat lokal. Namun, dalam perjalanan waktu yang tak kenal henti, tradisi ini
menemui persimpangan yang menantang, di mana nilai-nilai global dan arus modernisasi
memberikan dampak yang tidak terelakkan.
1.2 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini merentang pada dua dimensi utama. Pertama, pada tingkat
konsep, diharapkan makalah ini dapat memperdalam pemahaman tentang pentingnya adaptasi
kreatif terhadap tradisi dalam menghadapi perubahan zaman, terutama dalam konteks budaya
tenun NTT. Kedua, pada tingkat praktis, makalah ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi pada upaya pelestarian warisan budaya. Dengan mendetailkan hasil wawancara
dengan para pelaku usaha modifikasi kain tenun, makalah ini diharapkan mampu
memberikan wawasan baru tentang bagaimana transformasi budaya tidak hanya memperkaya
dimensi estetika kain tenun, tetapi juga memperkuat akar budaya yang mendalam, menjaga
keberlanjutan warisan budaya di era kontemporer yang terus berubah.
1.3 Tujuan
Dengan mengangkat lensa analisis pada pelaku usaha modifikasi kain tenun di NTT,
tujuan makalah ini adalah menyelidiki bagaimana harmoni antara tradisi dan modernitas
terwujud dalam setiap rintik benang kain. Lebih dari sekadar menyajikan produk akhir yang
memikat mata, fokus penelitian ini terletak pada pemahaman mendalam terhadap proses
kreatif di balik setiap karya. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih
komprehensif tentang bagaimana pelaku usaha ini berhasil memadukan elemen-elemen
tradisional dengan inovasi modern, menjadikan setiap kain tenun bukan hanya produk
fungsional, melainkan cerminan kekayaan budaya yang hidup.
3
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Teori Pelaku Usaha


Teori Pelaku Usaha menjadi landasan utama dalam memahami peran para penggiat
industri modifikasi kain tenun di NTT. Teori ini mendalam pada karakteristik, perilaku, dan
faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pelaku usaha dalam menciptakan dan
memodifikasi produk kain tenun. Pemahaman mendalam terhadap motivasi, strategi
pemasaran, dan respons terhadap perubahan tren pasar akan memberikan gambaran holistik
tentang peran mereka dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya tenun NTT
sambil menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.
2.2 Teori Wawancara
Teori Wawancara menjadi landasan dasar wawancara sebagai alat untuk menggali
pandangan, pemikiran, dan pengalaman para pelaku usaha modifikasi kain tenun di NTT
akan memberikan ruang untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang perspektif
mereka. Pemilihan teknik wawancara yang sesuai dan pertanyaan yang terstruktur akan
membantu mengumpulkan data kualitatif yang relevan, memungkinkan penyusunan analisis
yang akurat terkait dengan bagaimana harmoni antara tradisi dan modernitas tercermin dalam
karya-karya mereka.
Dengan merangkai Teori Pelaku Usaha dan Teori Wawancara, bab ini membentuk
kerangka konseptual yang kokoh untuk mendalami esensi transformasi budaya dalam konteks
tenun NTT. Melalui kajian teori ini, diharapkan dapat tergambar secara jelas bagaimana para
pelaku usaha modifikasi kain tenun mengintegrasikan elemen-elemen tradisional dengan
inovasi modern, serta bagaimana wawancara sebagai metode penelitian mampu menjadi
jendela yang mengungkapkan perjalanan kreatif mereka.
2.3 Isi Wawancara
Pertanyaan Terbuka dan Tertutup: Bertanya tentang awal mula “Warna Nusantara”
menerapkan teori pertanyaan terbuka, memberikan kebebasan pada responden untuk
menjelaskan lebih detail. Sebaliknya, Pertanyaan mengenai visi-misi dan tujuan utama
menerapkan teori pertanyaan tertutup, memfokuskan jawaban pada informasi spesifik.
4
Penciptaan Wawasan: Pertanyaan mengenai historis dan visi-misi “Warna Nusantara”
mencerminkan penerapan teori penciptaan wawasan untuk memahami nilai-nilai yang
mendasari keberlanjutan usaha.
Motivasi Pengusaha: Pertanyaan mengenai tujuan utama dan respons pelanggan
mencerminkan teori motivasi pengusaha, memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang
mendorong keberlanjutan usaha.
Manajemen SDM dan Modal: Aspek produksi, manajemen SDM, dan permodalan
“Warna Nusantara” dapat dikaji melalui teori manajemen sumber daya manusia dan teori
manajemen keuangan, memberikan gambaran tentang keberlanjutan operasional dan finansial
usaha.
Pemasaran Digital: Pertanyaan tentang strategi pemasaran digital mencerminkan
penerapan teori pemasaran digital, menggali bagaimana perusahaan mengadaptasi strategi
pemasaran modern dalam era digital.

5
BAB III
ISI

3.1 Usaha Warna Nusantara


“Warna Nusantara” adalah usaha modifikasi kain tenun khas Nusa Tenggara Timur
yang didirikan oleh Vika Natalia Tae, seorang wanita berusia 24 tahun asal Nusa Tenggara
Timur. Setelah tinggal selama 5 tahun di Kediri, Vika memutuskan untuk memanfaatkan
potensi besar kain tenun NTT dengan menggabungkannya dengan desain modern. Usaha ini
menjadi wujud kreativitas dan dedikasi Vika dalam mengembangkan keindahan kain tenun
tradisional.
2.2 Profil Usaha Warna Nusantara
Historis Usaha: “Warna Nusantara” bermula sebagai proyek kecil di rumah Vika.
Namun, dengan permintaan yang terus meningkat, usaha ini berkembang menjadi fokus
utama pemilik, mencerminkan respon positif dari masyarakat.
Visi-Misi Usaha: Visi “Warna Nusantara” adalah menjadi pelopor dalam
menggabungkan kekayaan kain tenun tradisional dengan sentuhan modern yang memikat.
Misi mereka adalah memberikan produk berkualitas tinggi yang memadukan nilai tradisional
dengan gaya kontemporer, menciptakan produk unik dan menarik.
Tujuan Usaha: Tujuan utama “Warna Nusantara” adalah menjangkau pasar lebih luas,
tetap mempertahankan kualitas modifikasi kain tenun, dan memberikan kepuasan kepada
pelanggan setia, menggambarkan komitmen mereka terhadap keunggulan produk dan
pelayanan.
2.1 Aspek-Aspek Usaha Warna Nusantara
Produksi: “Warna Nusantara” bekerja sama dengan perajin lokal di Kediri untuk
melakukan modifikasi kain tenun. Dengan perhatian terhadap detail dan kreativitas, mereka
menghasilkan produk yang unik dan berkualitas, menjaga keaslian kain tenun NTT.
SDM (Sumber Daya Manusia): Tim “Warna Nusantara” terdiri dari perajin berbakat
yang mendapatkan pelatihan teratur untuk tetap memperbarui keterampilan mereka,
menciptakan kolaborasi yang produktif dan berkelanjutan.
6
Pemasaran: Strategi pemasaran “Warna Nusantara” difokuskan pada digital melalui
Instagram dan Whatsapp. Dengan konten kreatif, mereka memperkenalkan produk dan
menerima pemesanan dari pelanggan, menjalin interaksi langsung dengan pasar.
Permodalan: Modal awal “Warna Nusantara” berasal dari sumber pribadi pemilik, dan
seiring perkembangan, mereka juga mendapatkan dukungan organisasi daerah
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam rangka menjawab kebutuhan pasar yang berkembang, Vika Natalia Tae
menciptakan usaha “Warna Nusantara” yang mengkombinasikan kekayaan kain tenun
tradisional Nusa Tenggara Timur dengan desain modern. Dengan usia yang masih muda,
Vika berhasil membentuk usaha yang berkembang pesat, menjadi pelopor dalam modifikasi
kain tenun. Usaha ini tidak hanya mempertahankan keaslian kain tenun NTT, tetapi juga
menerapkan strategi pemasaran digital yang kreatif untuk menjangkau pasar lebih luas.
Melalui kerjasama dengan perajin lokal, “Warna Nusantara” menciptakan produk unik yang
dihasilkan oleh tim berbakat yang terus mengembangkan keterampilan mereka.
Dengan modal awal dari sumber pribadi dan dukungan lembaga keuangan lokal,
usaha ini tidak hanya memberikan kepuasan kepada pelanggan, tetapi juga berkontribusi
positif terhadap pelestarian warisan budaya Indonesia. Keberhasilan “Warna Nusantara”
menjadi inspirasi bagi pengusaha muda lainnya untuk menggabungkan nilai tradisional
dengan inovasi dalam mengembangkan usaha mereka.
4.2 Lampiran

Pemasaran “Warna Nusantara”

7
8

Anda mungkin juga menyukai